Judul:mulai Akrab!?
By. :@Mitsuki776
"apa itu yang kau lakukan, bukakah istanamu itu sudah cukup kaya, untuk apa kau mencari harta lagi",ucap Rao bingung sekaligus dengan apa yang terjadi, "heh jangan pikir aku kesini demi harta, aku kesini untuk.."ucap Vallerie menjeda ucapanya lalu mengeluarkan pedang besar itu dari dalam peti harta, "ini.."ucap Vallerie lagi sambil menampakan jelas kedua tanganya memegang sebuah pedang yang sangat familiar bagi Rao
"pedang itu..."ucap Rao dengan terkejut menjeda ucapanya
"Pedang sihir elemen es lagendaris?!"ucap Rao lagi, "selagendaris itukah?"ucap Vallerie tak menyangka, "tidak juga..tapi itu merupakan sala satu dari 5 senjata terkuat di dunia ini, dan pedangmu itu menduduki peringkat 2 dari 5 senjata tersebut"ucap Rao menjelaskan, "pedangmu itu juga merupakan kepemilikan kerajaan sihon pada masa Raja pertama, tapi setelah Raja ke 3 tewas, pedang itu penghilang, tak ku sangka kamu bisa menemukanya"ucap Rao lagi
"benarkah...tapi karena aku yang menemukanya, berarti pedang ini miliku, bukan lagi milik kerajaan sihon!!"ucap Vallerie tidak rela perjuanganya sia sia, "ya tentu saja, tidak ada orang dari kerajaan shion yang akan merebut pedangmu itu"ucap Rao, sesuatu tak terduga kembali terjadi, pedang yang di pegang oleh Vallerie kini bersinar dan mengeluarkan hawa dingin, pedang itu kemudian tertutup oleh bongkahan es, tapi tak lama kemudian bongkahan itu pecah, tapi yang membuat heran adalah ukuran pedang itu, ukuran pedang yang tadinya besar dan berat kini menjadi lebih ringan dan kecil, jika di perhatikan memang mirip seperti katana ukuranya, namun gagangnya yang memang terlihat mewah
Pedang itu seakan menyesuaikan diri dengan pemakainya, seperti yang terjadi pada Vallerie saat ini, "wah jadi lebih ringan, dengan begini aku bisa menggunakanya saat bertarung, he😆"ucap Vallerie girang sembari mencoba memakai pedang sihirnya, ia kibaskan di arah pepohonan, dan benar saja pepohonan itu langsung menjadi beku dan labat laun pohon itu menghancur dengan sendirinya, "he hebat!!"ucap Vallerie tertegun
"jangan di pakai main main bodoh, itu berbahaya!!"ucap Rao memperingatkan, "baik baik"ucap Vallerie lalu menutup pedangnya dengan penutup pedang (wadah pedang, yah apalah itu thor lupa😅)
Vallerie kemudian menyusul Rao yang sudah berjalan di depanya, lalu ia menyamakan gerakan kakinya dengan Rao, "karena kamu sudah membantuku banyak hari ini.."ucap Vallerieenggantung perkataanya sambil meletakan kedua tanganya yang memegang pedang di belakang pinggangnya, "bagaimana kalau ku buatkan kau makanan masakanku sendiri"ucap Vallerie lagi sedikit mencondongkan badanya agar bisa melihat wajah Rao yang ada di sampingnya
