Welcome to Qatar

Zukaikha duduk sembari menyandarkan tubuhnya di kursi pesawat, sesekali ia menyeruput minuman coklat panas yang masih mengepulkan asap dengan aroma khas cokelat yang begitu menggugah selera.

Sudah beberapa jam berlalu sejak Zulaikha meninggalkan Jakarta menuju Qatar. Ya Qatar adalah pilihannya saat ini untuk menenangkan diri setelah semua yang terjadi. Bukan ingin melarikan diri dari kenyataan, hanya saja ia butuh waktu untuk kembali menguatkan hatinya yang semakin rapuh.

Masih teringat jelas bagaimana perkataan mantan calon suaminya yang tiba-tiba membatalkan pernikahan di saat undangan telah menyebar, belum lagi cibiran demi cibiran yang harus ia terima dari para tetangga karena pembatalan pernikahan itu. Ah, mengingatnya saja dadanya terasa sesak, bahkan air matanya yang semula ia sangka sudah habis kini seolah ingin kembali tumpah.

Apakah belum cukup ia menderita batin selama setahun karena kepergian orang tuanya? Mengapa di saat hatinya mulai perlahan sembuh, ia justru kembali dihempaskan ke dasar lubang yang sangat curam? Lagi-lagi pertanyaan yang tak memiliki jawaban kembali berputar di pikirannya, seolah ingin mencari kambing hitam atas semua yang ia alami.

Zulaikha membuang tatapannya keluar jendela, tidak lama lagi ia akan mendarat di negara yang hanya merupakan semenanjung kecil tapi begitu kaya akan gas bumi. Awan tebal mulai tempak menghiasi langit, seolah menyambut kedatangannya.

"Welcome to Qatar!" ucap seorang Pramugari saat pesawat berhasil landing di Bandara Internasional Doha Hamad. Cuaca cerah serta embusan angin menyapa wajah gadis berparas cantik khas melayu Indonesia itu tatkala keluar dari pesawat sambil menarik koper kecilnya.

Menjelang akhir tahun seperti ini, Qatar mengalami musim dingin, tapi jangan membayangkan musim dinginnya sama dengan musim dingin di Swedia atau pun Korea. Sebab musim dingin di Qatar hanya terasa sejuk bahkan kadang sedikit hangat.

Akan tetapi, musim dingin di negara ini cukup membuat suasana terasa begitu nyaman, cuaca yang cerah serta berangin, juga suhu yang tidak terlalu dingin dan tidak panas, sangat cocok untuk liburan sekaligus melangsungkan ajang olah raga seperti sepak bola.

Langkah kakinya terus membawanya masuk ke dalam bandara tersebut. Ada rasa kagum dan takjub saat melihat suasana bandara yang sangat megah itu, bahkan ia dinobatkan sebagai salah satu bandara termewah di dunia.

"Permisi, Bu. Maaf tolong ganti pakaian anda dengan pakaian yang lebih sopan." Seorang petugas bandara menghadang Zulaikha dengan menggunakaa bahasa Inggris.

"What? Memangnya apa yang salah dengan pakaianku?" tanya Zulaikha sembari menunjuk ke arah pakaiannya dengan bahasa Inggris pula.

Jika dilihat sekilas tidak ada yang aneh dengan pakaiannya yang bergaya kasual, celana jeans longgar yang ia padukan dengan kaos lengan 3/4, serta rambut yang dikuncir kuda seperti biasa.

Petugas wanita itu lantas penunjuk bahu Zulaikha yang yang terekspos sempurna karena memang model kerah bajunya yang lumayan lebar sehingga memperlihatkan bahu hingga sebagian lengan atasnya.

"Wanita harus menutupi bahu mereka dan menghindari mengenakan rok pendek. Baik pria maupun wanita disarankan untuk tidak mengenakan celana pendek atau atasan tanpa lengan, ketika pergi ke gedung-gedung pemerintah, fasilitas kesehatan, atau mall," ucap petugas wanita itu menyebutkan aturan bagi para pengunjung yang melakukan perjalanan ke negaranya.

Zulaikha langsung menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa tentang keistimewaan negara ini. Qatar merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi nilai dan hukum Islam. Meski saat ini sedang berlangsung ajang piala dunia, di mana banyak para pendukung yang datang dari berbagai negara, Qatar tetap bersikap tegas terhadap aturan dan hukum negaranya.

"Baik aku akan menggantinya," ucap Zulaikha dan langsung pergi ke toilet dan mengganti bajunya dengan kemeja panjang yang sedikit longgar.

"Oke, aku harus cepat sampai di penginapan biar nanti malam bisa lihat Mas Messyku, lumayan buat melupakan pria breng*** itu," gumamnya lalu keluar dari toilet dengan langkah buru-buru.

Bugh

Tubuh Zulaikha terhuyung ke belakang, tangan gadis itu terulur ke depan untuk meminta pertolongan dari si penabrak agar dia mau manariknya, tapi sayang seribu sayang, pria berkacama mata hitam dengan setelan jas lengkap itu justru diam melihat adegan demi adegan di mana Zulaikha mendarat cantik di lantai yang cukup keras.

