Nafkah pertama

Dimas langsung terdiam dan menatap tajam Dinda

" Bener kan?? Salah gak gue? Di syukuri aja, yang penting masih bisa makan" jawab Dinda lagi sambil mengambilkan nasi untuk Dimas

" Dan juga sadar Diri, seperti gue, gue sadar Diri di sini cuman numpang jadi gak mau minta minta, " tambahnya tetap santai

Dimas sudah mulai emosi dan mengepalkan tangannya

" Slow aja kali, gue aja santai kok, " ucap Dinda sebelum Dimas berlanjut

" Sadar kalau numpang gak usah brisik" kesal Dimas sambil berdiri

" Gue juga gak mau numpang lho Bang, kalau memang Abang Keberatan gak apa apa, gue cari kosan aja gak masalah, mana tau loe keganggu dengan keberadaan gue dan aktifitas gue selama di rumah" jawab Dinda yang sebenarnya sangat sakit tapi dia tahan, dan mencoba untuk tetap santai

" Tapi gue kasih info dong, di mana ada kosan, gue gak tau daerah sini" jawab Dinda lagi mencoba tetap mengalah

Dimas sama sekali tidak menjawab, dan karena emosinya yang sudah meluap tapi Dinda yang selalu merendah seolah membuat dirinya gak bisa membantah dengan tambah emosi

Dia masih berusaha mengontrol, kalau sampai Dinda keluar dari rumah dan ngekos sendiri, yang ada bisa di gorok dia sama orang tuanya,

Dimas lanjut makan, karena sangat lapar takut lambungnya kambuh lagi malah repot

Dinda melirik cara makan Dimas yang begitu terlihat lahap dan sepeeti orang kelaperan

" Gek pernah makan seperti ini ya?? " Ucap Dinda sengaja mengalihkan rasa jengkel dan dongkole dalam hatinya

Dimas menoleh dan menatap Dinda yang sama sedang menatapnya

" Gue hanya mau mecicipi aja, gimana masakan Elo, " jawab Dimas singkat

" Enak kan?? Lahab banget kayaknya " jawab Dinda sambil menaik turunkan alisnya

Dimas langsung gelagapan dan udah gak peduli dengan ucapan Dinda dan lanjut makan sampai nambah nambah

Setelah makan Dimas juga meminum es teh buatan Dinda, dan Dimas langsung bangkit dari duduknya dan ke kamarnya

Seperginya Dimas yang tanpa permisi dan terimakasih Dinda langsung membereskan makanannya dan mencuci piringnya

Dimas kembali dengan membawa uang untuk Dinda

" Ini Jatah bulanan Elo, untuk masak doang kan" Ucap Dimas sambil memberikan uang 1 juta untuk Dinda

" Okey terimakasih, gue terima ya " jawab Dinda menerima nafkah pertamanya

" Gaji dosen sama PNS sedikit ya" Ucap Dinda ngasal ceplos

Karena masak iya hidup di kota cuman di kasih 1 juta doang, dan Dinda memang kadang seneng banget kayak gitu biar gak garing garing amat

" Maksud loe apaan?" kesal Dimas

" Oh gak apa apa... Santai aja" jawab Dinda sambil mengantongi uangnya

Dinda lanjut membersihkan semuanya dan lanjut untuk mandi dan bersih bersih

Dinda hari ini sudah selesai haid dan sudah sucian, setelah itu Dinda ganti baju dan sholat asar,

Setelah sholat asar dia menganbil laptopnya dan juga ponselnya untuk mengedit video agar manjadi sesuatu konten yang di hibur sampai selesai dan tak terasa sudah adzan magrib

Dinda yang masih mempunyai wudhu dan menggunakan mukena bermaksud untuk sholat magrib berjamaah seperti yang dia lakukan saat dirumahnya

Toh sayang rasanya kalau gak jamaah, di sana ada musholla yang cukup dekat dari rumahnya, bahkan jaraknya cuman selisih 2 rumah

Dinda yang sudah menggunakan muken dan juga membawa sajadah di pundaknya keluar kamar,

Pas kebetulan bareng Dimas yang henak ke Musholla juga

" Gue izin ke Musholla depan ya" Ucap Dinda meminta izin, karena bagaimanapun Dimas adalah suaminya yang harus di pamiti saat dia keluar dari rumahnya

