Tersenggol

" Ya kalau bisa masuk ya Syukur dong bang, " jawab Dinda gak baper sama sekali

" Ngayal aja terus, di PKU ini biasanya yang masuk dalam penerimaan PBB itu dari sekolah tempat gue ngajar, kalau yang lain mana bisa, " jawab Dimas sambil tersenyum remeh

" Oh gitu, iya lah pak guru olah raganya hebat kok ya, " jawab Dinda menyanjung Dimas karena dia guru olah raga di sana

" Gimana nih boleh gak? Keburu datang anak anak, kalau gak boleh biar gue pake musholla aja" tanya Dinda gak mau dengar kesombongan Dimas lagi

" Ngapain di musholla, kalau mau sini sini aja" jawab Dimas datar

" Okey makasih Abang " jawab Dinda sambil tersenyum manis

Dimas melirik dan langsung menundukkan kepalanya takut terbuai asmara

Dinda masih di tempat dan memandang Dimas lekat sengaja mau bikin Dimas salah tingkah

" Loe ngapain masih di sini?" tanya Dimas pada Dinda

" Emang gak boleh nungguin suaminya makan? " tanya balik Dinda paling seneng lihat Dimas salah tingkah

Dimas langsung melotot tajam menatap Dinda yang masih tersenyum menggemaskan itu,

" Bang... loe dan gue memang bukan sepasang kekasih yang saling mencintai, bahkan TANPA RASA CINTA" ucap Dinda pengen mengerti gimana tanggapan Dimas

" Tapi ijab qobul yang Abang terima sendiri itu seharusnya jadi komitmen untuk diri abang" tambah Dinda lagi

" Anak kecil tau apa" jawab Dimas kembali meremehkan

Dinda terbengong dan akhirnya menarik nafas dalam

" Huh..... " Ucap Dinda menghembuskan nafas kasarnya

" Okey... " jawab Dinda bangkit dari duduknya dan hendak ke kamarnya

" SUAMI " ucap Dinda sebelum berjalan dan sambil menatap kambali wajah Dimas

" Macam apa ini" tambah Dinda sambil jalan

" Loe bilang apa tadi?" tanya Dimas kesal

" Udah lupa, gue mah anak kecil tau apa" jawab Dinda sudah males untuk mengajal debat Dimas

Dinda lanjut ke kamarnya untuk kembali mengedit video yang mau di upload

" Kak Dinda kak Dinda" Panggil anak anak yang mau belajar

" Assalamualaikum kak Dinda.." ucap mereka lagi

Dinda yang mamakai hand set jadi tidak mendengar apa apa dan Dimas yang merasa brisik karena terus memanggil dia yang menemuinya

" Waalaikumsalam.." jawab Dimas dan membukakan pintu

" Bang Dimas, kak Dindanya mana?" tanya salah satu mereka

" Bentar ya.. Bang Dimas pangilkan, sini masuk dulu" Ucap Dimas pada mereka

" Makasih bang" jawabnya sambil masuk

" Assalamualaikum.." Ucap mereka satu persatu masuk

" Waalaikumsalam.." jawab Dimas pada mereka

Dimas lalu ke arah kamar Dinda dan mengetuk pintu kamarnya

Tentu Dimas gak sekasar kalau sama Dinda sendirian, ya karena di depan anak anak dia harus ramah dong untuk memberikan contoh baik pada mereka

" Tok tok tok.." Pintu di ketuk sama Dimas

" Din.... Dinda..." Panggil Dimas lagi

Dinda masih belum nyaut karena masih fokus dengan editannya

Ceklek.. Pintu kamarnya tentu gak di kunci dan Dimas langsung masuk dan menutupnya kembali

" Heh.. " kesal Dimas sambil mencabut handseatnya Dinda

" Bang Dimas" ucap Dinda kaget

" Apa? Tuh di tungguin anak anak, di panggil gak denger, ternyata kupingnya di sumpelin" kesal Dimas pada Dinda

" Iya ya.. Maaf" jawab Dinda sambil bangkit dari rebahannya

" maaf maaf... Buruan sana" jawab Dimas dan Dinda turun dari tpat tidurnya

" Iya bang... Huh.." jawab Dinda sebenarnya kesal dan mengibatkan tangannya

Tanpa dia sengaja mengenai burung dalam sangkar milik Dimas

Tapi karena Dinda polos, Dinda gak tau nyenggol apaan itu, tapi Dimas sangat merasakan itu dan terbengong

