Go to elite district

Keesokan harinya, mereka ber enam bangun pagi pagi dan langsung mencari petunjuk di sekitar sekolah mereka. Makoto dan Nanako pergi ke gudang olah raga, Reina dan Ryoma mengecek kelas 3 yang di katakan sering di pakai untuk pertemuan dan loker loker milik siswa kelas 3, Tetsuo dan Kana mencari di ruang kepala sekolah dan ruang staff. Makoto dan Nanako membuka gudang di dalam gedung olah raga. Di dalam nya banyak peralatan untuk olah raga seperti tumpukan bola, matras dan lainnya. Mereka berpencar dan mencari petunjuk sekecil apapun di dalam. Setelah keliling dan memeriksa semuanya, keduanya berdiri di depan pintu dan melihat lagi ke dalam.

“Kita tidak melewatkan sesuatu kan ?” Tanya Nanako.

“Hmm….kamu sudah cek peti lompat yang di sudut itu belum ?” Balas Makoto.

“Belum…”

“Baiklah, aku cek….”

Makoto langsung mendekati peti lompat itu. Dia melihat ke bagian dalam nya menggunakan senter di smartphone nya. Ternyata ada lubang di bawah peti itu. Makoto langsung menggeser peti lompat itu. Dia menemukan sebuah lubang dan sebuah pintu dari besi. Makoto memeriksa lubang itu yang ternyata isinya adalah tuas untuk membuka pintu di sebelah nya. Tanpa menunda lagi, Makoto langsung menarik tuas nya dan pintu terbuka. Karena berat, dia minta bantuan Nanako untuk sama sama menarik nya. Keduanya langsung menarik dan membuka pintu besi itu.

Ketika terbuka, ada tangga untuk turun ke bawah. Berbekal senter yang ada di smartphone, mereka berdua berjalan menuruni tangga. Akhirnya mereka sampai di ujung tangga. Ada sebuah ruangan yang cukup besar dan gelap ada di sana. Nanako menyalakan senternya juga dan menemukan sebuah panel untuk menyalakan lampu. Dia langsung menekannya. Ruangan itu menjadi terang benderang. Di dalam, Makoto dan Nanako menemukan sebuah meja di tengah ruangan dan banyak kursi kursi berserakan. Sebuah peta terpajang di papan tulis yang tertempel di dinding. Peta itu merupakan jalur konstruksi seluruh daerah dome di bawah tanah.

Sepertinya mereka berniat masuk ke dalam kawasan elit melalui jalur di bawah tanah itu. Makoto juga menemukan beberapa berkas yang sepertinya profil beberapa orang siswa yang bersekolah di kawasan elit. Nanako yang ikut mengamati menemukan sebuah buku jatuh di bawah meja. Dia langsung mengambil nya dan membukan nya. Ternyata isi nya adalah susunan rencana untuk masuk ke sana dan mengambil alih keluarga senpai itu. Buku itu merupakan catatan pribadi senpai yang di maksud. Setelah membaca sebagian, di ketahui profil siswa yang ada di meja itu adalah profil samaran untuk mereka yang akan menyusup.

Makoto berkeliling di dalam ruangan untuk mencari petunjuk lainnya. Di sudut ruangan ada sebuah laptop, tapi Makoto tidak bisa membukanya karena di beri password. Di sebelah laptop ada sebuah printer yang sepertinya di pakai untuk mencetak profil profil itu. Dia membuka loker demi loker dan melihat isinya. Dia menemukan beberapa seragam sekolah yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Dia mengeluarkan nya dan menaruh nya di meja. Nanako langsung membandingkan foto murid memakai seragam yang ada di profil, dengan seragam yang di temukan oleh Makoto. Waktu itu, para senpai berfoto mengenakan seragam seragam yang ada di meja itu untuk membuat profil mereka seakan mereka bersekolah di sana. Selain profil, di laci meja, mereka menemukan segepok kartu pelajar palsu.

Makoto langsung mengirim pesan di grup supaya Tetsuo, Kana, Ryoma dan Reina datang ke tempat nya. Ke empat nya langsung membalas mereka menuju kesana. Tak lama kemudian, Tersuo, Kana, Ryoma dan Reina datang bergabung dengan Makoto dan Nanako. Makoto dan Nanako langsung menjelaskan temuannya kepada yang lain.

