Bab 18 Tujuan utama Elena.

Seluruh keluarga Abraham terkejut dengan pangkuan Aaron jika dia telah menjadikan Qinthia sebagai wanitanya, Qinthia sendiri tidak menolak karena ia juga memiliki perasaan yang sama pada Aaron.

Liliana merasa sangat senang karena putra yang selama ini suka bermain hati, kini memutuskan untuk menetap pada satu hati. Keluarga Abraham tinggal menunggu keputusan dari keluarga Qinthia untuk membuat acaranya.

"Teh." Elena menawarkan secangkir teh hangat pada Qinthia, Qinthia menerima cangkir itu dengan senang hati.

"Dulu aku berpikir kita sulit untuk menjadi teman. Sekarang hubungan kita lebih dari itu, aku juga baru tau jika dia yang kau maksud saat itu adalah kakak ku. Aku langsung tau karena hanya dia yang suka memanggil ku Anna dihadapan orang lain," ungkap Elena kemudian meneguk teh dalam cangkirnya.

"Dia yang aku maksud bukanlah Kakak mu. Aku memang dia tau hubungan kalian apa. Tapi hari itu aku tidak mengatakan tentang kakak mu, melainkan sepupu ku putra mahkota. Sebelum mengenal apa itu cinta dengan benar, aku menjadikan obsesi akan posisi yang tinggi sebagai cinta. Aku kesal saat ada wanita lain mengambil perhatiannya dari ku, tidak terhitung berapa banyak wanita yang aku sakiti karena obsesi itu."

"Bagaimana itu mungkin? sebelumnya jangankan dekat dengan putra  mahkota, aku bahkan tidak pernah memperhatikan dia. Lalu bagaimana bisa dia mengenal ku?"

"Aku tidak tahu. Mungkin itu namanya cinta dalam diam. Apa kau tau liotin yang kau tunjukan pada ku saat itu? itu liotin miliknya yang hilang. Tapi aku tidak paham saat aku menyarankan dia untuk meminta liotin itu kembali dari mu, dia malah menjawab liotin itu sudah kembali pada pemiliknya," jelas Qinthia. 

Seketika Elena merasa sesak karena ada sesuatu yang tidak dia pahami bahkan setelah mengulang kembali kehidupannya, putra mahkota adalah orang yang tidak pernah dia perhatikan bahkan setelah hidup kembali. Kenapa bisa mengenalnya? apalagi ingatan Elena tentang liotin itu sama sekali tidak ada.

"Aku permisi," pamit Elena pada Qinthia.

Saat ini Elena bertekad untuk tidak memikirkan hal lain, tujuan pertama ia harus menjalankan rencananya agar terlepas sepenuhnya dari Ernest. Setelah tujuan itu selesai baru lah dia akan memikirkan apa yang ia lupakan.

Elena pergi menemui Sonia. Tanpa rasa  bersalah Elena bertingkah seolah semua baik-baik saja, dia tidak peduli pada tatapan tajam Sonia.

"Sahabat ku. Maafkan aku, apa masih sakit?" tanya Elena dengan tampang polos sambil memegang tangan Sonia yang di perban.

Sonia menarik tangannya dari pegangan Elena seraya menjawab, "Sakit tidak seberapa. Tapi malunya aku itu tidak bisa di uraikan dengan kata-kata, aku tidak percaya kau tega melukai sahabat mu sendiri."

"Maafkan aku, Sonia. Itu semua terjadi begitu saja, aku sungguh tidak tau apa-apa."

"Lupakan saja. Katakan apa tujuan mu ke mari?"

"Tentu saja menemui mu. Aku ingin mengajak mu berbelanja besok, perjamuan persahabatan kan besok jadi kita harus membeli gaun. Kita ajak Ernest agar pergi bersama."

"Baiklah. Kau harus belikan aku gaun terbaik dan paling mahal kalau bisa warnanya harus sama dengan warna pakaian Ernest, kau juga harus membeli warna yang sama. Jangan lupa ajak Mimi, dia itu pelayan jadi dia harus membawa semua barang-barang ku. Aku ingin kau memecatnya. Tapi kau malah lupa, menyebalkan sekali."

"Lupakan saja tentang Mimi, memikirkan dia hanya akan memperburuk suasana hati mu. Besok kita akan beli banyak gaun serta perhiasan untuk mu. Bagaimana jika pakai baju pasangan?"

