Bab 14 Persiapan pertandingan.

Waktu berlalu dengan sangat cepat hingga tidak terasa sudah setahun berlalu sejak Elena datang sebagai murid di akademik bulan sabit, tidak ada yang tau pencapaian apa yang sudah dia buat selama di akademik.

"Kalau kakak mau datang setidaknya beritahu aku, lagi pula kakak datang untuk apa?" tanya Aaron, ia sudah memarahi Carlos selama perjalanan dari gerbang akademik menuju ke asrama guru.

"Jawab aku!" desak Aaron karena Carlos diam saja sejak tadi.

"Di mana Elena? kau bilang kau pernah bertemu dengannya sekali?" Carlos balik bertanya pada Aaron.

Aaron menghela nafas berat dan menjawab, " Aku tidak tau. Aku guru untuk murid tingkat 2 jadi aku jarang bertemu dengan murid tingkat 1, aku juga sangat sibuk sampai tidak punya waktu untuk bertemu dengannya."

"Apa itu masuk akal?" tanya Carlos lagi, Aaron menghentikan langkah dan berbalik menghadap Carlos.

"Apa maksudmu?"

"Rasanya tidak mungkin sudah setahun kau di sini bahkan berpapasan secara kebetulan dengan Elena sekali saja tidak pernah. Akademik ini tidak terlalu besar sampai sesulit itu untuk berpapasan, aku merasa dia sengaja menghindari mu. Benarkan?"

"Aku sendiri tidak yakin untuk hal itu."

"Bagaimana jika kita pergi ke kelas tingkat pertama elemental angin? kau sedang tidak sibuk kan?"

"Baiklah, ayo!" ajak Aaron, ia menunjukan arah pada Carlos.

"Cih! kenapa firasat pria itu sangat baik," kesal Elena yang keluar dari tempat persembunyiannya.

"Bisa gawat jika mereka tidak menemukan aku di kelas elemental angin," gumam Elena.

"Tapi kau masih aman, karena di sini banyak orang yang menyamar. Sampai hari pertandingan persahabatan kau masih aman," ucap Qinthia  keluar dari tempat yang sama.

"Baiklah, aku sangat sibuk saat ini. Sampai jumpa nanti." Qinthia pamit untuk pergi lebih dulu, Elena hanya mengangguk.

Qinthia menjadi dekat dengan Elena sejak dia mencurahkan semua isi hatinya pada Elena tentang rasa sukanya pada Aaron, Elena sangat senang karena sekarang hubungan mereka menjadi sangat dekat.

Lalu sebentar lagi akan ada pertandingan persahabatan antara dua akademik, yakni Akademik Bulan Sabit dengan Akademik Kekaisaran yang letaknya ada di Kota Karan yakni Ibu kota Kekaisaran Ashraf.

"Eh! Louis?" Carlos terkejut melihat Louis yang baru saja selesai latihan, "Kau benar Louis kan?"

"Ya, Marquess muda Abraham. Lama tidak bertemu," ucap Louis berjabat tangan dengan Carlos.

"Kau terlihat sangat kacau sekarang. Apakah baru selesai latihan?" 

"Ya. Karena pertandingan persahabatan sebentar lagi jadi saya tidak bisa membuang-buang waktu, persaingan sekarang sangat ketat."

"Kau benar, semoga berhasil," ucap Carlos.

"Pakailah sopan santun mu, dia itu putra mahkota. Panggil dia dengan benar," bisik Aaron pada Carlos. Namun, diabaikan oleh sang kakak

"Lalu kalian mau ke mana?" tanya Louis menatap Aaron dan Carlos secara bergantian.

"Apa kau pernah bertemu dengan Elena di sini? kalian sama-sama anak tingkat pertama jadi aku rasa kau kenal dia. Mungkin kalian pertama bertemu sekali atau beberapa kali," jawab Carlos membuat ingatan Louis tertuju pada Irene.

Beberapa bulan lalu Louis menemukan liotinnya ada pada Elena, ia ingin mengatakan jika liotin itu miliknya. Tapi entah kenapa rasanya ia ingin liotin itu tetap pada Elena, mungkin ini sudah saat liotin itu kembali kepada  pemiliknya.

"Ada yang umph …." Kalimat Louis terputus saat Qinthia menutup mulutnya.

"Kakak, aku perlu membicarakan sesuatu yang penting dengan mu. Jadi ayo ikut aku!" Qinthia menarik tangan Louis agar ikut dengannya.

"Tunggu dulu! tidak sopan pergi seperti ini," ucap Louis. Namun Qinthia tidak mau mendengarkannya, ia tetap berjalan menarik Louis.

