[KAKAK KE-3] CH.10

Judul: Kakak Ke-3

By.     :@mitsuki776

"k kamu?! Aku kenapa, bukankah aku sedang tidak tidur?"gumam Vallerie

'Vallerie waktuku tidak banyak...hanya ini yang bisa ku lakukan untuk memperingatkanmu, semoga berhasil.."ucap suara itu kemudian tempat yang di diami Vallerie berangsur angsur menerang

Kesadaran Vallerie mulai pulih, ia menatap lampu lampu yang terasa terang baginya, bahkan bau obat obatan kuno tercium menyesakan pernafasan Vallerie, ia bangkit dari pembaringnya dan mendapati Key tertidur di sebuah kursi dan menjadikan ranjang yang di tempati Vallerie sebagai bantalanya

'aku pingsan ya..hah pasti karena aku belum makan juga mengeluarkan energi terlalu banyak'batin Vallerie memegangi kepalanya yang terasa pusing, "Key..hei?"ucap Vallerie membangunkan Key, Key bangun dari tidurnya, "ah kau sudah bangun?!, astaga kau membuatku khawatir adik ke-6, ku kira kau akan kenapa napa"ucap Key khawatir, "aku baik baik saja kakak ke-3"ucap Vallerie tersenyum

"begitu, kau belum makan dari kemarin ya? Terlihat sekali wajahmu nampak pucat"ucap Key memperhatikan wajah Vallerie, "i iya..habis aku tidak menyukai makanan kerajaan"ucap Vallerie jujur, "bagaimana kalau kita masak sendiri"ucap Key, dia kan terbiasa hidup di alam liar, "memang kau bisa memasak?"tanya Vallerie bimbang, "hehh, di jamin ini akan enak, lagian kita memasak bukan di kerajaan, tapi di hutan kerajaan, di sana ada sungai kecil yang terdapat banyak ikan, bagaimana kalau kita makan ikan bakar?"ucap Key menawarkan, "ide yang bagus, aku akan urus bumbu bumbunya, di jamin rasanya tidak akan mengecewakanmu kakak ke-3"ucap Vallerie sungguh sungguh

"bagus, kalau begitu ayoo!"ucap Key semangat keluar dari kamar, sementara Vallerie hanya diam memaku, ia masih merasakan pusing yang sangat di kepalanya, "eh adik ke-6..ada apa?"ucap Key merasa ada yang salah, "ah anu kak, kepalaku masih pusing, kalau ku paksakan takutnya aku akan langsung tumbang"ucap Vallerie jujur

"kalau begitu..-"ucap Key menggantungkan kalimatnya, ia mendekati Valleire dan berjongkok membelakanginya, "naiklah"ucap Key lagi, Vallerie tersenyum, "apa kakak yakin akan kuat menopang berat badanku?"tanya Vallerie mengoda, "hei, jangan remehkan kekuatan pengelana yang sudah banyak pengalaman sepertiku, aku sudah sering mengangkat benda berat"ucap Key dengan sombongnya

Vallerie menurut, ia menaiki pungguh Key, Key pun langsung pergi menuju hutan kecil di belakang istana, di sanalah tempat ia dulu semasa kecil berdiam diri

Terdengar pepohonan yang mengeluarkan suara suara gesekan akibat angin yang terus dengan halus menggerakanya, di bawah pepohonan yang ribun itu, terdapat Vallerie dan Key yang baru memulai aktivitasnya, Key bertugas mencari ikan, sedangkan Vallerie berutugas meracik bumbu bumbu dapur agar sang ikan terasa lebih lezat lagi, tak butuh waktu lama bagi Key untuk mendapatkan ikanya, mengingat Key hidup di alam bebas yang liar, benar benar membuat Vallerie kagum, di inkarnasi sebelumnya Vallerie memang terbiasa hidup sendiri, keluarganya pun bahkan tidak memberikan upah atas pekerjaan yang di lakukanya, maka dari itu, selain menjadi pencuri, Eva juga memiliki sampingan, yaitu menjadi pelayan kafe di siang hari

Kadang kala Eva juga bertemu orang orang dari perusahaan yang berkasnya pernah ia curi, itu membuat Eva harus selalu waspada kalau kalau di antara mereka ada yang mengetahui identitasnya, menjadi pelayan Kafe tentu tidak menghasilkan uang terlalu banyak, mungkin hanya cukup untuk membeli makanan dan membayar segala biaya sewa, listrik, air di rumahnya

Masalah baju untuk misi pencurianya, itu memang sudah di sediakan oleh keluarga tirinya, terkadang Eva memiliki niatan untul bunuh diri, namun ia teeus menahanya, ia harus melepaskan ibunya dari genggaman keluarganya terlebih dahulu, barulah ia dapat dengan tenang meninggalkan dunia yang seperti neraka itu, namun naas, ia malah di bohongi oleh keluarga tirinya itu, benar benar kejam.

..