"Kau urus saja semuanya. Yang terpenting aku tidak mau pakai barang murahan, itu saja. Kau bisa  keluar sekarang. Oh ya, Ernest memenangkan pertandingan melawan putra mahkota, jadi kita harus tampil bersinar di sampingnya."

"Tentu saja. Baiklah, aku pergi. Jangan lupa besok," ucap Elena. Setelah itu dia pergi meninggalkan kamar Sonia.

Elena lalu mengirimkan Ernest surat jika pada  perjamuan besok ia akan menunggu Ernest di gerbang masuk aula, agar mereka bisa masuk bersama.

Keesokan harinya Elena memesan baju pasangan yang ia siapkan untuk menjebak Ernest dan Sonia, dia meminta Qinthia untuk menyamar sebagai pelayan lalu pergi membawakan baju pasangan itu pada Ernest serta Sonia bersama dengan pesan lisan.

"Malam ini akan menjadi malam paling seru," batin Elena.

*****

Sementara itu di sisi lain Malvia juga telah membeli gaun yang indah, dia tidak sabar untuk ikut perjamuan nanti sebagai pasangan Aaron.

"Ibu," panggil Malvia pada Martini, "Bagaimana dengan gaun ku ini? apa aku cantik jika memakai ini?"

"Tentu saja. Putri ku cantik memakai apa saja," jawab Martini membuat senyum manis merekah di bibir Malvia.

"Tapi bu, jam berapa Aaron akan menjemput ku? kata ibu Marchoiness Abraham akan datang meminta Aaron menjemput ku nanti."

Martini terlihat cemas. Ia juga bingung ingin menjawab apa. Pasalnya semua yang ia katakan pada Malvia itu bohong, begitu juga dengan yang ia katakan pada semua tamu dalam pesta-pesta yang ia selenggarakan. Ia melakukan itu agar posisi keluarga Kimberly mereka bisa mencapai posisi tinggi.

"Dia bilang tadi kau pergi lah sendiri dulu. Kalian akan bertemu di aula perjamuan untuk dansa bersama," jawab Matini berbohong.

Malvia melempar gaun di tangannya seraya menjawab, "Dia itu hanya mencari alasan saja. Dia tanpa rasa malu mengatakan wanita penggoda itu sebagai tunangannya di depan ku, entah bagaimana caranya menggoda Aaron sampai terpesona padanya. Pokoknya ibu harus bilang semua tentang Qinthia pada Marchoiness Abraham agar dia menjauhkan mereka berdua."

"Sayang, jangan marah. Kau sudah memenangkan pertandingan final antara dua akademik sebagai  murid tingkat 2, marchioness pasti akan sangat senang lalu mempercepat pertunangan mu dengan Aaron. Memang siapa Qinthia itu? dia mungkin dewi akademik kalian. Tapi dia tidak ikut pertandingan, mana bisa dia di bandingkan dengan putri ku."

"Ibu benar sekali. Dengan semua kerja keras ku selama ini,  aku yakin Marchioness akan dengan bangga mengatakan di depan semua bangsawan pada perjamuan nanti jika aku adalah tunangan putranya. Aku sudah cukup bersabar selama 1 tahun ini dengan sikap Qinthia, dia menggoda Aaron pada hari pertama Aaron masuk akademik. Padahal Aaron masuk akademik itu atas perintah Marchioness Abraham agar menjalin hubungan dengan ku sebagai calon tunangannya," ucap Malvia penuh rasa percaya diri.

"Yah. Tidak masalah sekarang aku berbohong, karena aku yakin dengan potensi Malvia dan kemenangannya kemarin. Marchioness akan langsung setuju atas pengajuan pertunangan dari ku nanti. Qinthia itu hanya wanita biasa mana mungkin bisa menandingi putri ku," batin Martini yang sangat bahagia.

Tanpa menunggu lama Martini menyediakan gaun terbaik serta perhiasan paling mahal yang akan dia kenakan malam nanti, ia akan berdandan sebagus mungkin bersama dengan Malvia agar aura bangsawan mereka terpancar sampai membuat keluarga Abraham terkagum.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Livyana 171

Livyana 171

Ibunya malvia cocok nih disatuin sama sonia😅😅😅

2023-04-30

0

Frando Kanan

Frando Kanan

HA! ternyata hanya karangan doank... sekaligus pembohong.... ckckck 🙄

2023-03-06

1

Frando Kanan

Frando Kanan

Mimi itu pelayan milik Elena...bkn lo dsr jlng rakyat jelata busuk

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!