Judul:Racun pada tubuh Rao
by. :@Mitsuki776
"hehe, berarti pangeran Rao sudah akan menjadi calon iparku bukan?"ucap Kayla menggoda, "hahaha, aku belum sepenuhnya menerimanya kakak"ucap Vallerie jujur, "apa perlu membahas tentangku di muka umum, benar benar kalian ya"ucap Rao mencubit pipi Vallerie, Vallerie mengaduh. "awwuch, sakit Rao!!"ucap Vallerie sedikit berteriak
"hukumanmu!!"ucap Rao mencubit kedua pipi Vallerie
"pasangan yang sungguh serasi" batin orang orang yang ada di dalam ruang itu
🍁🍁🍁🍁🍁
"hei pangeran, kalian terlihat seperti pasangan yang sangat serasi"ucap Rin menggoda, Rao segera tak mampu lagi menyembunyikan rona merahnya, begitupun Vallerie yang kini mengeluarkan rona merahnya juga, "hahahaha kalian sangat lucu"ucap Rin tertawa, "maafkan saya pangeran, saya tidak dapat menahanya lagi"ucap Rin meminta maaf
"emm.. hahaha kalian bisa saja"ucap Vallerie tersenyum dengan rona merah yang masih ada di pipinya, "oh ya,, apa perang telah berakhir?"tanya Vallerie tiba tiba untuk mengalihkan pembicaraan, "tidak, mereka pasti masih belum menyerah"ucap Kayla dengan raut wajah cemas, "kamu benar putri Kayla, dia tidak aka menyerah begitu saja"ucap Rin sambil mengelap pedang kebanggaanya yang merupakan pedang sihir yang masuk ke dalam katagori pedang sihir elemen api yang masuk ke dalam sala satu dari 100 senjata kuat
"apa aku masih bisa ikut untuk perang selanjutnya?"tanya Vallerie gembira, dia ingin membantu kerajaan Sihon, tapi langsung di tolak oleh Rao dengan tegas, "Tidak!! kau tidak boleh ikut berperang lagi!!"ucap Rao tegas, suaranya bahkan hampir terdengar seperti orang yang marah, seluruh orang di l
ruang itu segera menatap pangeran mereka, "aku tidak akan mengijinkanmu ikut lagi!"ucap Rao menatap tajam ke arah Vallerie, "kenapa??"tanya Vallerie tidak terima
Rao tidak menjawab sebab ia juga tidak tahu apa alasanya melarang Vallerie, "apa alasanku?"tanya Rao dalam batinya, "aku bisa membantu kalian!!"ucap Vallerie marah kepada Rao, Vallerie mencoba berdiri walau saat ini tenaganya belum cukup untuk banyak bergerak, Rao masih diam, kini Vallerie menyingkirkan kursinya lalu berdiri di hadapan Rao, "aku cukup kuat untuk mengalahkan mereka!!"ucap Vallerie lagi
"jangan pernah meremehkan musuh!"ucap Rao tegas, "kenapa? aku memang tidak bisa mengalahkan mereka semua! tapi memangnya kalau kau sendiri bisa mengalahkan mereka semua?!"ucap Vallerie marah, "dengar Pangeran Sihon!! kalau kita bersama sama mengalahkan mereka, aku yakin kita pasti akan menang, lalu kenapa kamu melarangku untuk ikut!!"ucap Vallerie masih sangat marah
Vallerie berjalan melewati Rao dengan tertatih tatih akibat kondisi tubuhnya, sedangkan Rao hanya diam, "aku tidak ingin kamu terluka lagi"batin Rao menunduk, sedangkan orang orang yang berada di dalam ruangan hanya merasa takut sendiri kalau kalau sang pangeran akan mengamuk, mereka juga menatap tak percaya ke arah Vallerie yang dengan beraninya memarahi Rao di depan umum
Vallerie pergi ke arah taman kerajaan Sihon, sebelum itu dia memasukan senjatanya ke inventorynya selain pisaunya, seperti biasa ia meletakan pisaunya di sabuk yang ada di pahanya, sekarang dia mendudukan dirinya di kursi taman , "ada apa dengan Rao? kenapa dia sekarang melarang larangku!!"batin Vallerie tidak suka, dia menyandarkan dirinya dan menatap langit yang mataharinya tertutup awan itu, "apa ada yang di sembunyikan Rao dariku?"tanya Vallaerie dalam batinya
tiba tiba sebuah nontif mengejutkan Vallerie
PERINGATAN!!!
