Assemble and first fight

“Gah….apa ini……mungkin kejadian kemarin waktu kecelakaan ya……aduuuh.” Pikirnya.

Tiba tiba dia mendengar suara di kepalanya, suara kaku seperti robot sedang berbicara.

[Soul reviving….commencing……]

Kepalanya langsung sakit seperti rasanya mau pecah, matanya mengeluarkan air mata dan gigi nya mengretak karena menahan sakit luar biasa di kepalanya. Makoto melepaskan tangan Nanako dan memengang kepalanya dengan kedua tangannya. Pikiran nya langsung melihat adegan pertarungan terakhir di dunia yang tidak dia kenal. Setelah semua adegan berakhir, suara di kepalanya kembali terdengar.

[Soul reviving completed…..open status…]

Sakit kepala Makoto mendadak hilang, dia mulai duduk di dalam kegelapan. Tiba tiba di depan wajah nya muncul window kotak berwarna merah dengan banyak tulisan di dalam nya. Isi tulisan nya seperti ini,

Name            : The Black Unholy Sword [Narukami Makoto].

Status            : Intelegence weapon, cursed sword.

Level              : 100

Power            : 100.000

Skill                : Blood Drain, Unholy Ray, Sharpen Edge, repair self,

Wielder         : None.

Passive         : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, Sword mastery.

Makoto yang membacanya bingung, kemudian dia melihat sekeliling, ternyata di depan teman temannya muncul window status berwarna merah terang menerangi ruangan yang gelap. Dia mengintip status Nanako yang kebingungan tapi dengan wajah tanpa ekspresi.

Name          : Dual Katana of Vengeance [Kouga Nanako]

Status          : Intelegence weapon, cursed katana.

Level            : 100

Power          : 100.000

Skill              : Binding Soul, Soul crush, X slash, stealth.

Wielder       : None.

Passive       : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, katana mastery.

Setelah melihat milik Nanako, Makoto melihat milik Tetsuo di sebelahnya yang terlihat sangat bingung. Tetsuo juga bertanya kepada Makoto apa artinya.

Name          : Shield of Dark Skull [Higerashi Tetsuo]

Status          : Intelegence weapon, cursed shield.

Level            : 100

Power          : 100.000

Skill              : Absorb Damage, Tower Defense, Reflect, Skull Blast.

Wielder       : None.

Passive       : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, Shield mastery.

Mendadak Reina juga berjalan ke depan Makoto, dia dengan sengaja memperlihatkan status nya. Dia duduk di sebelah Tetsuo dan Makoto. Nanako juga maju ke depan dan melihat status nya.

Name          : Spirit Bow of Chaos [Kobayashi Reina]

Status          : Intelegence weapon, cursed bow.

Level            : 100

Power          : 100.000

Skill              : Chaos Arrow, Dark Shot, Rapid Shot, Chaos Rain.

Wielder       : None.

Passive       : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, Bow mastery.

Karena melihat semua berkumpul di dekat Makoto, Ryoma dan Kanaka juga mendekat ke Makoto. Ryoma yang sedikit mengetahui apa yang terjadi karena sering main game, memperlihat kan kepada Makoto dan lainnya sekaligus menjelaskan nya.

Name          : Death Scythe of Underworld [Shigake Ryoma]

Status          : Intelegence weapon, cursed scythe.

Level            : 100

Power          : 100.000

Skill              : Death curse, Life taker, Crescent Scythe, Fog.

Wielder        : None.

Passive        : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, Scythe mastery.

Kanaka juga memperlihatkan status nya kepada semuanya. Ryoma dengan sabar menjelaskan kepadanya.

Name          : Double Ax of Destruction [Tendouji Kanaka]

Status          : Intelegence weapon, cursed double ax.

Level            : 100

Power          : 100.000

Skill              : Bone Splitter, Bash, Quake, Earth smash.

Wielder       : None.

Passive       : Free will [Gift from the Gods], telepathy, Human Form, Ax mastery.

Setelah semuanya di beri penjelasan mereka mulai berdiskusi sama sama. Mereka duduk membentuk lingkaran dengan window status masing masing di depan wajah mereka. Setelah membaca semua status satu sama lain, akhirnya mereka mengambil kesimpulan.

“Jadi kita ini senjata ?” Tanya Makoto.

“Sepertinya begitu…..” Jawab Ryoma.

“Hei kalian semua sakit kepala ga barusan ?” Tanya Reina.

“Sakit…..” Jawab Nanako singkat.

“Kalau bayangan pertarungan yang sepertinya mengasyikan lawan naga hitam itu, kalian juga ga ?” Tanya Kanaka.

“Yup…aku lihat juga, dan kalau aku lihat, berarti semua lihat dan Kanaka benar, memang seru kelihatan nya hahaha…..” Tetsuo tertawa.

Kanaka dan Tetsuo langsung tos dalam kegelapan. Mereka heran karena tepukan tangan mereka berbunyi “Prak….” Keduanya langsung melihat tangan mereka. Ternyata tangan mereka seperti di lapisi besi. Mereka mencoba menggenggam tangannya dan melepaskan nya lagi. Tiba tiba lampu kembali menyala. Mereka ber enam langsung kaget melihat wajah teman temannya.

“Eh…….” Gumam ke enam nya.

Penampilan Makoto berubah, badannya menjadi armor bersisik yang menyelimuti dada, perut, bahu, punggung, lengan, pinggang, paha, tulang kering sampai kaki nya. Tangan nya memakai sarung tangan sampai menutupi punggung tangannya. Kaki nya juga memakai boots sampai betis nya. Sebuah pedang besar berada di punggung nya dengan bentuk yang indah dan matanya berwarna hitam mengkilap. Kepalanya memakai tiara berwarna hitam dan masker opera berwarna hitam. Jubah hitam yang sudah robek, berkibar di punggung nya menutupi pedang nya.

Penampilan Nanako juga berubah, badannya menjadi seperti memakai armor yang halus mengkilap di bagian dada, perut, bahu, punggung, pinggang (dengan ikat pinggang dan rok sepaha), paha, tulang kering sampai kaki nya. Lengan nya tangan buntung, memakai gelang panjang yang hampir menutupi lengan sebelum siku. Kaki nya memakai boots yang terlihat ringan dengan hak tinggi. Dua buah pedang katana berwarna merah hitam menyilang di punggung nya. Kepalanya menggunakan tiara berwarna hitam dan memakai masker opera hitam. Poni rambut nya tetap menutupi sebelah matanya. Syal hitam melambai menghiasi leher nya sampai menutup mulut nya dan berkibar di punggung nya.

Penampilan Tetsuo seperti memakai armor full plate berkilau, hampir semua bagian tubuh nya tertutup armor berwarna hitam tanpa helm. Sarung tangannya keluar duri duri tajam, begitu juga boots nya. Sebuah perisai besar berwana hitam dan benbentuk layang layang berada di punggung nya. Perisai itu hampir sama tinggi dengan dirinya. Di tengah tengah perisai itu ada kepala tengkorak yang berwarna silver dengan mata merah menyala. Kepalanya menggunakan tiara hitam dan masker opera hitam. Sebuah selendang hitam tersemat di kanan kiri ikat pinggangnya.

Penampilan Reina seperti memakai armor yang sama dengan Nanako, hanya saja terlihat lebih ringan berwarna hitam. Lengan buntung dengan sarung tangan sampai lengan di bawah siku. Memakai boots ringan hak tinggi. Dua buah selendang mengikat kedua lengan bagian atas nya. Sebuah busur besar melintang di punggung nya dan sebuah tempat anak panah di sematkan di antara busur itu. Memakai ikat pinggang dengan rok mini sepaha berwarna hitam. Kepalanya mengenakan tiara hitam dan masker opera hitam.

Penampilan Kanaka lain sendiri, dia memakai armor yang seperti bulu binatang. Melapisi bahu, lengan, paha, betis. Bajunya seperti berbentuk V dari leher dan ujung nya sampai perut sehingga belahan dada nya terlihat jelas, terlihat bekilau dan keras dengan warna hitam. Bagian perut di lapisi lima ikat pinggang yang keras dan memakai rok pendek dari bulu berwarna hitam. Sebuah Ax besar bermata dua yang berwarna hitam, melintang di punggung nya. Sama seperti yang lain, dia juga memakai tiara hitam di kepalanya dan masker opera hitam menutupi setengah wajah nya. Memakai gelang dari bulu sampai mendekati siku dan boots dari bulu sampai betis dengan hak tinggi. Setiap siku dan lutut terlihat seperti ada pita melambai berwarba hitam.

Terakhir penampilan Ryoma, memakai armor seperti jaket kulit yang berwarna hitam dan keras berkilau, menutupi separuh badan bagian atas sampai lengan. Di pundak muncul tiga duri kecil. Memakai ikat pinggang dengan mata ikat pinggang kepala tengkorak. Dua buah sabuk berwarna hitam menyilang di dada nya. Memakai celana panjang hitam kulit yang keras berwarna hitam. Memakai gelang dan sarung tangan berdur. Boots nya sampai betis berwarna hitam dan berduri. Dia memakai tiara di kepalanya dan memakai masker ninja di mulutnya. Sebuah kerudung menutupi kepalanya yang bersatu dengan jubah pendek yang sudah sobek sobek. Sebuah Scythe panjang melengkung seperti bulan sabit berdiri di punggungnya.

Mereka saling melihat satu sama lain karena wujud mereka yang berubah. Mereka merasa diri mereka bertambah kuat.

“Wow….aku tidak tahu harus bilang keren atau tidak….” Ujar Makoto ketika melihat dirinya dan teman teman nya.

“Gimana kalau kita tes lawan gurita di depan ?” Ajak Kanaka.

“Hmm mungkin kita bisa menang…..” Gumam Reina.

“Jangan gegabah. Kita tidak tahu sebesar apa musuh di depan.” Ryoma menambahkan.

“Jujur aku penasaran. Aku mau mencoba perisai ini…..” Tetsuo mengambil perisainya dari punggung.

Nanako tidak berbicara apa apa, dia mulai menyingkirkan penghalang yang berada di depan pintu. Melihat Nanako menyingkirkan penghalang, mereka semua langsung membantu nya. Setelah penghalang di singkirkan.

“Ayo keluar….” Ajak Makoto.

“Ayo….” Jawab Nanako singkat.

Mereka ber enam langsung keluar. Mereka melihat banyak sekali tentakel di luar jendela membuat suasana menjadi gelap. Kondisi di dalam banyak mayat bergelimpangan dan banjir darah di mana mana. Bahkan di dinding banyak sekali darah, sehingga hampir semua tertutup darah. Mereka berjalan menuju ke atas atap, karena tentakel tentakel itu berasal dari atas. Makoto membuka pintu atap dan melihat sesosok makhluk besar. Bentuknya seperti bola yang memiliki banyak kawah seperti bisul tempat keluarnya tentakel yang banyak itu. Mata yang sangat besar berada di tengah tengah bola berlendir dan berkawah itu. Di atas dan bawah mata besar nya ada dua buah tentakel yang ujung nya memiliki mata. Makhluk itu terlihat sangat menjijikan dengan cairan berwarna hijau keluar dari setiap lubang kawah tempat keluar tentakel.

Makoto, Nanako, Tetsuo, Reina, Ryoma dan Kanaka berjalan berdampingan dan maju menuju makhluk yang besarnya sama dengan container 4ft dengan tinggi hampir 5 meter. Melihat ke enam nya berjalan menuju ke arah nya. Monster itu langsung menarik semua tentakel nya dan menyerang mereka ber enam. Tetsuo langsung maju dan dengan perisainya dia menangkis semua tentakel yang menuju dan terpusat pada dirinya. Tengkorang yang ada di perisainya menggigit putus tentakel tentakel itu. Bagian yang terputus menggeliat di lantai dan membuat semuanya geli. Makoto mencabut pedangnya, Nanako menarik keluar dua katanya. Reina langsung membidik monster di depan nya. Kanaka mengambil ax nya dari punggung nya. Ryoma memegang batang scythe nya bersiap menyerang.

“Seraaaaaaaang…..” Teriak Makoto.

