8

Part 8, Kencan Pertama

Perbincangan antara Alex, Cahaya, dan juga Ratih akhirnya selesai. Ratih mengajak Cahaya pulang ke rumah setelah dijanjikan bahwa Alex akan menjemput Cahaya nanti malam, kencan pertama akan dimulai. Cahaya nampak biasa saja karena memang sepertinya ia sudah lupa dengan statusnya saat ini sebagai seorang istri dan ibu.

Beberapa saat kemudian ia tiba di rumah, dan saat itu Cahaya duduk di ruang tamu bersama dengan Ratih, mereke berbincang bersama di sana mengenai kencan malam nanti yang akan Cahaya lewati bersama dengan Alex.

Saat malam itu tiba, Cahaya nampak begitu gelisah. Ia ingin nampak terlihat cantik dan wangi, namun ia tidak memiliki modal itu untuk memikat Alex. Hingga lamunan Cahaya pun di sadari oleh Ratih yang baru saja selesai mandi, malam ini Ratih pun memiliki janji pada salah satu klien nya, ia akan pergi bersama dengan Cahaya di tempat yang berbeda.

"Cahaya, apa yang kamu pikirkan?" tanya Ratih menyadari.

"Emm, tidak ada, aku hanya berpikir apa aku pantas buat Alex," ucap Cahaya tidak ingin mengakui kegelisahan yang sebenarnya.

"Tentu pantas Cahaya, oh ya, aku punya baju yang belum pernah aku pakai, dan kamu bisa memakai itu sebagai untuk memikat hati Alex. Dan berdandan lah memakai make up yang aku punya, kamu akan terlihat sangat cantik Cahaya." jelas Ratih memuji dan menawarkan pakaian yang ia punya.

Cahaya melempar senyum, ia merasa sangat lega dan bahagia saat itu, kegundahannya hilang setelah Ratih memberikan dress berwarna hitam untuk nya, dan meminta Cahaya agar segera memakai dress itu.

Beberapa saat kemudian, mereka pun akhirnya siap lalu mereka memutuskan untuk pergi ke tempat yang mereka janjikan, Ratih pergi ke sebuah hotel, bersama seorang laki-laki. Dan Cahaya pun pergi bersama Alex.

Alex sengaja mengajak Cahaya ke bar terlebih dahulu, untuk memperkenalkan dunia malam karena Cahaya nampak masih kikuk saat berbicara dengan lawan jenis. Cahaya pun mengikuti ke mana Alex akan membawa dirinya, lalu setelah tiba di tempat itu, Cahaya disuguhkan oleh berbagai jenis minuman yang ada di meja.

"Kita akan nikmati malam ini dengan bahagia, Cahaya. Kamu pasti akan menyukainya," ucap Alex melempar senyum.

"A-aku menyukai tempat ini," sahut Cahaya dengan nada berat.

"Benarkah? Kalau begitu ayo kita minum." ajak Alex yang langsung menuangkan minuman di gelas.

Lalu ia memberikan gelas itu pada Cahaya, sebelumnya Cahaya sudah pernah menikmati minuman itu di rumah Ratih, dan kali ini adalah untuk yang ke dua kali nya ia akan meneguk minuman beralkohol tersebut. Alex dengan mesra menyodorkan minuman itu hingga terhenti di dekat bibir Cahaya. Lalu ia meminta Cahaya untuk segera meneguknya, Cahaya pun tidak keberatan, ia nampak dengan ikhlas meneguk minuman itu dan tertawa bersama dengan Alex. Setelah meneguk beberapa gelas minuman, Cahaya mulai merasakan pusing, ia mulai tidak beraturan saat berbicara pada Alex.

Saat itu Alex pun merasa sangat senang. Ia lalu membawa Cahaya pergi dari tempat itu, dan memasukkan Cahaya ke dalam mobil. Alex meminta supirnya untuk membawa mereka pulang ke rumah, selama ini Alex tinggal seorang diri di sebuah rumah mewah yang berada di tengah-tengah kota.

Tibanya di sana, Alex menggendong Cahaya hingga tiba di kamar besar miliknya, saat itu Cahaya masih tersadar dan menatap sebuah ruangan besar yang saat itu terlihat sangat mewah.

"Ini di mana, Mas?" tanya Cahaya sambil memenangi kepalanya yang sangat pusing.

"Di kamarku, sayang," sahut Alex dengan suara tertahan.

"Ya ampun, kamar mu seperti istana," puji Cahaya tersenyum tipis.

