[POV] Kanaka.
Mereka menuju shelter melalui jalan terowongan yang terhubung dan dekat dari rumah berdasarkan peta yang mereka lihat. Kana diam saja selama perjalanan sedangkan Tetsuo membuka window status nya dan mempelajari beberapa jurusnya. Kana yang melihat Tetsuo ikut dengannya sedikit merasa senang tapi juga heran.
“Hei gorilla, kenapa kamu ikut dengan ku ?” Tanya Kana.
“Hmm ga ada kerjaan aja…..kenapa bertanya gorilla betina ?” Jawab Tetsuo dan balik bertanya.
“Bingung saja, sebab kamu tidak ada hubungan nya.” Balas Kana.
“Jangan mulai seperti Mako ya……” Balas Tetsuo lagi.
Kana langsung diam\, dia hanya melihat wajah Tetsuo yang sedang serius melihat window status nya sambil menekan nekan sesuatu. Karena kesal\, Kana juga membuka window status nya. Tiba tiba di kepala mereka terdengar suara. [Access Memory Granted] [Downloading] Tetsuo langsung menoleh kepada Kana.
“Kamu berbuat apa gorilla betina ?” Tanya Tetsuo cemas.
“Aku tidak berbuat apa apa, hanya membuka status saja kok, jangan salahkan aku gorilla.” Jawab Kana bingung.
[Dowload completed] [Displaying]
“Aaaaaa……” Keduanya langsung berteriak.
Kepala mereka berdua mendadak sakit dan mereka langsung terpejam. Kana membuka matanya, dia melihat dirinya ada di sebuah kota jaman abad pertengahan. Banyak kereta kuda melewati nya. Dia melihat tangannya sendiri dan melihat dia memakai pakaian yang sama dengan sewaktu dia berubah. Di depan nya ada cermin dan dia melihat dirinya sendiri, wajah nya sama, hanya saja rambut dan bentuk badannya berbeda sedikit. Dia berambut panjang dan berwarna silver dan badannya tidak terlalu kekar seperti sekarang. Dalam keadaan bingung, dia melihat sekeliling. Tidak ada satupun yang dia kenali. Tiba tiba pundak nya di pegang,
“Hei Francine, kenapa bengong disana ?” Tanya suara di belakang nya.
Karena merasa mengenali suara itu, dia langsung menoleh dan melihat di belakang nya sesosok pria yang berbadan besar yang dia kenal dengan baik. Dia mengenakan armor lengkap sama seperti Tetsuo ketika berubah.
“Jangan mengagetkan ku Marco…..” Kana bingung karena ucapan nya berbeda dengan apa yang di pikirkan nya.
“Haha maaf, ayo kembali, komandan sudah menunggu…..” Ajak Tetsuo.
“Baik…silahkan duluan…..” Balas Kana.
“Tidak tidak…kamu duluan…..”
“Huh….ayo jalan…..” Kana merasa menarik tangan Tetsuo.
Tiba tiba dia merasa keluar dari tubuh nya. Dia melihat Tetsuo juga keluar dari tubuh nya. Kana langsung menghampiri Tetsuo dan melihat kedua tubuh nya berjalan sendiri, mereka seperti sedang menonton film. Tapi mereka tidak bisa berbicara satu dengan yang lainnya. Tiba tiba mereka merasa diri mereka tersedot kembali ke dalam tubuh mereka dan langsung terpejam. Ketika membuka mata, mereka berdua sudah berada di dalam sebuah gua yang gelap. Kana merasa maju berjalan menelusuri gua dengan Tetsuo berada di samping nya yang membawa perisai besar. Dia juga merasa kalau dia memegang sebuah kapak.
Kana terus masuk ke dalam gua itu sampai mereka menemukan danau yang di penuhi cahaya matahari. Ketika sampai, dari dalam danau keluar seekor naga besar dan panjang seperti ular menghadang mereka. Ular naga yang bersisik biru dan bersirip warna warni itu langsung menyerang mereka. Kana merasakan kalau dirinya melompat ke atas kepala naga, sementara dia melihat Tetsuo sedang menahan gigitan naga itu. Kana merasa mengayunkan kapak nya berkali kali ke leher naga itu dan melukainya. Tiba tiba dia merasa terjatuh dan melihat naga yang berdiri tegak. Badannya yang terjatuh di tangkap oleh Tetsuo.