Dimas hanya menganguk dan Dinda tersenyum,

Senyuman Dinda sebenarnya membuat Dimas klepek klepek, dan sangat cabtik dan manis gak membosankan cuman TANPA RASA CINTA yang memang belum membuatnya tertarik sama Dinda

Dinda keliar rumah dan di ikuti oleh Dimas dari belakang, Dinda jalan dan menyapa beberapa tetangganya yang masih di luar rumah taupun yang mau berangkat jamaah ke Musholla juga

Selesai jamaah Sholat magrib, Dinda tidak langsung pulang karena masih di tanyai atau perkenalan dengan tetangganya

Dinda masih mengaku sebagai adek dari Dimas, bukan istri dari Dimas, Dinda tau Dimas tidak akan mengakui dirinya sebagai seorang istri, walaupun statusnya dia adalah istri dsri Dimas

" Ya Allah.. Jadi pindah ke sini, sekolahnya Neng?" tanya ibu yang di sana

" Iya ibuk, " jawab Dinda ramah

Tapi tak lama ibuk ibuk itu pamit duluan, dan Dinda mendekati anak anak yang sedang bermain tanpa arah

" Adek... Adek sini" Panggil Dinda pada bocil bocil

" Iya kak" jawab bocil mendekat

Dinda sengaja gak pulang walaupun dekat, karena mau di rumah ngapain toh ketemu sama kulkas 7 pintu jadi males banget

" Kalian gak ngaji? " tanya Dinda lembut

" Gak ada yang ngajat ngaji kak, pengen ngaji sebetulnya" jawab Mereka apa adanya

" Iya, dulu pak ustadz sebelumnya mengajar ngaji, tapi sekarang udah di ganti" jawab salah satu bocilnya

Soalnya imam musholla saat ini belum lama di ganti

" Mau ngaji bareng bareng sama kakak?" tanya Dinda pada mereka

" Mau mau,.. Kami ambil iqro' di rumah dulu ya kakak" jawab Mereka begitu semangat saat ada yang mau mengajarkan mereka

" Okey kakak tunggu ya, jangan lati jalan aja, nanti jatuh" jawab Dinda dan mereka mengangguk dan berlari ke rumah masing masing

Dan tak lama mereka kembali dengan iqro' masing masing dan mulai berbaris ngantri untuk ngaji bareng dengan Dinda

Sampai selesai pas di adzan isya' mereka baca doa sama sama dan berbaris kembali untuk melanjutkan sholat jamaah isya'

Selesai jamaah Dinda pulang, tapi saat tiba di luar Tumben banget Dimas belum pulang dan menunggunya di luar mesjid sambil ngobrol dengan para jamaah yang masih di sana

Melihat Dinda yang baru keluar Dimas pamit sama teman ngobrolnya

Dan Dinda mengangguk dan tersenyum pada orang di sana sebagai salam kenal atau sebuah sapaan

" Lama banget doanya" ucap Dimas datar

" Iya lah.. Semoga Allah menguatkan gue untuk menjalani hidup bersama Elo" jawab Dinda singkat tapi mak jlep

" Tumben nungguin," tambah Dinda santai

" Loe gak ngomong kan kalah loe istri gue sama para ibu ibuk dan tetangga di sini" ucap Dimas ternyata kepikiran kalau Dinda berbicara yang sebenarnya

" Ya iya dong, tadi gue bilang perkenalkan gue Dinda ayu istri tercintanya bapak Dimas, yang menjadi ibu Dimas" jawab Dinda sengaja mengguraui Dimas

" Elo..." ungkap Dimas mulai emosi

" Kwkwkwkw... " tawa Dinda meledak dj kala berhasil membuat Dimas emosi

" Enggak enggak... GR amat, gue tau, gue bukan level elo, kan level elo rendahan, gue mah level tinggi" tambah Dinda sambil tertawa dan berjalan meninggalkan Dimas yang mungkin mulai emosi

Terpopuler

Comments

Cantika Ahtania

Cantika Ahtania

jangan tunjukkan kelemahanmu din,,,ayo semangat

2023-10-20

0

Wina Kusuma

Wina Kusuma

sabar Dinda...anak cerdas,mandri ,ramah lg.semangat dinda

2023-04-09

1

eL_

eL_

lanjut thor

2023-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!