Dinda meninggalkan Dimas di kamarnya dan langsung keluar dengan menarik hijab yang di gantung di balik pintu dan memakainya

Apa lagi ini tadi baru pertama kali Dimas melihat Dinda tanpa hijab

Bayangan awal saat Dinda tiduran sambil tengkurap dengan kedua kakinya yang terangkat ke atas dan menyilang dengan kemulusan kaki Dinda yang putih mus seperti nasi membuat ke jantanan Dimas mulai di uji

Senggolan tangan Dinda tanpa di sengaja mengenai burung dalam sangkarnya membuatnya terganggu dan tidak mau tidur lagi

" Duh.. Tong tong.. Loe apaan sih" Kesal Dimas meraba pelan otongnya

Bayangan isi pikiran Dimas masih melayang dan membayangkan betapa lembutnya kulit Dinda di bagian kaki dan juga leher serta dada yang sempat di lihat sebelum menggunakan hijab

Eka yang tidak pernah menggunakan hijab yang sering kali perawatan tak semulus milik Dinda dan tak semenggoda milik Dinda

Lha ini baru lihat sekali rasanya si otong tidak bisa terkendali

Dimas pasrah dan duduk di ranjang Dinda sambil menunggu si otong tidur kembali

Di luar Dinda sudah mulai mengajarkan beberapa materi sekolah yang anak anak bawakan, dan belajar dengan begitu kompak serta menyenangkan dan tidak membosankan

Dengan teliti Dinda mengajarkan sampai anak anak itu faham apa yang harus di terimanya

Sedangkan di kamar Dinda, Dimas malah kepo dengan kegiatan Dinda barang barang Dinda dan bahkan sampai rebahan juga di kasur Dinda yang terlihat begitu nyaman

Hingga Dimas terlupa kalau hari ini ada janji pergi keluar nganter Eka perawatan

Dinda yang sedari tadi mengajarkan anak anak juga ke kanggu dengan suara telfon dari hp Dimas yang cukup berisik

" Bang Dimas... Itu hpnya bunyi terus" ucap Dinda pada Dimas yang asyik rebahan

Dan Dinda melihat itu kalau Dimas sangat nyaman di sana

" Eh... Kenakan ya di kamar gue, nyaman banget" ucap Dinda pada Dimas

" Enggak" jawab Dimas gengsi karena sudah terlanjur ketahuan

" Boleh kok kamar Abang gue bersihkan dan bikin nyaman, kalau boleh masuk" jawab Dinda menawarkan

Tapi Dimas tidak menjawab dan langsung keluar melewati Dinda

" Iya sayang aku lagi siap siap, nanti habis berapa bilang aja aku trasfer, nanti langsung ketemu di resto aja" Ucap Dimas saat menerima telfonnya

Mendengar hal itu Dinda agak sakit sih, bukan karena cemburu toh dia juga gak ada rasa sama Dimas

Tapi jawaban Dimas yang terlihat begitu royal mungkin pada kekasihnya yang Dinda sendiri tidak tau siapa itu, sedangkan dirinya yang layaknya seperti pembantu hanya cukup 1 juta doang

" Loe bisa cari sendiri Din" Ucap Dinda masih berusaha menyemangati dirinya sendiri

Siang harinya Dinda berangkat ke sekolah karena untuk menjalankan ekstra yang dia ambil

Tak sengaja Dinda melihat Dimas turun dari mobil dari jarak jauh, dan membuka pintu untuk Eka yang turun setelahnya

" Oalah... Dia pacarnya bu Eka toh" batin Dinda yang melihat jelas dengan mata kepalanya sendiri

Dinda gak peduli sih siapa pacar Dimas, dan lanjut aja berangkat ke sekolah

Eka sudah masuk terlebih dahulu dan pas saat Dinda sampe di dekat mobil Dimas, Dinda sengaja berhenti toh mobilnya belum jalan

" Seleranya tendahan banget mas" Ucap Dinda gantian yang meremehkan

Terpopuler

Comments

Devi Sihotang Sihotang

Devi Sihotang Sihotang

mampos loe dimas

2023-04-16

1

Budhiarty Sayekti

Budhiarty Sayekti

lanjut Thor semangat Dinda

2023-02-17

0

eL_

eL_

lanjut thorrr!!!

