Bab 3 Pergi untuk melupakan.

Setelah jam makan selesai Mimi membantu Elena merapikan barang-barang yang akan dia bawa. Selama ini Mimi adalah orang yang paling tau seperti apa Elena jika berkemas saat akan berpergian, dulu ia akui barang bawaan Elena sangat banyak sampai membutuhkan banyak pelayan untuk membawanya. Tapi sekarang dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat,  Elena akan pergi untuk waktu yang lama dan barang bawaannya hanya satu tas kecil.

"Nona, apa nona yakin ini cukup?" tanya Mimi memastikannya lagi.

Elena yang sedang membaca buku beralih menatapnya seraya menjawab, "Itu lebih dari cukup, kenapa memangnya?"

"Tidak apa-apa saya hanya ingin bertanya. Apa saya bisa bertanya lagi?"

"Tentu saja, silahkan!"

"Apa nona dan Tuan muda Ransom bertengkar pada pertemuan kalian beberapa hari lalu?"

"Apa yang membuat mu berpikir seperti itu?"

"Jujur saja ini bukanlah adalah sikap nona. Nona mendadak berubah seolah menjadi orang lain, saya pikir anda berdua bertengkar lalu anda merajuk sampai ingin mem …."

"Cukup Mimi," potong Elena, "Aku tidak merajuk dan tidak ada masalah di antara kami. Aku hanya ingin melakukan apa yang aku inginkan, sejak mengenalnya sampai membahas pertunangan dengan dia. Tidak pernah sekali pun aku berpikir untuk diri sendiri, lalu sekarang aku sadar jika aku harus lebih mencintai diri ku sendiri dan tidak perlu memikirkan masalah soal pria apalagi usia ku masih sangat muda."

Mimi terharu dengan perkataan Elena, ia sampai memeluk majikannya itu. Setelah sekian lama Mimi ingin hal itu keluar dari mulut Elena dan akhirnya keinginan itu terwujud.

"Kau lihat itu kak. Aku merasa adik kita yang manis tidak akan menjadi manis lagi setelah kepergiannya besok, aku bisa melihat dari matanya itu jika saat ini dia sedang bertekad akan sesuatu," ucap Aaron mengintip dari balik celah pintu kamar Elena.

"Kau benar. Aku berpikir pria nakal itu telah menodai pikiran adik ku dengan cinta monyetnya. Hari ini aku lega bisa melihat Elena yang sebenarnya, bukan Elena yang diciptakan untuk mencintai pria nakal itu. Mungkin nanti kita tidak akan punya adik perempuan yang manis, walau pun demikian aku juga yakin dia tidak akan jauh dari kita lagi. Aku sangat mencintainya," balas Carlos menatap Elena dengan tatapan penuh kasih sayang.

*****

Keesokan harinya Elena menatap dirinya sendiri di cermin selama beberapa saat, lalu ia berkata, "Kau terlihat jauh lebih baik saat ini. Wajahmu tanpa riasan terlihat sangat segar, kenapa dulu kau tidak pernah melepaskan riasanmu bahkan saat tidur? lupakan saja. Sekarang aku akan pergi jauh untuk melupakan Ernest sepenuhnya, jika aku tidak pergi dan jika dia muncul di hadapanku saat ini, aku takut semuanya tidak akan berubah. Selamat tinggal Elena yang mencintai Ernest."

Elena tersenyum lalu ia mengambil tasnya dan beranjak keluar kamar. Saat kakinya menginjak halaman ia merasa sesak karena setiap sudut halaman kediamannya ada banyak kenangan tentang Ernest, Elena akui dia sangat membenci Ernest saat ini. Tapi kebencian itu, tidak akan bisa menghapus cinta 20 tahunnya dengan mudah.

"Jika mencintamu hanya butuh waktu semenit maka melupakanmu mungkin butuh waktu yang lama, aku sendiri tidak yakin beberapa bulan itu cukup untuk melupakan segalanya," batin Elena mengusap airmatanya yang akan menetes.

Dari pada memikirkan hal itu ia langsung bergegas menghampiri semua orang yang menunggunya di depan gerbang, di sana kereta kuda telah siap.

Airmata Liliana tidak bisa berhenti menetes saat Elena telah berdiri di hadapannya. Padahal semalam ia sangat senang mendengar jika Elena akan pergi, hanya saja melihat tidak sama rasanya dengan mendengar.

"Putriku yang manis." Liliana menggenggam tangan Elena, "Bisakah kau batalkan saja kepergiannya? ibu tidak kuat jika kau harus pergi meninggalkan ku bersama pria-pria bodoh ini."

