Bab 2 Awal yang baru.

Elena dengan cepat berlari ke kamarnya dan benar saja penataan ruangan di sana sama dengan kamarnya saat berusia 15 tahun, bahkan sosok yang selalu dia rindukan masih ada di sana.

"Ah! Nona Elena, apa waktu minum teh sudah selesai?" tanya Mimi yang sedang membersihkan lemari pakaian Elena.

Elena tidak menjawab ia malah mendekati Mimi lalu memeluknya, perlahan ia mulai terisak mengingat bagaimana ia memperlakukan Mimi di kehidupan sebelumnya karena Sonia.

"Eh! ada apa nona? apa anda terluka karena tuan muda mengejek Tuan Ernest lagi?" tanya Mimi pada Elena.

Elena melepaskan pelukannya lalu menggeleng seraya berkata, "Bukan karena itu, aku menangis karena aku sadar telah memperlakukan mu secara tidak adil."

Ekspresi wajah Mimi berubah menjadi kesal. Ia menggenggam tangan Elena seraya berkata, "Yang nona katakan itu tidak benar, saya selalu merasa apa yang nona lakukan tidak salah. Lagi pula jika ada kesalahan maka itu dari saya bukan dari nona. Jangan merasa bersalah karena saya atau saya akan sedih."

"Entah kebaikan apa yang aku lakukan di kehidupan sebelumnya sampai bisa di percayai oleh mu seperti saat ini, aku beruntung memiliki Mimi bersama ku."

"Justru yang beruntung di sini adalah saya karena nona sudah menyelamatkan saya bersama saudara saya dari jalanan, terima kasih nona," ucap Mimi setulus mungkin.

Di kesempatan kedua ini Elena berjanji akan membalas apa yang telah Ernest dan Sonia lakukan padanya, dulu karena Sonia sangat tidak suka pada Mimi ia sampai memecat Mimi tepatnya 3 bulan dari sekarang. Tapi kali ini tidak lagi, ia tidak akan kehilangan Mimi lagi. Lagi pula ia punya ingatan tentang kehidupan sebelumnya yang akan dia gunakan untuk memperkuat kekuatan keluarganya agar tidak tunduk pada keluarga Ernest.

Namun ada satu hal yang membuat Elena penasaran yakni pria yang samar-samar ia lihat saat kesadarannya akan hilang, pria itu menangkap tubuh Elena yang akan tumbang. Entah kenapa Elena merasa dia itu tidak asing baginya, tapi siapa dia? pikir Elena.

*****

Louis duduk di meja kerjanya menatap keluar jendela, ia masih tidak bisa  menerima kenyataan jika dirinya kembali ke masa lalu lagi. Dia tidak tahu harus senang, atau tidak akan semua ini, karena di kehidupan sebelumnya ia gagal merebut Elena dari Ernest bahkan dia berpikir jika harus mengulang kehidupan ini 1000 kali pun ia tidak yakin hati Elena akan berpaling dari Ernest.

Di hari itu saat mendengar Elena akan menikah ia bergegas menuju kediaman Duke Ransom. Tapi sesampainya di sana yang ia lihat adalah Elena merobek lehernya sendiri, padahal ia sudah berusaha datang lebih cepat hanya saja dia gagal lagi.

Sudah 3 kali ia mengulangi kehidupannya. Namun hasil akhir dari setiap kehidupan itu tetap sama, Elena selalu tiada dan dia selalu datang terlambat. Kini jika kali ini pun gagal maka dia tidak akan punya kesempatan lagi, ia ingin menyerah karena semua usaha yang ia lakukan selalu sia-sia.

Rasanya ia tidak bisa  memaafkan Ernest bahkan setelah 3 kali membunuhnya di 3 kehidupan. Jika saja Louis sampai memaksa Elena untuk menikah dengannya, apa akan ada yang berubah? pikir Louis. Sayangnya ia tidak bisa mengambil risiko dengan mendapat kebencian dari Elena, jika dia memaksa Elena maka apa bedanya dia dengan Ernest pikir Louis lagi.

"Fil, katakan pada ayahanda aku akan mengambil pelatihan selama 5 tahun," perintah Louis pada asistennya.

