Kebiasaan Makan

Jangan larang aku untuk melakukan tugasku sebagai istri, sebab aku telah di ajari sejak sejak kecil untuk melakukan apa yang sudah menjadi tugasku, pun aku telah belajar mengenai tugasku sebagai istri jauh sebelum kita menikah.

Jika kamu tak ingin aku mengharapkan sesuatu darimu, maka akan kulakukan, tapi tidak dengan tugasku, dicintai olehmu memang bukan tugasku, tapi melayanimu adalah tugasku sebagai istri.

(Zulaikha Azkadina)

***

Zulaikha begitu terkejut saat ia menyadari siapa yang saat ini sedang menariknya. Tareeq, pria itu membawanya ke kamar dengan gerakan cepat tanpa mengatakan apa pun sebelumnya, hingga mereka tiba di kamar, tak lupa pria itu mengunci pintu kamarnya.

"Apa maumu?" tanya pria itu dengan wajah datar.

"Mauku? Mauksudnya apa?" Zulaikha sungguh tidak mengerti kemana arah pembicaraan suaminya itu.

Yang benar saja, ini masih pagi dan Zulaikha belum melakukan apa pun selain berpindah kamar ke kamar Nameera, lalu apa yang membuat pria itu tampak keberatan dan kesal?

"Apa maumu melakukan semuanya untukku?" ulangnya sedikit memperjelas.

Zulaikha membuka mulutnya pertanda ia mengerti maksud Tareeq kali ini. "Apa ada yang salah?" Tak lantas menjawab, gadis itu justru balik bertanya.

"Aku sudah bilang jangan mengharapkan apa pun dariku, bukankan kamu sudah paham maksud perkataanku waktu itu?" tanya Tareeq.

"Aku jelas sangat paham, dan apa yang kulakukan sama sekali tidak memiliki hubungan dengan laranganmu, jadi di mana salahnya?"

Tareeq terdiam sejenak, ia mengakui apa yang dikatakan Zulaikha memang benar, tak ada hubungan diantara keduanya. Hanya saja ia takut terbiasa dengan semua itu, tapi ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.

"Tapi tetap saja, aku bisa melakukannya sendiri tanpa bantuanmu, jadi kamu tak perlu repot-repot melakukannya, kamu ...." Ucapan Tareeq terputus saat terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar.

"Maaf Tuan, Tuan Husein memanggil anda dan istri untuk sarapan bersama," ucap salah seorang pelayan di rumah itu dengan bahasa Arab.

"Baik, kami akan segera turun," sahut Tareeq menoleh ke arah pintu kamar. Baru saja ia kembali menatap Zulaikha dan hendak melanjutkan kata-katanya, tapi gadis itu lebih dulu berbicara.

"Silahkan larang aku untuk berharap padamu, tapi jangan halangi aku melakukan tugasku," serunya lalu segera keluar dari kamar itu.

Tareeq menatap kepergian Zulaikha dengan mulut yang sudah terbuka, tapi tak jadi berbicara. "Astaga, ternyata pendiriannya kuat juga," gumamnya, lalu ikut keluar dari kamar dan menuju ke meja makan.

Tanpa ia sadari, Zulaikha mengikutinya dari belakang. Rupanya gadis itu tidak langsung menuju ke meja makan, melainkan menunggu Tareeq lebih dulu di balik guci antik raksasa yang berada tidak jauh dari kamarnya. Ia tahu Bibi Afra akan kembali menyudutkannya jika dirinya datang lebih dulu dari pada sang suami.

Tareeq menautkan alisnya saat tidak mendapati Zulaikha di meja makan bersama sang Kakek dan Bibi.

"Kakek, apa Kakek melihat Zulaikha?" tanya Tareeq seraya mengambil tempat duduk di hadapan pria usia lanjut itu.