2023-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana perjodohan
2 Calon Menantu
3 SAH
4 Kulkas 7 Pintu
5 Ibadah panjang
6 Takdir Hidup
7 Sekolah baru
8 Tersaingi
9 Nafkah pertama
10 Pura pura
11 Terkunci
12 Remeh
13 Tersenggol
14 Percobaan
15 Bukan tempat
16 Super Posesif
17 Tiket Habis
18 Urus sendiri
19 Teman baru
20 Khawatir
21 Gue juga Bisa
22 Tidak bangga
23 Melamarmu
24 Kebanggaan ortu
25 Sambut
26 Godaan
27 Gugup
28 Hidup masing masing
29 Kejutan
30 Sp 3
31 Panik abal abal
32 Cek cok
33 Rasa takut
34 Sujud
35 Belgedes
36 Gajian
37 Berangkat
38 Menantang
39 Terang terangan
40 Calon istri
41 Mencari kesalahan
42 Gak tahan
43 Udah isi
44 Bahagia
45 Munyuk
46 Menahan Kangen
47 Mumpung Bolong
48 Gak Tega
49 Kesan 2 Hari
50 Mulai akrab
51 Putusin aja
52 Tambah Beban
53 Sorry
54 Kenzi mulai terang
55 BABU
56 Upil
57 Gue mau pulang
58 Eka tertinggal
59 Amarah Dimas
60 Sakit
61 Ronda Rumah sakit
62 Tak sanggup
63 Suster ngepel
64 Bisu apa Tuli
65 Cuek
66 Jodoh Nizam
67 Siap menunggu
68 Rencana busuk Eka
69 Mandul
70 TALAK
71 Pamitan
72 Membuka ke ortu
73 Masa Idah
74 Saling memaafkan
75 Grebek Dimas
76 Janji Dimas
77 Pengakuan Dimas
78 Bersaing
79 Kerja pertama
80 Kontrakan baru
81 Motor untuk Dinda
82 Penyemangat
83 Melihat Dinda
84 pengetuk hati
85 Mengundurkan Diri
86 Cari jodoh
87 Ku Tunggu
88 Klarifikasi
89 Abaikan
90 Teman tapi Mesra
91 Jangan hancurkan
92 Di terima
93 Perpisahan
94 Teman baru
95 Menghabiskan waktu
96 Sayang banget
97 Jangan ikut campur
98 Penerbangan pertama
99 Menolak Kenzi
100 Pindah
101 Menjaga
102 Tidak Berharap
103 Tanpa balasan
104 Kecewa ke 2 kali
105 Bucin
106 Nikah secepatnya
107 Rencana
108 Haru bahagia
109 Cepet pulang
110 Gak sopan
111 Minta Izin
112 Sama sama Dewasa
113 Tunangan
114 Motifasi Riska
115 Sharing
116 SAH
117 Minta berdua
118 Pengantin heboh
119 Resepsi
120 Malam pertama
121 Ketulusan Dinda
122 Libur dulu
123 Ajak Tempur
124 Servis
125 Belum siap
126 Malam Terakhir
127 Masa kecil
128 Perpisahan
129 Di kira maling
130 Setelah Cuti
131 So sweet
132 Sikap Aneh
133 Hari apes
134 Menyusul
135 Kenapa sayang?
136 Telat datang bulan
137 Samar
138 Terbang bareng
139 Kawin Yuk
140 Suap
141 Draft
142 Masih satu garis
143 Kisah Salsa
144 Gak Hobi
145 Penakut
146 Ngambek Manja
147 Bungkus cabe
148 Sakit
149 Tindakan
150 Gugur
151 Penyesalan
152 Minta bantuan
153 Nostalgia
154 Berlian
155 Omelan Riska
156 Sempat kecewa
157 Kedatangan ortu
158 Wisuda
159 Kembali Muncul
160 Draft
161 Unboxing
162 Baju Haram
163 Di bohongi Nizam
164 Kanan Kiri oke
165 Harta Karun
166 Berbagai Menu
167 Tidak sesuai ekspektasi
168 Airup mujarap
169 Naik pangkat
170 Kelar
171 Positif
172 Ngidam
173 Potong sosis
174 Rudal
175 Melahirkan
176 Baby Boy
177 Allah buktikan semuanya
178 Pantangan
179 Hamil lagi
180 Minta Naufal
181 Tidak percaya
182 Amarah Nizam
183 Damai
184 Masih Cinta
185 Apaan sih
186 Mbak minta maaf
187 Kabar gembira
Episodes

