Mimpi yang sama kembali mengusik ketenangan Titan. Merasa penasaran ia mencari tahu apakah ada cerita tentang sebuah kerajaan yang berdiri di negaranya lima abad yang lalu.
Titan mengunjungi perpustakaan Nasional dan ingin mengetahui sejarah peradaban manusia sesudah perang dunia ke dua.
Saat masuk ke perpustakaan itu, seorang kakek yang merupakan karyawan di perpustakaan itu begitu kaget melihat Titan.
Dengan mata berkaca-kaca ia menghampiri Titan yang sedang membaca rak buku bagian sejarah dengan wajah yang sudah terlihat sedih.
"Yang mulai....!" Serunya sambil menunduk hormat.
Langkah kaki tinggi tegap itu terhenti dan membalikkan tubuhnya melihat kakek tua itu.
"Apakah anda mengenalku kakek..? Tanya Titan santun dan tetap menunjukkan kharismatik nya.
"Anda adalah keturunan raja dari Raja Wilder yang dilindungi statusnya." Ucap kakek itu membuat Titan merasa ambigu.
Tapi nama Wilder tidak asing baginya dan seketika ia mulai tertarik dengan ucapan si kakek itu.
"Wilder...? Bukankah dia yang datang di mimpiku?" Gumam Titan lirih hingga terdengar oleh di kakek.
"Kau memimpikannya...?" Tanya kakek yang bernama Ziro itu.
"Siapa nama kakek...?"
"Ziro yang mulia. Kakek buyut ku yang memberikan nama itu untukku untuk mengenang pengawal setia raja Wilder.
"Rupanya kakek lebih mengetahui sejarah kerajaan di negara ini pernah berdiri."
Ucap Titan sedikit menyindir kakek Ziro agar ia mau menceritakan bagaimana asal usul dirinya hadir ke bumi ini.
Kakek Ziro terlihat sedih. Walaupun dua bukan salah satu yang menyaksikan itu kematian pasangan Raja dan ratu yang sangat tragis itu, namun kisah itu sangat melegenda.
"Kenapa anda menangis kakek. Bukankah itu hanya sebuah cerita yang hanya bisa dikenang?"
Tanya Titan yang tidak mengerti arti tangisan kakek.
Cerita sebenarnya yang dikubur keluarganya kakek Ziro yang tidak bisa mereka ceritakan kepada siapapun.
"Misteri kematian mereka hanya Keluargaku yang mengetahuinya." Ucap kakek Ziro makin membuat Titan merasa ada yang aneh dengan kakek itu.
"Kakek....!"
"Iya yang mulia!"
"Jika kamu menganggap aku adalah keturunan raja Wilder, maukah engkau menceritakan rahasia besar di istana itu?"
"Apakah kamu mau berpetualang denganku yang Mulia?"
"Berpetualang....?"
"Iya...!"
"Aku tidak mengerti kakek!"
"Aku bertahan hidup sampai saat ini untuk bersumpah mengembalikan sesuatu yang diwariskan secara turun temurun dari keluarga ku agar aku bisa mengembalikan milikmu jika aku bertemu dengan keturunan Raja Wilder.
"Apa itu kakek?"
"Ikutlah denganku yang mulia...!"
"Ke mana....?"
"Masa lalu...!"
Deggggg....
"Bagaimana kita ke sana...?"
Kakek Ziro tersenyum lalu ia menarik tangan Titan menuju sebuah pintu rahasia di dalam perpustakaan itu yang mengeluarkan Kilauan cahaya .
Mereka berdua masuk ke dalam cahaya itu.
Keduanya sudah tiba di kastil tempat tinggal Raja Wilder dan istrinya, ratu Reina di kastil itu.
"Kakek...Aku pernah mimpi tempat ini." Ucap Titan.
"Kisah yang sebenarnya adalah raja Wilder dan ratu Reina bisa diselamatkan oleh keluarga ku saat mereka sudah di makamkan.
Ratu di beri racun itu yang mampu menghentikan detak jantungnya satu hari karena racun itu sudah diberikan penawar oleh keluargaku yang saat itu mempercayakan memegang dapur istana kepada mereka.
Saat konspirasi ratu Amora dan para menterinya untuk menyingkirkan ratu Reina yang baru dinobatkan menjadi ratu.
Karena raja Wilder sudah mengetahui rencana jahat ibunya, ia meminta pastor Walker untuk membuat racun yang bisa menghentikan detak jantung yang sifatnya sementara.
