" Hay.... " jawab Dimas sambil melambaikan tangannya ke arah Eka
Eka mendekat dan langsung menempel padanya,
" Gimana perjalanannya?" tanya Dimas pada Eka
" Lancar sih, tapi gak seru ketinggalan sama kamu" jawab Eka menggandeng lengan Dimas
" Maaf ya sayang... Yang penting sekarang kan sudah nyusul" jawab Dimas mengelus kepala Eka
" Iya... Mau makan dulu?" tanya Dimas menawarkan
" Boleh, tapi kita cari diluar aja ya " jawab Eka mengajak keluar Area bandara
" Okey siap" jawab Dimas mengajaknya untuk mencari taxi keluar
Begitu mudahnya dan begitu lembutnya Dimas pada Eka, tapi justru sebaliknya pada Dinda, yang begitu kasar dan sama sekali gak peduli
Padahal saat ini Dindalah istrinya, yang menjadi tanggung jawabnya, tapi Dimas justru bersikap sebaliknya
Ya Dinda kalau melihat hal itu hanya bisa pasrah dan tau diri aja, dia siapa sih, punya apa sih
Kini keduanya keluar dan naik taxi kemudian ke hotel yang mereka tuju
" Kita ke hotel dulu ya sayang, naruh barang barang dulu, " ucap Dimas pada Dinda
" Okey sayang " Jawab Eka mengiyakan
Eka di antar oleh Dimas sampai ke kemarnya, dan di sana setan setan yang menggoda makin membuat mereka panas
" Sayang" Ucap Eka menggoda
Dimas menoleh dan Eka sudah menggelayutinya, tapi untungnya Dimas bisa ngerem saat ini
" Ayo katanya mau makan" Ucap Dimas dan Eka mengangguk
Kini keduanya langsung keluar dari hotel dan makan di tempar makan yang gak jauh dari sana
Di asrama selama karantina, Dinda dan anggota lainnya tentu tidak bisa kemana mana, mereka di latih di siplin seperti militer
Dinda tentu lebih bahagia hidup di sini dari pada hidup dengan Dimas
Saat ini mereka siap siap bergantian untuk mandi, lalu siap siap sholat jamaah dan lanjut untuk makan malam bersama
Dimas walaupun baru makan malam dengan Eka, dia kini juga ikut peraturan asrama
Gildan gak mau jauh dengan Dinda dia mulai pendekatan, dan terus mepet Dinda di saat saat tertentu seprrti saat ini makan di hadapan Dinda
" Makan harus di habiskan, hanya sisakan tulang ayam saja, " tegas pengawas dan mereka kompak Siap
Hari terus berganti saking sibuknya Dinda dia sampe terlupa di mana ponselnya dan bahkan lupa mengisi batrainya
Dinda sudah mengetahui keberadaan Eka di sana, cuman Dinda bodo amat dia sudah terlanjur nyaman dengan keberadaannya di asrama
Hingga di suatu ketika orang tua Dinda menghubungi Dinda yang mana ponselnya gak aktif sama sekali
Dan akhirnya menghubungi Dimas,
" Assalamualaikum buk" ucap Dimas ramah
" Waalaikumsalam mas Dimas, Dinda kok dari kemaren gak bisa di hubungi ya mas, dia baik baik saja kan mas, Ibu WA juga gak di bales" Ucap Ibu Ana dari seberang sana
Karena kebiasaan ibu Ana selalu menghubungi Dinda setiap waktunya cuman 2 hari belakangan tanpa balesan dari Dinda
" Iya ibuk, Dinda baik baik saja, sekarang sedang istirahat sebentar" jawab Dimas begitu ramah
" Boleh ibuk ngomong sama Dinda mas?" tanya Ibu Ana lagi
" Gimana ya buk, kok ada pengawasnya saja gak enak" tolak Dimas memberi alasan karena ada Eka di sebelahnya
" Oh begitu ya udah nanti sampaikan sama Dinda ya mas suruh aktifkan hpnya" pinta ibu Ana
" Iya buk nanti saya sampaikan" jawab Dimas lagi dan akhirnya mengakhiri panggilannya
Sampai akhirnya seharian penuh Dimas sama sekali tidak menyampaikan pada Dinda karena dia di kintili sama Eka terus jadi repot
Dan sekarang mamak Dimas yang menghubungi Dimasnya
" Assalamualaikum Mas.." Ucap Mamak Dimas
" Waalaikumsalam.. Gimana Mak?" tanya Dimas sopan
" Kamu udah ngomong sama Dinda belum? mbak Ana dari kemaren gak bisa menghubungi, kamu juga di titipi kok gak di sampaikan" Ucap Ibu Tri ngomel pada Dinda
" Iya mak, Dinda masih repot jadi belum tak sampaikan" jawab Dimas kembali beralasan
" Repot gimana? Biasanya kan ada jam istirahat, kamu tinggal nyampaikan aja lama banget, ini udah malah mbak Ana udah menunggu, buruan kasihkan sekarang" Ucap Mamak Dimas marah
" Iya Dimas kasihkan mak" jawab Dimas akhirnya kalau sama mamaknya ada rasa takutnya
Ya karena ibu Ana gak enak kalau menghubungi Dimas terus, toh WA cuman di naca bukan di bales sama sekali
Jadi kalau terus terusan semakin gak enak, makanya Ibu Ana langsung menghubungi ibu Tri
Dimas berdiri hendak menghanpiri Dinda yang hendak ke bus kembali ke asrama
" Mau kemana?" tanya Eka pada Dimas
Dan itu terdengar oleh Mamaknya cuman gak begitu jelas dan gak ketara kalau itu suara perempuan
" Bentar ya... Sebelum anak anak itu pulang" jawab Dimas karena sudah malam
Dimas berjalan ke arah Dinda yang kebetulan belum masuk busnya
Dan menarik Dinda kebelakang sebentar secara tiba tiba
" Apa?" tanya Dinda kaget
" Ibuk" jawab Dimas memberikan ponselnya
Dinda tau dan langsung menerimanya
" Assalamualaikum ibuk...." Ucap Dinda begitu sopan dan lembut
" Waalaikumsalam nak... Ya Allah.. Kamu baik baik aja nak?? " tanya Ibu Ana sangat khawatir
" Iya ibu Alhamdulillah Dinda baik ibuk, ibu sehat.... Kok ini nomer mamak?" tanya Dinda saat melihat nomernya
" Iya ini pake nomer mamak, sedari kemaren Ibu menghubungi nomermu gak ada balesan dan gak aktif" jawab Mereka lagi
" Iya Dinda lupa ngecasnya gak sempet gak kebagian colokan, nanti sampe asrama Dinda cas ya buk, mamak bapak, ibuk ayah semuanya baik kan? sehat kan??" tanya Dinda begitu ceria
" Alhamdulillah... semua sehat , kamu baik baik di sana ya nak" Ucap Ibu Ana pada putri tunggalnya
" Iya ibuk, doain Dinda ya buk, mak" ucap Dinda pada mereka
" Doa kami selalu menyertaimu nak" jawab Mereka lembut dan Dinda mengaminkannya
" Ya udah Dinda balik asrama dulu ya mak buk, assalamualaikum.." Ucap Dinda pada mereka
" Waalaikumsalam.. Hati hati nak" jawab mereka lagi dan Dinda memberikan ponsel pada Dimas
" Dim di jaga Dinda nak" ucap mamaknya
" Iya mak.... Siap" jawab Dimas dan mengakhiri panggilannya tanpa terlupa dengan salam akhirnya
" Siap mak.." cibir Dinda sambil menyinyirkan bibirnya
Dimas melotot padanya dan memperlihatkan muka judesnya
" Apa??" tantang Dinda tanpa rasa takut
Dari jauh Eka melihat kedekatan mereka justru semakin panas, dia di sini untuk mengawasi Dimas agar Tidak mendekati Dinda, tapi malah sebaliknya Dimas terlihat begitu dekat
Eka langsung bangkit dan mendekat pada mereka
" Sayang..." Ucap Eka langsung menggulat pada lengan Dimas
"Hih..." ucap Dinda geli dan langsung menjauh dari mereka
" Ulat kermi" ucap Dinda saat meninggalkan Eka dan Dimas
" Iya sayang" jawab Dimas lembut dan Dinda masuk ke Bus
" Kamu ada apa sama Dinda, dekat banget" Curiga Eka pada Dimas
" Enggak, Tuh anak ponselnya ketinggalan, sedangkan dari pigak sekolah bertanya" jawab Dimas memberi alasan yang pastinya berbohong
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Bunda Ravi
Bukanny Dimas pelatih dari beda sekolah yah🤔klu Eka sadar dan nanya bertele-tele, pasti langsung ketahuan, dah g sabar ap reaksiny si ulet keket itu😏lanjut 💪💪💪💪💪
2023-02-22
0
Bunda Ravi
Bukanny Dimas pelatih dari beda sekolah yah🤔klu Eka sadar dan nanya bertele-tele, pasti langsung ketahuan, dah g sabar ap reaksiny si ulet keket itu😏lanjut 💪💪💪💪💪
2023-02-22
0
Heni Yuhaeni
gemes nya sama si dimas pingin pites tuh orang
2023-02-22
0