Bab 19 Inilah saatnya.

Saat hari sudah petang Qinthia pergi keluar dengan dandanan rapi, karena curiga Aaron mengikutinya. Alangkah terkejutnya Aaron saat melihat Qinthia menemui Louis di halaman belakang.

"Kakak. Di perjamuan nanti malam, tolong maafkan aku karena tidak bisa menjadi pasangan mu. Aku ingin menjadi pasangan Aaron, aku mencintai pria itu," ungkap Qinthia membuat Aaron terharu.

"Aku senang mendengarnya. Akhirnya kau memahami apa itu cinta dan jatuh cinta pada orang yang tepat, kau tidak usah pikirkan aku karena di perjamuan nanti aku tidak akan hadir," jawab Louis.

"Tapi kenapa? saat pertandingan kakak juga mengalah begitu saja pada Tuan muda Ernest, lalu sekarang kakak tidak mau ke perjamuan. Apa kakak malu?"

"Tidak sama sekali. Aku hanya benci dengan suasana perjamuan," jawab Louis lagi.

Louis tidak mau hadir di perjamuan yang sama dengan Elena, ia tidak sanggup melihat kedekatan antara Elena dan Ernest. Louis merasa ada banyak hal mendadak berubah seolah ada seseorang yang sedang berusaha mengubahnya, untuk sesaat Louis ingin berharap pada orang itu. Tapi kenyataan membuat Louis kecewa lagi, seolah takdir memang ingin mengubah banyak hal kali ini dan mungkin saja takdir itu tidak mau mengubah isi hati Elena.

"Selamat bersenang-senang," ucap Louis. Ia mengelus kepala Qinthia kemudian berlalu dari hadapannya. 

Qinthia tidak tau apa yang Louis pikirkan. Tapi dari raut wajah Louis, Qinthia tau betul jika telah terjadi hal buruk pada kakaknya itu.

Saat malam tiba para bangsawan mulai berdatangan dengan pasangan mereka ke aula perjamuan, sementara itu Elena telah mempersiapkan diri untuk drama yang baru.

Elena datang lebih awal dari siapa pun dan  dia hanya bersembunyi untuk menunggu waktu yang tepat, setelah penyambut tamu menyebut nama Ernest dan Sonia memasuki aula perjamuan sebagai pasangan. Ia pun tersenyum.

"Ini lah saatnya," batin Elena keluar dari tempat persembunyiannya.

Semua orang dalam aula terkejut karena yang masuk ke dalam bersama Ernest adalah Sonia, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah pakaian pasangan mereka.

Para bangsawan pun mulai mencari sosok Elena dalam aula. Namun  ia tidak ada, keluarga Abraham mungkin ada. Tapi, Elena tidak bersama mereka.

"Beruntung hari ini Elena mendadak sakit jadi dia tidak bisa hadir. Sekarang aku akan membuat semua bangsawan sadar jika aku lah pasangan yang paling cocok dengan Ernest," batin Sonia.

Ia mendapatkan pesan dari pelayan Elena kemarin bersama dengan gaun ini, pelayan itu bilang jika keadaan Elena tidak sehat jadi dia minta pada Sonia untuk menggantikan posisinya sebagai pasangan Ernest malam ini. Sonia tidak tahu jika pesan itu adalah bagian rencana Elena.

"Astaga. Nona hati-hati," Teriakan para kesatria di depan pintu masuk aula membuat semua tamu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.

Di sana terlihat Elena yang di pegangi oleh para kesatria, melihat Elena semua orang terkejut terutama Ernest dan Sonia. Apalagi Elena mengenakan gaun yang sama dengan gaun Sonia.

"Anna." Aaron langsung berlari mendekati Elena, begitu juga dengan Carlos.

Carlos langsung merebut Elena dari pegangan para kesatria tersebut. Ia memeluk Elena yang tidak bisa berdiri dengan baik, bahkan wajahnya terlihat sangat pucat.

Ernest melepaskan gandengan tangan Sonia kemudian berlari mendekati Elena, keadaan Elena saat ini membuatnya takut.

"Elena, apa yang terjadi?" tanya Ernest berniat menyentuh kepala Elena. Namun ….

Plak!

Elena menepis tangan Ernest sebelum tangan itu mencapai kepalanya. Raut wajah Elena terlihat kesal sampai dia berteriak pada Ernest, "Jangan sentuh aku."

"Ada apa dengan mu? kenapa kau berteriak pada ku? kita adalah pasangan kekasih dan kau sendiri tahu tidak sopan jika wanita berteriak pada pria terutama kekasih, seorang bisa di anggap buruk karena itu jadi aku tidak mau kau dianggap buruk. Katakan pada ku apa yang terjadi?" tanya Ernest .

"Kekasih kata mu? sekarang kau baru ingat kalau aku kekasih mu. Beberapa sata lalu kau di mana?" Elena balik bertanya pada Ernest.

"Cukup Elena. Selama ini aku terlalu memanjakan mu, kau sudah terlalu lancang. Apa akademik mendidik mu untuk menjadi bandit?"

Elena yang di rangkul oleh keluar saudara itu, langsung berdiri tegak di depan Ernest seraya berkata, "Memangnya kau siapa sampai harus mengatur sikap ku. Sebelum menegur ku alangkah baiknya kau perbaiki dulu sikap mu, apa akademik mendidik mu untuk menjadi pria yang suka berselingkuh?"

"Elena. Kau sudah melewati batas. Minta maaf pada ku sekarang, atau aku tidak akan pernah mau menatap mu lagi."

"Kau yang telah melewati batasan mu. Kau membelikan aku gaun pasangan dengan pakaian mu, lalu kau berjanji akan menunggu ku di pintu gerbang agar kita bisa masuk bersama ke aula. Dan sekarang apa? kau masuk ke aula dengan sahabat ku sebagai pasangan mu, apalagi dia memakai gaun yang sama dengan ku. Sementara aku menunggu mu selama 2 jam di depan gerbang," ucap Elena membuat banyak bangsawan menatap Ernest dengan jijik.

"Bohong. Kau berbohong. Kau sendiri yang meminta pelayan mu mengatakan jika kau sakit dan tidak bisa ikut perjamuan, lalu kau ingin aku menggantikan pasangan ku dengan Sonia. Apa kau lupa?" tanya Ernest.

"Mana ada wanita yang dengan senang hati mengantarkan wanita lain pada pasangannya. Lalu siapa nama pelayan itu? di mana dia? panggil dia kemari!" tantang Elena. Ia berani  sebab dia tahu pelayan itu tidak akan datang, bagaimana bisa pelayan saat identitasnya tidak pernah ada. Pelayan itu adalah Qinthia yang menyamar.

Setelah semua pelayan keluarga Abraham di kumpulkan. Namun tidak ada pelayan yang seperti Ernest atau Sonia lihat, para bangsawan semakin memandang rendah Ernest.

"Tidak ada kan? Tentu saja tidak ada karena kalian yang berbohong. Selama ini para nona bangsawan sering mengatakan pada ku kalau Sonia ingin merebut kau dari ku, tentu saja aku tidak percaya itu sampai aku membenci mereka. Tapi nyatanya, aku yang salah. Kau sudah memiliki selir bahkan sebelum kita bertunangan. Hebat sekali," ejek Elena bertepuk tangan.

Elena berjalan melewati Ernest menuju bagian tengah aula perjamuan seraya berkata dengan lantang, "Aku Elena Abraham memutuskan semua hubungan dengan Ernest Ramson dan Sonia Castiello, dan ku jadikan kalian sebagai saksinya."

"Kami siap bersaksi," sahut para bangsawan yang sudah membenci Ernest.

Ernest sangat terguncang mendengar apa yang Elena katakan. Padahal kemarin semuanya baik-baik saja. Tapi kenapa saat ini semua langsung terbalik, dia kehilangan wanita yang dunianya wanita itu hanya ada padanya.

Setelah itu Elena pergi begitu saja dari aula perjamuan di ikuti oleh para nona bangsawan yang dekat dengannya. Ernest juga pergi mengejar Elena, sementara itu Sonia dia tinggalkan di tengah-tengah para bangsawan. Tidak segan para nyonya bangsawan menyirami Sonia dengan anggur, mereka juga merusak gaun Sonia sambil melontarkan berbagai macam hinaan untuknya.

"Penghinaan ini akan ku balas pada kalian. Kau tunggu saja Elena, aku akan membuat mu menderita bersama seluruh keluarga mu. Sampai saat itu tiba aku akan melihat bagaimana kau mengemis di bawah kaki ku. Di masa depan tidak akan ada  perlindungan dari Ernest lagi untuk mu maka aku akan dengan muda menghancurkan," batin Sonia meneteskan air mata kebencian.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

wkwkwkkwkw.... pinter jga Elena buat sikon utk bsa lepas dri si bego Ernest

2023-04-26

2

Frando Kanan

Frando Kanan

MAMPOS 😈!

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!