Ikan mulai di bakar setelah mendapat polesan bumbu dapur oleh Vallerie, Key termasuk orang yang sangat handal dalam membakar ikan, sejauh hidupnya, ikan bakaran Key tidak pernah hangus dan selalu matang dengan sempurna, Key terkadang berterima kasih dengan kakeknya yang telah mengajarkanya banyak hal yang benar benar menyenangkan untuknya

Untuk key, Kakeknya lah yang paling berharga di antara keluarga lainya selain ibunya, Key termasuk tipe orang yang tidak suka di kekang, apabila di atur, ia akan melawan, tipe orang bangsawan seperti Key sangat jarang di temukan, kebanyakan para bangsawan akan menurut dengan pemimpin mereka, tapi tidak dengan Key, Key memilih untuk hidup dengan gayanya sendiri, sekalipun ia harus keluar dari story keluarga kerajaan, itu tidak masalah baginya

Setelah beberapa menit berlalu,dengan caandaan Sang kakak tiri yang receh, Vallerie merasa hidupnya kali ini tidak terlalu buruk, ya setidaknya Key peduli padanya, biarpun Key hanyalah keluarga tirinya, itu tak masalah baginya, ia sudah mengganggap key seperti keluarganya sendiri

Ikan matang, Key dan Vallerie pun memakan ikan itu dengan suasanah hati yang baik, ya Key tidak pernah berhenti bicara, memang Key orangnya banyak bicara, tapi itulah yang membuat Vallerie menyukainya (sebagai kakak), "wahhh enakk, kamu memakai bumbu apaa?"ucap Key penasaran dengan tatapan berbinar ke arah sang ikan bakar, "bumbu biasa, tapi kalau sudah ada di tangan Vallerei, di jamin ikan itu akan 1000 x lebih enak dari aslinya, hihi"ucap Vallerie yang sudah terbiasa dengan keberadaan Key, "hei Vallerie, berarto setelah ayah...kau yang menjadi pemimpin selanjutnya kan, wah aku tidak sabar untuk datang ke pelantikanmu"ucap Key baru mengingat dengan kompetisi yang di lakukan antara kakak tertuanya dan adik ke-6 nya, "sepertinya begitu,..lagipula aku tak berminat untuk menjadi seorang pemimpin kak"ucap Vallerie tak minat

"betulkah..padahal itu kesempatanmu untuk mengubah kerajaan ini menjadi lebih baik loh.."ucap Key membujuk, "hem aku tidak yakin, kakak ke-3 kan tahu sendiri, rakyat sama sekali tidak menyukai kehadiranku, aku pun tidak tahu apa salahku sampai sampai mereka begitu membenciku"ucap Vallerie tiba tiba beraut wajah sedih sembari kembali menyuap ikan bakarnya

"kau ingin tahu kisahnya? Mengapa kau di anggap pembawa sial?"ucap Key menyarankan, "apa itu, kau tahu!?"ucal Vallerie penuh minat, "tentu.., dahulunya, kerajaan ini merupakan kerajaan yang makmur, namun setelah Selir ke-4 hamil dirimu, sering terjadi musibah yang melanda, bahkan hujan jarang terjadi, itu menyebabkan mayarakan di landa kekeringan, air pun akhirnya menjadi mahal, di wilayah rakyat, sangat jarang ada sungai, satu satunya mata air yang masih mengalir di situ adalah sungai bawah tanah, untuk mengambil air pun penuh perjuangan menempuh jarak 20 km dari Tempat tinggal rakyat untuk mencapai sumber air"ucap Key menjelaskan

"saat kau terlahir ke dunia, kehidupan rakyat menjadi semakin memburuk, tanaman tanaman bahkan seringkali di landa hama, maka dari itu harga makanan di pasar mahal, bahkan banyak orang yang menghemat uang dengan cara makan sehari sekali"ucap key lagi, "tapi aku tahu, penyebabnya bukanlah dirimu, itu pasto sudah memang takdir"ucap Key menghibur

"kau tahu Key, sepertinya aku harus cepat cepat menjadi pengganti ayahku, dengan itu aku bisa menuntaskan masalah kekeringan ini"ucap Vallerie jujur, tentu saja apa yang tidak bisa di lakukan Vallerie saat ini, dengan system nontifnya, dia biasa melakukan apapun termasuk menurunkan hujan,"hebat..aku akan mendukungmu"ucap Key tersenyum, mereka pun menghabiskan sarapan pagi mereka dengan penuh canda dan gurau

......

......

