Saat hari sudah petang Qinthia pergi keluar dengan dandanan rapi, karena curiga Aaron mengikutinya. Alangkah terkejutnya Aaron saat melihat Qinthia menemui Louis di halaman belakang.
"Kakak. Di perjamuan nanti malam, tolong maafkan aku karena tidak bisa menjadi pasangan mu. Aku ingin menjadi pasangan Aaron, aku mencintai pria itu," ungkap Qinthia membuat Aaron terharu.
"Aku senang mendengarnya. Akhirnya kau memahami apa itu cinta dan jatuh cinta pada orang yang tepat, kau tidak usah pikirkan aku karena di perjamuan nanti aku tidak akan hadir," jawab Louis.
"Tapi kenapa? saat pertandingan kakak juga mengalah begitu saja pada Tuan muda Ernest, lalu sekarang kakak tidak mau ke perjamuan. Apa kakak malu?"
"Tidak sama sekali. Aku hanya benci dengan suasana perjamuan," jawab Louis lagi.
Louis tidak mau hadir di perjamuan yang sama dengan Elena, ia tidak sanggup melihat kedekatan antara Elena dan Ernest. Louis merasa ada banyak hal mendadak berubah seolah ada seseorang yang sedang berusaha mengubahnya, untuk sesaat Louis ingin berharap pada orang itu. Tapi kenyataan membuat Louis kecewa lagi, seolah takdir memang ingin mengubah banyak hal kali ini dan mungkin saja takdir itu tidak mau mengubah isi hati Elena.
"Selamat bersenang-senang," ucap Louis. Ia mengelus kepala Qinthia kemudian berlalu dari hadapannya.
Qinthia tidak tau apa yang Louis pikirkan. Tapi dari raut wajah Louis, Qinthia tau betul jika telah terjadi hal buruk pada kakaknya itu.
Saat malam tiba para bangsawan mulai berdatangan dengan pasangan mereka ke aula perjamuan, sementara itu Elena telah mempersiapkan diri untuk drama yang baru.
Elena datang lebih awal dari siapa pun dan dia hanya bersembunyi untuk menunggu waktu yang tepat, setelah penyambut tamu menyebut nama Ernest dan Sonia memasuki aula perjamuan sebagai pasangan. Ia pun tersenyum.
"Ini lah saatnya," batin Elena keluar dari tempat persembunyiannya.
Semua orang dalam aula terkejut karena yang masuk ke dalam bersama Ernest adalah Sonia, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah pakaian pasangan mereka.
Para bangsawan pun mulai mencari sosok Elena dalam aula. Namun ia tidak ada, keluarga Abraham mungkin ada. Tapi, Elena tidak bersama mereka.
"Beruntung hari ini Elena mendadak sakit jadi dia tidak bisa hadir. Sekarang aku akan membuat semua bangsawan sadar jika aku lah pasangan yang paling cocok dengan Ernest," batin Sonia.
Ia mendapatkan pesan dari pelayan Elena kemarin bersama dengan gaun ini, pelayan itu bilang jika keadaan Elena tidak sehat jadi dia minta pada Sonia untuk menggantikan posisinya sebagai pasangan Ernest malam ini. Sonia tidak tahu jika pesan itu adalah bagian rencana Elena.
"Astaga. Nona hati-hati," Teriakan para kesatria di depan pintu masuk aula membuat semua tamu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.
Di sana terlihat Elena yang di pegangi oleh para kesatria, melihat Elena semua orang terkejut terutama Ernest dan Sonia. Apalagi Elena mengenakan gaun yang sama dengan gaun Sonia.
"Anna." Aaron langsung berlari mendekati Elena, begitu juga dengan Carlos.
Carlos langsung merebut Elena dari pegangan para kesatria tersebut. Ia memeluk Elena yang tidak bisa berdiri dengan baik, bahkan wajahnya terlihat sangat pucat.
Ernest melepaskan gandengan tangan Sonia kemudian berlari mendekati Elena, keadaan Elena saat ini membuatnya takut.
"Elena, apa yang terjadi?" tanya Ernest berniat menyentuh kepala Elena. Namun ….
Plak!
Elena menepis tangan Ernest sebelum tangan itu mencapai kepalanya. Raut wajah Elena terlihat kesal sampai dia berteriak pada Ernest, "Jangan sentuh aku."
