Bab 12 Liotin kenangan.

"Aduh!" Elena meringis kesakitan saat ia membuka mata.

"Apa ini?"  Elena terkejut mendapati dirinya ternyata terbaring di luar hutan.

"Sial! aku tadinya ada di dalam ke hutan lalu kenapa malah tertidur di sini? di tambah lagi aku bermimpi aneh. Mungkin saja saat aku pingsan Slyph membawa ku ke mari. Aku harus berterima kasih padanya nanti," gumam Elena.

Ia dengan cepat beranjak dari sana menuju asrama, lagi-lagi apa yang terjadi di anggap hanyalah mimpi bagi Elena karena dewa angin. Dewa angin ingin menjadikan Elena avatarnya, jadi ia tidak ingin Elena ingat apa pun tentang kekuatan gelap.

******

Tok tok tok

"Sonia, apa kau di dalam?" tanya Sarah setelah mengetuk pintu kamarnya, tidak lama kemudian Sonia membuka pintu.

"Ada apa lagi, kak? bisa tidak kau itu jangan mengetuk pintu kamar ku terus menerus," balas Sonia dengan suara meninggi.

"Berhentilah marah-marah karena itu semua sia-sia. Kau tidak akan mendapatkan apa pun dengan marah pada ku atau ayah," ucap Sarah, ia berusaha untuk meredakan amarah sang adik.

Sonia berdecak kesal seraya berkata, "Lebih baik kau pulang saja ke rumah suami mu, keberadaan mu di sini tidak dibutuhkan oleh siapa pun."

"Ini rumah ayah bukan rumah mu, aku akan tetap di sini sampai kakak ipar mu menjemput ku."

"Dia suami mu. Tapi bukan kakak ipar ku, jangan pernah sebut dia kakak ipar ku lagi karena petani itu tidak pantas."

"Sadarlah Sonia, kau sudah kelewatan. Sebelumnya kau tidak begini lalu kenapa kau berubah? mendapatkan gelar bangsawan bukan berarti kau harus hidup mewah seperti bangsawan, itu hanya sebuah gelar saja."

"Memangnya kau tau apa? gelar itu sangat penting bagi ku. Aku harus mendapatkan gelar yang lebih tinggi lagi agar pantas berdiri di samping Ernest, maka dari itu aku ingin masuk akademik yang sama dengannya. Aku tidak mau kembali ke kehiupan kita yang dulu, aku tidak mau menikah dengan seorang petani lalu memasak untuknya setiap hari."

"Terlalu memaksakan keadaan itu tidak baik, Sonia. Apalagi pria itu adalah milik sahabat mu sendiri, kau bisa mendapatkan gaun indah serta perhiasan itu berkat dia lalu kau akan mengkhianatinya. Itu tidaklah benar."

"Aku tidak peduli akan itu. Aku hanya ingin mencapai posisi tertinggi lalu hidup bahagia, hidup sebagai rakyat jelata hanya akan membuat kita mendapatkan hinaan."

"Kaau akan menyesali perbuatanmu ini, berhentilah sebelum semuanya memburuk. Tidak ada yang benar dari cara mu," nasehat Sarah. Namun Sonia tidak mau mendengarkannya lagi, ia langsung menutup pintu kamar dengan keras tanpa peduli pada Sarah.

"Dia keras kepala bukan?" tanya Daran yang mendekati Sarah, ia sudah mendengar semua perdebatan kedua putrinya.

Sarah meletakan nampan yang ia bawa lalu memeluk Daran, dalam pelukan sang ayah Sarah menangis karena ia merasa dirinya adalah kakak yang gagal.

"Sudahlah. Kita jual saja semua barang dari ibu mu lalu kirim dia ke akademik, dengan begitu dia akan selalu tersenyum," ucap Daran sambil menepuk pelan punggung Sarah.

"Ayah sangat murah hati dalam memberikan kasih sayang, lalu kenapa Sonia tidak mau mengerti akan hal itu?" batin Sarah.

*****

Elena berjalan hampir sampai di asrama lalu tanpa sengaja ia menginjak sesuatu yang keras, dia pikir itu hanyalah batu. Tapi, ternyata itu adalah liotin giok.

"Warna hijau yang indah," batin Elena karena terpesona dengan warna liotin itu.

"Kenapa ini terasa tidak asing?" pikirnya.