"Key, apa kau yakin hari ini akan pergi berkelana lagi?"ucap Vallerie sedih, baginya Key sudah merupakan keluarganya yang berharga, "iya..lagipula aku tidak betah di sini bersama ayah, kau tahu sendiri kan, aku tidak suka di atur ayah"ucap Key penuh penekanan, "baiklah... Sampai jumpa lagi.."ucap Vallerie dengan sedihnya, "daghh adik ke-6, sampai jumpa lagi.."ucap Key yang mulai menunggangi kudanya menuju pintu gerbang kerajaan

"hahh sendirian lagi..."gumam Vallerie yang mulai berjalan menuju kamarnya, ketika ia memasuki kamarnya, sudah anda Yuna dan Ema di sana, "selamat datang tuan putri"ucap keduanya serempak, "kalian bersiaplah, kalian akan ikut aku ke pasar hari ini"ucap Vallerie segera menuju kamar mandi, "baik tuan putri"ucap keduanya serempak lagi

Vallerie dan anak buahnya seperti biasa menggunakan jubah berwarna coklat, mereka pergi tentu saja tidak lewat pintu gerbang, tapi jalan lain yang tersembunyi di hutan belakang istana yang terhubung dengan hutan kota, itu memudahkan Vallerie untuk pergi tanpa ada yang mengetahui,setelah sampai di pasar Vallerie langsung menuju sebuah toko gelang, gelang zodiak yang sama seperti miliknya hanya tinggal satu, "apa gelang seperti ini ada lagi?"tanya Vallerie menunjukan gelang yang sama seperti miliknya

"maaf nona, pembuat gelang itu sudah meninggal 2 tahun yang lalu, jadi hanya itu yang tersisa"ucap sang penjual dengan sedihnya, "oh begitu, baiklah, aku ambil yang ini"ucap Vallerie sembari menyodorkan 3 keping perak, "terima kasih nona"ucap sang penjual tersenyum, "sama sama"ucap Vallerie

"Ema boleh aku minta gelangmu sebentar"ucap Vallerie santai, "ini nona"ucap Ema menyodorkan gelangnya, Vallerie kemudian menangkup kedua gelang itu dengan kedua telapak tanganya, kemudian dia mengucapkan mantra dan lalu memasukan sedikit sihir seperti yang di lakukanya pada gelang Rao

"ini, pakailah kalian berdua, gelang itu sudah aku sihir sebagai perlindungan kalian, dengan itu jika kalian terluka, maka akan segera di sembuhkan secara bertahap, kecuali jika itu luka berat"ucap Vallerie menjelaskan, "baik nona!"ucap keduanya serempak

Vallerie segera memeriksa misi misi yang dapat ia lakukan hari ini, terlihat di sana

MISI

1.Menyelamatkan seorang pengemis yang di bentak oleh seorang pangeran dari kerajaan Minakawa di pasar pukul '10.00' (imbalan 50 coin)

2.Membantu seorang wanita yang sedang kesulitan dalam mencari makan/nafkah '11.00' (imbalan 20 coin)

3.Mengalahkan para perampok yang sedang beraksi di dalam hutan dekat perbatasan kerajaan Sihon dan kerajaan Ocktavia '4.30' (Imbalan 100 coin+hasil jarahan perampok)

"sepertinya semakin hari imbalan yang ku dapat semakin meninggi.."gumam Vallerie menatap 3 misi yang tertampang di layar nontifnya, "nona, kita akan kemana selanjutnya?"ucap Yuna yang merasa mereka hanya berjalan tanpa arah, "Ema! Sekarang jam berapa?"ucap Vallerie bertanya, "09.23, nona"ucap Ena penuh hormat, "berarti kita akan istirahat dulu, kalian pasti lelah sehabis berjalan dari istana ke pasar"ucap Vallerie datar, Vallerie dan anak buahnya pun duduk di sebuah kursi di pasar itu

Terlihat dari kejauhan beberapa orang berjubah putih dengan kuda putih mereka berjalan ke arah pasar, tentu Vallerie tahu sesuatu akan terjadi nanti, namun Vallerie segera menyadari sesuatu 'mereka dari kerajaan bermarga Minakawa?! Kenapa marga mereka sama dengan marga asliku ya, Minakawa Eva'batin Vallerie penasaran, "ah Ema apa kamu membawa buku The Magic yang kusuruh kamu beli kemarin?" ucap Vallerie datar, "tentu nona, ini"ucap Ema segera menyodorkan buku yang semula ia ambil di dalam tas sandangnya, "bagus"ucap Vallerie segera mengambil bukunya

Terlihat buku itu nampak cukup tebal, mungkin tebalnya sekitar 5 cm, sampul bukunya nampak kuno, terlihat buku itu sudah lama ada karena kertas di dalam buku itu sudah nampak tidak putih lagi, benar benar kuno

Vallerie segera membuka isi buku, dan ternyata di dalamnya terdapat metode metode peningkatan sihir, pengendalian sihir dan beberapa lambang lambang bermantra yang Vallerie sendiri pun tidak tahu apa gunanya lambang lambang aneh itu, namuj suatu lambang menarik perhatian Vallerie..

Lambang Reinkarnasi

Sampai di sini dulu💙

Gimana menurut kalian chapter kali ini

Seru atau membosankan

Vote,rate,like and coment the chapter 9

See you next capter

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***