[MIMPI] CH.13

Judul:Mimpi

By. :@Mitsuki776

Perkataan itu sontak membuat orang orang di sekitar menoleh dan melihat apa yang terjadi, "a apa?"ucap Hanji terkejut, "kenapa? Apa ada masalah dengab anda, bolehkah saya membawanya masuk untuk di obati?"ucap Rao mulai tidak sabar, dengan berat hati pun Hanji menyerahkan Vallerie ke tangan Rao, "tolong rawat dia dengan baik pangeran"ucap Hanji menghela nafas berat, "tentu, anda tidak perlu khawatir.."ucap Rao lalu pergi meninggalkan mereka

"ahh itu berati tidak ada kesempatan untukmu kak.."ucap Shirayuki merasa kecewa, "iya..padahal aku sudah mulai menyukainya"ucap Hanji jujur

🍁🍁🍁🍁

di sebuah kamar yang memang terlihat gelap dan menakutkan namun masih terdapat nuansa kerajaan Vallerie berbaring di kasur milik Rao dengan di temani tabib yang sedari tadi mencoba mengobati Vallerie, tak dapat di pungkiri dengan aura kegelapan dari kamar Rao dan aura Rao yang sangat menakutkan, sang tabib merasa tertekan, ia takut membuat kesalahan ketika mengobati Vallerie, ini pertamakalinya baginya melihat kamar dan wajah sang pangeran secara langsung

Vallerie mulai sadar, Rao segera menghapiri Vallerie, "hei hei!!"panggil Rao untuk memastikan gadis itu baik saja, melihat itu entah kenapa aura menakutkan dari Rao menjadi melembut di mata tabib, hal itu membuatnya tertegun dengan apa yang terjadi, "R rao?"ucap Vallerie melihat wajah Rao yang mendekat ke wajahnya, Vallerie bangkit dari duduknya, ia kembali meraba dadanya, "memangnya kenapa dengan tubuhku? aku sering sekali sakit di dadaku"ucap Vallerie berwajah sedih, "ku kira kau seharusnya sudah tahu, itu kan penyakit dari lahirmu.."ucap Rao bingung, "apa..tak ku sangka penyakit Vallerie sesakit ini"gumam Vallerie yang masih bisa di dengar telinga tajam milik Rao

"kau Vallerie kan?"ucap Rao dengan curiga, Vallerie terkejut, ia segera menatap Rao, "apa yang kau katakan?,aku vallerie!!"ucap Vallerie meyakinkan, Rao memilib untuh pecaya, "apa kau yang membawaku kesi-"ucap Vallerie yang segera di potong oleh Rao, "pangeran Minakawa Hanji yang membawamu ke sini!"ucap Rao tidak suka, walau dia tidak menyukai Hanji,bukan berarti dia harus berlaku tidak adil padanya, jiwa kesatria memang harus seperti itu

"Minakawa Hanji? siapa itu..."ucap Vallerie mencoba mengingat ngingat, mendengar itu Rao terlihat lebih bersemangat, "kau tak mengenalnya?"ucap Rao seakan menunggu jawaban yang ingin ia dengar, "aku tidak mengenalnya..eh aku mengenal sala satu anggota dari kerajaan Minakawa, dia putri Minakawa shirayuki, selebihnya aku tidak mengenal mereka"ucap Vallerie mengingat ngingat kejadian pasar waktu lalu

"sudah jangan di ingat!! sekarang jelaskan padaku, apa yang kau lakukan hingga bisa sampai di temukan Minakawa-san dalam keadaan tepar dan penuh noda darah begini?"ucap Rao menunjuk jubah Vallerie yang kini ada di atas meja dekat ranjang milik Rao, "en..aku melawan perampok..tapi tiba tiba dadaku sakit dan aku tidak sadarkan diri lagi, aku tidak ingat pernah membunuh sala satu dari mereka" ucap Vallerie melihat kedua telapak tangan miliknya, "apa sekarang kau sudah bisa berdiri?tanya Rao mengalihkan pembicaraan, dia tidak mau mendengar kalimat bahwa Hanji yang telah menyelamatkan calon istrinya itu

"bisa..aku mau pulang"ucap Vallerie menuruni ranjangnya, tiba tiba kepalanya terasa pusing, dia oleng beruntungnya Rao dengan cekatan menangkap Vallerie agar tidak terjatuh, "jangab dulu!"ucap Rao tegas, "sebaiknya tuan putri istirahat terlebih dahulu, butuh waktu yang cukup lama untuk meredam efek ramuan yang saya berikan pada anda tadi"ucap tabib menunduk sebagai tanda hormat, "begitu ya..terimakasih"ucap Vallerie yang kembali berbaring di kasur empuk milik Rao, "apa ini kamarmu Rao?"tanya Vallerie penasaran"seperti yang kau lihat..memang kurang pencahayaan, aku tidak suka terang"ucap Rao dingin, "pantas saja kamu tidak pernah punya aura berwarna, hanya hitam dan biru tua..benar benar seorang Rao"ucap Vallerie memjamkan matanya lalu menuju alam Mimpi

"dasar bodoh..dia tidur?"ucap Rao mendekatkan wajahnya ke wajah Vallerie, "tidurlah yang nyenyak"ucap Rao lalu beranjak pergi keluar dari kamar

MIMPI

"taman bunga lagi?"ucap Vallerie yang kini melihat sekitar," hei.."ucap seorang gadis yang tiba tiba muncul setelah bunga bunga berterbangan di sekitarnya, "Vallerie?"ucap Vallerie yang melihat wajah sosok gadis bersurai putih di depanya, Vallerie segera melihat surai miliknya sendiri, masih putih, itu berarti dirinya sekarang masih menjadi Vallerie, "Eva..aku mau meminta sesuatu padamu"ucap Vallerie yang asli sambil memegang kedua tangan Eva (Vallerie palsu), "apa itu?"tanya Eva penasaran, "kumohon jaga kerajaan Ocktavia sebaik mungkin, ku harap kamu bisa menyelesaikan peperangangan yang akan terjadi di masa depan"ucap Vallerie sedih, "apa maksudmu? perang??! perang apa?!!"tanya Eva bingung

"ku harap kamu bisa menyelesaikanya Eva..."ucap Vallerie yang berangsur angsur menghilang dari depan mata Eva, "Vallerie!!?"teriak Eva mencari Vallerie di segala arah, "Valleriee!!!"teriak Eva lagi lebih kencang, kejadian yang lalu mulai terjadi lagi, bunga binga mulai mengelilinginya mengeluarkan kerlip kerlip yang bercahaya dengan warna yang berbeda beda, mengirim Vallerie ke suatu tempat yang sangat gelap

"va..ller rie"ucap Eva menahan rasa sedihnya, ia menusuri tempat itu dan menemukan Vallerie yang seperti tenggelam di dasar laut, Eva segera menghampiri Vallerie yang sedang dalam tak sadarkan diri tanpa baju, bahkan tubuh Vallerie mengeluarkan cahaya yang seakan dirinya merupakan roh, "Val....le...rie"ucap Eva mencoba menyentuh wajah Vallerie, namun nihil, sekarang Valleroe seperti hologram yang tidak nyata, berkali kali Eva mencoba menyentuh tubuh vallerie tetap tidak berhasil