Zara tidak bisa berbuat apa-apa saat ini selain berdoa. Ia berharap suaminya cepat datang dan menyingkirkan kedua orang ini yang terus memperhatikan dirinya.
Ia meminta kepada pramugari untuk pindah tempat duduk. Namun tidak ada yang mau bertukar tempat duduk Zara. Gadis ini harus pasrah menerima nasibnya.
Untuk mengatasi kegugupannya, ia terpaksa membaca novel online yang sudah ia download agar bisa menikmati setiap cerita yang ada di dalam novel itu.
Saking takutnya, Zara sampai tidak mau makan makanannya yang diberikan oleh pramugari. Ia lebih memilih makan hamburger yang ia beli di bandara sebagai makan siangnya.
"Apakah kamu tidak makan makan siang mu?" Tanya seorang pemuda di sebelahnya?"
"Aku tidak menyukai makanan dari pesawat." Ucap Zara berusaha tenang.
"Apakah kamu takut makanan ini diracuni?"
Zara segera menggeleng dengan cepat. " Tidak seperti itu. Aku sudah membeli burger ini untuk makan siang ku." Ucap Zara sambil mengigit hamburger miliknya.
Kedua pemuda itu saling berpandangan dan menyeringai licik. Zara terlihat berkeringat padahal AC di ruang kabin pesawat lumayan dingin.
Hingga pesawat itu tiba di tempat tujuan, Zara tidak bisa memejamkan matanya karena terlalu takut. Pesawat sudah mendarat dengan sempurna, namun kedua pria aneh bertubuh kekar itu dengan jas hitam, tidak juga mau bangkit dari tempat duduknya.
Zara akhirnya mengucapkan permisi pada kedua pemuda itu agar memberikan jalan agar ia bisa keluar.
"Permisi Tuan...! Saya harus segera turun karena teman-teman saya sudah turun." Pinta Zara.
"Apakah kamu tidak lihat nona? Penumpang masih padat berdiri mengambil barang mereka di bagasi." Ucap salah satu pria itu.
"Tidak apa. Setidaknya saya ingin keluar dari sini. Kalau kalian berusaha menghalang-halangi ku, aku akan melaporkan kalian pada pramugari." Ucap Zara dengan suara lantang dan wajah kelam..
Alhasil, ucapan Zara memancing penumpang lain melihat ke arah mereka. Seorang kakek yang begitu berwibawa menegur kedua pria itu.
"Ada apa dengan kalian berdua? bukankah gadis itu ingin keluar dari situ?"
Merasa jadi pusat perhatian orang banyak, akhirnya kedua pria aneh itu bangkit dan memberikan jalan untuk Zara. Zara yang tidak terlalu dekat dengan teman-temannya secepatnya turun sambil menarik koper kecil miliknya menyusul teman-temannya yang begitu gembira saat tiba di kota tujuan.
Zara mengusap air matanya karena ia merasa Titan telah meninggalkan dirinya sendirian." Ternyata kamu adalah seorang penipu. Kau sangat egois dan pintar memanipulasi perasaanku. Aku membencimu, Titan." Gumam Zara lirih.
Sementara Zara tidak tahu kalau Titan sudah berada di sampingnya. Ia membiarkan wanita ini berjalan sambil menangis karena ia mau melihat seberapa butuhnya Zara pada dirinya.
Para siswa itu di absen ulang saat memasuki bus. Tibalah nama Zara disebut oleh nyonya Flo, namun gadis itu belum tampak batang hidungnya.
"Tinggalkan saja dia Miss Flo! Lagi pula Zara bisa naik taksi menuju hotel." Ucap teman yang lain yang tidak suka menunggu Zara.
"Baiklah. Ayo kita berangkat!" Ucap nyonya Flo tidak mempedulikan Zara yang berlari dengan cepat dari kejauhan untuk bisa mengejar bos miliknya.
"Hei...tunggu aku!" Panggil Zara berulangkali seakan nafasnya hampir habis.
Sementara beberapa temannya yang melihat dia dari dalam bis hanya terkekeh melihat Zara seperti orang gila.
"Mampus kamu Zara. Semoga ada orang menculik mu. Dasar pelacur murahan..!" Ucap temannya yang bernama Bella.
