BAB 08 - Seperti Dahulu

"Kita sudah dewasa, jangan terlalu banyak bercanda ... apalagi, jika perasaan yang kamu bawa. Giska paham, 'kan?"

Ucapan Renaga tidak berhenti berputar-putar di dalam kepala Giska. Setelah sekian lama, dia kembali mendengar Renaga berucap selembut itu. Seharusnya dia senang, bahkan mungkin dia tidak akan keramas selama beberapa hari kedepan.

Namun, cara Renaga bicara menunjukkan pria itu tidak suka. Giska mungkin terbiasa dengan mulut pedas Renaga, tapi tidak dengan kelembutan pria itu. Caranya marah memang berbeda, dan sejak dahulu Giska paham soal itu.

Caranya menatap Giska tadi persis seperti tatapannya di lapangan basket beberapa bulan sebelum Renaga pamit. Sulit memang, Giska tahu dan sadar jika Renaga tidak menginginkannya sejak lama, tapi pesona Renaga membuatnya buta.

Sudah lama sebenarnya, tapi Giska benar-benar mengingat setiap kalimat yang Renaga katakan padanya tujuh tahun silam. Dia yang muak dianggap kekasih Giska, dan kalimat Langgeng nih hampir setiap hari Renaga dengar, dia berontak dan marah pada Giska malam itu.

"Jangan bersikap seperti tadi, dari dulu sudah kukatakan ... Kakak bukan pacar kamu, Giska."

Saat itu, dia hanya mengangguk pelan dan tidak memiliki keberanian untuk menatap Renaga. Akan tetapi, entah mengapa ucapan Renaga seakan berlalu begitu saja karena beberapa minggu kemudian dia kembali lagi.

"Giska!!"

Lamunan Giska buyar kala mendengar teriakan Zavia. Dia baru sadar hampir tiga puluh menit di toilet, ketukan pintu kembali terdengar beberapa kali.

"Kamu ngapain di kamar mandi? Sakit perut atau kenapa?"

Giska menggeleng pelan, tampaknya dia memang sudah terlalu lama kala menyadari ketiga sahabatnya sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. Wajah cemas Zavia dan gelak tawa Fabian adalah dua hal yang tidak seharusnya disatukan.

"Sudah kukatakan tenang saja, Giska memang lama kalau sudah di kamar mandi ... buang perasaan soalnya."

Giska mendelik tajam mendengar ucapan Fabian yang tampak enteng sekali. Sementara Renaga yang juga menatapnya hanya menghela napas lega, mungkin pria itu khawatir Giska bunuh diri setelah mendengar ucapannya tadi pagi.

"Kamu baik-baik saja, Giska?"

Giska mengangguk pelan kemudian berlalu melewati Renaga begitu saja. Saat ini, hanya Renaga dan Zavia yang masih berada di sana. Tatapan tak terbaca Zavia membuat Renaga merasa dituduh sebagai pelaku utama kenapa Giska bersikap aneh begitu.

"Aku hanya bicara yang sesungguhnya, Zavia ... aku tidak suka caranya bercanda, lagipula aku bukan calon suami Giska."

Sudah Zavia duga sejak awal perubahan sikap Giska adalah karna pria ini. Renaga sama sekali tidak berubah, lidahnya memang tidak bertulang dan sudah pasti menyakiti hati Giska.

"Dia tidak bercanda, dari dahulu kita semua tahu sendiri Kakak adalah cita-cita Giska ... bukan hanya Giska, tapi orangtua kalian juga mengharapkan yang sama."

Melelahkan, benci sekali Renaga mendengarnya. Kenapa begitu banyak yang membela gadis tengil itu sementara dia juga tersiksa sejak lama. Tidak hanya Zavia, tapi memang baik Keny maupun Justin masih sama menyebalkan bagi Renaga.

"Kamu hanya peduli Giska, cita-cita Giska, perasaan Giska, air mata Giska dan cuma Giska yang kamu pikirkan, Zavia. Lalu aku bagaimana?"

.

.

Diamnya Giska berlangsung hingga mereka pulang. Fabian yang duduk di belakang merasa tengah menjadi obat nyamuk sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Dunia hari ini aneh sekali, Renaga yang tiba-tiba mengajak pulang dan Giska yang periang sontak muram. Padahal, menurut Fabian tidak ada hal ganjil yang terjadi di rumah itu, atau mungkin sebenarnya dia yang tidak tahu? Entahlah, yang jelas Fabian ingin segera tiba di rumahnya.

