Bab 17 Pertandingan di mulai.

Keesokan harinya pertandingan persahabatan akhirnya dimulai, setiap murid harus menggunakan nama asli agar setiap keluarga bisa datang menghadiri pertandingan anak mereka.

Arena pertanding pria dan wanita dipisah oleh pihak akademik, sementara itu ruang istirahat pun sama. Liliana datang bersama Austin dan Carlos untuk mengunjungi Elena. Tapi tidak dengan Aaron, dia masih marah karena ucapan Elena kemarin.

Keluarga Elena duduk di bangku penonton sambil bersorak saat pertandingan Elena tepat di depan mata, Adrian juga tidak sabar melihat apa yang akan murid kesayangannya lakukan.

Dalam setiap pertandingan ini Elena selalu menang dari lawannya tanpa harus memanggil satu pun spirit, pertandingan sudah berlalu selama seminggu dan Elena berhasil maju ke final berhadapan langsung dengan Sonia.

"Pak Adrian, di mana ikat rambut ku? apa kau melihatnya?" tanya Elena saat sedang bersiap untuk final.

"Tidak," singkat Adrian dengan nada ketus tanpa menatap Elena.

"Apa anda marah?" tanya Elena lagi.

Kali ini Adrian menatapnya dengan tatapan tajam, lalu ia menjawab, "Kau adalah satu-satunya murid ku, kenapa kau tidak menggunakan kekuatan mu? aku tau kau adalah gadis yang di cintai oleh angin. Tapi, setidaknya panggilah Slyph untuk menunjukan identitas kita."

"Baiklah. Sesuai keinginan bapak," balas Elena membuat senyum terukir di bibi Adrian.

"Semoga berhasil," ucap Adrian setelah selesai mengikat rambut Elena.

Setelah mana mereka dipanggil Elena maju tanpa membawa apa pun, dan Sonia maju sambil membawa senjatanya.

Kemudain pertandingan dimulai tanpa menunggu lama Sonia mengayunkan ujung tombaknya ke arah  Elena, Elena dengan sigap langsung menghindar. Tapi gerakan Sonia sangat lincah, sebelum Elena benar-benar menghindar ia menendang perut Elena dengan kakinya yang berapi.

Elena terpental sampai batuk mengeluarkan darah dari mulutnya, di tambah lagi bagian perutnya terluka parah sampai meninggalkan bekas luka bakar.

"Apa yang begitu saja kemampuan mu selama di akademik? aku tidak bermaksud menghina mu sahabat ku, hanya saja kita tidak bisa lama-lama dalam arena jadi mari kita akhiri permainan ini," ucap Sonia.

Sonia menyerang tanpa ampun bahkan Elena tidak punya waktu untuk memanggil atau sekedar mengeluarkan kekuatannya, melihat itu Adrian menjadi tidak tenang. Di sisi lain gerakan Sonia juga tidak memiliki celah, sementara Elena tidak punya peluang menyerang.

"Kalahkan dia Elena," teriak Liliana dari bangku penonton. Teriakan itu mengalihkan fokus Elena sampai ia terkena serangan Sonia lagi.

"Sakit," batin Elena memegang pundaknya.

"Elena, sekarang gunakan itu," teriak Adrian membuat Elena sadar jika jarak antara Sonia dan dirinya cukup jauh.

"Jangan harap." Sonia menembak banyak bola api ke arah Elena.

"Memanggil Salamander," gumam Elena.

Bruak!

Terjadi ledakan yang sangat besar di arena sampai seluruh area tertutup oleh asap, Sonia tersenyum senang karena ia tau Elena telah diledakan oleh serangannya.

"Uhuk uhuk uhuk," suara batuk Elena membuat banyak penonton terkejut begitu juga Sonia.

"Pergi!" Slyph mengibaskan tangannya seiringan dengan itu gumpalan asap yang menutupi arena hilang dalam sekejab.

"Lihat! itu naga berapi,"teriak salah satu penonton yang menunjuk Salamander.

"Ap-apa itu?" batin Sonia melihat Elena duduk di atas  kepala Salamander, dan di belakang Elena ada Slyph yang sedang melakukan pemulihan.

"Apa ini semua? dari mana datangnya naga dan wanita itu? ini adalah pertandingan satu lawan satu lalu kenapa kau bawa rekan mu," protes Sonia. Dia tidak tau apa pun tentang pemanggil.