“Marco, sekali lagi……”
“Ya, langsung serang lehernya lagi Francine…..”
“Awas dia menembak…..”
Ular naga itu menyeburkan sinar biru dari mulut nya menyerang Tetsuo dan Kana. Tetsuo langsung menutupi tubuh Kana dengan berdiri di depan nya dan mendirikan perisai nya. Sinar terbelah dua ketika membetur perisai Tetsuo, Kana melihat sinar di kanan kiri nya menuju ke belakang nya. Tetsuo maju perlahan sambil terus menahan sinarnya. Ketika dia sudah mendekat ke naga itu, dia langsung teriak.
“Sekarang Francine……”
Kana langsung merasakan dirinya melompat dan menghunus kapaknya ke atas. Dia merasa langsung membelah kepala naga itu dari depan. Kemudian sinar naga itu terhenti karena mulut nya di paksa menutup akibat di pukul Kana. Tetsuo langsung melintangkan perisainya dan Kana menginjaknya, kemudian dia kembali melompat dan mendarat di leher naga yang sudah terluka itu. Dia langsung menyerangnya dengan menyabetkan kapaknya dan memenggal leher naga itu. Setelah naga itu mati, mereka berjalan keluar membawa kepala naga yang sudah mati.
Di luar gua ternyata sudah menunggu pasukan yang sepertinya pasukan mercenary bayaran mengelu elukan mereka berdua. Kana melihat Tetsuo di sebelah nya mengangkat kepala naga itu membalas sorakan pasukan di depannya. Tiba tiba pandangannya berubah, dia berada di sebuah bar dan sedang berpesta sambil minum minum. Tetsuo ada di sebelah nya sambil mengangkat gelas untuk bersulang. Kemudian dia melihat Tetsuo menoleh kepada dirinya dan mencium nya.
“Eeeehhhh……” Pikirnya tanpa bisa berbuat apa apa.
Kana merasakan dia membalas ciuman Tetsuo dan memeluk nya dengan erat. Semua orang di bar yang terdiri dari penduduk, prajurit dan petualang bersorak sorak melihat mereka sambil mengangkat gelas nya. Tiba tiba dia merasa memejam kan matanya. Dia membuka matanya kembali, ternyata dia sudah tidur di kamar dan Tetsuo berada di sebelah nya, dia merasakan dirinya telanjang dan melihat Tetsuo juga telanjang.
“Eeeeeeehhhhhh…..apa ini….” Pikirnya dan hanya tetap bisa melihat.
Dia bangun dari ranjang dan berjalan menuju jendela, dia melihat keluar jendela memandang suasana malam kota. Kemudian Tetsuo menyelimuti nya dari belakang dengan selimut dan memeluk nya sambil melihat keluar bersama sama. Di sana mereka berciuman lagi. Tiba tiba pandangan Kana berubah, kali ini dia sedang terkapar di medan perang. Dia menoleh dan melihat Tetsuo masih berdiri di samping nya dengan tubuh yang penuh dengan panah dan tetap bertahan dengan perisainya sambil melindungi dirinya.
“Marco….lari…..tinggalkan aku……” Kana berkata kepada Tetsuo.
“Tidak….kita selalu bersama, dari kecil sampai sekarang, hidup mati bersama….” Teriak Tetsuo.
Kana merasa dirinya berusaha bangkit dan berpegangan kepada Tetsuo. Di depan mereka ada seekor naga besar berwarna hitam dengan bentuk yang mengerikan. Mata naga itu merah dan dari mulutnya keluar asap. Tetsuo yang berada di sebelah Kana terjatuh, Kana langsung menopang nya walau dia merasa kalau dia juga sudah terluka. Dia melihat ke tangannya, dia masih memegang kapak nya. Mereka melihat dua orang ksatria berpedang dan seorang ksatria wanita yang menggunakan dua pedang menyerang naga di depan mereka.
Melihat ada yang menyerang naga itu, keduanya langsung berdiri dengan saling menopang.
“Masih kuat Francine…..?”