"Selesaikan urusan kalian, kalau mau balikan ya balikan ... putus ya putus, Kak Aga jangan suka gantung hati anak orang."

"Kau mau mati, Fabian?"

Sebelum Renaga sempat melakukan apapun, Fabian sudah lebih dulu berlari masuk ke rumahnya. Sementara Giska yang sejak tadi membuang muka begitu betah tanpa mengucapkan apa-apa.

Sepanjang perjalanan mereka tenggelam dalam kebisuan, tidak ada inisiatif Renaga membujuk dan Giska tetap betah dalam diamnya. Hingga ketika tiba di depan rumahnya, Giska turun tanpa mengucapkan terima kasih.

Lebih mengejutkan lagi, dia membanting pintu mobil hingga jantung Renaga seakan lepas dari tempatnya. "Astaga, dia pikir mobilku ini kayu atau apa?"

Belum kering bibir Renaga, Giska kembali dengan wajah datarnya. Membuka pintu mobil dengan tenaga dalam dan kembali membuat Renaga naik darah.

"Mau apa lagi?" tanya Renaga takut, matanya menatap tangan Giska, khawatir jika wanita itu membawa batu atau sejenisnya.

"Ambil tas!! Sama Hp-ku, Kakak yang simpen tadi."

Renaga lupa, Giska yang tadi mengulangi kebiasaannya di masa lalu membuat Renaga terpaksa menyita ponselnya secara paksa.

"Sebentar," ucap Renaga sembari merogoh saku celananya, beberapa saat lalu dia sudah tenang Giska diam persis gapura. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama.

Setelah berhasil mendapatkan apa yang dia mau, Giska kembali berlalu dengan dirinya yang tetap membisu. Jika sebelumnya dia menutup pintu pakai tenaga dalam, kali ini dia biarkan terbuka begitu saja hingga Renaga menarik rambutnya kuat-kuat.

"Ya Tuhan, Giska!!"

.

.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

mardiana sari

mardiana sari

sebel sm giska kecentilan orgnya ga suka dipaksa.kaya ga ad cowok lain aj.

