Judul :Kiyamu minami
By. :@Mitsuki776
"apa?! Tidak mungkin bagaimana ceritanya??..tapi kau terlihat masih muda?"ucap Vallerie sangat sangat di buat kebingungan, "Rao..apa dia calon istrimu? Berapa umurnyaa? Dia cukup cantik.."ucap gadis itu mendekat dan menyentuk kulit wajah Vallerie
"nenek, jangan berperilaku begitu, kau membuatnya terkejut"ucap Rao malas, "ne nenek?!!"ucap Vallerie kebingungan, "begini, aku kan penjual dan pembuat buku buku magis sekaligus tentang sejarah, tentu aku tahu banyak tentang sihir, dan saat ini kenapa aku masih terlihat muda? Itu karena aku memakai sihir agar wajah dan tubuhku awet muda, Rao ini juga hasil sihirku tau.."ucap wanita itu menjelaskan
"hei gadis muda, apa kamu tahu calon suamimu ini berumur berapa?"tanya wanita bermata merah itu dengan nada menggoda, "25 thn.."ucap Vallerie mengingat ngingat ucapan Rao tadi siang di kamarnya, "wah ternyata kamu sudah tahu ya, berapa umurmu?" ucap wanita itu menatap Vallerie, "15..thn"ucap Vallerie ragu, karena sebenarnya umurnya 28 thn, tapi karena ia sekarang telah berengkarnasi, maka ia juga harus mengganti umurnya
"wah muda sekali calon istrimu Rao, perkenalkan namaku Kiyamu minami, atau Minami Sihon neneknya Rao" ucap wanita bermata merah itu mengulurkan tangan ke arah Vallerie, Vallerie pun langsung menyambut dengan hangat tangan Minami
"apa kamu juga ingin awet muda?"ucap Minami begitu bergairah menatap Vallerie. "ah tidak tidak, tidak perlu, aku tidak ingin terlihat muda terus menerus, aku akan di anggap tidak dewasa kalau begini terus"ucap Vallerie berniat menolak dengan kembut, "ayolah..aku kan calon nenekmu juga,ayo ayoo, atau tidak ku paksa kau!!"ucap Minami terus menarik lengan Vallerie, vallerie pun menoleh ke arah Rao yang terlihat ingin tertawa
Vallerie pun pasrah, "butuh berapa lama nek?"ucap Vallerie pasrah, ia juga sebenarnya ingin melanjutkan misi selanjutnya membunuh beruang liar di hutan, "tidak lama hanya 5 menit" ucap Minami tersenyum sembari mulai mengucapkan mantra di sebuah buku, lalu tiba tiba di menarik tangan Vallerie dan melukainya sedikit, darah Vallerie pun menetes berembas di buku itu, tidak lama kemudian buku itu bersinar terang memunculkan banyak kemerlip yang mulai mengelilingi tubuh Vallerie
Vallerie pun tiba tiba merasakan panas di sekujur tubuh dan wajahnya, "akhhh!!" rintih Vallerie masih pelan, tubuhnya tiba tiba saja menjadi sedikit menjadi lebih tinggi, kulitnya pun menjadi lebih cantik, dia menjadi semakin cantik, hingga akhirnya kemerlip kemerlip itu perlahan menghilang, menampilkan tubuh dan wajah vallerie yang terlihat berbeda, dia semakin bertambah cantik
"wah tak ku sangka hasilnya sebagus ini" ucap Minami menyentuh wajah Vallerie, "apa yang terjadi padaku?"tanya vallerie panik, karena ia merasa tubuhnya menjadi semakin tinggi, tapi tidak lebih tinggi dari Rao, "kamu hanya menjadi lebih tua sendikit, dan itu akan menjadi wajah yang abadi, sekarang kamu trlihat seperti gadis berumur 17 tahun, kalau begini kan kamu jadi lebih cocok bersanding dengan Rao"ucap Minami nyengir nyengir
Minami pun mengambil sebuah cermin di bawah laci mejanya, ia pun memberikanya kepada Vallerie, dan benar saja, Vallerie merasa wajahnya bertambah Cantik, apalagi di bagian dadanya yang membesar, dia jadi terlihat dewasa, "begini kah wajah dan tubuhku bila berumur 17 thn"ucap Vallerie bercermin sambil menyentuh kulit wajahnya
"benar sekali.."ucap Minami tersenyum, kemudian satu nontifikasi memuncul di depan Vallerie
Misi Complete
2.Ajak berteman penjual buku yang bernama kiyamu Minami di perpustakaan umum milik rakyat pukul 3.00 (Imbalan 30 coin)
Anda baru saja menerima
30 coin + bonus 20 coin
Jumlah coin anda sekarang adalah
170 s
"dapat bonus?!"gumam Vallerie yang terdengar oleh Minami, "bonus apa?" ucap Minami bingung, "ah tidak, maaf nek, aku harus pergi, waktuku tidak banyak," ucap Vallerie sedikit membungkuk ke arah minami lalu segera pergi tanpa mengajak Rao, "hei tunggi dulu, kau masih ingat syaratmu kan?"ucap Rao menatap Vallerie tajam, "iya ayo, aku tidak punya wkatu banyak" ucap Vallerie sembari melihat jam genggamnya, ia lalu memakai jubah yang sempat ia lepas tadi, dan langsung beranjak pergi menuju kuda milik Rao di ikuti Rao di bekakang Vallerie, mereka pun pergi menuju Hutan
Di dalan hutan terdengar suara geraman beruang mengamuk, mendengar itu Rao terkejut, "apa jangan jangan kamu ingin membunuh beruang itu?"ucap Rao memastikan, "benar sekali" ucap Vallerie segera melajukan kudanya ke arah hutan, "tunggu!"cegat Rao memegangi tangan Vallerie yang memegang tali kuda, "apa?"
"kuda ini akan lebih sulit di kendalikan ketika berhadapan dengan musuh, apa kamu yakin ingin membawanya?"tanya Rao yang tidak di ketahui ekspresinya sekarang apa, "baiklah kalau begitu kamu tunggu di sini bersama kudanya, dan aku akan masuk ke dalam!"ucap Vallerie menuruni kuda Rao, di badanya sudah ada 12 panah, di paha kirinya ada 1 pisau dan di sebelah kananya ada 2 pisau berbeda jenis yang satu pisau sihir dan yang satunya jenis biasa, di tangan kananya tertampang jelas busur sihir miliknya yang baru ia beli juga
melihat Vallerie mulai menjauhinya, Rao menghela nafas berat, ia pun juga menuruninya dan mengikat kudanya di pepohonan, sekarang dia sudah tidak peduli dengan kudanya itu, hilang pun dia sudah tidak peduli, yang ia pedulikan sekarang adalah keselamatan calon selirnya yang menurutnya begitu menarik, ia mengikuti Vallerie tanpa seijinya
Tapi kemudian..
"Sarak srett~"tertampak jelas di mata Rao sang beruang mengamuk lebih dulu menyerang Vallerie, namun Vallerie berhasil menghindarinya dengan tangkas, karena pisau kecilnya tidak mempan pada beruang satu ini, ia segera menggunakan panah sihirnya, ia mencoba untuk membidik dan memasukan sihir pada anak panah, dan itu berhasil, panah miliknya bisa mengeluarkan api, sekali terkena musuh api itu akan semakin menyebar dan akhirnya menewaskan sang musuh, namun karena beruang itu adalah musuh tingkat C maka akan sedikit sulit membunuhnya, perlu beberapa anak panah lagi
Ketika Vallerie ingin membidik beruang itu dengan menjaga jarak aman ia kembali memundurkan langkahnya, namun sayang kakinya tersandung akar pohon, dirinya pun terjatuh, kesempatan itu tak di sia siakan beruang itu, ia langsung berlari menerjang Vallerie, Vallerie pun Rfleks menutup matanya, namun bukanya ia merasa sakit, ia malah mendengar suara seseorang yang memanggilnya
"hei wanita, buka matamu!"ucap suara itu yang ternyata adalah Rao, "Ra..Rao, aku punya nama! Jangan di panggil wanita wanita lah!!"ucap Vallerie lalu bangkit dari jatuhnya, terlihat beruang itu kini berdarah di bagian pipinya yang tertusuk pedang Rao, "ho jadi beruang itu lemah pada pedang ya,...hei bisa pinjam pedangmu sebentar.."ucap Vallerie memelas,"Tidak!!"ucap Rao tegas, tak dapat di pungkiri ia tidak ingin calon selirnya itu terluka karena melawan beruang gila itu sendirian, "ke kenapa..ayolahhh..anak panahku sudah hampir habis" ucap Vallerie melihat anak panahnya sisa dua, busur dan anak panah pilihan Rao pun ia tinggalkan bersama kuda, jadi sekarang ia tidak bisa apa apa tanpa senjata, "kau kan bisa gunakan sihir?"ucap Rao tegas, mendengar perkataan Rao itu, ia segera menyadarinya
'benar juga! Aku kan punya sihir..' batin Vallerie menyadari sesuatu, Vallerie pun langsung berdiri menghadap beruang gila itu, kemudian ia mulai mengeluarkan aura tarung sihirnya, ia mengeluarkan pisau sihirnya, karena hanya dengan itu ia bisa meningkatkan Sihirnya yang kurang bagus itu
Vallerie berlari dan langsung menyerang sang beruang, Rao terkejut, ia mengira Vallerie akan mengeluarkan sihir dari jarak jauh, tak ia sangka bahwa Vallerie akan menyerang langsung dalam jarak dekat, ketika Vallerie dan beruang saling menyerang, suatu hal tak terduga terjadi, Mata Vallerie terlihat mengubah, mata yang tadinya berwarna ungu cantik, kini berubah menjadi Merah seperti matanya dahulu ketika masih menjadi Eva, namun mata merahnya ini sedikit berbeda, matanya lebih cerah dan lebih tajam, bahkan jika di lihat ketika bertarung, Vallerie terlihat begitu menyeramkan
Yang di rasakan Vallerie saat ini adalah pandanganya berubah, ia dapat memberhentikan gerakan musuh dengan tatapanya, tapi mungkin hanya bisa berhenti selama 2 detik, itu pun tidak bisa di pakai terus menerus, sebebarnya Vallerie bingung dengan apa yang terjadi padanya, namun itu bukan saatnya untuk memikirkan hal yang menurutnya tidak lebih penting dari beruang mengamuk yang kini terus terusan menyerang Vallerie, Vallerie mundur, mendekat pada Rao, "hei, pinjam pedangmu!! Pisauku tidak bisa tembus pada beruang itu, ayolahh!!"ucap Vallerie kini memelas, Rao pun tidak punya pilihan lain sekalin memberikan pedangnya pada gadis di hadapanya, di hentikan pun gadisnya itu tidak akan pernah berhenti menyerang sang beruang, kalau dia tetap tidak ingin memberikan pedangnya, lama kelamaaan Vallerie akan terluka tanpa perlawanan
"nah gitu kek daritadi! Makasihh"ucap Vallerie kini menyerang beruang dengan pedang Rao, memang cukup berat untuk ukuran wanita, sehingga lambat baginya untuk bisa menyerang sang beruang, namun dengan matanya, akan lebih mudah menyerang sang beruang, karena ketika ia menyerang degan gerakan lambat, beruang itu tidak akan bisa berkutik
"srett" satu tebasan terakhir memenggal kepala sang beruang, dengan begitu ia akan mati, Valkerie pun segera menghampiri Rao untuk mengembalikan pedangnya, "ini.."ucap Vallerie menyodorkan pedang ke arah Rao, "cuci dulu bodoh!! Itu pedang ada darahnya, jadi harus di cuci dengan air bersih, aku tidak ingin membawa pedang yang berlumuran darah kecuali di saat perang"ucap Rao menjelaskan, "begitu baiklah" Vallerie pun menuju sebuah sungai kecil yang di penuhi bebatuan di dekat mayat Beruang tersebut, ia mencuci sedikit pedang Rao lalu mengembalikanya
Setelah beberapa detik kemudian muncul sebuah nontifikasi
Misi Complete
3.bunuh Beruang liar yang sedang mengamuk di hutan pukul 3.45 ( Imbalan 60 coin + Senjata pedang sihir ber elemen es + hasil rampasan perang besar dahulu)
Anda baru saja menerima
60 coin dari misi nomer 3
Coin anda sekarang adalah
230 s
Ingin keluar?
Yes. No.
"yesss"girang Vallerie melihat coinya sudah terkumpul walau tidak terlalu banyak, kemudian 1 nontifikasi kembali muncul di depan matanya
Anda baru saja membunuh beruang
Berlevel 5 tingkat C
Anda mendapatkan hasil rampasan perang dan pedang sihir berelemen es. Klaim dengan cara menginjak batu biru di dekat anda, dengan begitu segera ada sesuatu yang akan terjadi
Melihat nontifikasi itu, Vallerie segera mencari batu biru, kemudian ia melihat batu biru di dekat mayat beruang Ia segera menginjak batunya, dan benar saja, permukaan tanah dengan lebar 1 meter berbentuk kotak terbuka sendirinya, kemudian tertampang jelas Peto harta karun yang cukup besar di dalam sana, Vallerie segera membukanya, karena tidak ingin membuat Rao curiga, Vallerie segera meletakah semua hasil Rampasan perang ke dalam Inventorynya dan meninggalkan sebilah pedang besar berelemen es, tak di sangka pedang itu ternyata sangat besar, sampai sampai ia kesulitan untuk membawanya
"apa itu yang kau lakukan, bukakah istanamu itu sudah cukup kaya, untuk apa kau mencari harta lagi"ucap Rao bingung sekaligus dengan apa yang terjadi, "heh jangan pikir aku kesini demi harta, aku kesini untuk.."ucap Vallerie menjeda ucapanya lalu mengeluarkan pedang besar itu dari dalam peti harta, "ini.."ucap Vallerie lagi sambil menampakan jelas kedua tanganya memegang sebuah pedang yang sangat familiar bagi Rao
"pedang itu..."ucap Rao dengan terkejut menjeda ucapanya
Segini duluuu
Gimana menurut kalian chapter kali ini.......jangan lupa Like,rate,vote and coment ya
Maaf masih banyak typo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Dwiwinda Fatra
peran utama kok jadikan selir.... kyk nya karakternya rao, angkuh
2021-02-10
0
ディアンドラ
jangan jadiin vallerie selir dong
2020-10-31
27
akun nonaktifkan
5 like dulu yaa😚🎶
Mampir karyaku sekalian like backnya🥺
Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆
2020-07-24
1