"Aissh...! Kenapa mereka sangat jahat sekali kepadaku hingga tidak bisa menunggu ku sebentar saja." Umpat Zara dengan nafas tersengal-sengal.
Tiba-tiba tubuh Zara di sambar seseorang dan ia melintasi jalanan yang bisa ia lihat di mana bis yang ia kejar berada di bawahnya.
Zara mengerti kalau saat ini, suaminya sedang membawanya ke hotel tempat sekolahnya akan menginap. Dalam sekejap, mereka sudah berada di depan hotel dan Zara melihat Titan yang sedang berdiri di hadapannya menatapnya acuh.
"Puas kamu mengerjai aku, hah?" Bentaknya sambil menarik kopernya masuk ke lobi hotel.
Titan meraih pinggang Zara menahan wanitanya untuk tidak meninggalkan dirinya begitu saja." Aku ingin bercinta denganmu sebelum teman-temanmu tiba di hotel ini."
"Tidak akan...! Kau sangat membuatku kesal seharian ini. Aku hampir mati ketakutan karena dirimu. Sekarang enyalah dari hadapanku." Kesal Zara dengan wajah cemberut.
"Kau terlalu menguji kesabaran ku baby. Aku hanya ingin punya darimu. Banyak wanita yang kuliah membawa perut besarnya ke kampus. Itu hanya berlangsung tidak lama.
Kenapa kamu terlalu berpegang pada prinsip mu hingga mengabaikan kewajibanmu sebagai istri untuk memberi aku keturunan?" Ketus Titan.
"Apakah karena keinginan bodoh mu itu yang membuat kamu mengabaikan aku?"
"Tentu saja. Karena kamu adalah wanita keras kepala yang sangat menyebalkan. Sekarang masuklah. Makan dan minum sesuatu di restoran hotel. Kamu pasti lapar saat ini." Ucap Titan.
Titan memberikan koper milik Zara ke pelayan hotel untuk dititipkan. Sementara mereka sudah duduk di restoran sambil melihat menu yang akan mereka santap saat ini.
Usai keduanya makan malam, tidak lama bis yang membawa rombongan sekolah Zara sudah tiba di depan lobi hotel.
Mereka beramai-ramai turun dari bis lalu masuk ke hotel itu disambut oleh petugas hotel. Teman-temannya Zara yang tadi sempat melihat Zara ketinggalan bis, tersentak melihat gadis itu duduk dengan tenang menikmati makanan penutupnya.
Merekapun menghampiri Zara dan menanyakan Zara yang sudah tiba di hotel duluan." Bagaimana mungkin kamu sudah berada di sini padahal kamu tadi ketinggalan bus.
Zara menatap suaminya yang tidak terlihat oleh teman-temannya. Suaminya memberi kesempatan untuk Zara agar gadis itu memberikan alasan yang cukup masuk akal agar temannya paham.
"Aku menumpang taksi dan laju taksi itu sangat cepat dan tanpa saya sadari sudah tiba di hotel ini. Saya bahkan sudah makan malam dan ini makan penutupnya." Ucap Zara di sambil tersenyum sinis..
"Aku tidak ingin tidur dengan si ja**Ng ini." Ucap Bella.
"Hei kau...! Lebih baik kamu booking kamar hotel sendiri karena kami tidak suka sekamar denganmu." Ucap Kayla.
"Tidak usah kuatir, aku sudah punya kamar sendiri yang sangat mewah. Aku juga tidak ingin sekamar dengan kutu busuk karena baunya sangat menjijikkan." Ucap Zara lalu segera bangkit menuju liftnya.
Nyonya Flo yang melihat Zara begitu geram dengan gadis ini." Dari mana saja kamu berengsek?"
"Aku bisa mengadukan mu ke pemilik sekolah bahwa kamu adalah seorang guru yang selalu tebang pilih pada siswamu sesuai dengan suasana hatimu. Jangan lupa aku juga punya pengaruh besar untuk menendang mu dari sekolah itu, paham nyonya Flo?" Ucap Zara sambil mengibas tangannya ke bahu nyonya Flo yang hanya bisa melongo.
Deggggg....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments