"Kapan ibu kembali?" tanya Ernest sekedar basa-basi.
Tentu Jovanka yang sedang dalam amarah tidak akan menjawab, ia langsung bertindak dengan menampar Ernest. Sonia gemetar ketakutan melihat itu.
"Ibu tidak percaya di usia semuda ini kau sudah tau cara melakukan pengkhianatan. Siapa yang mengajari mu hal itu? apa wanita rendahan di belakang mu?" tanya Jovanka.
"Ibu kalau mau marah, maka marah saja pada ku, jangan bawa Sonia ke dalam masalah diantara kita. Aku datang ke mari hanya untuk mendengar cerita tentang Elena lebih banyak dari Sonia,jadi tolong jangan salah paham."
"Wah! hebat sekali, ibu tidak akan menduga jika kau masih bisa berbohong. Ucapan mu sangat jauh berbeda dengan apa yang ibu lihat, apa kau masih mau menyangkal itu salah paham?"
"Ibu ini …."
"Cukup! di akademik sana Elena sedang berjuang untuk menjadi yang terbaik demi diri mu, lalu kau di sini malah menghabiskan waktu bersama Sonia. Bagaimana jika kau bertunangan saja dengan Sonia lalu lupakan semua tentang Elena, itu bagus kan?"
"Tidak! sampai kapan pun Elena adalah milik ku. Aku tidak punya hubungan khusus dengan Sonia sampai harus bertunangan dengannya. Ibu aku mencintai Elena sampai ke dalam hati ku, aku tidak bisa melepaskan Elena untuk Sonia, itu tidak akan pernah terjadi," tegas Ernest membuat Sonia terguncang dan kecewa.
"Er-Ernest." Sonia berniat meraih tangan Ernest, sayangnya pria itu menghindar lalu meraih tangan sang ibu.
"Mari kita pulang bu, aku tidak mau di sini lagi. Ayo!" Ernest menarik tangan Jovanka dan mereka beranjak keluar dari kediaman Sonia, Ernest pergi tanpa menoleh ke belakang pada Sonia yang terkulai lemas di lantai.
"Waktu kita masih banyak Ernest, aku akan membuat mu jatuh hati pada ku," batin Sonia.
Keesokan harinya ada kabar Ernest masuk ke akademik terbaik di ibu kota untuk melakukan pelatihan sebagai petarung, Jovanka setuju putranya itu menginjakan kaki di dunia bela diri agar bisa menjauhi Sonia.
*****
Sementara itu kasus naga hitam tidak membuat identitas Elena terbongkar, karena ingatan Elena tentang kejadian saat itu kacau. Ia hanya ingat dirinya di serang oleh naga hitam yang entah dari mana, itu semua karena dewa angin memberikan dia ingatan yang palsu.
Tapi, penyelidikan kasus itu terus berlanjut. Adrian ditahan selama beberapa hari karena dianggap lalai menjaga naga hitam itu sampai ia berhasil lolos dari penjara bawah tanah, yang lokasinya tepat di perpustakan area kelas pemanggil.
Selama itu Elena hanya berlatih memperkuat tenaga dalam, dan berkeliaran sesuka hatinya. Karena semua buku mantra, diambil oleh kesatria keamanan kekaisaran untuk digunakan oleh pemanggil tingkat atas. Mereka mencoba memanggil kembali naga hitam tersebut.
*****
"Qinthia, bisa bicara sebentar?" tanya Elena saat melihat Qinthia duduk sendiri di taman.
Qinthia tidak menjawab ia malah menutup bukunya lalu berdiri dari sana, kelihatan jelas dia masih membenci Elena.
"Kau suka pada Pak Aaron kan?" tanya Elena membuat wajah Qinthia seketika memerah.
"Omong kosong dari mana itu? dasar konyol!" teriak Qinthia. Siapa pun yang melihat rekasinya akan tau jika dia berbohong, karena wajahnya sangat merah saat ini.
"Ada gosip katanya kalian punya hubungan khusus. Ada satu murid melihat mu membuang jepitan pemberiaan Pak Aaron. Tapi, kau mengambil jepitan itu kembali beberapa saat kemudian. Apa mungkin itu hadiah dari Pak Aaron lalu kau buang karena kalian saat itu sedang bertengkar?"
"Bagaimana mungkin bisa seperti itu? itu adalah hari pertama Pak Aaron masuk ke sini, lalu bagaimana mungkin kami punya hubungan seperti itu?"
"Bisa saja kan kalian punya hubungan sebelum dia masuk ke sini, lalu setelah kau tau dia akan masuk ke sini sebagai guru kau marah karena dia tidak bilang-bilang pada mu akan masuk ke sini. Dia membujuk mu dengan memberikan jepitan itu sebagai hadiah. Tapi, karena sedang marah kau membuang hadiah itu, Lalu kau kembali lagi karena tidak mau hadiah dari orang yang kau cintai di temukan orang lain. Aku benar kan?"
