Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.

Louis menikmati segelas anggur di balkon kamarnya yang menghadap langsung ke aula perjamuan, ia memesan kamar ini secara khusus dan berharap bisa melihat Elena dari jarak itu.

Tiba-tiba saja terjadi keributan yang membuat Louis bingung, karena penasaran Louis memutuskan untuk pergi melihat sendiri apa yang terjadi. Dia hanya berdiri di depan gerbang. Tidak lama kemudian terjadi perdebatan antara Elena dan Ernest yang membuat Louis khawatir.

Setelah itu Elena keluar dari aula bersama para nona bangsawan di belakangnya, Louis ingin mendekat. Tapi saat melihat Ernest datang, Louis memilih untuk tetap diam.

"Elena." Ernest mencekal tangan Elena dengan kasar, "Hentikan semua ini. Kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini, tanpa izin dari ku maka kau jangan pernah berpikir untuk meninggalkan aku."

"Lepaskan aku!" Elena menarik tangannya. Tapi kekuatan Ernest jauh lebih besar darinya, dia tidak bisa melepaskan tangannya.

"Apa kau tuli? lepaskan dia," desak para nona bangsawan pada  Ernest.

Ernest menatap mereka dengan tatapan nyalang seraya berkata, "Jangan ikut campur."

"Kau ikut aku." Ernest menarik Elena.

"Tunggu!" Louis menghadang jalannya membuat Ernest kesal.

"Ada apa dengan mu? kau mau ikut campur? jangan lupa putra mahkota, kau kalah dari ku saat pertandingan. Ini juga adalah urusan sepasang kekasih, menepilah!" perintah Ernest.

"Kalah ada menang adalah pilihan ku. Elena juga bukan kekasih mu lagi sejak beberapa menit yang lalu. Dan kau juga sebaiknya jangan lupa aku adalah putra mahkota, jika aku menginginkan sesuatu maka kau tidak pantas berebut dengan ku."

"Hmph. Dia adalah Elena ku. Jangankan kau menginginkannya bahkan jika kau berani menaruh niat buruk untuknya, aku akan membuat mu menyesal. Kau tidak ada di posisi yang kuat karena keluarga Ransom hanya tunduk pada kaisar."

"Ada apa ini? kenapa Louis sampai berbuat seperti ini? apa hanya karena aku membantunya berlatih atau ada hal lain?" batin Elena.

"Mari Elena." Louis mengulurkan tangannya pada Elena.

"Elena, jika kau sampai memegang tangannya maka hubungan kita berakhir, bahkan jika kau memohon sekali pun aku tidak akan maj menatap mu lagi," ancam Ernest.

"Sejak tadi hubungan kita sudah berakhir," balas Elena. Ia memegang tangan Louis, Louis menepis tangan Ernest dari tangan kanan Elena lalu ia menarik Elena pergi dari sana.

Setelah berjalan cukup jauh Elena melepaskan genggamannya dari tangan Louis, hal itu membuat Louis berhenti melangkah dan berbalik.

"Aku membantu mu berlatih dan kau membantu ku lepas dari Ernest. Sekarang kita impas kelak bertindaklah seolah kita tidak saling kenal," ucap Elena pada Louis.

"Kau bisa memanfaatkan ku sebanyak yang kau mau untuk membuat pria itu benar-benar menjauh dari mu. Dan aku berharap kau tidak akan kembali padanya, karena jika tidak sekarang maka di masa depan dia mungkin akan memngkhianati mu lagi," balas Louis membuat Elena terheran-heran.

"Kenapa aku merasa kau sangat yakin jika Ernest akan mengkhianati ku?" 

"Insting seorang pria. Jadi jangan sungkan panggil aku saat kau butuh, mungkin tidak sekarang. Tapi, aku akan menunggu mu sampai kau ingin. Kembalilah lebih awal dan sampai nanti." Louis tersenyum sampai memutuskan untuk pergi lebih dulu.

Elena tidak bisa memahami Louis lebih dari sekarang, ia tidak tahu kenapa Louis membuatnya merasa kalau mereka sangat dekat. Elena ingin tau segalanya tentang Louis. Tapi ini bukan saat yang tepat untuk itu, ia tidak mau percaya pada pria mana pun lagi setelah semua pengkhianatan Ernest.

"Ini hidup ku, dan jalan takdir yang telah aku buat sendiri. Maka aku tidak perlu siapa pun untuk membantu ku, aku tidak akan berhutang pada siapa pun. Ingat Elena, kau terlahir kembali dengan tujuan yang besar maka jangan terbuai dengan semua kemanisan serta keindahan dari orang lain," batin Elena menguatkan hatinya.

Elena pun kembali ke kamarnya untuk memulai rencana yang baru, ia harus membawa keluarganya ke tempat yang tinggi sampai semua kekhawatiran dalam hatinya hilang.

*****

Jovanka terus mengetuk kakinya ke lantai dengan perasaan gelisah. Saat Ernest masuk ke ruangannya Jovanka langsung berdiri dari tempatnya, melihat Jovanka ada di sana Ernest langsung menunduk.

"Wah. Drama yang bagus, sangat bagus. Seharusnya kau jadi aktor teater saja dari pada menjadi putra ku, aku melahirkan seorang duke ke dunia ini bukan seorang aktor," ejek Jovanka yang berjalan mendekati Ernest.

"Bukan hanya sekali aku mengingatkan pada mu untuk tidak mendekati Sonia. Tapi kau selalu saja membantah, lihat apa yang wanita itu lakukan? kau bukan hanya kehilangan Elena, kau juga telah kehilangan semua kehormatan mu. Entah bagaimana aku menatap wajah para nyonya bangsawan saat perkumpulan nanti," lanjut Elena.

"Maafkan aku, ibu. Ini semua salah ku," jawab Ernest.

"Tidak, sayang. Ini bukan  salah mu. Aku yang salah, semua kesalahan ada pada ku."

"Ku mohon jangan berkata begitu ibu. Kau tidak pernah salah seumur hidup mu."

"Aku sudah melakukan kesalahan besar dalam hidup ku ini. Kesalahannya adalah Melahirkan anak bodoh seperti ini, seharusnya aku memungut anak dari panti asuhan saja untuk ku jadikan anak ku."

"Tidak bu, tidak. Aku akan memperbaiki segalanya, ku mohon jangan marah pada ku. Apa saja yang ibu mau akan kau penuhi semuanya."

"Baiklah. Mulai dari sekarang ibu mau kau jadi pria yang egois, mulai besok jangan temui Elena. Tapi buat dia kembali dengan sendirinya pada mu, bertindaklah seolah kau tidak merasakan kehilangan atau sejenisnya. Dengan begitu maka Elena pasti akan menyadari kesalahannya sampai mengemis dikaki mu," perintah Jovanka. Ernest membalasnya dengan anggukan.

*****

Aaron dan Carlos langsung kembali ke kamar Elena karena khawatir padanya, Aaron tidak sempat mengumumkan pertunangannya dengan Qinthia sebab mereka semua khawatir pada Elena. Keluarga Qinthia juga bersedia menunda pengumuman itu karena mereka merasa sayang pada Elena.

Sesampainya di kamar Elena, Aaron langsung masuk. Namun keadaan di dalam kamar Elena membuat Aaron tidak bisa berkata-kata, Carlos yang baru saja sampai sama terkejutnya dengan Aaron.

"Ah! kalian sudah pulang rupanya. Selamat datang," ucap Elena pada kedua kakaknya, setelah itu ia kembali fokus bermain kartu dengan Mimi serta beberapa pelayan lain.

Aaron mengusap kasar wajahnya lalu bertanya pada Elena,"Apa ini?" 

"Apanya yang apa ini? kau tidak lihat kami sedang bermain?" Elena balik bertanya dengan nada ketus.

"Bermain? yang benar saja kau ini. Apa kau tidak terguncang lagi? di aula tadi kau sangat terpukul melihat Ernest bersama Sonia. Lalu saat kembali ke sini kau malah terlihat bahagia."

"Tentu saja dia bahagia," sela Qinthia yang baru saja datang. Ia langsung masuk ke kamar Elena dan duduk bersama yang lain.

"Adik ipar, apa maksud mu? kau tadi lihat kan sendiri bagaimana perdebatan mereka. Kenapa Elena harus bahagia setelah itu semua? apa dia sudah berbaikan dengan Ernest lagi?" kali ini Carlos yang bertanya.

Qinthia dan Elena saling menatap satu sama lain kemudian tertawa terbahak-bahak, mereka berdua membuat Carlos serta Aaron benar-benar kesal sekaligus bingung.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Livyana 171

Livyana 171

Seneng bnget Elena dan Qinthia bs menjd sahabat plus calon kk ipar😌

2023-04-30

2

Frando Kanan

Frando Kanan

heh 😏....hrs jdikn pria yg egois? nth knp gw merasa familiar....😏😈

2023-03-06

1

Frando Kanan

Frando Kanan

memungut anak panti asuhan? knp gw jd mendadak curiga ya???

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!