"Apa maksudmu, Tareeq, bukankah yang di belakangmu itu Zulaikha? Kakek Husein menunjuk ke arah belakang Tareeq, membuat pria itu ikut menoleh ke belakang, dan benar saja, gadis itu benar-benar berada di belakangnya dan langsung mengambil tempat di samping sang suami.

Di atas meja makan telah tersedia aneka makanan khas Qatari. Mulai dari makanan ringan seperti yoghurt, keju, zaitun dan buah lainnya, serta makanan berat seperti machboos, yaitu nasi yang dimasak dengan berbagai macam rempah hingga menghasilkan aroma dan rasa yang begitu menggugah selera, lalu disajikan dengan segala jenis daging seperti ayam, domba, udang, unta, atau ikan. Jika dilihat sekilas, machboos hampir mirip dengan nasi biryani, yaitu makanan khas dari India.

Karena Zulaikha yang terbiasa makan nasi, akhirnya dengan begitu lincah, gadis itu menyajikan machboos di atas piring lalu di berikan kepada Tareeq.

"Aneh sekali, bagaimana mungkin seorang yang sudah berstatus sebagai istri tidak mengetahui kebiasaan makan suaminya? Tareeq itu tidak terbiasa makan makanan berat saat sarapan, dia lebih suka meminum kopi, susu atau bahkan yoghurt dan memakan buah Ziatun atau kurma saat sarapan," ucap Bibi Afra, membuat gadis itu sedikit malu.

"Maaf, aku tidak tahu," ucapnya lalu menarik piring yang berada di hadapan Tareeq ke hadapannya dan mengganti makanan sang suami dengan susu dan buah Zaitun.

"Tidak apa-apa, Nak. Namanya juga pengantin baru beda Negara, pasti ada saja kebiasaan yang berbeda," ucap Kakek Husein begitu lembut, membuat rasa malu yang menghampiri Zukaikha sedikit berkurang.

"Itu sebabnya aku lebih suka jika Tareeq menikah dengan Qifty, gadis asli Qatar, seorang dokter yang sangat cerdas, bukannya gadis seperti dia," sarkas Bibi Afra seraya menunjuk Zulaikha.

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

tareeq bersyukurlah jadi manusia ada yg perhatiin dan bibi Afra terlalu songong sekali

2023-10-07

1

Authophille09

Authophille09

tobat bik Afra, merusuh Bae kerjaannya🥱

2023-03-24

1

Authophille09

Authophille09

Tareeq Tareeq🤦 bukannya bersyukur diperhatikan sama Zul malah bertingkah, giliran Zul ngambek ngga mau merhatiin lagi nyahok baru.

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Surya yang Meredup
2 Welcome to Qatar
3 Nameera si Gadis Qatar
4 Dua Pria Beda Generasi
5 Menyampaikan Amanah
6 Korban Broken Home
7 Bakso ala Zulaikha
8 Dia yang Tidak Sempurna
9 Kakak Ipar
10 Gadis dengan Abayha
11 Dia Calon Istriku
12 Aku Pamit
13 Pengakuan Sang Mantan
14 Hubungan Tanpa Cinta
15 Jangan Berharap Lebih
16 Boleh Aku Menggandeng Tanganmu?
17 Ancaman Bibi Afra
18 Bekerja dalam Senyap
19 Kebiasaan Makan
20 Membuatnya Terbiasa
21 Kamu Sangat Tampan Saat Tersenyum
22 Nameera Drop
23 Memiliki Dua Istri?
24 Mulai Terbiasa
25 Rindu yang Tak Sampai
26 Ternyata Kamu Cantik juga.
27 Kemarahan Tareeq
28 Di mana Dia?
29 Merindukannya
30 Memperlakukanmu Sebagai Istriku
31 Gombalan Pria Qatar
32 Angin Segar Untuk Nameera
33 Saat Harus Memilih
34 Misi Zulaikha dan Tareeq
35 Pertemuan dengan Billy
36 Liciknya Qifty
37 Saat Ujian Kembali Menghampiri
38 Kamu Licik Aku Lebih Licik
39 Hikmah dari Allah
40 Memafkan itu Menenangkan
41 SPA dan Setrika
42 Pertemuan Karena Ngidam
43 Rencana Buruk
44 Kadatangan Tiga Pria
45 Keberanian Zulaikha
46 Misi Penyelamatan
47 Curi Pandang
48 Cerita Tiga Pria
49 Permintaan Nameera
50 Jawaban Khalid dan Ali
51 Keputusan Nameera
52 Uhibbuka Fillah
53 Rasa Gelisah
54 Kembali Hancur
55 Terpuruk Lagi
56 Kembalilah ke Qatar
57 Menuju Pernikahan Nameera
58 Pesta Pernikahan di Qatar
59 Melepas Kerinduan
60 Hamidun?
61 Ujian Kesabaran
62 Pria Baik
63 Dijodohkan Lagi
64 Balapan Unta
65 Welcome Baby F
66 Kebahagiaan Zulaikha
67 Permintaan Maaf Qifty
68 Saran Untuk Khalid
69 Kejutan Untuk Zulaikha
70 Tasbih Cinta (TAMAT)
71 He's Not A Bad Boy
72 PROMO NOVEL BARU
73 MOZAIK KENANGAN
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Surya yang Meredup
2
Welcome to Qatar
3
Nameera si Gadis Qatar
4
Dua Pria Beda Generasi
5
Menyampaikan Amanah
6
Korban Broken Home
7
Bakso ala Zulaikha
8
Dia yang Tidak Sempurna
9
Kakak Ipar
10
Gadis dengan Abayha
11
Dia Calon Istriku
12
Aku Pamit
13
Pengakuan Sang Mantan
14
Hubungan Tanpa Cinta
15
Jangan Berharap Lebih
16
Boleh Aku Menggandeng Tanganmu?
17
Ancaman Bibi Afra
18
Bekerja dalam Senyap
19
Kebiasaan Makan
20
Membuatnya Terbiasa
21
Kamu Sangat Tampan Saat Tersenyum
22
Nameera Drop
23
Memiliki Dua Istri?
24
Mulai Terbiasa
25
Rindu yang Tak Sampai
26
Ternyata Kamu Cantik juga.
27
Kemarahan Tareeq
28
Di mana Dia?
29
Merindukannya
30
Memperlakukanmu Sebagai Istriku
31
Gombalan Pria Qatar
32
Angin Segar Untuk Nameera
33
Saat Harus Memilih
34
Misi Zulaikha dan Tareeq
35
Pertemuan dengan Billy
36
Liciknya Qifty
37
Saat Ujian Kembali Menghampiri
38
Kamu Licik Aku Lebih Licik
39
Hikmah dari Allah
40
Memafkan itu Menenangkan
41
SPA dan Setrika
42
Pertemuan Karena Ngidam
43
Rencana Buruk
44
Kadatangan Tiga Pria
45
Keberanian Zulaikha
46
Misi Penyelamatan
47
Curi Pandang
48
Cerita Tiga Pria
49
Permintaan Nameera
50
Jawaban Khalid dan Ali
51
Keputusan Nameera
52
Uhibbuka Fillah
53
Rasa Gelisah
54
Kembali Hancur
55
Terpuruk Lagi
56
Kembalilah ke Qatar
57
Menuju Pernikahan Nameera
58
Pesta Pernikahan di Qatar
59
Melepas Kerinduan
60
Hamidun?
61
Ujian Kesabaran
62
Pria Baik
63
Dijodohkan Lagi
64
Balapan Unta
65
Welcome Baby F
66
Kebahagiaan Zulaikha
67
Permintaan Maaf Qifty
68
Saran Untuk Khalid
69
Kejutan Untuk Zulaikha
70
Tasbih Cinta (TAMAT)
71
He's Not A Bad Boy
72
PROMO NOVEL BARU
73
MOZAIK KENANGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!