"Kau dan aku adalah sepasang raja dan ratunya malam ini." jawab Alex yang sudah sejak tadi memandangi dan memperhatikan tubuh seksi Cahaya.

Entah mengapa kali ini Alex merasa berbeda kala berkencan dengan seorang wanita. Ia tidak pernah membawa wanita kencan nya di rumah, namun saat bertemu dengan Cahaya, ia ingin sekali melakukan itu di kamarnya sendiri. Agar ia bisa mengingat apa yang telah ia lakukan pada wanita yang ia anggap berbeda itu.

Saat itu Cahaya masih tersadar. Saat ada sebuah hembusan kecil yang ia rasakan di bawah telinganya. Alex mulai melakukan rencananya karena sejak tadi ia sudah cukup menahan. Saat itu Alex mengunci kedua tangan Cahaya agar Cahaya tidak bisa melawan apa yang akan ia lakukan saat itu.

Bibir tipis Cahaya kini menjadi sasaran empuk bagi Alex, sentuhan demi sentuhan mulai memanas, dan Alex pun tak bisa menghindar bahwa dirinya sudah tidak bisa lagi menahan.

"Cahaya, malam ini aku akan membayar mu dengan sangat mahal, karena dengan setengah mabuk seperti ini saja, kau membuat ku tergila-gila." ungkap Alex bergegas melepaskan pakaiannya.

Saat itu Cahaya sudah dibuat tak berdaya dengan segala sentuhan yang Alex berikan padanya, ia nampak dengan pasrah merelakan tubuh nya pada laki-laki yang bukan suaminya, Cahaya nampak terlihat meminta kembali Alex untuk melakukan sentuhan yang sudah lama tidak ia dapatkan setelah kebangkrutan suaminya.

"Mas, sini... Ayo, Mas," rancau Cahaya memanggil Alex.

"Ya sayang, aku datang." jawab Alex dengan liarnya melakukan itu pada Cahaya.

Malam yang panjang, mereka habiskan di ruangan itu tanpa sedikit pun melepaskan pelukan mereka satu sama lain. Setelah melakukan hubungan itu Alex meletakkan kepala Cahaya di salah satu lengannya, dan Cahaya pun nampak dengan mudah dapat menciumi aroma tubuh Alex yang tak tertutup dengan apapun.

Hingga akhirnya kantuk pun mulai terasa, meraka tertidur dalam keadaan masih berpelukan dan berada di satu selimut tanpa menggunakan pakaian.

***

Paginya, Cahaya terbangun, saat itu ia merasa sangat lelah. Dan tersadar bahwa saat ini ia sedang bersama seorang laki-laki di sebuah kamar. Dan Cahaya tersadar bahwa ia sedang tidur di lengan seorang laki-laki yang masih tertidur sangat lelap.

"Mas Alex," suara Cahaya terdengar lirih, memanggil Alex.

Alex tersadar lalu ia membuka kedua matanya, dan melihat Cahaya sudah membuka kedua matanya dan dalam posisi duduk.

"Ada apa sayang?" tanya Alex.

"Apa kita sudah melakukan sesuatu malam tadi? Kenapa aku dan kamu ada di ruangan ini, dan___" Cahaya tiba-tiba terdiam saat ia menyadari bahwa ia sama sekali tidak memakai pakaian apapun.

Alex tersenyum saat ia melihat kebingungan yang terlihat di wajah Cahaya, Alex ikut bangkit dan duduk di samping Cahaya dengan tenang.

"Kita sudah melakukannya Cahaya, dan aku berjanji akan membayar mahal atas semua ini padamu," ucap Alex membelai lembut kepala Cahaya.

"Benarkan Mas?" tanya Cahaya terlihat sangat bersemangat ketika mendengar soal uang.

"Ya, aku janji padamu." jawab Alex melempar senyum.

Cahaya terlihat sangat senang ketika Alex menyebut kata bayaran padanya, apa yang dikata oleh Ratih rupanya sebuah jalan baginya untuk mendapatkan uang dengan cara yang sangat cepat. Saat itu Alex menatap Cahaya dengan lekat, seolah mengetahui bahwa kebahagiaan Cahaya saat ini terletak pada uang. Hingga ia memberikan bayaran itu pada Cahaya sebelum ia turun dari ranjang.

"Sebentar ya, aku akan mengambilkan uang untukmu," ucap Alex.

"Ya Mas, terima kasih ya Mas." jawab Cahaya dengan sangat senang.

Alex tersenyum dan mengangguk pelan, lalu setelah itu ia kembali dengan membawakan segepok uang untuk Cahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!