MUSUH KINI SEDANG MENGINTAI
BERHATI HATILAH
MEREKA AKAN MENYERANG!!
"a apa?"batin Vallerie segera berdiri, namun ia terlambat ketika sebuah panah hampir saja mengenai tubuhnya, untungnya dia sempat menghindar dan panah itu akhirnya hanya mengenai dinding yang terbuat dsri tanaman, Vallerie masih dalam keadaan lemah, dia tidak bisa menggunakan mata fighternya untuk sementara ini, pistolnya pun kosong tanpa amunisi, terpaksa ia mengeluarkan pisaunya dan menangkis serangan dari musuh
sekarang dia tidak bisa menangkis dengan maksimal sehingga sebuah pedang yang tak dapat ia hindari mengarah ke atas kepalanya, tapi tiba tiba Rao datang dan segera menangkis dengan pedangnya, tak lupa ia juga menendang perut musuh agar menjauh dari mereka, Vallerie terkejut dengan kedatangan Rao, setelah apa yang telah ia lakukan tadi, ia benar benar merasa malu untuk menatap Rao, Vallerie menunduk sehingga tidak menyadari sebuah pisau hampir mengenai tubuhnya
Rao yang melihat itu segera menjadikan punggungnya sebagai tameng, pisau itu menusuk tepat di punggung Rao, melihat itu Vallerie sontak terkejut, "Raoo!!"teriak Vallerie menangkap Rao yang hampir terjatuh, "pergilah!!"perintah Rao di kala darah sedikit mengalir keluar dari mulutnya, "apa maksudmu hah??!!"ucap Vallerie marah, tanpa membuang waktu vallerie membuka inventorynya dan mengambil pedang es miliknya, dengan cepat ia mengubah 30 orang lebih yang tadi mengepung dan menyerang Vallerie menjadi batu batu es
dengan cepat mereka mulai melenyap dan akhirnya hilang menjadi pecahan pecahan batu es, tanpa sadar air mata Vallerie mengeluar, ia segera menghampiri Rao yang tengah menahan rasa sakit di punggungnya, "Rao!! maafkan aku!!"ucap Vallerie menangis, "jangan nangis, nanti penyakitmu kambuh"ucap Rao lirih, wajahnya semakin memucat di kala darah terus mengalir keluar dari punggungnya
Vallerie segera memapah Rao ke arah ruang penyembuhan, Rin dan Kayla terkejut ketika melihat Rao semakin kehilangan kesadaranya, Vallerie mencabut pisau yang masih menancap di punggung Rao, dengan itu darah yang keluar dari punggung Rao semakin deras, Rin segera merebut pisau itu dari tangan Vallerie dan mencium aromanya, wajah Rin memucat memandakan hal buruk akan ia sampaikan
"ini adalah pisau yang di lapisi dengan racun mematikan"ucap Rin dengan wajah pucatnya, "a apa?!!!"kejut Vallerie tak mampu lagi menahan cairan bening yang akan keluar dari kantong matanya, "apa yang harus kita lakukan??!!"ucap Kayla bingung, "aku tidak tahu, tabib pun tidak akan mampu menyembuhkan Rao!!"ucap Rin panik, Vallerie segera memindai Rao dengan Sistemnya, namun sayangnya sistem melarang Vallerie untuk memindai orang yang lebih kuat darinya
"apa yang harus ku lakukan!!"batin Vallerie fruatasi, "tidak!! ada satu cara!!"ucap tabib tiba tiba, "apa itu!!"ucap Vallerie langsung, "dengan menghisap racun itu sendiri!"ucap tabib hati hati, "maksudnya menyerap racun itu?! itu berarti harus mengorbankan nyawa?!!"ucap Rin frustasi, "apa tidak ada cara lain tabib?"tanya Kayla khawatir, tabib menggeleng, "biar aku saja!!"ucap Vallerie dengan keyakinanya
"apa??! tidak adik ke-6, itu berarti kamu harus mati!!"ucap kayla khawatir, "tidak apa, lagipula Rao begini karena aku!!"ucap Vallerie sedih, "tabib ajari aku bagaimana cara melakukanya!"ucap Vallerie penuh keyakinan
TBC
SAMPAI SINI DULU YA
SAMPAI JUMPA CHAPTER BERIKUTNYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments