11

"Akhirnya kamu pergi juga dari rumah Cahaya, dan memilih jalan ini," ucap Ratih tersenyum senang.

"Ya, aku merasa sangat bahagia karena telah bebas dari mereka, sangat bahagia sekali," sahut Cahaya membalas senyuman Ratih.

"Apa suami kamu sudah menalak kamu?" tanya Ratih memastikan.

"Belum, dia menolak saat aku meminta cerai, bahkan dia menahan aku untuk pergi dari rumah, tapi setelah aku pikir-pikir lagi. Memang tidak ada yang bisa aku pertahan kan berada di rumah itu, aku memilih tetap pergi." jelas Cahaya dengan yakin.

Ratih tersenyum senang dengan pilihan Cahaya, ia pun akhirnya mengajak Cahaya masuk, sementara saat itu Arka sudah mendengar semuanya, ia mendengar obrolan Cahaya bersama teman wanitanya. Saat itu Arka merasa sangat kecewa karena Cahaya memutuskan untuk pergi dan tinggal bersama teman wanita yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Arka membalikan tubuhnya dan berjalan menuju sepeda motornya, dengan lemas Arka menaiki sepeda motor itu dan kembali ke rumah. Arka masih tidak menyangka akan jawaban Cahaya yang ternyata sangat senang ketika meninggalkan rumah. Saat tiba di rumah Wulandari sudah menunggu kedatangan Arka, melihat Arka yang begitu terlihat lemas membuat Wulandari tidak tega untuk menanyakan tentang Cahaya. Ia memutuskan pergi ke dapur dan membawakan minum untuk Arka yang masih duduk di teras.

"Arka, di minum dulu," ucap Wulandari menyodorkan gelas pada Arka.

"Terima kasih Bu, tapi aku tidak membutuhkan itu," sahut Arka menolak.

"Apa kamu mengetahui sesuatu tentang Cahaya setelah kamu mengikuti ke mana Cahaya pergi, Nak?" tanya Wulandari yang tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.

"Aku melihat Cahaya masuk ke rumah seseorang, dan sepertinya dia sangat dekat dengan wanita itu, Cahaya juga mengatakan bahwa dia sangat bahagia meninggalkan kita Bu, Cahaya sekarang sudah tidak memikirkan aku lagi dan anak-anak, Bu." jelas Arka dengan nada suara yang sangat berat.

Wulandari mengerti apa yang dirasakan oleh Arka. Tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali berusaha memberikan semangat untuk Arka. Wulandari meminta Arka untuk bangkit dan memintanya untuk ingat pada anak-anak yang tentunya membutuhkan dirinya. Meksipun ibunya memutuskan untuk pergi, namun bukan berarti kehidupan Tasya dan Aldo berakhir.

Nasehat itu membuat Arka sadar, bahwa keterpurukan yang terjadi pada dirinya akan sangat mempengaruhi kehidupan kedua anaknya, hingga akhirnya Arka tersadar dan saat itu memutuskan untuk mengikuti nasehat ibunya.

***

Beberapa hari kemudian, saat Tasya berada di dalam kelas. Ia nampak tidak fokus saat guru memberikan pelajaran, tiba-tiba kepalanya sangat pusing dan tangannya bergetar ketika hendak menulis di buku.

"Aduh, aku kenapa ya, kok tiba-tiba kepalaku sangat pusing," ucap Tasya yang memegangi kepalanya.

"Kamu kenapa Tasya, apa kamu sakit?" tanya Lulu, teman sebangku Tasya.

"Ya ampun, badan kamu panas banget, Tasya!" sambung Lulu saat ia menyentuh tubuh Tasya.

Tasya tak bersuara, ia merasa kepalanya semakin berat dan pandangannya pun terbatas. Tiba-tiba saja Tasya jatuh pingsan dan di tangkap oleh teman sebangkunya.

Sontak kejadian itu membuat ruangan menjadi heboh, melihat Tasya yang tiba-tiba tak sadarkan diri seperti itu di dalam kelas. Ibu guru yang sedang memberikan pelajaran di papan tulis pun menghentikan kegiatan nya dan menghampiri meja belajar Tasya.

"Lulu, Tasya kenapa?" tanya ibu guru.

"Saya juga tidak tahu Bu, tiba-tiba Tasya merasa pusing dan dia jatuh pingsan," sahut Lulu.

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita bawa Tasya ke rumah sakit." seru ibu guru panik.