"Apa yang ibu katakan padanya? semalam kita sudah setuju akan mendukung Elena, lalu kenapa ibu cepat sekali berubah pikiran?" tanya Carlos pada sang ibu.

"Kau mana mungkin akan mengerti apa yang ibu mu rasakan. Aku memang mendukunya hanya saja aku tidak ingin jauh dari putri ku, dia segalanya bagi ku dan waktu 5 tahun itu tidaklah singkat," jawab Liliana membuat yang lainnya jadi ikut sedih.

"Yang sedih bukan hanya kau saja. Aku paham dengan apa yang kau rasanya, tapi ini adalah keputusan putri kita. Hormati keputusannya dan biarkan dia pergi, jangan membuatnya merasa bersalah karena membuat mu menangis," ucap Austin melepaskan genggaman tangan Liliana dari Elena dengan lembut.

"Kau kejam," kesal Liliana memeluk Austin dan menangis sejadi-jadinya, setelah itu Austin memberikan isyarat pada Elena untuk pergi.

"Aku pergi semuanya, sampai jumpa," pamit Elena yang beranjak keluar gerbang kediaman dan naik ke dalam kereta.

Semua yang hadir, kecuali Liliana melambaikan tangan pada Elena. Setelah itu butuh waktu lama untuk Austin bersama kedua putranya menenangkan Liliana, walau pun tidak kunjung tenang. Tapi wanita paruh baya itu akhirnya tertidur karena kelelehan menangis selama berjam-jam, setidaknya Austin bersama kedua putranya bisa bernafas lega selama beberapa saat.

*****

"Sungguh? apa kau tidak salah?" tanya Sonia pada pelayan yang ia jadikan pengawas Elena di kediaman Abraham.

"Ya, nona. Saya melihatnya sendiri," jawab pelayan itu membuat Sonia sangat bahagia.

"Akhirnya Elena pergi juga dari kehidupan Ernest, aku tidak percaya dia akan pergi secepat ini. Sekarang aku bisa menghabiskan waktu bersama Ernest tanpa ada gangguan," ucap Sonia yang tidak berhenti tersenyum.

"Riaslah aku! aku akan pergi menemui dia untuk makan siang bersama," perintah Sonia pada para pelayannya.

Setelah semuanya selesai Sonia bergegas ke Kediaman Duke Ransom untuk menemui Ernest, saat itu Ernest baru saja selesai dari kelas terakhirnya.

"Ah! Sonia." Ernest tersenyum bahagia melihat siapa yang datang, ia pun berlari menghampiri Sonia.

"Eh! kau datang sendirian? mana Elena ku?" tanya Ernest yang tidak mendapati sosok Elena di samping Sonia.

Sonia dengan raut wajah sedih menjawab, "Dia sudah pergi mengikuti pelatihan di luar ibu kota. Aku tidak tau pasti di perguruan mana dia pergi, dia bahkan tidak mengatakan apa pun aku."

Ernest merasa sangat terguncang mendengar apa yang Sonia ucapkan, dia tidak percaya Elena pergi tanpa mengatakan apa pun padanya.

"Tidak mungkin. Elena tidak akan meninggalkan aku tanpa mengatakan apa pun, aku kenal Elena ku dengan sangat baik. Kau pasti salah paham padanya," balas Ernest membuat Sonia merasa kesal.

"Elana ku Elena ku Elena ku, kau setiap hari selalu menyebut nama gadis bodoh itu dengan mesra. Kenapa juga kau sangat percaya padanya? kita lihat bagaimana kau akan terluka saat tau yang sebenarnya. Elena mu itu akan membuatmu merasakan apa itu sakit hati," batin Sonia.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

