Pernikahan Titan Zara dihadiri oleh orang-orang terdekat mereka. Keluarga yang hadir dari pihak Titan di tambah beberapa kolega kepercayaan Titan yang turut menyaksikan hari bersejarah itu.
Ada hal yang begitu haru di pagi itu, di mana ayah Zara menghantarkan putrinya Zara dengan kursi roda. Zara berjalan mendorong kursi roda ayahnya. Sementara ayahnya memegang buket bunga pernikahan putrinya.
Titan yang sedang menunggu sang kekasih berjalan mendorong kursi roda ayahnya menghampiri calon suaminya yang tersenyum padanya dengan penuh haru.
Tuan Richardo memberikan tangan putrinya pada Titan yang menyambut bidadari nya penuh bahagia.
"Aku tidak pernah tahu kehadirannya di muka bumi ini. Aku juga tidak menimangnya dan menemaninya di saat ia sakit atau menyebutkan nama ayah untuk memanggilku. Aku baru mengetahui putriku saat dia bertemu jodohnya yang merupakan keponakanku sendiri. Terimakasih sudah membawa dia untukku sebelum ia menjadi tanggungjawab mu, namun aku hanya ingin katakan kepadamu bahwa aku tidak akan mengijinkan satu orangpun yang menyakitinya walaupun itu adalah kau sendiri Titan!" Ucap tuan Richardo dengan suara yang makin lama makin parau.
"Aku akan menjaga Zara dengan nyawaku, paman. Aku akan bahagiakan putrimu dengan apa yang aku miliki baik hatiku, cintaku dan hartaku. Aku mencintai Zara lebih dari cintaku pada diriku sendiri." Ucap Titan meyakinkan pamannya.
"Terimakasih Titan. Silahkan ucapkan janji suci pernikahan kalian." Ucap tuan Richardo lalu berdiri disebelah nyonya Milan.
Nyonya Milan terlihat sangat bahagia saat melihat suaminya akhirnya hadir di hari pernikahan putrinya.
Janji pernikahan di depan Altar yang dibimbing langsung oleh pendeta, membuat keduanya merasa lega sudah resmi menjadi suami istri. Keduanya berciuman dengan sangat mesra.
Di Depan pintu gereja, Zara melemparkan bunganya untuk tamu undangan yang masih lajang. Bunga itu di sambut oleh Revo.
Tapi sayang, saat gelak tawa kemeriahan itu terjadi, tiba-tiba bunyi suara helikopter yang sudah terlihat di depan gereja.
Di dalam helikopter itu, sudah ada pembunuh bayaran dari pihak Nathan yang mengarahkan senjatanya ke arah Titan.
Suami dari Zara ini yang tidak siap untuk kabur hanya termangu membuat pihak musuh dengan cekatan melepaskan tembakannya.
"Titan....! Awaassss...! Akkkkhhhh!" Pekik Zara.
Di saat yang sama, Zara rela menjadikan tameng untuk melindungi suaminya hingga peluru itu mengenai punggungnya.
Helikopter kembali mengudara hingga anak buahnya Titan mengejar penjahat itu namun sudah menjauh.
"Zaraaaa....! Sayang....!" Pekik Titan memangku istrinya dengan tubuh gemetar.
Ia merasa sangat ceroboh karena berpikir, helikopter yang datang itu adalah helikopter miliknya yang akan membawa mereka ke bandara untuk bulan madu.
Tidak tahunya itu adalah helikopter musuh. Pasukan keamanan siap mengamankan lokasi kejadian.
Nyonya Milan berteriak histeris melihat tubuh putrinya bersimbah darah. Walaupun begitu, Zara masih bisa membuka matanya menatap wajah sang suami dengan air mata berlinang.
Dalam sekejap wajah cantik yang berpoleskan make-up lembut berubah menjadi sangat pucat seperti mayat hidup.
Revo segera menghubungi helikopter milik bosnya itu yang baru saja muncul dari atas langit.
Zara segera dievakuasi suami dan ibunya yang terus menjerit memanggil Zara.
Semuanya tidak menyangka bakalan ada insiden seperti ini mengingat tempat itu sangat rahasia dam tidak mungkin diketahui oleh musuh kecuali ada yang berakhir.
"Revo....! Cari tahu siapa yang telah mengkhianati kita dan hukum ia seberat-beratnya." Titah Titan saat helikopter itu sudah mulai bergerak menuju rumah sakit.