2024-11-03

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

Obsesi banget jd cewe

2024-08-22

1

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

menguji kesabaran Giska

2024-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Biar Waktu Yang Menjawab
2 BAB 02 - Kilas Balik
3 BAB 03 - Akhiri
4 BAB 04 - Tujuh Tahun Itu Lama.
5 BAB 05 - Didewasakan Keadaan
6 BAB 06 - Sebentar Saja
7 BAB 07 - Sakit
8 BAB 08 - Seperti Dahulu
9 BAB 09 - Harus Apa?
10 BAB 10 - Sadar
11 BAB 11 - Pengakuan Fabian
12 BAB 12 - Terlalu Lelah
13 BAB 13 - Kau Berhak Memilih
14 BAB 14 - Demi Dia
15 BAB 15 - Nanti Saja
16 BAB 16 - Selalu Salah
17 BAB 17 - Sama Saja
18 BAB 18 - Renaga Buta Warna
19 BAB 19 - Dia Galak
20 BAB 20 - Belum, Bukan Berarti Tidak.
21 BAB 21 - Tetaplah Begini
22 BAB 22 - Jangan Dipaksa
23 BAB 23 - First Time
24 BAB 24 - Rosalin
25 BAB 25 - Pertama?
26 BAB 26 - Firasat Seorang Papa
27 BAB 27 - Jaga Dia Sepenuhnya
28 BAB 28 - Terbuka
29 BAB 29 - Egois Sedikit Saja
30 BAB 30 - Hingga Esok Hari
31 BAB 31 - Nanti Malam?
32 BAB 32 - Munafik
33 BAB 33 - Dia Selemah Itu
34 BAB 34 - Kamu Tidak Sendiri
35 BAB 35 - Aku Walimu
36 BAB 36 - Mati Rasa
37 BAB 37 - Pulang
38 BAB 38 - Apa Mungkin Salah?
39 BAB 39 - Muak
40 BAB 40 - Jangan Asing Ya
41 BAB 41 - Tawaran
42 BAB 42 - Tidak Begitu Awalnya
43 BAB 43 - Menjemputmu
44 BAB 44 - Luka dan Rasa Bersalah
45 BAB 45 - Mengulang
46 BAB 46 - Terakhir
47 BAB 47 - Ujian Suami
48 BAB 48 - Tertangkap Mertua
49 BAB 49 - Aku Takdirmu
50 BAB 50 - Keraguan
51 BAB 51 - Kerinduan
52 BAB 52 - Baik Sekali
53 BAB 53 - Beruntungnya Dia
54 BAB 54 - Permintaan Maaf
55 BAB 55 - Tidak Seindah Bayangan
56 BAB 56 - Kabar Baik
57 BAB 57 - Tidak Akan Lama
58 BAB 58 - Hadiah Paling Istimewa
59 BAB 59 - Belum Jodoh
60 BAB 60 - Bertemu
61 BAB 61 - Jangan Becanda
62 BAB 62 - Permintaan
63 BAB 63 - Benar-Benar Bertemu
64 BAB 64 - Dia
65 BAB 65 - Terima kasih dan Maaf
66 BAB 66 - Tidak Sesuai Harapan
67 BAB 67 - Sepotong Hati
68 BAB 68 - Tidak Semengerikan Itu
69 BAB 69 - Persahabatan (Kalian)
70 Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
71 BAB 70 - Kehidupan Setelahnya
72 BAB 71 - Sudah Tua
73 BAB 72 - Aruni Giova Anderson
74 BAB 73 - Garis Takdir (End)
75 Season Dua - BAB 01- Sendiri
76 Season Dua - BAB 02 - Merindu
77 Season Dua - BAB 03 - Tidak Ada Yang Berbeda
78 Season Dua - BAB 04 - Penasaran
79 Season Dua - BAB 05 -Dibalik Tirai
80 Season Dua - BAB 06 - Bayar?
81 Season Dua - BAB 07 - Kau Menghinaku?
82 Season Dua - BAB 08 - Rindu Yang Sama
83 Season Dua - BAB 09 - Tidak Sesuai Harapan
84 Season Dua - BAB 10 - Mahal
85 Season Dua - BAB 11 - Basa-Basi
86 Season Dua - BAB 12 - Dua Minggu
87 Season Dua - BAB 13 - Terbongkar
88 Season Dua - BAB 14 - Tidak Terduga
89 Season Dua - BAB 15 - Kau Mempermainkanku?
90 Season Dua - BAB 16 - Lupakan?
91 Season Dua - BAB 17 - Wanita Jinak
92 Promo Karya - Unchichah Sanskeh
93 Season Dua - BAB 18 - Masih Waras
94 Season Dua - BAB 19 - Bicara Dari Hati
95 Season Dua - BAB 20 - Calon Suami
96 Season Dua - BAB 21 - Menikahlah Denganku
97 Season Dua - BAB 22 - Mine
98 Season Dua - BAB 23 - Melihat Diri Sendiri
99 Season Dua - BAB 24 - Mommy?
100 Season Dua - BAB 25 - Serti Daddy
101 Season Dua - BAB 26 - Jungkir Balik
102 Season Dua - BAB 27 - Buktikan
103 Season Dua - BAB 28 - Pasangan
104 Season Dua - BAB 29 - Janji Setia
105 Season Dua - BAB 30 - Takut?
106 Season Dua - BAB 31 - Sungguh
107 Season Dua - BAB 32 - Mahligai Impian (Giska End)
108 Bonus Visual Mahligai Impian
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 01 - Biar Waktu Yang Menjawab
2
BAB 02 - Kilas Balik
3
BAB 03 - Akhiri
4
BAB 04 - Tujuh Tahun Itu Lama.
5
BAB 05 - Didewasakan Keadaan
6
BAB 06 - Sebentar Saja
7
BAB 07 - Sakit
8
BAB 08 - Seperti Dahulu
9
BAB 09 - Harus Apa?
10
BAB 10 - Sadar
11
BAB 11 - Pengakuan Fabian
12
BAB 12 - Terlalu Lelah
13
BAB 13 - Kau Berhak Memilih
14
BAB 14 - Demi Dia
15
BAB 15 - Nanti Saja
16
BAB 16 - Selalu Salah
17
BAB 17 - Sama Saja
18
BAB 18 - Renaga Buta Warna
19
BAB 19 - Dia Galak
20
BAB 20 - Belum, Bukan Berarti Tidak.
21
BAB 21 - Tetaplah Begini
22
BAB 22 - Jangan Dipaksa
23
BAB 23 - First Time
24
BAB 24 - Rosalin
25
BAB 25 - Pertama?
26
BAB 26 - Firasat Seorang Papa
27
BAB 27 - Jaga Dia Sepenuhnya
28
BAB 28 - Terbuka
29
BAB 29 - Egois Sedikit Saja
30
BAB 30 - Hingga Esok Hari
31
BAB 31 - Nanti Malam?
32
BAB 32 - Munafik
33
BAB 33 - Dia Selemah Itu
34
BAB 34 - Kamu Tidak Sendiri
35
BAB 35 - Aku Walimu
36
BAB 36 - Mati Rasa
37
BAB 37 - Pulang
38
BAB 38 - Apa Mungkin Salah?
39
BAB 39 - Muak
40
BAB 40 - Jangan Asing Ya
41
BAB 41 - Tawaran
42
BAB 42 - Tidak Begitu Awalnya
43
BAB 43 - Menjemputmu
44
BAB 44 - Luka dan Rasa Bersalah
45
BAB 45 - Mengulang
46
BAB 46 - Terakhir
47
BAB 47 - Ujian Suami
48
BAB 48 - Tertangkap Mertua
49
BAB 49 - Aku Takdirmu
50
BAB 50 - Keraguan
51
BAB 51 - Kerinduan
52
BAB 52 - Baik Sekali
53
BAB 53 - Beruntungnya Dia
54
BAB 54 - Permintaan Maaf
55
BAB 55 - Tidak Seindah Bayangan
56
BAB 56 - Kabar Baik
57
BAB 57 - Tidak Akan Lama
58
BAB 58 - Hadiah Paling Istimewa
59
BAB 59 - Belum Jodoh
60
BAB 60 - Bertemu
61
BAB 61 - Jangan Becanda
62
BAB 62 - Permintaan
63
BAB 63 - Benar-Benar Bertemu
64
BAB 64 - Dia
65
BAB 65 - Terima kasih dan Maaf
66
BAB 66 - Tidak Sesuai Harapan
67
BAB 67 - Sepotong Hati
68
BAB 68 - Tidak Semengerikan Itu
69
BAB 69 - Persahabatan (Kalian)
70
Promo Karya Baru (Sean) - Pernikahan Tak Terduga
71
BAB 70 - Kehidupan Setelahnya
72
BAB 71 - Sudah Tua
73
BAB 72 - Aruni Giova Anderson
74
BAB 73 - Garis Takdir (End)
75
Season Dua - BAB 01- Sendiri
76
Season Dua - BAB 02 - Merindu
77
Season Dua - BAB 03 - Tidak Ada Yang Berbeda
78
Season Dua - BAB 04 - Penasaran
79
Season Dua - BAB 05 -Dibalik Tirai
80
Season Dua - BAB 06 - Bayar?
81
Season Dua - BAB 07 - Kau Menghinaku?
82
Season Dua - BAB 08 - Rindu Yang Sama
83
Season Dua - BAB 09 - Tidak Sesuai Harapan
84
Season Dua - BAB 10 - Mahal
85
Season Dua - BAB 11 - Basa-Basi
86
Season Dua - BAB 12 - Dua Minggu
87
Season Dua - BAB 13 - Terbongkar
88
Season Dua - BAB 14 - Tidak Terduga
89
Season Dua - BAB 15 - Kau Mempermainkanku?
90
Season Dua - BAB 16 - Lupakan?
91
Season Dua - BAB 17 - Wanita Jinak
92
Promo Karya - Unchichah Sanskeh
93
Season Dua - BAB 18 - Masih Waras
94
Season Dua - BAB 19 - Bicara Dari Hati
95
Season Dua - BAB 20 - Calon Suami
96
Season Dua - BAB 21 - Menikahlah Denganku
97
Season Dua - BAB 22 - Mine
98
Season Dua - BAB 23 - Melihat Diri Sendiri
99
Season Dua - BAB 24 - Mommy?
100
Season Dua - BAB 25 - Serti Daddy
101
Season Dua - BAB 26 - Jungkir Balik
102
Season Dua - BAB 27 - Buktikan
103
Season Dua - BAB 28 - Pasangan
104
Season Dua - BAB 29 - Janji Setia
105
Season Dua - BAB 30 - Takut?
106
Season Dua - BAB 31 - Sungguh
107
Season Dua - BAB 32 - Mahligai Impian (Giska End)
108
Bonus Visual Mahligai Impian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!