cuuuuuiiiiiihhhhhhh🖕🖕
laacccuuuuurrrr🖕🖕🖕🖕💣

2023-05-07

0

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

cuuuuuiiiiiihhhhhhh🖕🖕
peeerrrreeekkkkkkk🖕🖕🖕💣

2023-05-07

0

Frando Kanan

Frando Kanan

ternyata Dr awal jlng ini hanyalh bermuka 2

2023-03-06

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2 Bab 2 Awal yang baru.
3 Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4 Bab 4 Irene Castiello.
5 Bab 5 Ada yang berbeda.
6 Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7 Bab 7 Ratu permainan.
8 Bab 8 Penguasa monster.
9 Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10 Bab 10 Rencana gagal.
11 Bab 11 Yoluta.
12 Bab 12 Liotin kenangan.
13 Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14 Bab 14 Persiapan pertandingan.
15 Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16 Bab 16 Aku mencintai mu.
17 Bab 17 Pertandingan di mulai.
18 Bab 18 Tujuan utama Elena.
19 Bab 19 Inilah saatnya.
20 Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21 Pesan author
22 Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23 Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24 Bab 23 Lupakan saja dia.
25 Bab 24 Elena berpetualang.
26 Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27 Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28 Bab 27 Bertemu lagi.
29 Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30 Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31 Bab 30 Rencana sukses.
32 Bab 31 Putra dewa angin.
33 Bab 32 Masalah daging.
34 Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35 Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36 Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37 Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38 Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39 Bab 38 Aku menemukannya.
40 Bab 39 Bertemu Elios.
41 Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42 Bab 41 Aku benci anak genius.
43 Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44 Bab 43 Bukan tukang kebun.
45 Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46 Bab 45 Air hujan Undine.
47 Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48 Bab 47 Festival panen.
49 Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50 Bab 49 Melihat bukan ikut.
51 Bab 50 Manisan buah.
52 Bab 51 Fokuslah Elena.
53 Bab 52 Keberhasilan Haura.
54 Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55 Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56 Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57 Bab 56 Akhirnya pulang.
58 Bab 57 Ancaman Liana.
59 Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60 Bab 59 Jangan menghina makanan.
61 Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62 Bab 61 Akibat dari menguping.
63 Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64 Bab 63 Di kirim pulang.
65 Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66 Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67 Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68 Bab 67 Tempat apa ini?
69 Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70 Bab 69 Permata terakhir darinya.
71 Bab 70 Vivian yang malang.
72 Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73 Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74 Bab 73 Elena di culik.
75 Bab 74 Janji Hans.
76 Bab 75 Kehangatan Elena.
77 Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78 Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79 Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80 Bab 79 Keberhasilan Elena.
81 Bab 80 Tetua agung.
82 Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83 Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84 Bab 83 Bukan putri Rani.
85 Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86 Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87 Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88 Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89 Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90 Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91 Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92 Bab 91 Kembali ke menara.
93 Bab 92 Sampai jumpa.
94 Bab 93 Kejutan.
95 Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96 Bab 95 Penculikan Jolycia.
97 Bab 96 Bala Bantuan.
98 Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99 Bab 98 Berbohong padanya.
100 Bab 99 Ada yang aneh.
101 Bab 100 Mencoba mengingat.
102 Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103 Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104 Bab 103 Siapa Elena?
105 Bab 104 Terapi ledakan.
106 Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107 Bab 106 Jangan memaksa ku.