"Baik Master!" Ucap Revo terlihat sedih.
...----------------...
Zara segera dievakuasi ke rumah sakit dengan helikopter milik Titan. Sementara kedua orangtuanya Zara menempuh perjalanan dengan mobil untuk mencapai rumah sakit.
Sepanjang perjalanan nyonya Milan tidak henti-hentinya menangisi putrinya. Ia tidak menyangka jika hari bahagia putrinya dinodai dengan dendam membara sang tuan muda putra presiden yang tidak bisa memiliki Zara.
"Apa yang terjadi sebenarnya, Zara? Aku tidak mengerti semua ini?" Tanya tuan Richardo yang belum mengetahui kehidupan masa kelam mantan kekasihnya itu.
"Semua bermula karena diriku yang hanya dijadikan oleh seorang selir dari tuan Jeremy. Ia selalu memanfaatkan aku dan Zara untuk mencapai ambisinya sebagai salah satu menteri di jajaran masa presiden yang saat ini berkuasa." Ucap Nyonya Milan sambil menangis.
"Lalu, apa hubungannya dengan putriku Zara?"
"Ia tahu kalau Zara masih suci dan Nathan sangat tergila-gila kepada putri kita Zara. Hanya saja ia tidak ingin menikahi Zara tapi ingin menjadikan Zara sama sepertiku hanya sebagai istri simpanannya yang tidak punya kekuatan hukum apapun di mata dunia." Ucap nyonya Milan.
"Kurangajar...! Aku akan membuat putra presiden itu menyesal karena telah melecehkan putriku Zara. Ia tidak tahu putri siapa yang berusaha ia bodohi demi memuaskan nafs* bejatnya itu." Umpat tuan Richardo dengan menahan geram.
Di rumah sakit, Zara segera ditangani oleh dokter untuk melakukan operasi pengangkatan peluru yang bersarang di punggung mulusnya itu.
Titan mengepalkan kedua tangannya ingin membunuh Nathan saat ini juga. Tapi ia masih penasaran siapa yang sudah membocorkan rahasia pernikahannya dengan Zara padahal semua tamu undangan sudah bersumpah untuk tidak memberitahu lokasi pernikahan mereka.
"Nathan..! Jika kamu kira aku takut kepadamu, kamu salah besar Nathan. Aku akan membuat dirimu hidup segan mati tak mau." Gumam Titan penuh amarah.
Dreeett...
Titan melihat ponselnya yang ternyata adalah Asistennya Revo. Ia sangat semangat untuk menerima panggilan itu.
"Aku harap kamu memberi kabar terbaik untukku atau akan mematahkan hidungmu!" Ancam Titan.
"Master...! aku sudah mendapatkan informasi yang sangat menarik untuk master. Pasti anda tidak percaya mendengar nama pengkhianat ini Master." Ucap Revo terbata-bata.
"Cepat katakan karena aku tidak ingin terlalu berbelit-belit...!" Desak Titan sudah tidak sabaran.
"Dia adalah pastor yang telah menikahi kalian berdua, Master!" Untuk Revo sontak membuat Titan merasa dadanya terasa sesak.
"Pastor Alberto?" Tanya Titan mematikan jawaban Revo agar ia tidak salah dengar.
"Benar Master. Keluarganya di ancam dibunuh jika ia tidak memberi informasi pernikahan anda." Ucap Revo lagi.
"Kurangajar kau Nathan ....! Kau benar-benar iblis. Aku akan mencincang tubuhmu dan membuangnya ke laut. Kau tidak pantas hidup walaupun itu harus berada di penjara." Gumam Titan dengan wajah terlihat sangat kelam.
"Apa yang harus kita lakukan dengan pastor itu, master?" Tanya asisten Revo.
"Paksa dia mengakui kesalahannya dan ia terpaksa melakukannya dibawah ancaman Nathan." Perintah Titan tegas.
"Baik Master. Kalau begitu aku harus mengamankan pastor itu terlebih dahulu sebelum ia dibunuh oleh orang-orangnya Nathan." Ucap Revo lalu mengakhiri pembicaraannya dengan Titan.
Tidak lama dokter keluar dari ruang operasi menemui Titan yang sudah berdiri di hadapan dokter dengan tubuh yang terasa sangat lemas saat ini.
"Istri anda selamat Tuan Titan." Ucap dokter membuat Titan begitu lega mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
B' arti titan ma zara sepupu donk thor..
Smoga zara selamat & baik" az..
2023-02-13
2