Bab 13 Akibat terlalu lengah.

Keesokan harinya setelah jam makan siang Qinthia membantu Louis mencari liotinnya, Qinthia tidak bisa menolak karena Louis terlihat sangat cemas.

"Kau mencari apa?" tanya Aaron pada Qinthia. Mendengar suara Aaron membuat jantungnya berdetak kencang.

"Li-liotin," jawab Qinthia singkat.

"Aku akan membantu mu. Aku sangat ahli dalam hal mencari sesuatu," ucap Aaron. Ia meletakan buku-buku yang di bawa di bangku taman, lalu ia ikut mencari bersama Qinthia.

"Dulu adik ku sering kehilangan barang-barang dari pria yang dia cintai, jika barang itu susah ditemukan maka dia akan menangis sangat keras bahkan tidak akan makan selama berhari-hari," lanjut Aaron lagi.

"Lalu apa yang akan anda lakukan, pak?" tanya Qinthia penasaran.

"Aku? aku akan sangat kesal sampai menghina pria itu di depannya."

"Bukan kah anda keterlaluan?"

"Aku tau. Tapi, aku tidak suka pria itu. Dia seperti penyihir yang menggunakan sihirnya untuk memikat adik ku, bagaimana tidak? dunia adik ku hanya berputar di sekitarnya."

"Saat seseorang jatuh cinta maka wajar bukan, jika dia menjadikan orang yang dia cintai itu dunianya. Tidak mau kehilangan barang pemberiannya, selalu berusaha menjadi seperti apa yang pria itu inginkan, dan rela melakukan apa saja untuk tetap berada di sampingnya."

"Tidak. Cinta itu adalah perasaan yang murni, tidak ada syarat apa pun dalam cinta. Saat seorang pria benar-benar jatuh cinta maka dia siap menerima kekurangan dan kelebihan wanitanya. Dia akan menjadikan rasa percaya sebagai pondasi dalam hubungan mereka, jika cinta yang kau sebutkan tadi itu adalah obsesi dan rasa takut, kau terobsesi padanya dan takut kehilangannya maka dari itu dunia mu hanya berpusat padanya. Cinta yang seperti itu akan membuat kau kehilangan kebebasan mu untuk merasakan cinta yang murni," jelas Aaron panjang lebar, mendengar itu Qinthia mulai berpikir jika apa yang ia rasakan pada Louis selama ini hanyalah obsesi semata.

"Rasa jatuh cinta yang murni itu sangat aneh. Kadang saat melihatnya jantung mu akan berdetak kencang, berada di sisinya membuat wajahmu terasa panas sampai menjadi sangat gugup, dan saat dia jauh dari mu maka wajahnya tidak akan pernah lepas dari pikiranmu. Itulah cinta," lanjut Aaron tersenyum menatap Qinthia.

Semua yang Aaron katakan adalah yang sudah beberapa hari terakhir Qinthia rasakan, kini ia menyadari jika dia telah kehilangan rasa cinta yang murni pada Louis. Ia sendiri tidak tau sejak kapan.

"Tapi adik ku mendadak berubah, aku tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba begitu. Apa cinta bisa berubah secepat itu?" tanya Aaron pada Qinthia.

"Mungkin saja," jawab Qinthia.

Tidak lama kemudian bel berbunyi Aaron bangkit mengambil buku-bukunya, dan pamit pada Qinthia karena dia ada kelas saat ini. Qinthia mengangguk sambil tersenyum. Mereka berdua tidak menyadari jika ada yang memperhatikan mereka sejak tadi dengan perasaan kesal.

*****

Beberapa hari kemudian.

Elena menutup matanya lalu berkata, "Memanggil, Slyph."

Sebuah lingkaran dengan cahaya hijau muncul, dan dari dalam sana Slyph keluar.

"Nona …." Teriak Slyph yang langsung memeluk Elena. 

Kejadian kemarin membuat Slyph terluka parah. Tapi setelah kembali ke dunia spirit, luka di tubuhnya pulih seketika. Dia berpikir semalaman kenapa saat itu dia tidak langsung tiada, lalu terlintaslah di pikirannya jika Elena masih ada di hutan itu. Ia sangat cemas sampai tidak tidur dan terus menunggu Elena memanggilnya.

"Kau di serang oleh singa api? yang benar saja, lalu siapa yang membawa ku keluar hutan?" tanya Elena setelah mendengar apa yang Slyph ceritakan.

"Mungkin para kesatria suci itu. Ayo panggil mereka," desak Slyph.