"aku tidak yakin masakan mu akan enak, tapi baiklah aku akan mencobanya"ucap Rao memandang wajah Vallerie sambil berjalan, "baiklah kalau begitu, mampirlah ke kerajaan kami"ucap Vallerie tersenyum, senyum itu bahkan lebih manis daripada gula, Rao yang melihat itu terperangah, baru kali ini dia melihat Vallerie tersenyum seperti itu kepadanya, entah kenapa rasanya hatinya saat ini benar benar merasa senang, "baiklah"ucap Rao langsung memalingkan wajahnya dari Vallerie, saat ini wajahnya benar benar aneh untuk tipe seorang Rao
"tu tunggu dulu!, kudamu kemana?!"ucap Vallerie melihat kuda Rao tidak ada di tempat semula, "tentu saja di curi, banyak orang yang menginginkan kudaku itu"ucap Rao santai, "bagaimana kau bisa sesantai itu, bukankah katamu sendiri kudamu itu adalah ukuran kuda unik?"ucap Vallerie bingung, "ya tentu, bahkan punyaku itu sepesies yang terakhir"ucap Rao lagi santai
"lalu bagaimana kau bisa sesantai itu?"ucap Vallerie kini tambah bingung, "kau ini ya, kehebatan kuda itu tergantung pada pengendalinya, se unik apapun kudanya, tetap itu tidak berpengaruh, asalkan pengendalinya hebat, maka kudanyapun juga akan terlihat hebat, kau mengerti?"ucap Rao agak jengkel, "begitu ya...maaf ya..gara gara kau menyelamatkanku tadi kudamu jadi hilang"ucap Vallerie merasa bersalah
"kemana wanita yang menyebalkan tadi, kenapa sekarang jadi lembek begini?"ucap Rao sedikit mengejek, "ishh..aku punya nama!!"ucap Vallerie kesal, "siapa, aku lupa namamu.."ucap Rao jujur, "astaga, kau bilang aku ini calon selirmu, aneh sekali kau sampai tidak tahu namaku.."ucap Vallerie merasa bingung, "ohh jadi sekarang kau mengakui bahwa kau adalah calon selirku..."ucap Rao melirik sekilas Valleire, "ya tidaklah!!, aku tidak pernah sudi untuk menjadi selirmu, aku tidak akan pernah mau di duakan apalagi di 6 kan seperti ibuku, tidak tidak tidak!!"ucap Vallerie membayangkan bagaimana ibu vallerie menjalankan hidupnya itu
"tapi seperti itulah peraturanya, seseorang yang menjadi raja, minimal mempunyai dua istri, kau sudah tahu itu kan.."ucap Rao memandang Vallerie, "hahh aku lebih baik memilih melajang daripada di duakan, sudah cukup aku merasakan hidup mengerikan"ucap Vallerie mengingat kehidupanya dulu, "mengerikan?, kau di apakan keluarga kerajaan Ocktavia?"ucap Rao berhenti dari jalanya dan memandang Vallerie
'sial aku lupa..' batin Vallerie meruntuki kecerobohanya itu, "ti tidak, aku hanya sering di asingkan dan di kerjai saudara saudaraku, kau tahu kan dulunya aku ini bodoh, lemah, dan tidak bisa apa apa"ucap Vallerie segera mengingat sejarah kehidupan Vallerie, "siapa yang berani mengerjaimu?"ucap Rao lagi, "sudahlah itu masa lalu, sekarang aku sudah menjadi lebih kuat, tidak akan kubiarkan mereka tidak membayar kelakuan mereka, sekalipun itu ayahku!!"ucap Vallerie mengepalkan tanganya seolah olah ingin menghajar seseorang
"begitukah.."ucap Rao melanjutkan jalanya, kini di antara mereka menjadi hening, tapi kemudian Vallerie memulai pembicaraan "hei Rao.."panggil Vallerie pelan sambil memandang langit langit yang terlihat terang
"hn?"
"apa alasanmu ingin membuatku menjadi selirmu?"ucap Vallerie tanpa ekspresi menatap langit, "karena sebentar lagi aku akan menjadi penerus ayahku..dan ketika seseorang menjadi Raja harus ada yang menemaninya" ucap Rao memandangi pepohonan, "hanya itu? Itu berarti kita tidaj boleh menikah"ucap Vallerie datar dan tetap setia memandang langit
"kenapa tidak? Raja berhak berkuasa"ucap Rao begitu angkuhnya, "menurutku sepasang suami istri itu harus saling mencintai, jika tidak maka sama saja peenikahan itu tidak ada artinya" ucap Vallerie tertawa hambar mengingat ibunya dahulu semasa menjadi Eva, "bukankah cinta itu bisa tumbuh memalui bercinta?"ucap Rao kini bingung, "heh kau kira cinta itu hanya tentang bercinta? Tidak, cinta itu lebih tepatnya ketika dua orang berbeda jenis saling menyukai dan saling menyayangi, bahkan saling melindungi, cinta itu yang selalu ada mau senang ataupun susah tetap di lalui bersama dan tidak pernah mengkhianati" ucap Vallerie kini ingin menangis, ia mengingat orang tuanya yang di campakan oleh ayahnya sendiri dan lebih memilih istrinya yang baru
"menurutku cinta itu tidak pernah mendua, maka dari itu bagiku cukup satu, cukup satu orang yang akan mengisi hati ini" ucap Vallerie benar benar mulai menangis sambil memegangi dadanya (bukan bagian itunya ya, positive aja dongk)
Rao yang mendengar itu menoleh ke arah vallerie yang sudah menangis tanpa bersuara, ia sekarang benar benar bingung, "apa kau sudah punya orang itu? Sampai sampai kau menangis seperti ini?"ucap Rao memandangi Vallerie dan mengusap air matanya dengan jempolnya, "tidak, Hanya saja entah kenapa rasanya hatiku sesak.."ucap Vallerie kini memegangi dadanya, benar benar sakit, bukan sakit karena sakit hati, tapi benar benar sakit!, mendengar penuturan Vallerie itu Rao membelalakan matanya, ia baru ingat bahwa Vallerie itu mempunyai penyakit yang tidak bisa di sembuhkan oleh tabib, Vallerie tidak boleh punya banyak pikiran pikiran menyakitkan, kalau ia melarang itu, dadanya akan sangat sakit bahkan rasa sakit itu bisa menyebabkan kematian, maka dari itu Ayah Rao tidak setuju menjadikan Vallerie sebagai permaisuri Rao, dan hanya mengijinkanya untuk menjadi Selir Rao saja
Degan sigap Rao menggendong tubuh Vallerie dan meletakan pedang vallerie di ikat pinggang khususnya, Rao pun dengan sepat berlari ke arah tabib terdekat, karena tidak mungkin bagi Rao untuk membawa Vallerie ke istana yang masih jauh sekali dari posisi mereka sekarang, setelah sampai di sebuah rumah tabib, Vallerie langsung di obati, terlihat raut wajahnya yang kesakitan, bahkan mata Vallerie tertutup karenanya
'sial kenapa aku bisa lupa bahwa dia punya penyakit' batin Rao meruntuki kecerobohanya, "maaf tuan, sepertinya gadis ini punya penyakit yang sangat langka, saya tidak bisa membantu, tapi saya bisa meracik obat untuk mengurangi rasa sakitnya" ucap Sang tabib dengan raut kecewa, "baiklah apapun yang bisa anda lalukan, lakukan saja!" ucap Rao kini benar benar bingung, setelah di minumkan obat, sekitar 2 jam akhirnya Vallerie sadar, ".di..ma..na?"ucap Vallerie, tubuhnya sekarang benae benar tak memiliki tenaga, apalagi dia belum makan dari pagi dan sudah memakai banyak sekali tenaga untuk menyelesaikan misi, Rao yang tadinya tertidur ala menunggui orang sakit di rumah sakit akhirnya bangun ketika merasakan pergerakan di sekitarnya
"bagaimana? Apa masih sakit??"tanya Rao sedikit panik, mungkin wajahnya bisa menutupi kekhawatiranya itu, tapi Vallerie tahu bahwa saat ini Rao sedang mengkhawatirkanya, "tak apa apa..makasih ya"ucap vallerie masih lirih karena kondisi tubuhnya, Rao hanya diam, lalu kemudian ia bersuara "memangnya apa yang kau pikirkan sih!! Bisa bisanya memicu penyakitmu begini" ucap Rao dengan tatapan tajam, "ti tidak ada..haha tenang saja aku baik baik saja"ucap Vallerie mencoba tertawa, tapi itu sangat jelas terlihat bohongan, "Bohong!! Cepat katakan saja!!"ucap Rao kini terlihat marah
"aku hanya mengingat hal buruk tentang kisah cintaku dahulu..haha"ucap Vallerie kini berbohong lagi, "cintamu? Siapa?"tanya Rao, kini ia bertanya dengan nada agak melembut, "hahh aku sudah menghukumnya, sudahlah ayo kita kembali ke istana.."ucap Vallerie mencoba bangkit dari pembaringnya, namun entah kenapa tubuhnya benar benar lemah kali ini, ia oleng, namun beruntungnya ada Rao di sana yang dengan sigap menangkap Vallerie dengan tanganya,
"sekarang aku yakin kamu pasti belum makan.."ucap Rao yang memang sesuai dengan fakta, "hah mau bagaimana lagi, aku tidak menyukai masakan istana, aku lebih ingin memasak sendiri,"ucap Vallerie yang memang sesuai dengan kenyataan, "walau tidak enak kau harus tetap makan, apalagi sebelum melakukan pertarungan, kalau kau begini sama saja namanya dengan cari mati!"ucap Rao benar benar marah
Vallerie benar benar tidak ingin memakan masakan zaman ini, kemudian sebuah ide terlintas di kepalanya, "baiklah..tapi aku hanya ingin memakan roti..aku mau muntah setiap kali memakan makanan lain selain itu,"ucap Vallerie kini terlihat sedih di mata Rao, "baiklah, aku akan mencarikan Roti untukmu, jangan kemana mana!"ucap Rao lalu beranjak keluar, dan kesempatan itu tak di sia siakan Vallerie, ia segera membuka nontif perbelanjaanya, ia segera mencari selai, dan ternyata ada, walau harganya sekitar 20 coin. Tapi tak apalah, daripada dia di paksa memakan makanan yang tidak enak, ia lebih memilih untuk mengeluarkan coinya, kemudian muncul sebuah mutiara di depan Vallerie, tertulis di nontifnya ia harus mengucapkan sebuah mantra agar benda itu berubah menjadi suatu hal yang di inginkanya, "Magic neoneowkarazitsu"ucap Vallerie membaca mantra, dan benar saja, mutiara di depanya berubah menjadi sebuah guci kecil ukuran 2 telapak tangan orang dewasa dari tanah liat kuno dengan penutup masih dari daun, Vallerie segera membuka guci itu, dan benar saja di dalamnya ada selai stroberi yang ia pesan, "benar benar ajaib"gumam Vallerie berbinar mendapati selai stroberi itu, tak lama kemudian datang Rao dengan membawa keranjang berisi 2 potong roti besar, "ini, makanlah"ucap Rao setelah meletakan keranjang itu di pembaringan Vallerie, Vallerie segera merasakan rasanya roti itu, dan sesuai dugaanya, Roti itu tidak seenak buatan zamanya, Vallerie kemudian mengambil guci berisi selai di atas mejanya lalu ia buka penutupnya
"apa itu?"ucap Rao bingung, "oh ini namanya selai steoberi, terbuat dari stroberi dan gula yang di panaskan lalu di hancurkan"ucap Vallerie, ia sengaja tidak mengatakan resep yang asli, karena bagaimana mungkin bisa menemukan bahan bahan itu di zaman ini, ia pasti akan di anggap aneh, "benarkah.."ucap Rao mengerutkan dahinya,"coba saja ini" ucap Vallerie sambil menyodorkan roti yang satunya lagi ke arah Rao, sedangkan mulutnya sudah terisi oleh roti, Rao pun mengambil Rotinya dan ikut melakukan apa yang di lakukan Valleire pada rotinya, ia kemudian mencicipi roti yang sudah di lumuri selai stroberi itu, melihat Rao menikmati Roti dengan selainya itu Vallerie ngeblush sendiri, ia benar benar terpana, pasalnya Rao mencicipi rotinya dengan sangat elegan ala bangsawan, benar benar tampan
"bagaimana rasanya?"ucap Vallerie meminta pendapat
Segini dulu gaes
like,rate,vote and coment chapter kali ini ya
Gimana menurut kalian, cocok gak kalau Rao sama Vallerie???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Friska~Time travel lovers
wadanya namanya sarung
2020-09-02
6
Cik,D
jadi permaisuri satu satunya...kan bagus..
2020-08-22
29
Reyhan Alkantara
apanya yg cocok thoor klu dia bercita2 mengoleksi wanita.....wanita mana yg mau d madu thooor
2020-07-28
18