“Masih Marco….sesuai katamu, kita berdua……”
Mereka mendekati naga dengan perlahan. Tiba tiba dua ksatria di depan mereka berhasil mengalahkan naganya. Tapi ksatria wanita itu tertangkap oleh manusia berarmor hitam yang besar. Sedangkan yang pria sedang sibuk melawan tengkorak besar beramor. Kana dan Tetsuo berniat menolong mereka. Tapi mereka di hadang oleh seorang vampire yang berdiri didepan mereka dengan tersenyum.
Melihat vampire itu, mereka berdua langsung bersiaga. Tetsuo langsung memasang perisai nya. Dia menangkis setiap serangan dari vampire itu. Kana merasa dia maju menyerang vampire itu dan membelah nya menjadi dua di bagian pinggang. Tapi separuh badan bagian atasnya melayang dan badan bagian bawah nya menendang punggung Kana dari belakang. Kana yang terpental maju langsung di hujam oleh jari vampire itu di bagian leher. Kana sempat menoleh ke Tetsuo dan melemparkan kapak nya.
“Mar..co….tangkap…..”
“Francineeeeee………” Tetsuo menangkap kapak Kana dan membelah vampire itu.
Vampire itu melepaskan tusukan nya dan melayang pergi dari pertempuran. Kana terkulai lemah dan di pangku oleh Tetsuo. Dia merasakan dia sudah tidak bisa bicara dan Tetsuo memanggil namanya terus menerus. Kana memejamkan mata. Tiba tiba dia terbangun lagi, dia merasa dirinya di bawa oleh seseorang. Dia mencoba menoleh dan bergerak tapi tidak bisa. Dia melihat di depan nya ada manusia besar mengenakan armor dan membawa pedang.
Dia sempat melihat tubuh wanita yang terbelah dua itu masuk ke dalam dua pedang nya, kemudian manusia berarmor itu memenggal ksatria yang menyerang menggunakan dua pedang itu dan pedang nya, kemudian tubuh nya masuk ke dalam pedang besar yang di bawanya. Kana mengenali kedua orang yang mati itu, mereka adalah ksatria yang menyerang naga di depan nya tadi.
Kemudian dia melihat seorang ksatria yang memakai sabit besar menyerang manusia ber armor hitam itu. Dia juga melihat seorang pemanah wanita sedang menembaki manusia beramor hitam dari jarak yang cukup dekat. Manusia berarmor itu langsung mendekati pemanah itu dan menusuk perut nya dengan pedang. Sepertinya ksatria bersabit itu berteriak dan langsung menyerang membabi buta, tapi karena emosi, dia tidak bisa mengendalikan diri dan langsung terbelah dua dari atas ke bawah oleh manusia ber armor itu. Tubuh nya yang terbelah dua langsung masuk ke dalam sabit nya. Kemudian wanita pemanah itu di lemparkan ke arah Kana dan orang yang membawanya.
Tiba tiba sebuah perisai besar menghadang tubuh wanita itu yang langsung menghilang masuk ke dalam busurnya. Melihat perisai itu, Kana langsung tau kalau yang membawanya adalah Tetsuo. Dia merasakan badannya di angkat oleh Tetsuo dan di arahkan ke manusia berarmor itu. Ketika mengenai armor itu, dia merasakan kalau badannya menembus armor itu, dia merasakan besi yang di belah oleh nya dan ada cairan yang mengalir di badannya. Tiba tiba dia merasa badannya jatuh dan sebuah perisai besar jatuh di sebelah nya. Dia ingin berteriak tapi tidak bisa. Tak lama kemudian muncul cahaya terang dan dia menutup mata kembali.
Ketika membuka mata, dia berada di sebuah istana gelap. Dia melihat perisai Marco ada di sebelah nya. Dia mencoba meraihnya tapi tidak bisa karena dia tidak bisa bergerak. Dia melihat sekeliling, di sebelah nya ada sebuah pedang besar dan indah, kemudian dua buah katana di taruh bersilangan, sebuah sabit besar dan sebuah busur dengan ukiran indah. Dia melihat seorang berpakaian jubah hitam dan kerudung hitam mengangkat pedang itu. Dia membawa nya ke altar yang berada di depan nya.