Tak lama kemudian, mereka pun tiba di klinik terdekat, dan melakukan pemeriksaan pada Tasya, ibu guru yang bertanggung jawab atas muridnya itu memutuskan untuk segera menghubungi keluarga Tasya, tak lama kemudian Arka bersama ibunya pun tiba.

"Bagaimana keadaan anak saya, Bu?" tanya Arka yang sudah tiba si Klinik itu.

"Masih di ruangan pemeriksaan Pak, sabar ya Pak." jawabnya meminta Arka untuk tenang.

Arka hanya mengangguk kecil, ia masih terlihat panik karena belum mengetahui keadaan Tasya. Saat itu Arka merasa sangat menyesal karena tidak bisa menjaga Tasya, hingga membuat Tasya akhirnya jatuh sakit. Rasa itupun ia ungkapkan pada Wulandari yang saat itu berada di dekatnya.

"Arka, kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri, ini seharusnya menjadi tugas Ibu, kamu beberapa hari ini sibuk bekerja untuk menghidupi Ibu dan anak-anak," ucap Wulandari ikut merasa bersalah.

"Nggak Bu, ini bukan salah Ibu, tapi salah ku yang tidak bisa menjaga anak-anak dengan baik," sahut Arka panik.

Saat sedang mendekatkan rasa bersalah, tiba-tiba dokter datang membuka tirai pemisah antara ruangan pemeriksaan dengan ruang tunggu, Arka dan Wulandari pun segera menanyakan keadaan Tasya, saat itu ibu guru Tasya hanya berdiri di belakang mereka mendengarkan penjelasan dokter.

"Keadaan putri Bapak hanya mengalami demam biasa, kalau bisa diperhatikan tentang pola makan ya Pak, karena putri Bapak terkena gejala mag," ucap dokter itu menjelaskan.

Arka terdiam dan hanya mengangguk pelan, saat itu hanya penyesalan yang dirasakan oleh Arka, saat dokter menjelaskan bahwa Tasya terkena gejala mag, Arka segera meminta izin pada dokter untuk menjenguk Tasya di dalam, dan dokter tersebut pun mengizinkannya.

Wulandari dan ibu guru yang bernama Dinda pun memutuskan untuk menunggu di luar, ibu guru Dinda melihat ada tatapan kesedihan yang disembunyikan oleh Wulandari. Dan hal itu pun membuat ibu guru Dinda penasaran.

"Ibu, di mana ibu Cahaya, saya sudah lama sekali tidak melihat Tasya di antar ke sekolah oleh ibunya?" tanya ibu guru itu.

Wulandari tersadar bahwa saat ini ia sedang tidak sendiri, ia bersama ibu guru yang sejak tadi memperhatikan dirinya.

"Emmm, maaf Bu, saya melamun sejak tadi, sampai tidak sadar bahwa sejak tadi saya bersama Ibu gurunya Tasya," ucap Wulandari menyeka air mata dan mengusap wajahnya yang mulai mengerut.

"Ibunya Tasya pergi Bu, sejak tahu anak saya, Arka. Bangkrut dan tidak bisa menghidupi dengan layak, dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Arka dan anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayangnya," sambung Wulandari tak sadar sudah mencurahkan hati pada ibu guru Dinda.

"Oh, maafkan saya telah lancang bertanya Ibu, saya kasihan sekali dengan Tasya, pantas saja beberapa hari terakhir ini Tasya terlihat murung, bahkan semangatnya belajar pun menurun." jelas ibu guru Dinda juga menceritakan keseharian Tasya di sekolah.

Wulandari tidak bisa berkata apapun saat itu, ia pun tak bisa menutupi kesedihannya sebagai orang tua yang merasa kasihan pada nasih cucunya. Ibu guru itu pun mencoba menghibur dengan memberikan semangat padanya.

Di dalam ruangan, Arka sedang duduk menunggu Tasya sadar. Berulang kali Arka mengucapkan permohonan maaf pada Tasya yang terlihat pucat tak berdaya di sana.

Arka teringat saat dahulu ia merawat anak-anak nya bersama dengan Cahaya. Namun hari ini Arka duduk seorang diri tanpa adanya Cahaya, istri yang begitu sangat ia cintai.

Saat itu Arka mencoba untuk menghubungi Cahaya, ia ingin memberitahukan keadaan putrinya yang saat ini sangat membutuhkan kedua orang tuanya, dalam igaungan Tasya, ia selalu memanggil ibu dan ayahnya, hal itu membuat hati Arka semakin terluka.

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38 (TAMAT)
39 Bab 1
40 Bab 2
41 Bab 3
42 Bab 4
43 Bab 5
44 Bab 6
45 Bab 7
46 Bab 8
47 Bab 9
48 Bab 10
49 Bab 11
50 Bab 12
51 Bab 13
52 Bab 14
53 Bab 15
54 Bab 16
55 Bab 17
56 Bab 18
57 Bab 19
58 Bab 20
59 Bab 21
60 Bab 22
61 Bab 23
62 Bab 24
63 Bab 25
64 Bab 26
65 Bab 27
66 Bab 28
67 Bab 29
68 Bab 30
69 Bab 31
70 Bab 32
71 Bab 33
72 Bab 34
73 Bab 35
74 Bab 36
75 Bab 37
76 Bab 38
77 Bab 39
78 Bab 39
79 Bab 41
80 Bab 42
81 Bab 43
82 Bab 44
83 Bab 45
84 Bab 46
85 Bab 47
86 Bab 48
87 Bab 49
88 Bab 50
89 Bab 51
90 Bab 52
91 Bab 53
92 Bab 54
93 Bab 55
94 Bab 56
95 BAb 57
96 Bab 58
97 Bab 59
98 Bab 60
99 Bab 61
100 Bab 62
101 Bab 62
102 Bab 64
103 Bab 65
104 Bab 66
105 Bab 67
106 Bab 68
107 Bab 69
108 Bab 70
109 Bab 71
110 Bab 72
111 Bab 72
112 Bab 73
113 Bab 74
114 Bab 75
115 Bab 76
116 Bab 77
117 Bab 78
118 Bab 79
119 Bab 80
120 Bab 81
121 Bab 82
122 Bab 83
123 Bab 84
124 Bab 85
125 Bab 86
126 Bab 87
127 Bab 88
128 Bab 89
129 Bab 90
130 Bab 91
131 Bab 92
132 bab 93
133 Bab 94
134 Bab 95
135 Bab 96
136 Bab 97
137 Bab 98
138 Bab 99
139 Bab 100
140 Bab 101
141 102
142 103
143 104
144 105
145 106
146 107
147 108
148 109
Episodes

Updated 148 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38 (TAMAT)
39
Bab 1
40
Bab 2
41
Bab 3
42
Bab 4
43
Bab 5
44
Bab 6
45
Bab 7
46
Bab 8
47
Bab 9
48
Bab 10
49
Bab 11
50
Bab 12
51
Bab 13
52
Bab 14
53
Bab 15
54
Bab 16
55
Bab 17
56
Bab 18
57
Bab 19
58
Bab 20
59
Bab 21
60
Bab 22
61
Bab 23
62
Bab 24
63
Bab 25
64
Bab 26
65
Bab 27
66
Bab 28
67
Bab 29
68
Bab 30
69
Bab 31
70
Bab 32
71
Bab 33
72
Bab 34
73
Bab 35
74
Bab 36
75
Bab 37
76
Bab 38
77
Bab 39
78
Bab 39
79
Bab 41
80
Bab 42
81
Bab 43
82
Bab 44
83
Bab 45
84
Bab 46
85
Bab 47
86
Bab 48
87
Bab 49
88
Bab 50
89
Bab 51
90
Bab 52
91
Bab 53
92
Bab 54
93
Bab 55
94
Bab 56
95
BAb 57
96
Bab 58
97
Bab 59
98
Bab 60
99
Bab 61
100
Bab 62
101
Bab 62
102
Bab 64
103
Bab 65
104
Bab 66
105
Bab 67
106
Bab 68
107
Bab 69
108
Bab 70
109
Bab 71
110
Bab 72
111
Bab 72
112
Bab 73
113
Bab 74
114
Bab 75
115
Bab 76
116
Bab 77
117
Bab 78
118
Bab 79
119
Bab 80
120
Bab 81
121
Bab 82
122
Bab 83
123
Bab 84
124
Bab 85
125
Bab 86
126
Bab 87
127
Bab 88
128
Bab 89
129
Bab 90
130
Bab 91
131
Bab 92
132
bab 93
133
Bab 94
134
Bab 95
135
Bab 96
136
Bab 97
137
Bab 98
138
Bab 99
139
Bab 100
140
Bab 101
141
102
142
103
143
104
144
105
145
106
146
107
147
108
148
109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!