Pernyataan Elena memang sangat masuk akal. Wajah Sonia menjadi sangat memerah karena hal itu, ia sudah sadar jika dirinya memang telah jatuh cinta pada Aaron.
"Itu tidak!" tegas Qinthia kemudian berlari meninggalkan Elena.
Bug!
Tiba-tiba saja seorang murid melayang lalu mendarat dengan mulus di tanah, hampir saja ia jatuh pada Elena jika wanita itu tidak menghindar.
"Maaf! kami sedang berlatih, bisakah kau menjauh dari lapangan?" tanya pria yang baru saja jatuh itu pada Elena, Elena hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Rei! apa kau baik?" teriak Louis yang berlari mendekat, satu tangannya memerah dan yang satunya lagi ada jejak petir.
"Dunia bela diri akan di guncangkan nanti. Putra mahkota memang hebat dia punya 2 keahlian sekaligus menguasai 2 elemen, aku sangat yakin masa depannya sangat cerah," batin Elena.
"Hik! sial." Elena yang terkejut karena tatapan mereka bertemu, langsung mengalihkan pandangannya dan berjalan lebih cepat.
Elena pergi ke hutan belakang akademik, di sana sangat sepi karena jarang ada orang yang masuk ke sana. Elena memastikan keadaan benar-benar aman lalu ia terbang dengan bantuan elemen angin, kekuatan tenaga dalam sudah cukup kuat hanya saja dia terjebak di level dasat tingkat akhir atau yingkat 12 dalam level dasar. Itu pencapainnya setelah berlatih lebih dari seminggu.
Elena terbang ke sungai di sana ia membuat lingkaran kekuatan, setelah lingkaran itu jadi Elena meneteskan darahnya di sana.
Tidak lupa ia menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam lingkaran itu hingga mengeluarkan cahaya hijau.
Elena membaca mantra itu dalam hati lalu ia membuka matanya seraya berkata, "Datanglah aku memanggilmu, Slyph."
Dari dalam lingkaran itu keluar seorang gadis cantik bertelinga runcing, angin yang tadinya sepoi-sepoi seketika menjadi sangat kencang.
"Aku Slyph, spirit angin tingkat tinggi. Aku datang untuk membuat kontrak dengan mu," ucap Slyph tersenyum manis pada Elena.
"Tunggu sebentar!" Elena berpindah ke lingkaran yang satunya lagi, dan merapalkan mantra di sana.
"Kau mau apa? waktu ku tidak banyak di dunia manusia jadi cepat buatlah kontrak denganku, hei manusia!" kesal Slyph.
"Kau adalah spirit pertama ku jadi biarkan aku carikan kau teman, jangan takut karena kau tidak akan kesepian," balas Elena.
Elena kembali fokus membaca mantra lalu cahaya putih keluar dari lingkaran yang ia buat, Elena tersenyum walau pun hidungnya mulai mengeluarkan darah.
"Ini kan mantra untuk … apa mungkin kau memanggil …." Slyph terkejut melihat Elena.
"Ya. Datanglah aku memanggilmu, kesatria suci." Elena mengeluarkan seluruh kekuatannya dan keluarlah 5 kesatria suci dari dalam lingkaran tersebut.
3 dari kesatria itu membawa perisai lalu duanya lagi membawa pedang, kesatria suci tingkat tinggi dengan zirah yang berkilau dan tinggi badan mencapai 5 meter.
"Kekuatan tenaga dalam ku tidak banyak lagi, mari kita buat kontrak." perintah Elena dengan wajah pucat pasi, ia seolah tidak punya tenaga untuk sekedar berdiri dengan baik.
Slyph duduk lalu memejamkan matanya sementara para kesatria suci itu langsung berlutut, dengan suara lantang mereka semua berkata, "Saya bersedia membuat kontrak dengan anda."
Sebuah bercahaya emas muncul secara tiba-tiba, di sana Elena menulis isi kontrak dengan sisa tenaga dalam yang ia miliki.
"Baiklah, kontrak selesai di buat," ucap Elena. Kertas itu terbagi lalu masuk ke tubuh mereka masing-masing, barulah setelah itu Elena tumbang tidak sadarkan diri.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
baru kali ini baca novel beginian...pake kontraknya ditulis d kertas... biasanya cukup mengeluarkan darah saja udah wkwkw
2023-06-26
3
Livyana 171
Elena kerennnn👍👍👍👍👍😍
2023-04-30
1
Frando Kanan
wihhh!!!...Slyph!! gw jd rindu nma summoner ini Dr game online
2023-03-06
1