"Ada apa dengan mu? kenapa kau berteriak pada ku? kita adalah pasangan kekasih dan kau sendiri tahu tidak sopan jika wanita berteriak pada pria terutama kekasih, seorang bisa di anggap buruk karena itu jadi aku tidak mau kau dianggap buruk. Katakan pada ku apa yang terjadi?" tanya Ernest .
"Kekasih kata mu? sekarang kau baru ingat kalau aku kekasih mu. Beberapa sata lalu kau di mana?" Elena balik bertanya pada Ernest.
"Cukup Elena. Selama ini aku terlalu memanjakan mu, kau sudah terlalu lancang. Apa akademik mendidik mu untuk menjadi bandit?"
Elena yang di rangkul oleh keluar saudara itu, langsung berdiri tegak di depan Ernest seraya berkata, "Memangnya kau siapa sampai harus mengatur sikap ku. Sebelum menegur ku alangkah baiknya kau perbaiki dulu sikap mu, apa akademik mendidik mu untuk menjadi pria yang suka berselingkuh?"
"Elena. Kau sudah melewati batas. Minta maaf pada ku sekarang, atau aku tidak akan pernah mau menatap mu lagi."
"Kau yang telah melewati batasan mu. Kau membelikan aku gaun pasangan dengan pakaian mu, lalu kau berjanji akan menunggu ku di pintu gerbang agar kita bisa masuk bersama ke aula. Dan sekarang apa? kau masuk ke aula dengan sahabat ku sebagai pasangan mu, apalagi dia memakai gaun yang sama dengan ku. Sementara aku menunggu mu selama 2 jam di depan gerbang," ucap Elena membuat banyak bangsawan menatap Ernest dengan jijik.
"Bohong. Kau berbohong. Kau sendiri yang meminta pelayan mu mengatakan jika kau sakit dan tidak bisa ikut perjamuan, lalu kau ingin aku menggantikan pasangan ku dengan Sonia. Apa kau lupa?" tanya Ernest.
"Mana ada wanita yang dengan senang hati mengantarkan wanita lain pada pasangannya. Lalu siapa nama pelayan itu? di mana dia? panggil dia kemari!" tantang Elena. Ia berani sebab dia tahu pelayan itu tidak akan datang, bagaimana bisa pelayan saat identitasnya tidak pernah ada. Pelayan itu adalah Qinthia yang menyamar.
Setelah semua pelayan keluarga Abraham di kumpulkan. Namun tidak ada pelayan yang seperti Ernest atau Sonia lihat, para bangsawan semakin memandang rendah Ernest.
"Tidak ada kan? Tentu saja tidak ada karena kalian yang berbohong. Selama ini para nona bangsawan sering mengatakan pada ku kalau Sonia ingin merebut kau dari ku, tentu saja aku tidak percaya itu sampai aku membenci mereka. Tapi nyatanya, aku yang salah. Kau sudah memiliki selir bahkan sebelum kita bertunangan. Hebat sekali," ejek Elena bertepuk tangan.
Elena berjalan melewati Ernest menuju bagian tengah aula perjamuan seraya berkata dengan lantang, "Aku Elena Abraham memutuskan semua hubungan dengan Ernest Ramson dan Sonia Castiello, dan ku jadikan kalian sebagai saksinya."
"Kami siap bersaksi," sahut para bangsawan yang sudah membenci Ernest.
Ernest sangat terguncang mendengar apa yang Elena katakan. Padahal kemarin semuanya baik-baik saja. Tapi kenapa saat ini semua langsung terbalik, dia kehilangan wanita yang dunianya wanita itu hanya ada padanya.
Setelah itu Elena pergi begitu saja dari aula perjamuan di ikuti oleh para nona bangsawan yang dekat dengannya. Ernest juga pergi mengejar Elena, sementara itu Sonia dia tinggalkan di tengah-tengah para bangsawan. Tidak segan para nyonya bangsawan menyirami Sonia dengan anggur, mereka juga merusak gaun Sonia sambil melontarkan berbagai macam hinaan untuknya.
"Penghinaan ini akan ku balas pada kalian. Kau tunggu saja Elena, aku akan membuat mu menderita bersama seluruh keluarga mu. Sampai saat itu tiba aku akan melihat bagaimana kau mengemis di bawah kaki ku. Di masa depan tidak akan ada perlindungan dari Ernest lagi untuk mu maka aku akan dengan muda menghancurkan," batin Sonia meneteskan air mata kebencian.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Oi Min
wkwkwkkwkw.... pinter jga Elena buat sikon utk bsa lepas dri si bego Ernest
2023-04-26
2
Frando Kanan
MAMPOS 😈!
2023-03-06
1