“Jadi ini yang mereka rencanakan, laptop di ujung itu sudah di periksa ?” Tanya Ryoma.

“Belum, ada pass nya, aku tidak bisa membukanya.” Jawab Makoto.

“Serahkan padaku…biar aku yang buka.” Balas Ryoma.

Ryoma langsung berjalan menuju laptop, Reina melihat nya dari belakang. Kana membuka satu seragam perempuan dan melihat nya. Tetsuo dan Makoto melihat semua kartu pelajar yang berjumlah puluhan.

“Hmm Kirishima High School……sekolah elit sepertinya.” Gumam Tetsuo sambil melihat sebuah kartu pejalar.

“Ya, sekolah di kawasan elit…” Balas Makoto.

“Aku tidur dulu…….” Nanako merebahkan kepalanya di meja dan tidur.

“Astaga dia tidur hahahah……biarkan saja lah.” Ujar Kana di sebelah Nanako sambil memegang kepalanya.

Tak lama kemudian, Ryoma berhasil membuka laptop nya. Reina langsung memanggil Makoto, Tetsuo dan Kana melihat sama sama isinya. Laptop itu terhubung dengan internet, file otomatis terbuka. File itu adalah data siswa yang terdaftar di Kirishima high school. Makoto dan Tetsuo langsung kembali ke meja dan membawa semua kartu pelajar itu ke depan laptop. Kelima nya langsung mengecek nama nama di kartu pelajar dan menyamakan nya dengan data di file itu. Semua nama di kartu pelajar ada di sana. Di file itu juga tertulis jadwal masuk. Karena di sana baru sebulan masuk sekolah, Makoto langsung memiliki ide, dia mengajak teman teman nya menyamar dengan identitas palsu.

Karena ini kesempatan langka, mereka semua menyetujui usulan Makoto. Mereka langsung memilih ingin menyamar menjadi siapa yang sesuai dengan kartu pelajar yang terdaftar. Karena pusing memilih, Ryoma mengusulkan mereka memakai nama sendiri saja dengan nama belakang yang di ganti, dia akan merubah file yang bisa di akses secara online dan menembus database mereka dengan cara menghack nya. Kartu pelajar akan mereka cetak sendiri menggunakan printer berserta dengan profil nya. Ryoma membutuhkan waktu dua hari untuk melakukannya. Mereka semua setuju dan mengikuti usulan Ryoma. Selama dua hari mereka mempersiapkan foto foto mereka yang baru dengan mengenakan seragam yang baru.

Mereka melihat foto foto di internet mengenai profil sekolah yang menampilkan foto foto pelajar di sana. Penampilan mereka ternyata tidak masalah sebab banyak yang berpenampilan seperti mereka di sana. Mereka memutuskan untuk tidak merubah penampilan mereka semua. Setelah itu, mereka mempersiapkan diri untuk perjalanan menuju ke sana. Mereka keluar kembali ke kota dan masuk ke beberapa toko pakaian yang belum di huni kembali, untuk mengambil beberapa pakaian dan meninggalkan pesan. Dua hari berlalu, Ryoma memberikan kartu pelajar baru kepada teman temannya.

“Wow, namaku menjadi Yamada Makoto.”

“Dan aku Kaname Tetsuo….”

“Hmm aku Saikoji Kanaka…”

“Wah aku jadi Mori Reina…bagus bagus, aku suka.”

“Aku Satou Nanako…….”

“Dan aku Takezo Ryoma.”

Tiba tiba di kepala mereka langsung terdengar suara yang mereka sudah kenal sebelum nya. Suara yang menurut Ryoma adalah suara dunia.

[Register new profile…commencing]

[Registry done. New name added]

Mereka langsung mengecek window status mereka, ternyata nama mereka bertambah satu yaitu nama samaran mereka. Semuanya langsung tertawa dan senang. Setelah itu mereka siap untuk berangkat. Mereka kembali ke kelas mereka sebentar untuk membereskan barang barang mereka. Setelah menunduk di depan kelas untuk memberi penghormatan, mereka keluar dari sekolah untuk menuju tempat di peta yang di bawa Makoto dari ruang bawah tanah. Pintu masuk terdekat ke dalam jalur di bawah dome berada di stasiun, yaitu jalur bekas kereta bawah tanah yang menghubungkan semua jalur di bawah dome. Ke enam masuk ke dalam stasiun dan menerobos pintu untuk ke bawah tanah yang sudah di tutup.

Begitu sampai di bawah stasiun, mereka melihat jalur rel yang sudah tidak terpakai. Mereka langsung menelusuri jalur rel untuk menuju kawasan elit. Makoto sempat menoleh sebentar tapi kemudian tangannya di tarik oleh Nanako.

“Jangan menoleh…..”

“Maaf, hanya ingin berpamitan saja hehe…” Balas Makoto.

“Huh untuk ukuran senjata kamu lembut…..” Balas Nanako.

“Hahaha begitu ya…..”

Keduanya meneruskan berjalan menyusul teman temannya yang sudah masuk lebih dalam di depan. Semakin dalam, jalur menjadi semakin gelap. Ke enamnya menyalakan senter yang mereka ambil di sekolah. Setelah berjalan seharian, mereka beristirahat untuk tidur. Di lorong bawah tanah ada sebuah bekas stasiun yang sudah tidak terpakai dan di tutup. Mereka mendirikan tenda di sana dan beristirahat. Makoto duduk di pinggir rel dan merokok. Dia berjaga supaya tidak ada yang mengganggu istirahat mereka. Tetsuo dan Ryoma tidur lebih dulu, sebab mereka akan bergantian dengan nya. Makoto membuka status nya dan mempelajari nya.

Ketika sedang merenung melihat status nya dan menikmati minumnya sambil merokok, tiba tiba pundak nya di tepuk. Ternyata Nanako sudah berdiri di belakang nya dan melihat status milik nya. Kemudian Nanako duduk di sebelahnya,

“Bagi rokok……” Tangannya di keluarkan meminta rokok.

Makoto yang konsen melihat status nya, memberikan sebungkus rokok ke Nanako. Langsung saja Nanako mengambil sebatang dan menyalakannya. Dia juga memperhatikan status milik Makoto.

“Kenapa kalau kita senjata, sekarang kita jadi manusia ?” Tanya Nanako.

“Itu yang aku tidak mengerti, kenapa aku ingin keluar dome karena aku ingin mencari jawaban nya.” Jawab Makoto.

“Hmm benar juga. Di penglihatan waktu itu seperti nya aku digunakan seseorang yang mirip dengan ku sekarang.”

“Oh kamu juga sadar ya, aku juga menyadari nya waktu itu. Karena aku mengalami penglihatan itu dua kali. Pertama sewaktu kecelakaan dan kedua waktu di gudang bersama kalian.”

“Aku juga dua kali, makanya aku sadar.”

“Hmm kapan ?”

“Kelas satu….waktu itu aku tenggelam. Tiba tiba aku bermimpi tentang pertarungan terakhir dan waktu aku sadar aku sudah di rumah sakit.”

“Hmm sudah lama juga ya….kalau mereka gimana ya ?” Makoto menoleh ke tenda tempat teman teman nya tidur.

“Ku rasa sama…..”

“Hmm….ya mungkin…..tapi kenapa kok kamu terlihat seperti akrab dengan ku ?”

“Tidak tahu, aku hanya merasa begitu saja….” Nanako menoleh kepada Makoto dengan poni yang menutupi sebelah matanya.

“Hmm dan aneh nya aku tidak berusaha menghindar, biasanya kalau ada yang mau akrab dengan ku, aku menghindarinya. Ini juga berlaku bagi yang lainnya.”

“Ya, sama……aku juga sama….”

Sementara di belakang mereka, Kana dan Reina diam diam keluar dari tenda menuju tenda Tetsuo dan Ryoma yang juga sedang mengintip Makoto dan Nanako yang merokok. Kana dan Reina langsung masuk ke tenda Tetsuo dan Ryoma. Akhirnya mereka mengintip ber empat.

“Oi bro, kamu kan kenal Makoto, mereka pacaran ?” Tanya Ryoma.