"Mereka akan sangat mencolok jika aku panggil ke mari. Lagi pula aku bisa memanggilnya nanti, hari ini aku akan menambah teman kalian."

"Apa anda yakin? lalu siapa yang akan anda panggil? apa itu Undine?"

"Bukan. Aku akan memanggil Salamander. Aku baru saja mendapatkan mantra pemanggilnya." Elena menunjukan secarik kertas pada Slyph.

"Ti-tidak bisa. Salamander itu adalah  mahluk spirit dengan sifat yang buruk, jangan sampai anda memanggilnya," balas Slyph.

"Oh, benarkah? coba jelaskan bagaimana bisa mereka sangat buruk?" tanya Elena pada Slyph.

Slyph menjelaskan pada Elena dengan sangat baik, sementara itu Elena sibuk menggambar lingkaran mantra pemanggil.

"Apa Irene sudah selesai latihan? aku akan menjelaskan padanya nanti, mungkin saja dia bisa mencoba memanggil satu spirit tingkat rendah. Aku rasa Undine cocok untuknya," gumam Adrian berjalan menuju kelasnya.

Seketika cahaya merah muncul. Namun hanya sekejab, melihat itu Adrian langsung berlari. Ia takut jika naga itu kembali menyerang Elena, karena sampai saat ini penyelidikan tentang naga itu belum membuahkan hasilnya yang bagus.

"Memanggil Gnome." Adrian memanggil spirit untuk berjaga-jaga jika nanti ia memang harus menyerang.

"Ire …." Ucapan Adrian terhenti saat melihat apa yang ada di depan matanya.

"Menjauhlah dari master ku dasar kau kadal menjijikan." Slyph mendorong salah satu kepala Salamnder menggunakan kakinya. 

Jangankan terdorong Salamander bahkan tidak bergerak seinci saja karena dorongan Slyph, ia tetap menempel pada Elena layaknya anjing peliharaan yang patuh.

"Hentikan!" tukas Elena. Ia berdiri lalu mengambil ranting.

"Sala." Panggil Elena membuat tatapan Salamander teralihkan padanya.

"Tangkap ini, cepat!" Elena melempar ranting itu sejauh mungkin.

Salamnder dengan cepat langsung menangkap ranting itu bahkan sebelum ratingnya menyentuh tanah, melihat itu Elena merasa sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya dia bisa punya peliharaan sungguhan.

"Cih! dasar kadal penjilat. Dia menggoda nona dengan cara bertingkah seperti anjing," batin Slyph.

"Irene," panggil Adrian yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Akh! Pa-Pak Adrian." Elena terkejut melihat pria tampan berkacamata itu.

Elena mengutuk dirinya sendiri karena telah lengah dengan keadaan sekitar dan malah asik bermain, Elena tidak tau bagaimana ia bisa menjelaskan semua itu.

"Kembalilah," gumam Elena membuat Slyph dan Salamander perlahan menghilang.

"Pak yang tadi itu … mereka …." Elena tidak bisa  berkata dengan benar karena takut.

"Entah aku harus mulai dari mana setelah semua yang aku lihat. Elena kau itu …." Adrian tidak melanjutkan ucapannya, ia malah memeluk Elena. 

"Kau sangat hebat. Sungguh! awalnya aku tidak tau harus bagaimana karena ini pertama kalinya aku melihat Salamander tingkat tinggi secara langsung, padahal tingkatan mu masih jauh di bawah ku. Tapi kau telah menunjukan pada ku jika kau itu genius, butuh waktu 6 bulan untuk memanggil satu spirit tingkat rendah. Dan kau bisa memanggil spirit tingkat tinggi 2 sekaligus dalam waktu 2 bulan saja. Luar biasa aku bangga menjadi guru mu," lanjut Adrian di luar perkiraan Elena.

Setelah itu Adrian membawa Elena ke ruang kelas dan menjelaskan beberapa hal padanya, tentu saja Elena mencatat semua itu lalu menggabungkan materi Adrian dengan materi yang dia dapat pada kehidupan sebelumnya hingga ia bisa berkembang dengan baik.

"Aku pasti akan membawa keluarga ku maju lebih dari ini," batin Elena tersenyum.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

lah? mlh nempel? beda cerita Dr slyph bah

2023-03-06

1

Frando Kanan

Frando Kanan

ternyata hanya terluka parah

2023-03-06

1

Frando Kanan

Frando Kanan

hmph 🙄...dsr jlng bodoh....

2023-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!