Melihat itu Aaron berdecak kesal karena cemburu, sudah lama dia mencintai Qinthia sayangnya dia tidak bisa mengatakan hal itu langsung pada Qinthia. Dan pemandangan yang menunjukan kedekatan antara Louis dan Qinthia membuatnya sangat kesal, ia tidak tahan sampai ingin menghancurkan apa saja yang dia lihat.

"Kita akan pergi mencari Elena nanti, aku teringat sesuatu sekarang," ucap Aaron berjalan pergi meninggalkan Carlos begitu saja.

"Hah? lalu bagaimana dengan ku?" batin Carlos kebingungan.

*****

"Hiyak!"

Trang!

Ernest berhasil mengalahkan lawannya dalam duel dan mendapatkan sorakan yang meriah, ini adalah kemenangan ke 12 hari ini. Melihat itu Sonia menjadi ikut senang.

"Ernest air mu." Sonia memberikan botol air pada Ernest, Ernest menerimanya dengan senang hati.

"Ckckck! dasar rubah. Dia menggoda Tuan Ernest tanpa rasa malu." 

"Dia pikir dia itu siapa sampai berani berdiri di sisi Tuan Ernest."

"Hanya bangsawan tingkat rendah saja sudah bangga."

Para murid wanita yang mengagumi Ernest mulai mencibir Sonia. Sejak awal Sonia masuk ke akademik ini banyak orang yang tidak suka padanya karena ia selalu menempel pada Ernest, demi masuk ke akademik ini ayahnya rela menjual beberapa tanah peninggalan ibu Sonia serta harta yang tersisa.

Mendengar kabar itu Jovanka sangat kesal apalagi setelah pihak akademik mengakui bakat Sonia, ia menguasai 2 keahlian yakni ahli elemental api serta ahli racun. Akademik memberikan Sonia sedikit perlakuan khusus agar dia bisa mengasah bakatnya dengan baik.

Setelah itu latihan Ernest selesai, Sonia ikut dengannya pergi dari lapangan latihan untuk bermeditasi memperkuat tenaga dalam. Hal ini sudah menjadi rutinitas keduanya.

"Aku sangat ingin bertemu dengan Elena, dia pasti sudah menjadi hebat di sana. Entah akan secantik apa dia setelah setahun tidak bertemu," ucap Ernest yang mulai membayangkan pertemuan mereka nanti.

"Aku juga sebenarnya sangat menantikan pertarungan persahabatan nanti. Kita akan lihat kekuatan siapa yang lebih kuat di antara kita, mungkin sekarang anak lemah itu baru mencapai level dasar tingkat  1 atau 2 seni bela diri. Sebagai sahabat aku jadi kasihan padanya, lagi pula salah dia sendiri masuk dunia bela diri dengan tergesa-gesa," batin Sonia.

"Sonia." Ernest menyentuh pundaknya membuat Sonia tersadar, "Jika nanti kau bertemu Elena sebagai lawan dalam arena, tolong jangan terlalu keras padanya. Aku tidak meminta mu mengalah hanya saja jangan lukai dia, aku tau bakat mu sangat luar biasa."

Sonia tersenyum seraya menarik tangan Ernest dari pundaknya dan menggenggam tangan itu, "Dia adalah sahabatku, aku mungkin berbakat. Tapi, aku tidak ingin jadi sombong karena hal itu. Kau tenang saja karena walau bagaimana pun juga aku tidak akan setega itu pada Elena."

"Ah!" Sonia terkejut sampai tersipu malu saat Ernest tiba-tiba memeluknya.

"Aku tidak peduli apa yang mereka katakan tentang mu, aku percaya padamu Sonia. Jadi semoga berhasil nanti," ucap Ernest.

"Kau juga," balas Sonia.

"Elena yang malang. Sepertinya aku hanya perlu berusaha sedikit lagi untuk merebut Ernest dari mu, tolong jangan salahkan aku karena segala macam cara tidak jadi masalah dalam cinta dan perang. Aku tidak akan menyakiti mu jika bertemu di arena sebagai permintaan maaf ku," batin Sonia memeluk Ernest erat, ia tidak akan pernah mau ada orang yang merebut Ernest darinya entah siapa pun itu.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

Wo Lee Meyce

Wo Lee Meyce

ambillah,,laki bodoh gitu emnk cocok ma sonia sama" samph

2023-11-19

1

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Sonoo Lo ambil aja si Ernest lakik bodoh dan murahan masa status udh tunangan org masih nempel2 sama Sonia yg jelas² suka n pelakor

2023-05-09

1

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

ambil noh belatung sampahhh dasar pereeekk belatung 🖕🖕🖕☠️🤣

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!