Updated 187 Episodes

1
Rencana perjodohan
2
Calon Menantu
3
SAH
4
Kulkas 7 Pintu
5
Ibadah panjang
6
Takdir Hidup
7
Sekolah baru
8
Tersaingi
9
Nafkah pertama
10
Pura pura
11
Terkunci
12
Remeh
13
Tersenggol
14
Percobaan
15
Bukan tempat
16
Super Posesif
17
Tiket Habis
18
Urus sendiri
19
Teman baru
20
Khawatir
21
Gue juga Bisa
22
Tidak bangga
23
Melamarmu
24
Kebanggaan ortu
25
Sambut
26
Godaan
27
Gugup
28
Hidup masing masing
29
Kejutan
30
Sp 3
31
Panik abal abal
32
Cek cok
33
Rasa takut
34
Sujud
35
Belgedes
36
Gajian
37
Berangkat
38
Menantang
39
Terang terangan
40
Calon istri
41
Mencari kesalahan
42
Gak tahan
43
Udah isi
44
Bahagia
45
Munyuk
46
Menahan Kangen
47
Mumpung Bolong
48
Gak Tega
49
Kesan 2 Hari
50
Mulai akrab
51
Putusin aja
52
Tambah Beban
53
Sorry
54
Kenzi mulai terang
55
BABU
56
Upil
57
Gue mau pulang
58
Eka tertinggal
59
Amarah Dimas
60
Sakit
61
Ronda Rumah sakit
62
Tak sanggup
63
Suster ngepel
64
Bisu apa Tuli
65
Cuek
66
Jodoh Nizam
67
Siap menunggu
68
Rencana busuk Eka
69
Mandul
70
TALAK
71
Pamitan
72
Membuka ke ortu
73
Masa Idah
74
Saling memaafkan
75
Grebek Dimas
76
Janji Dimas
77
Pengakuan Dimas
78
Bersaing
79
Kerja pertama
80
Kontrakan baru
81
Motor untuk Dinda
82
Penyemangat
83
Melihat Dinda
84
pengetuk hati
85
Mengundurkan Diri
86
Cari jodoh
87
Ku Tunggu
88
Klarifikasi
89
Abaikan
90
Teman tapi Mesra
91
Jangan hancurkan
92
Di terima
93
Perpisahan
94
Teman baru
95
Menghabiskan waktu
96
Sayang banget
97
Jangan ikut campur
98
Penerbangan pertama
99
Menolak Kenzi
100
Pindah
101
Menjaga
102
Tidak Berharap
103
Tanpa balasan
104
Kecewa ke 2 kali
105
Bucin
106
Nikah secepatnya
107
Rencana
108
Haru bahagia
109
Cepet pulang
110
Gak sopan
111
Minta Izin
112
Sama sama Dewasa
113
Tunangan
114
Motifasi Riska
115
Sharing
116
SAH
117
Minta berdua
118
Pengantin heboh
119
Resepsi
120
Malam pertama
121
Ketulusan Dinda
122
Libur dulu
123
Ajak Tempur
124
Servis
125
Belum siap
126
Malam Terakhir
127
Masa kecil
128
Perpisahan
129
Di kira maling
130
Setelah Cuti
131
So sweet
132
Sikap Aneh
133
Hari apes
134
Menyusul
135
Kenapa sayang?
136
Telat datang bulan
137
Samar
138
Terbang bareng
139
Kawin Yuk
140
Suap
141
Draft
142
Masih satu garis
143
Kisah Salsa
144
Gak Hobi
145
Penakut
146
Ngambek Manja
147
Bungkus cabe
148
Sakit
149
Tindakan
150
Gugur
151
Penyesalan
152
Minta bantuan
153
Nostalgia
154
Berlian
155
Omelan Riska
156
Sempat kecewa
157
Kedatangan ortu
158
Wisuda
159
Kembali Muncul
160
Draft
161
Unboxing
162
Baju Haram
163
Di bohongi Nizam
164
Kanan Kiri oke
165
Harta Karun
166
Berbagai Menu
167
Tidak sesuai ekspektasi
168
Airup mujarap
169
Naik pangkat
170
Kelar
171
Positif
172
Ngidam
173
Potong sosis
174
Rudal
175
Melahirkan
176
Baby Boy
177
Allah buktikan semuanya
178
Pantangan
179
Hamil lagi
180
Minta Naufal
181
Tidak percaya
182
Amarah Nizam
183
Damai
184
Masih Cinta
185
Apaan sih
186
Mbak minta maaf
187
Kabar gembira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!