Tetsuo berlari maju sambil menutupi semuanya dengan perisainya. Ke lima temannya mengikuti dari belakang nya. Tetsuo langsung menghantamkan perisainya kepada monster itu. Makoto melompat bersama Nanako untuk menyerang bagian atas monster itu dengan menayabetkan pedang nya. Tentakel tentakel yang menyerang mereka di tebas sampai putus. Begitu sampai, keduanya langsung menancapkan pedang ke badan monster itu. Ryoma langsung keluar dari balik perisai Tetsuo dan berlari menuju punggung monster itu. Dia langsung menyabetkan scythe nya berkali kali di belakang, kemudian menancapkan ujung scythe nya di punggung monster itu. Kanaka langsung melompat melewati Tetsuo dan membelah dari atas ke arah mata monster yang besar itu. Reina naik ke pundak Tetsuo dan memanah empat tentakel yang mempunya mata. Ax Kanana menancap di mata besar monster itu. Makoto dan Nanako mencabut pedang mereka dan langsung kedepan untuk menusuk mata besar monster itu bersamaan.

“Skriiieeeekkkkkkkk………” Monster itu berteriak karena matanya hancur.

Badannya yang berbentuk bola dan melayang di udara langsung jatuh tidak begerak.  Semua tentakel yang keluar dari monster itu berjatuhan. Setelah itu monster mulai meleleh dan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap. Makoto dan lainnya langsung lari masuk kedalam sambil menutup hidung mereka. Begitu semuanya masuk, mereka langsung menutup pintu dan duduk menyender di pintu.

“Whoaaah….bau sekali….ngomong ngomong, kalian belajar dimana cara bertarung seperti tadi ?” Tanya Makoto.

“Belum pernah, baru kali ini……” Jawab Nanako singkat dengan wajah datar.

“Sama, aku juga belum pernah.” Tambah Reina.

“Hmm kalau aku paling di jalanan tapi rasanya ga kayak gini….” Gumam Tetsuo.

“Hehe kita sama…..” Kanaka langsung menempelkan siku nya di pundak Tetsuo yang lebih tinggi dari nya.

“Mungkin karena dulu kita bersama sama kali ya….aku pengemar manga dan game hal hal seperti ini, tapi itu hanya teori ku sih.” Ryoma berkata sambil menaikkan kacamatanya.

Mereka semua terdiam dan berpikir, kecuali Tetsuo dan Kanaka yang asik sendiri berbincang bincang betukar cerita.

“Trus, kita selamanya nih kayak gini ?” Tanya Makoto.

“Entah…..” Jawab Nanako.

“Waduh…gawat dong….pacarku gimana tanggapan nya nanti…..” Reina mulai khawatir.

“Hmm cara membuka window yang tadi gimana ya ?”  Ryoma melihat dan memeriksa tangan dan badannya.

[Command list : Membuka window status à Open status, berubah menjadi bentuk soul à Change form, berubah kembali menjadi manusia à Revert form]

“Eh…..” ke enam nya langsung tertegun, mereka mendengar suara di kepala mereka. Mereka langsung menoleh satu sama lain.

“Semua dengar barusan ?” Tanya Makoto.

"Dengar...seperti suara AI......" Jawab Ryoma.

“Dengar……” jawab yang lain.

“Baiklah kita coba….1..2..3….Revert Form.” Teriak Makoto.

“Revert Form…” Teriak semuanya.

Cahaya terang langsung menyelimuti mereka semua, semuanya memejamkan mata karena sangat silau, armor yang menjadi tubuh mereka rontok. Setelah cahaya menghilang mereka semua membuka mata.

“Kyaaaaa……” Reina dan Nanako berteriak dan berlari ke sudut.

“Ah….whoaaah….” Makoto berbalik menghadap dinding.

“Ehem…tolong hadap ke tempat lain….” Ryoma juga berbalik.

“Mereka kenapa bro ?” Tanya Kanaka.

“Tak tahu….” Jawab Tetsuo.

Mereka melihat diri mereka telanjang tanpa di tutupi sehelai benang pun. Makoto yang berbalik menghadap dinding tidak bisa bergerak. Ryoma menutupi bagian bawahnya dengan kedua tangannya. Reina dan Nanako jongkok di sudut dekat tangga sambil mendekap dan menutupi badan mereka sendiri. Posisi Tetsuo dan Kanaka masih sama seperti sebelumnya yaitu, siku Kanaka berada di pundak Tetsuo yang melipat tangannya di dada dan memperlihat kan tubuh mereka berdua yang tanpa busana. Ketika teman teman yang lain menegur mereka, jawaban mereka sama,

“Kenapa memangnya kalau telanjang….iya ga….” Mereka saling menoleh dan tertawa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!