[BERTEMAN] CH.18

Judul:Berteman

by. :@Mitsuki776

"*itu akan beresiko tinggi, itu berarti aku tidak akan bertarung menggunakan pedang es ku, dengan begitu dia tidak akan tahu bahwa aku punya pedangnya"ucap Vallerie sedikit ragu, "sudah terlambat!, kamu kira kerajaan yang kita lawan tadi kerajaan apa, mereka adalah kerajaan Stuto yang merupakan sekutu dari kerajaan kamame!"ucap Rao sedikit marah, "apa..."

🍁🍁🍁🍁*

"sial!! bagaimana dengan nasib pedangku!!" ucap Vallerie merasa bahaya akan segera menghampirinya, "ada satu cara!! simpan pedangmu itu dengan cara kau menyimpan pedangmu seperti biasa"ucap Rao menyarankan, "dengan begitu aura dari pedangmu tidak akan tercium olehnya"ucap Rao lagi, "simpan seperti biasa?"ucap Vallerie bingung, "apa yang Rao maksud Inventory ku ya, kalau begitu sih mudah saja"batin Vallerie berpikir

"entahlah, seperti menyimpan di dalam tubuh.."ucap Rao juga ikut bingung, dia tidak pernah tahu bahwa sihir bisa menghilangkan benda, "aku mengerti!, apa kau bisa menemaniku untuk mengambil pedangku dari tangan Rin?"ucap Vallerie sedikit memohon, "baiklah" ucap Rao segera menggendong Vallerie, Vallerie terkejut, "astagaa apa yang kau lakukan, turunkan aku!!"ucap Vallerie terkejut

"bukankah kamu mau menemui Rin, tubuhmu sekarang lemah, kalau tidaj ku gendong nanti kamu bisa bingsan lagi di jalan"ucap Rao menyarankan, "ada benarnya, tapi...ah sudahlah, mohon bantuanya ya Rao!!"ucap Vallerie mengenyampingkan harga dirinya untuk sementara, Rao tersenyum tipis penuh kemenangan, hal itu tidak di sadari Vallerie

"hanya kamu gadis yang bisa membuat hatiku goyah Vallerie.."batin Rao menggendong Vallerie keluar kamarnya dan menuju tempat pengobatan, sesampainya di sana Rin, Kayla dan yang lainya suda berkumpul di sana, mereka baru saja mendapat pengobatan, "pangeran Rao, putri Vallerie!!"ucap semuanya serempak, "Rin, boleh ku minta kembali pedang milik Vallerie, dia sangat menyayangi pedang itu"ucap Rao menurunkan Vallerie di sebuah kursi di ruang itu

"ah iya, ini putri Vallerie, pedang, pisau dan alat apalah ini"ucap Rin mengambil benda benda milik Vallerie di atas meja lalu menyerahkanya ke arah Vallerie dengan penuh hormat, "terimakasih sudah menjaganya untuku"ucap Vallerie segera memegang dengan benar pedangnya, di saat itulah pedang Vallerie kembali menyesuaikan ukuranya dengan tubuh Vallerie

"wahh pedang itu kan pedang legendary ke-2 elemen es!!"kejut Kayla takjub, "saudara ke-6, bagaimana kamu bisa menemukan pedang itu!!"ucap Kayla penasaran, "oh ini aku temukan di hutan, pedang ini di jaga oleh beruang liar yang suka mengamuk, cukup sulit mendapatkanya, tapi aku bersukur bisa menemukanya"ucap Vallerie segera menutup kembali pedangnya dengan penutupnya

"aku lebih tertari pada benda berwarna hitam itu, sebenarnya itu benda apa tuan putri, hebat sekali benda itu bisa menembakan besi aluminium hingga menembus tubuh lawan"ucap Rin takjub, "oh ini namanya pistol, jika ingin menggunakanya, kamu harus memiliki amunisi yang cukup"ucap Vallerie menjelaskan, "astaga kamu benar benae hebat adik ke-6, kamu bisa mendapatkan senjata senjata hebat seperti itu!!"ucap Kayla takjub, "jangan memujiku seperti itu kakak ke-4, kamu juga hebat!"ucap Vallerie menyanjung

"oh ya adik ke-6, aku belum bertanya, bagaimana kamu bisa sampai ke istana Sihon?, bukankah ayahanda telah melarangmu keluar dari istana?"ucap Kayla bingung, "tentu saja aku kabur kak, aku berharap aku bisa seperti kakak ke-3 yang berani keluar istana dan menentang semua kebijakan ayahanda"ucap Vallerie takjup pada kakak angkatnya itu, "ohh kak Key?!, dua memang menuruti sifat kakek yang suka berpetualang dan cinta pada kebebasan, aku juga mewarisi sedikit sifat itu, tapi aku tidak separah kak key"ucap Kayla tertawa

"heh, kamu benar kakak ke-4!"ucap Vallerie sedikit tertawa, Rao hanya diam melihat ekspresi yang jarang terlihat dari Vallerie itu, "bagaimana kabarmu adik ke-6? apa penyakitmu sudah bisa teratasi?"ucap Kayla mendekat ke arah Vallerie, "entahlah, aku juga bingung penyakit apa yang ku alami ini sampai sampai para tabib tidak bisa menyembuhkanku"ucap Vallerie sedih

"penyakitmu adalah penyakit langka adik ke-6!, selir ke-4 bahkan berusaha keras untuk bisa menyembuhkanmu, bahkan dia rela mempertaruhkan nyawanya demi mencarikan obat untukmu"ucap Kayla sedih, "selir ke-4 sangatlah baik, tak seharusnya kalian bernasib seperti ini"ucap Kayla sedih, "aku mengerti kakak ke-4, aku bukanlah Vallerie yang lemah seperti dulu. sekarang aku lebih kuat juga telah lebih pintar, dengan begini aku pasti akan bisa melawan dan menemukan cara menyembuhkan penyakitku ini"ucap Vallerie penuh tekad

"kamu memang sudah sangat berbeda adik ke-6, sekarang kamu bukanlah bocah penakut lagi, bahkan jika aku di bandingkan dirimu, kamu pasti lebih kuat dariku"ucap Kayla bicara tentang fakta, "hahh hanya perasaanmu kakak ke-4, mana mungkin aku bisa mengalahkan kemampuan unggul sihir kakak ke-4"ucap Vallerie merendahkan dirinya

"hahh kamu berlebihan, kakak pertama lebih kuat dan unggul daripada aku"ucap Kayla merendahkan dirinya, Rao ,Rin dan yang lainya hanya mendengarkan dengan seksama, "ohh benae juga, apa sekarang kamu sudah menetapkan diri akan menikah dengan pangeran Sihon?"tanya Kayla menggoda

"entahlah, aku masih belum yakin kakak, sejauh ini tidak ada pandangan buruk darinya yang ku lihat"ucap Vallerie menatap Rao yang berdiri di belakangnya, Rao hanya menutup mulutnya sendiri sambil menahan rona merah yang hampir saja keluar, "memalukan"batin Rao sangat malu, Vallerie tertawa kecil

"hehe, berarti pangeran Rao sudah akan menjadi calon iparku bukan?"ucap Kayla menggoda, "hahaha, aku belum sepenuhnya menerimanya kakak"ucap Vallerie jujur, "apa perlu membahas tentangku di muka umum, benar benar kalian ya"ucap Rao mencubit pipi Vallerie, Vallerie mengaduh. "awwuch, sakit Rao!!"ucap Vallerie sedikit berteriak