108 Bab 107 Apa ini semua?
109 Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110 Bab 109 Sosok asli Alfred.
111 Bab 110 Ruang potret.
112 Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113 Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114 Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115 Bab 115 Penyelamatan Alma.
116 Bab 115 Nyaris ketahuan.
117 Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118 Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119 Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120 Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121 Bab 120 Tamat.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 Kembali ke masa lalu.
2
Bab 2 Awal yang baru.
3
Bab 3 Pergi untuk melupakan.
4
Bab 4 Irene Castiello.
5
Bab 5 Ada yang berbeda.
6
Bab 6 Wanita bermuka dua dan wanita bertopeng.
7
Bab 7 Ratu permainan.
8
Bab 8 Penguasa monster.
9
Bab 9 Amarah Jovanka dan pesan Author.
10
Bab 10 Rencana gagal.
11
Bab 11 Yoluta.
12
Bab 12 Liotin kenangan.
13
Bab 13 Akibat terlalu lengah.
14
Bab 14 Persiapan pertandingan.
15
Bab 15 Tidak ada yang berubah.
16
Bab 16 Aku mencintai mu.
17
Bab 17 Pertandingan di mulai.
18
Bab 18 Tujuan utama Elena.
19
Bab 19 Inilah saatnya.
20
Bab 20 Manfaatkan aku, Elena.
21
Pesan author
22
Bab 21 Aku tidak butuh bantuan siapa pun.
23
Bab 22 Berikan beban itu pada Luca.
24
Bab 23 Lupakan saja dia.
25
Bab 24 Elena berpetualang.
26
Bab 25 Kehilangan uang di kota orang.
27
Bab 26 Abigail, wanita berapi.
28
Bab 27 Bertemu lagi.
29
Bab 28 Keadilan penguasa kota.
30
Bab 29 Lukisan kebahagiaan.
31
Bab 30 Rencana sukses.
32
Bab 31 Putra dewa angin.
33
Bab 32 Masalah daging.
34
Bab 33 Kebetulan yang aneh.
35
Bab 34 Louis dengan semua rencananya.
36
Bab 35 Wanita di balik jeruji besi.
37
Bab 36 Elios, dewa yang dibuang.
38
Bab 37 Misi di tebing yang tinggi.
39
Bab 38 Aku menemukannya.
40
Bab 39 Bertemu Elios.
41
Bab 40 Keponakan Elios, Jolicia.
42
Bab 41 Aku benci anak genius.
43
Bab 42 Tujuan kedua Elena.
44
Bab 43 Bukan tukang kebun.
45
Bab 44 Perkiraan Sonia yang salah.
46
Bab 45 Air hujan Undine.
47
Bab 46 Berdebat dengan Kenzi.
48
Bab 47 Festival panen.
49
Bab 48 Surat pertama dari Leon dan Elios.
50
Bab 49 Melihat bukan ikut.
51
Bab 50 Manisan buah.
52
Bab 51 Fokuslah Elena.
53
Bab 52 Keberhasilan Haura.
54
Bab 53 Keberhasilan dalam ujian.
55
Bab 54 Keluar dari Daratan Agung.
56
Bab 55 Arti Irene bagi ku.
57
Bab 56 Akhirnya pulang.
58
Bab 57 Ancaman Liana.
59
Bab 58 Louis dan masalah dapurnya.
60
Bab 59 Jangan menghina makanan.
61
Bab 60 Harga dari sebuah persahabatan.
62
Bab 61 Akibat dari menguping.
63
Bab 62 Drama dalam perjamuan.
64
Bab 63 Di kirim pulang.
65
Bab 64 Tiada hari tanpa rencana.
66
Bab 65 Tidak pernah merasa aman.
67
Bab 66 Menghilang tanpa jejak.
68
Bab 67 Tempat apa ini?
69
Bab 68 Masa lalu kaisar naga.
70
Bab 69 Permata terakhir darinya.
71
Bab 70 Vivian yang malang.
72
Bab 71 Sumpah setia yang di tolak.
73
Bab 72 Kau harus bertindak sepertinya.
74
Bab 73 Elena di culik.
75
Bab 74 Janji Hans.
76
Bab 75 Kehangatan Elena.
77
Bab 76 Sikap lancang Rafael.
78
Bab 77 Kejutan dari kekuatan Elena.
79
Bab 78 Perdebatan dan keyakinan Hans.
80
Bab 79 Keberhasilan Elena.
81
Bab 80 Tetua agung.
82
Bab 81 Avatar dewi ramuan.
83
Bab 82 Apa yang Elena tidak tahu.
84
Bab 83 Bukan putri Rani.
85
Bab 84 Kau memang putri kami, Elena.
86
Bab 85 Ingin mengerjainya sedikit.
87
Bab 86 Kebenaran tentang Elena.
88
Bab 87 Kembali dengan perasaan lega.
89
Bab 88 Bermain cantik ala Arthur.
90
Bab 89 Kalian akan tinggal bersama ku.
91
Bab 90 Menyukaimu apa adanya.
92
Bab 91 Kembali ke menara.
93
Bab 92 Sampai jumpa.
94
Bab 93 Kejutan.
95
Bab 94 Mulut untuk bergosip.
96
Bab 95 Penculikan Jolycia.
97
Bab 96 Bala Bantuan.
98
Bab 97 2 Kehidupan Sebelumnya.
99
Bab 98 Berbohong padanya.
100
Bab 99 Ada yang aneh.
101
Bab 100 Mencoba mengingat.
102
Bab 101 Pria yang suka berkorban.
103
Bab 102 Memanfaatkan kasih sayang Elena.
104
Bab 103 Siapa Elena?
105
Bab 104 Terapi ledakan.
106
Bab 105 Orang konyol selalu muncul.
107
Bab 106 Jangan memaksa ku.
108
Bab 107 Apa ini semua?
109
Bab 108 Yang mana gadis bernama Elena?
110
Bab 109 Sosok asli Alfred.
111
Bab 110 Ruang potret.
112
Bab 111 Membuatnya terlalu sakit.
113
Bab 112 Ayo, kembali pada nona.
114
Bab 113 Bukti kepribadian Elena.
115
Bab 115 Penyelamatan Alma.
116
Bab 115 Nyaris ketahuan.
117
Bab 116 Perintah untuk Dewa Perang.
118
Bab 117 Datang ke kediaman Alfred.
119
Bab 118 Akhir dan pertemuan.
120
Bab 119 Berikan dia kebahagian, bukan yang terbaik.
121
Bab 120 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!