"Rekan? jangan konyol. Mereka adalah anak-anak ku, kekuatan ku, dan keahlian ku. Biar aku memperkenalkan diri sekali lagi. Aku Elena Abraham dari kelas pemanggil Akademik Bulan Sabit," jawab Elena membuat banyak orang tercengang.

"Kau seorang pemanggil? tidak mungkin. Keluarga Abraham adalah keturunan dewa angin, ini tidak mungkin." Sonia terkulai lemas, ia merasa dirinya seolah di tampar dengan sangat keras oleh kenyataan. 

"Tolong yah Salamander," pinta Elena. Salamander tersenyum lalu menghembuskan nafas berapi dari dalam mulutnya ke arah Sonia.

Sonia terhempas jauh keluar Arena sampai tidak sadarkan diri, seketika sorakan dari para penonton untuk Elena memenuhi area itu.

*****

"Kau yang terbaik Elena." Adrian memeluk Elena lalu berputar-putar saking senangnya. Ia tidak akan menyangka jika Elena akan memanggil Salamander yang terkenal tidak suka mengikat kontrak dengan manusia.

"Anna." Aaron yang tidak tau datangnya dari mana merebut Elena dari pelukan Adrian ke pelukannya.

"Kau sangat luar biasa. Kau genius, aku sudah setahun penuh di akademik. Tapi aku tidak tau jika adik ku adalah seorang pemanggil, seharusnya aku sadar kenapa kau meminta ku memanggil mu Irene saat itu. Aku sangat menyayangi," ucap Aaron.

"Cukup!" Austin merebut Elena dari Aaron, lalu ia menurunkan Elena tepat di depan Liliana.

Liliana meneteskan air mata melihat Elena, ia masih tidak percaya jika putrinya adalah genius yang hanya ada 1 diantara 1000 manusia. Berkat hal ini kekuatan keluarga mereka akan meningkat.

Suasana penuh suka cita itu menjadi senyap saat Jovanka datang bersama para pelayannya, Liliana menatap tajam wanita sombong itu.

"Luar biasa, Elena. Dengan ini kau telah menunjukan pada ku bahwa kau itu pantas berada di samping Ernest," puji Jovanka.

"Terima kasih bibi," jawab Elena tanpa mengurangi rasa hormatnya pada Jovanka.

"Akan tetapi penampilan mu sekarang saat buruk, sebagai calon tunangan Ernest kau seharusnya berpakaian dengan layak. Jika pakaian mu seburuk ini maka apa bedanya kau dengan pengemis di jalanan, ubahlah penampilan mu," lanjut Jovanka. Ucapannya membakar hati semua yang ada di sana.

"Ya ampun. Bibi ini benar-benar pandai berhalusinasi," ejek Qinthia yang sedari tadi diam saja di samping Aaron, "Seharusnya bibi malu dengan ucapan bibi. Orang tua Elena saja diam dengan penampilan putri mereka, lalu kenapa anda keberatan? dia hanya calon tunangan putramu belum jadi istrinya jadi bibi tidak berhak mengatur gaya hidupnya. Apa sudah pasti Elena mau menjadi tunangan anak bibi? jika nanti berubah maka ucapan bibi saat ini  bisa mempermalukan diri sendiri."

Jovanka menutup kipasnya lalu berjalan mendekati Qinthia, "Mulut mu pedas juga yah. Tapi, apa kau tau siapa aku? berani sekali wanita kurang ajar seperti mu bersikap lancang pada ku. Apa kau tidak tau akan seperti apa akhir dari wanita seperti mu?"

"Ah! aku memang tidak tau, apa bibi bisa mengatakannya pada ku? atau aku tanya pada paman ku saja yah. Oh iya! Aku lupa memperkenalkan diri, kenalkan aku adalah Qinthia Arsena keponakan dari Kaisar Ashraf. Apa nama ku tidak asing?"

Mendengar nama Qinthia nyali Jovanka langsung hilang, ia berdecak kesal hingga akhirnya pergi dari sana.

"Tunangan ku sangat hebat." Aaron memeluk Qinthia lalu mengecup keningnya.

Selama ini Aaron tidak pernah melihat Jovanka terdiam seperti itu, bahkan Liliana yang terkenal sebagai ratu perdebatan tidak bisa menang dalam melawan Jovanka.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Livyana 171

Livyana 171

Qinthia ko dilawan😅😅😅🤭

2023-04-30

0

Ida Blado

Ida Blado

elena goblok

2023-04-02

1

Ida Blado

Ida Blado

iyuh masa guru sama murid main kecup2 aja,apalagi setting cerita latar belakangnya bangsawan,,, aneh nih yg bikin cerita

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!