Kemudian dia melihat beberapa orang berjubah hitam dan berkerudung mengambil semua senjata di sebelahnya. Dia juga merasa dirinya di angkat dan di cermin dia melihat kalau dia menjadi sebuah kapak yang biasa dia gunakan, kapak kebanggan nya yang berbentuk indah. Kana merasa dirinya di bawa ke altar. Dia kaget melihat ada cairan kental seperti oli berwarna hitam di sebuah bak di atas altar. Kemudian dirinya di masukkan ke sana dan kepalanya langsung merasa pusing seperti sedang di tindih oleh berat puluhan ton. Kana langsung pingsan karena tidak tahan sakitnya.
Setelah beberapa saat dan sakit kepalanya hilang, Kana mulai membuka matanya, dia langsung ingat dia sedang di terowongan menuju shelter. Tapi badannya tidak bisa bergerak dan ada sensasi lain di bibirnya, ketika sadar ternyata dia sedang di peluk oleh Tetsuo dan di cium oleh nya. Karena masih belum sadar betul, dia tanpa sadar memeluk Tetsuo,
“Marco…aku kangen.” Pikirnya dalam hati sambil terus mencium Tetsuo dan memejam kan mata.
Kemudian Kana tertidur kembali. Sebelum tertidur dia sempat mendengar Tetsuo yang sudah melepaskan bibirnya memanggil namanya.
“Francine…….”
Tetsuo juga tertidur kembali sambil berpelukan dengan Kana. Keduanya berpelukan dan air mata mengalir dari mata mereka.
[System Error]
[Rebooting]
Mereka tertidur cukup lama. Keesokan paginya, mereka berdua terbangun di dalam terowongan.
“Waaah……” Keduanya melompat karena sadar ketika terbangun mereka sedang berpelukan.
Keduanya langsung saling membelakangi dengan wajah yang merah. Kana baru menyadari kalau matanya basah, dia coba mengingat apa yang terjadi setelah dia membuka status. Kepalanya langsung sakit dan dia tidak bisa mengingat nya. Dengan perlahan dia menoleh kepada Tetsuo, dia melihat Tetsuo juga menangis dan memegang kepalanya. Melihat itu, ada perasaan aneh mulai muncul di dadanya. Perasaan sesak, rindu dan keinginan memeluk pria di sebelahnya bercampur menjadi satu. Kana langsung berdiri dan memeluk Tetsuo dari belakang. Tetsuo langsung kaget dan menoleh.
“Gorila betina, apa yang kamu lakukan ?” Tanya nya perlahan.
“Diam Gorila, biarkan aku seperti ini sebentar, aku juga tidak tahu…..hanya ingin saja, makanya jangan banyak tanya.” Kana membenamkan wajah nya yang berlinang air mata di punggung Tetsuo yang lebar.
Tetsuo yang melihat Kana seperti itu langsung berbalik dan memeluk nya dari depan. Sekrang gantian Kana yang kaget, tapi dia merasa tenang karena Tetsuo memegang kepalanya dan memeluk nya dengan erat.
“A..apa..kenapa kamu berbalik Gorila ?” Tanya Kana sambil membenamkan wajah nya.
“Tidak tahu….jangan tanya…..” Jawab Tetsuo dengan air mata yang bercucuran.
Selama beberapa saat mereka seperti itu, sampai smartphone keduanya begetar. Mereka langsung mengambil smartphone di kantong mereka dan melepaskan pelukan nya, mereka melihat pesan dari Makoto dan lainnya yang sangat banyak dan banyak panggilan tidak terjawab. Keduanya langsung saling melihat dan berlari kembali menuju rumah mereka. Sesampai nya di rumah, Makoto, Nanako, Ryoma dan Reina sudah siap di depan pagar dengan seragam mereka. Ke empatnya kaget melihat kondisi Tetsuo dan Kana yang acak acakan, mata yang masih sedikit berair dan bergandengan tangan. Tetsuo dan Kana langsung lari ke dalam dan membersihkan badan mereka.
Setelah memakai seragam, mereka langsung keluar dan berjalan bersama lainnya menuju sekolah. Di pikiran Tetsuo dan Kana di hujani pertanyaan dari teman teman nya melalui telepathy dan mereka tidak menjawab apa apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments