LOVE STORY Secret Of Castle

LOVE STORY Secret Of Castle

1. Cinta Pertama

Acara pesta ulangtahun pangeran Wilder ditutupi dengan acara dansa, dimana para putri kerajaan yang saat ini sedang menunggu kesempatan untuk berdansa dengan pangeran tampan kerajaan besar di Skotlandia.

Pangeran Wilder adalah pria tampan yang memiliki kekuatan warisan dari leluhurnya berupa sihir.

Terlahir dengan sejuta pesona dengan kekuatan sebagai kesempurnaan kharisma nya membuat sang prince menjadi buah bibir di kalangan istana dan rakyatnya.

Wajahnya yang tidak pernah terlihat oleh rakyatnya karena saat melintas semua rakyatnya, harus menunduk hormat pada sang pangeran.

Hanya seorang gadis cantik berpakaian sederhana yang tidak tunduk hormat kepadanya dengan berani menatap wajah tampan prince Wilder.

Para pengawal kerajaan tidak berani memerintah gadis itu karena ia adalah putri bangsawan yang sudah di singkirkan dari istana karena dirinya terlahir dari seorang selir yang seharusnya tidak boleh melahirkan anak dari seorang raja.

Bagi para selir raja, mereka hanya melayani birahinya raja bukan mengandung anaknya.

Raja yang sangat mencintai selirnya Isabel membuang obat herbal kontrasepsi setiap kali pelayan membawa untuk wanitanya.

"Aku ingin memiliki anak darimu karena semua anakku dari ratu adalah laki-laki. Aku menginginkan seorang anak perempuan agar ada kerajaan yang datang melamarnya padaku, dan itu suatu kebanggaan bagiku." Ucap raja Louis pada selirnya, Isabel.

Saat mengetahui selir itu hamil, keluarga kerajaan begitu marah dan mengusir selir itu dari istana.

Selir melahirkan putrinya di kerajaan lain karena permintaan raja Louis pada sahabatnya itu untuk menerima selirnya di kerajaannya yang sekarang menjadi ayahnya pangeran Wilder.

Ratu Amora yang tidak menyukai selir dari raja Louis tinggal di istananya karena merasa cemburu, mengusir selir Isabel untuk tinggal di luar istana namun tetap di lindungi oleh kerajaan.

Pangeran Wilder yang melewati jalanan itu dengan kuda putihnya memperhatikan wajah cantik Reina yang terlihat datar menatapnya angkuh.

"Berhenti...!"

Pinta prince Wilder pada para pengawalnya agar ia bisa menatap lebih lama gadis yang berparas bak Dewi Yunani itu.

"Tuan kita harus segera tiba di istana sebelum matahari terbenam." Ucap pengawal Ziro.

"Jangan menggangguku bodoh...!" Bentak pangeran Wilder.

"Maaf prince...!"

"Siapa gadis itu yang ada di....-"

Gadis cantik itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya dan itu sangat membuat pangeran Wilder risau.

"Gadis yang mana prince?"

"Gadis yang menatapku tanpa mau menundukkan wajahnya."

Ucap pangeran Wilder sambil menelisik pandangannya di sekitar jalanan itu.

"Dia adalah putri dari selir Isabel yang diusir dari istana." Ucap pengawal Ziro.

"Berikan gaun terindah untuknya dan bawa dia ke istana saat aku merayakan ulang tahunku Minggu depan!"

Titah pangeran Wilder pada pengawalnya lalu memacu lagi kudanya menuju istana.

"Astaga ...! Bagaimana ini ..? Ratu tidak akan menyukai putri Reina datang ke istananya." Gumam Ziro mendengus kesal.

Kini pangeran Wilder menatap wajah setiap putri bangsawan yang sudah berdiri di hadapannya untuk diajak berdansa.

Wajah Reina tidak tampak diantara putri bangsawan itu membuat pangeran Wilder begitu murka. Ia menatap pengawal seakan bertanya di mana gadisku itu.

Ziro mendekati sang pangeran lalu berbisik." Maaf tuan dia menolak untuk di undang di istana ini." Ucap Ziro.

"Siapkan kudaku. Aku akan menjemputnya sendiri." Ucap pangeran Wilder.

"Baik prince."

Pangeran meninggalkan pesta ulang tahunnya dengan dalih kurang sehat karena ingin kembali ke kediamannya di kastil di luar istana.

Pangeran Wilder memang tidak suka tinggal di istana sebelum dinobatkan dirinya menjadi seorang raja. Itu adalah prinsipnya.

Ia sengaja melakukan itu agar tidak ada para penjilat kerajaan yang ingin mendekatinya untuk memperkuat jabatan mereka sebagai menteri di istana di saat ia dinobatkan sebagai raja.

...----------------...

Sebenarnya Reina sudah berdandan cantik dengan gaun pemberian pangeran. Hanya saja nyonya Isabel melarang putrinya untuk berhubungan dengan pangeran karena akan membuat putrinya terluka.

"Apakah kamu ingin bernasib sama seperti mommy yang tidak akan di akui keluarga istana?" Tanya nyonya Isabel dengan suara lantang.

"Mommy....! Yang mengundangku adalah prince sendiri bukan kemauanku.

Dia belum tentu juga pangeran Wilder jatuh cinta kepadaku karena statusku hanya sebagai putri dari seorang selir walaupun darahku mengalir darah dari seorang Raja." Ucap Reina.

"Tapi lambat laun kau akan jatuh cinta padanya dan itu akan membuatmu sakit jika pangeran tidak mencintaimu." Sahut nyonya Isabel.

"Apakah orang seperti kita boleh menuntut keadilan cinta dari seorang pria seperti pangeran Wilder, mommy?" Tanya Reina dengan suara lirih.

Mendengar perkataan Reina membuat dada pangeran Wilder begitu sesak. Ia mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya karena tidak tega pada nasib Reina dan ibunya di terlantarkan oleh dua kerajaan karena campur tangan politik dalam istana.

Pintu itu di gedor oleh pangeran Wilder dengan kencang membuat ibu dan anak ini tersentak.

Wajah nyonya Isabel spontan tegang melihat pangeran Wilder bertamu ke rumahnya.

"Hamba pantas mati tuan!"

Ucap nyonya Isabel yang langsung berlutut dengan kepala tertunduk.

"Bangunlah nyonya...! Aku datang untuk menjemput calon istriku. Aku akan menjadikan putrimu menjadi ratuku suatu hari nanti." Ucap pangeran.

"Tapi pangeran...! Putriku akan di bunuh jika kamu menjadikannya seorang ratu.

Istana akan mencari cara untuk membunuh putriku. Dia hanya milikku satu-satunya yang menjadi alasan ku untuk bertahan hidup.

Aku rela di depak dari istana asalkan bisa hidup berdua dengan putriku dan melihatnya menikah dengan lelaki baik-baik."

Ucap nyonya Isabel yang tidak ingin putrinya terlibat dengan keluarga kerajaan.

"Aku tidak akan membiarkan wanitaku di sakiti oleh siapapun nyonya. Ijinkan aku membawa pergi putrimu." Ucap pangeran Wilder.

"Aku tidak akan pergi denganmu." Tolak Reina.

"Apakah kamu tidak yakin kalau aku mencintaimu, Reina?"

"Bukan karena itu. Tapi aku tidak mau hidup terpisah dengan mommy ku." Ucap Reina.

Pangeran Wilder menatap Ziro untuk mengurus semuanya. Ziro memahami tatapan tuannya.

Akhirnya Reina dan ibunya di bawa ke kastil milik pangeran Wilder.

Karena pangeran Wilder memiliki kekuatan sihir, ia mampu membuka jalan rahasia agar tiba di kastil tanpa terlihat oleh mata-mata istana.

Rupanya putri Reina memiliki kekuatan yang sama dengan pangeran Wilder, hanya saja gadis ini tidak berani memperlihatkannya.

Walaupun begitu, gadis ini memiliki kelemahan yaitu tidak boleh meminum ramuan teh herbal yang dicampur dengan kembang melati.

Pangeran Wilder begitu bahagia karena tidak sulit untuk membawa wanita pujaannya ke istananya yang terletak di tengah danau.

Nyonya Isabel merasakan lagi kehidupan mewah di dalam kastil setelah dua puluh tahun tinggal di luar istana bersama rakyat jelata.

Di dalam kamar pangeran yang belum sempat menikmati kecantikan kekasihnya dengan gaun indah yang diberikannya, mengajak sang putri berdansa di kamarnya.

"Selamat ulang tahun pangeran. Aku mohon maaf tidak bisa memenuhi undangan mu di istana.

Hadiah apa yang kamu inginkan dariku pangeran?"

"Jiwa ragamu."

Deggggg...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!