“Ga tau, setau ku mereka hanya duduk bersebelahan di kelas…” Jawab Tetsuo yang berada di paling atas karena badannya paling besar.

“Tapi Nanako chan yang selalu diam mau bicara kalau ada Makoto kun….bisa jadi kan ?” Tanya Kana.

“Enak nya….aku juga mau kalau pacaran, tapi yang serius dan tanpa maksud apapun.” Gumam Reina sambil melihat Makoto dan Nanako.

Semua nya langsung menengok ke Reina, karena komentarnya lain sendiri. Kana langsung memegang kening Reina.

“Huh kamu sakit Reina chan ?” Tanya Kana.

“Apanya sakit….sehat…memang ga boleh kalau ingin hidup normal saja…..” Balas Reina.

“Iya juga sih…selama ini aku tidak terpikir.” Tambah Kana.

“Hmm mereka dua duanya pedang ya…cocok.” Gumam Tetsuo.

“Yup, kalau berantem gawat….” Tambah Ryoma.

“Apaan sih kalian, ga usah bahas soal jati diri kita kenapa ?” Tegur Reina.

“Hehehe….busur susah sih ya dapet anak panah nya.” Ledek Kana.

“Enak aja, busur bisa di pakai buat nembak sabit, iya kan Ryo ?” Tanya Reina kepada Ryoma.

“Lagi lagi, kenapa tanya aku…..kapak sama perisai tuh cocok.” Ledek Ryoma.

“Eh ah…benarkah ?” Tanya Kana malu malu.

Karena penampilan Kana yang jantan dan tidak feminim walau cantik, maka ketika dia malu malu semua teman nya tersenyum getir.

“Kana chan, ternyata kamu perempuan ya…..” Ledek Tetsuo.

“Emang selama ini kamu anggap aku apa hah…..” Balas Kana kesal.

“Hmm ga tau juga, di bilang perempuan, rambut mu sama dengan ku, kekar dan agak rata di bagian tertentu…..” Ledek Tetsuo sambil tersenyum.

“Grrr awas ya…..”

Kana langsung menerjang Tetsuo. Karena kaget di terjang, Tetsuo terjatuh dan menyenggol tiang tenda. Langsung saja tenda menjadi rubuh dan menimbulkan suara berisik.

“Waaaaah……..” Tetsuo, Kana, Ryoma dan Reina berteriak karena tenda yang rubuh.

Makoto dan Nanako langsung menoleh dan berdiri menghampiri mereka yang masih berdebat di dalam kain tenda. Makoto langsung menyingkirkan tendanya. Makoto dan Nanako melihat Kana yang sedang duduk di perut Tetsuo dan Ryoma yang memeluk Reina karena melindungi nya ketika tenda rubuh. Makoto dan Nanako langsung saling menoleh dan melihat satu sama lain. Mereka lalu bertanya.

“Kalian pacaran ?” Tanya Makoto dan Nanako.

“Tidaaaaak…….” Jawab ke empat nya.

Malam itu, ke enam nya menjadi  salah sangka terhadap satu dan lainnya. Makoto dan Nanako menganggap Tetsuo dan Kana berpacaran, juga Ryoma dan Reina. Sedangkan ke empat nya menyangka Makoto dan Nanako berpacaran. Tapi, mereka semua tertawa dan mendirikan kembali tenda nya. Setelah itu mereka tidur di tenda masing masing.

Setelah cukup tidur dan beristirahat, mereka bergegas meneruskan perjalanan. Setelah sehari berjalan, mereka akhirnya sampai di lorong bawah tanah stasiun kawasan elit. Mereka langsung berganti pakaian dengan pakaian yang lumayan bagus dan naik diam diam ke stasiun. Mereka keluar dari bawah tanah dan berbaur dengan penumpang yang mau naik kereta. Setelah itu mereka keluar dari stasiun. Makoto, Nanako, Tetsuo, Kana, Ryoma dan Reina terpana melihat kota besar, penuh dengan gedung gedung tinggi di depan mereka. Ke enam nya sudah sampai di sebrang kota mereka sebelumnya, yaitu di kawasan elit Dome Tokyo.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!