Elena mencoba mengingat di mana dia pernah melihat giok itu. Namun karena sekarang Elena merasa lelah, ia memutuskan untuk menyimpan liotin itu. Ia akan mencari pemiliknya besok berhubung hari juga sudah gelap.

Setelah Elena beranjak dari sana tidak lama kemudian Louis muncul di tempat yang sama, ia sangat gelisah karena tidak sengaja menjatuhkan barang berharganya.

"Di mana itu? tadi aku hanya ke sini sebelum ke kantin, jika di kantin tidak ada maka di mana itu," batin Louis. Ia membongkar tempat sampah sampai semak-semak untuk mencari liotin miliknya.

Di kehidupan sebelumnya.

Saat itu Louis melemparkan batu ke sungai karena pikirannya sedang kacau, ia kehabisan rencana untuk mendekati Elena.

"Ikan bisa lari jika airnya tidak tenang," tegur Elena membuat Louis terkejut.

Karena terkejut Louis langsung berbalik tanpa sadar ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam sungai, Elena yang melihat itu tertawa terbahak-bahak.

"Apa karena kehabisan batu kau memilih untuk melempar diri sendiri ke sungai? kau sangat lucu," ucap Elena yang terus tertawa. Melihat tawa itu membuat Louis senang, demi tawa itu ia tidak masalah jika ia terlihat seperti orang bodoh di depan Elena.

"Ayo!" Elena mengeluarkan tangannya untuk membantu Louis berdiri, Louis pun pasrah mengenggam tangan Elena dan membiarkan wanita itu menariknya dari dalam sungai.

Setelah itu Elena memberikan teh hangat yang sengaja ia bawa sebagai bekal untuk memancing, sambil menemani Elena memancing Louis juga mengeringkan badannya. Mereka berbagai cerita tentang banyak hal hingga tanpa disadari keduanya menjadi dekat.

"Aku sangat tidak beruntung selama beberapa hari ini, entah apa yang terjadi padaku," keluh Louis saat sedang makan saat piknik bersama Elena.

"Memangnya kenapa sampai kau berpikir seperti itu, Gotu?" tanya Elena menyodorkan cangkir teh pada Louis. Saat ini Louis yang sedang menyamar sebagai Gotu di akademik yang sama dengan Elena.

"Contohnya, selama 3 kehidupan wanita yang aku cintai tidak pernah membalas cinta ku bahkan dia tidak tau aku ini mencintainya. Bahkan lebih parahnya lagi  Dia akan segera menikah, mungkin."

"Mungkin? jika hanya mungkin maka masih ada peluang untuk mu. Kenapa tidak berjuang?"

"Bagaimana bisa berjuang jika wanita itu sangat mencintai tunangannya?"

"Memangnya kenapa? jika orang yang sudah menikah masih bisa berpisah maka orang yang bertunangan justru sangat bisa. Jangan menyerah, manfaatkan waktu mu sebaik mungkin. Mau sebesar apa pun cinta masih bisa berubah," ucap Elena dengan sangat percaya diri.

"Jika kau tidak percaya maka terima lah ini." Elena melepaskan liotin di lehernya lalu memakaikan liotin itu pada Louis, "Itu jimat keberuntungan ku dari nenek. Kau akan mendapatkan cinta mu itu di kehidupan berikutnya, walau kehidupan selanjutnya itu benar ada atau tidak."

"Semoga tuhan memberikan keberuntungan pada ku lewat jimat ini," balas Louis memegang Liotin tersebut.

Itulah ingatan terakhir kebersamaan Elena dan Louis, karena setelah itu keduanya tidak pernah bertemu lagi. Saat Louis bertemu dengannya, itu adalah waktu di mana Elena menghembuskan nafas terakhirnya.

"Di mana liotin itu? aku tidak bisa kehilangan itu, itu kenangan yang tertinggal darinya. Semoga saja itu cepat ku temukan, aku bisa gila nanti," batin Louis frustasi kemudian mencarinya ke tempat lain.

Louis tidak tahu jika Liotin itu telah kembali kepada pemiliknya, saat ini Elena sedang memberishkan Liotin karena ada tanah yang menempel pada Liotinnya.

*****

Bersambung.

Silakan tinggal jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

lah? Sonia Dan saudara itu ternyata dlo rakyat jelata... ckckck 🙄

2023-03-06

2

Frando Kanan

Frando Kanan

si dewa angin ini 🤦

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!