Saat hari penobatan itu berlangsung keduanya sudah sepakat jika mereka tidak mampu bangkit mereka rela untuk meninggal bersama dan meminta dilahirkan kembali untuk dipertemukan lagi suatu saat nanti." Ucap kakek Ziro.
"Jadi keduanya tidak meninggal kakek?"
"Mereka diselamatkan oleh keluarga kakek dan pastor membantu pasangan itu melarikan diri." Sahut kakek Ziro.
Saat keduanya meninggalkan tanah leluhur mereka, mereka meminta kepada keluarga kakek untuk memberikan warisan yang mereka simpan di ruang bawah tanah di dalam kastil ini, untuk diberikan kepada keturunan mereka, yang akan datang ke istana ini entah itu kapan yang jelas kami harus menyampaikan warisan yang ditinggalkan oleh Raja Wilder dan ratu Reina." Imbuh kakek Ziro.
Keduanya turun di lantai bawah tepat di kamar milik Raja Wilder.
Warisan itu ternyata tongkat sihir yang sengaja di tinggalkan oleh raja Wilder. Saat diserahkan kepada Titan, pria tampan ini seketika merasa menyerap ilmu sihir dari tongkat itu.
Keduanya kembali ke atas dan Titan mengingat sesuatu yang pernah dilihatnya di dalam mimpi yaitu sebuah lukisan yang disimpan oleh ratu Reina.
Titan mengambil lukisan itu untuk ia bawa pulang ke masa depan. Ia melihat semua yang ada di dalam kamar itu seperti di dalam mimpinya.
"Kakek...! Apakah kastil ini masih ada di masa depan?" Tanya Titan penasaran.
"Kastil itu sekarang sudah berdiri perpustakaan itu yang mulia." Jawab kakek Ziro.
"Bukankah kastil ini berada di tengah danau? bagaimana mungkin sudah berdiri perpustakaan tanpa ada danaunya?" Tanya Titan makin bingung.
"Sajak mengetahui raja Wilder mati, raja Piter menyihir tempat ini menjadi daratan. Istana ini hilang begitu saja.
Sebenarnya dia tidak menghilangkan begitu saja tapi mata manusia yang ia tipu agar mereka tidak melihat lagi kastil ini dengan danaunya." Ucap Kakek Ziro.
"Apakah kita pulang sekarang, kakek?" Tanya Titan yang tidak ingin berlama-lama di masa lalu.
"Baiklah. Kita kembali ke pintu yang tadi kita masuk." Ucap kakek Ziro.
Keduanya keluar dari kastil itu dan menuju pintu keluar yang masih mengeluarkan cahayanya.
Di saat langkah Titan sudah mencapai pintu cahaya, kakek Ziro tidak ikut melangkah bersama dengannya.
"Kakek...! Ayolah kita pulang...! Kenapa kakek berdiri saja di situ?" Tanya Titan yang merasa heran dengan kakek Ziro yang mematung di tempatnya.
"Pergilah kamu sendiri yang mulia. Tugasku sudah selesai karena aku sudah menyampaikan amanat raja Wilder. Aku adalah pengawalnya. Aku sudah lama menunggu kedatangan mu, yang mulia. Dengan tongkat ihi itu kaku bisa mendapatkan lagi kekasihmu Reina."
Ucap kakek Ziro yang merupakan pengawal pribadi Raha Wilder.
Dia bukan cucu pengawal Ziro. Dia adalah pengawal Ziro sendiri.
Titan menatap dalam raut wajah kakek tua itu dengan mata berkaca-kaca.
"Terimakasih kakek...! Selamat tinggal yang mulia. Kita hidup di dimensi yang berbeda. Semoga kamu hidup bahagia dengan ratu Zara. Dia butuh pertolonganmu."
Ucap kakek Ziro lalu menghilangkan cahaya itu dan Titan tiba-tiba sudah berada lagi di dalam perpustakaan itu.
Titan memegang dua benda yang dibawanya dari masa lalu. Ia menyimpan di balik jasnya dan keluar dengan tenang setelah mendapatkan informasi dari kakek Ziro.
"Aku bersumpah akan mendapatkan kamu Zara, bagaimanapun caranya." Ucap Titan lalu masuk ke dalam mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Lnjut thor..
Smoga zara baik" az..
2023-02-05
1