Dari pada tetap di sini dan memikirkan Elena setiap saat, Louis lebih memilih untuk pergi dari ibukota dan mengikuti pelatihan lalu masuk ke dunia bela diri. Mungkin dengan cara ini dia akan melupakan semua tentang Elena.

"Ini cara yang salah. Tapi waktu 5 tahun itu tidak lama, aku akan kembali sebelum Elena menikah lalu menyelamatkan keluarga Abraham dari Ernest. Karena 5 tahun kemudian Elena akan pergi melakukan pelatihan, saat itu juga semua kebusukan Ernest diketahui oleh keluarga Abraham yang membuat mereka harus menghadapi penderitaan luar biasa. Kali ini rencanaku tidak akan gagal, kau tunggulah aku Ernest," batin Louis.

*****

"Apa?" seluruh anggota keluarga Abraham yang sedang menyantap makan siang terkejut dengan permintaan Elena.

"Baru kemarin kau merengek tidak mau masuk dunia bela diri, lalu kenapa mendadak berubah pikiran?" tanya Austin, ayah dari Elena.

"Aku hanya berpikir akan lebih baik untuk masuk dunia bela diri, itu semua demi keluarga kita. Aku perlu membangun kekuatan untuk diri ku sendiri di masa depan, aku rasa itu benar," jawab Elena sedikit gugup.

"Kau yakin? kau selalu bilang ingin belajar hal lain seperti merajut, memasak, atau menyulam agar bisa menjadi istri yang sempurna untuk Ernest. Apa kau mau beralih menjadi istri berotot untuknya?" ejek Aaron membuat semua yang ada di meja makan menatap tajam kearahnya.

"Aku hanya mencoba hal baru, dulu itu sampai kemarin aku belum berpikir dengan baik jadi jawabanku seperti itu. Sekarang berbeda karena aku sudah berpikir dengan baik," jawab Elena dengan ketusnya.

"Ayah dengan senang hati akan mendukungmu, tapi jika kau sudah pergi maka tidak akan waktu untuk menyesal. Ayah tidak merubah keputusan semudah itu jika kau sampai menyesal," ancam Austin, ia ingin memastikan Elena sungguh-sungguh atau tidak.

"Aku tidak akan menyesal, aku sangat yakin. Justru aku yang akan membuat ayah meminta ku pulang karena terlalu merindukan ku setelah aku pergi bertahun-tahun," jawab Elena membuat kedua kakaknya merasa bangga.

"Kau akan berangkat minggu depan. Ayah akan …."

"Tidak!" Elena memotong ucapan Austin, "Aku akan pergi besok ke Akademik Bulan sabit, aku sudah memutuskan untuk ke sana."

"Sayang, kau itu wanita. Pergi besok terlalu cepat karena ibu masih ingin membelikan mu pakaian bela diri wanita yang cocok, lalu peralatan kecantikan seperti riasan wajah. Kau …."

"Ibu. Aku tidak perlu itu semua," potong Elena lagi, "Aku pergi besok itu sudah di tetapkan, kalau soal pakaian itu akan di sediakan oleh akademik jadi tenang saja. Lagi pula mulai sekarang aku tidak akan memakai riasan wajah, atau perhiasan karena itu sangat menganggu kecuali, saat menghadiri acara formal."

Mereka semua tersenyum bahagia dengan mata berkaca-kaca karena Elena yang sekarang terlihat sangat dewasa, sulit bagi mereka untuk percaya jika gadis di depan mereka masih dengan gadis yang kemarin menangis karena tidak mau belajar bela diri.

"Padahal putri ku yang kemarin membuat ku takut karena ia selalu mementingkan kecantikannya. Tidak mau kulitnya kasar, tidak suka jika dirinya tidak berdandan, dan tidak mau melewatkan berbagai macam perwatan tubuh. Syukurlah dia berubah menjadi anak yang normal," batin Liliana memberikan kecupan jauh untuk Elena.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

CaH KangKung,

CaH KangKung,

mampir kak.....jejak..🥀

2023-03-15

1

Frando Kanan

Frando Kanan

apa mungkin....Louis ini yg selamatkn. Elena?

2023-03-06

3

Rose_Ni

Rose_Ni

wah...udah 3 kali balik ke masa lalu,enaknyaa

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!