"Auw," pekik Zulaikha sembari mengusap bokong dan sikunya yang terasa sakit, ia melayangkan tatapan tajamnya ke pria yang masih saja melihatnya dengan tatapan meremehkan tanpa berniat untuk menolongnya.

"Eh, Pak, mata Bapak di mana sih? Orang segede ini masih aja di tabrak, atau memang sengaja mau adu kekuatan, hah? Dasar Bapak-bapak tidak peka, sok ganteng, bukannya nolongin malah dilihat-lihatin kayak gitu, mau nagih utang? Sorry ane tak mengenal ente," cerocos Zulaikha panjang lebar meggunakan bahasa Indonesia sambil berkacak pinggang.

"Apa yang gadis ini katakan? Cepat singkirkan dia, mengahalangi jalanku saja, bukannya minggir malah bicara tidak jelas," dumel pria itu kepada dua pengawalnya dengan bahasa Arab.

"Hey, hey, ente ngomong apa? Bicara tuh yang jelas, jangan kumur-kumur, di sini lagi nggak butuh relawan iklan obat kumur," balas Zulaikha lagi dengan begitu nyolot.

Dua pengawal pria tadi akhirnya menghampiri Zulaikha dan hendak menggeser tubuh mungil gadis itu ke samping.

"Eh eh, jangan sentuh-sentuh yah," tolak Zulaikha tetap bersikeras bertahan di tempatnya.

Merasa geram, salah satu pengawal itu akhirnya mengangkat tubuh Zulaikha layaknya mengangkat patung manekin dan membawanya menjauh dari bosnya.

"Hey, dasar kurang asam yah kalian, hey, hey," teriaknya merasa kesal saat pria itu bersama dua pengawalnya sudah melangkah menjauh.

Zulaikha melanjutkan perjalanannya dengan perasaan dongkol, ia langsung pergi ke penginapan yang lokasinya tidak jauh dari Stadion Ahmed bin Ali, salah satu stadion yang akan menjadi tempat pertandingan antara Argentina dan Australia di babak 16 besar malam ini.

Beristirahat sejenak untuk meghilangkan rasa lelah adalah tujuannya saat ini sebelum malam nanti ia akan menyaksikan pemain bola favoritnya bertanding secara langsung.

Pukul 21.30 Zulaikha terbangun dan langsung melotot saat melihat jam di ponselnya. "Astaga, aku terlambat," ucapnya lalu segera bersiap-siap dengan gerakan cepat.

Karena jarak stadion yang tidak jauh, sehingga untuk sampai ke sana, Zulaikha memilih berlari, hitung-hitung menghemat biaya transportasi, meski lelah tentu akan ia dapatkan.

"Hosh hosh, hampir sampai." Gadis itu sejenak berhenti untuk mengatur napas sebelum kembali melanjutkan larinya. Tapi sayang, sebelum memasuki stadion, ia tidak sengaja menabrak seorang pria bertubuh tinggi berotot hingga terjatuh sendiri layaknya kecelakaan tunggal, pria yang di tabrak tadi justru tidak bergeser dari tempatnya sama sekali.

"Maaf, Pak, saya tidak sengaja," ucapnya dengan bahasa Inggris sembari berdiri.

"Ck, dasar gadis ceroboh," sinisnya sembari membersihakan bajunya yang tadi di tabrak oleh Zulaikha. "Kalau jalan pakai mata," lanjutnya menggunakan bahasa Inggris dengan tatapan tajam lalu pergi begitu saja meninggalkan Zulaikha.

"Dasar pria sombong, bukannya nanya 'kamu nggak apa-apa?' cih!" umpat Zulaikha dengan suara pelan sembari menatap punggung pria itu semakin menjauh.

"Eh, tunggu dulu, bukannya dia pria sombong yang di bandara? dia bilang apa tadi? 'kalau jalan pakai mata?' hahah dasar be90, di mana-mana juga orang kalau jalan itu pakai kaki, kalau melihat baru pakai mata, haduh parah, dasar sok ganteng ... tapi memang ganteng sih," ucapnya lirih di akhir kalimat.

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

2 kali dan tertabrak trus

2023-10-06

1

Neneng cinta

Neneng cinta

jodohmu x zu...♥️♥️♥️

2023-02-12

1

manda_

manda_

lanjut thor

2023-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Surya yang Meredup
2 Welcome to Qatar
3 Nameera si Gadis Qatar
4 Dua Pria Beda Generasi
5 Menyampaikan Amanah
6 Korban Broken Home
7 Bakso ala Zulaikha
8 Dia yang Tidak Sempurna
9 Kakak Ipar
10 Gadis dengan Abayha
11 Dia Calon Istriku
12 Aku Pamit
13 Pengakuan Sang Mantan
14 Hubungan Tanpa Cinta
15 Jangan Berharap Lebih
16 Boleh Aku Menggandeng Tanganmu?
17 Ancaman Bibi Afra
18 Bekerja dalam Senyap
19 Kebiasaan Makan
20 Membuatnya Terbiasa
21 Kamu Sangat Tampan Saat Tersenyum
22 Nameera Drop
23 Memiliki Dua Istri?
24 Mulai Terbiasa
25 Rindu yang Tak Sampai
26 Ternyata Kamu Cantik juga.
27 Kemarahan Tareeq
28 Di mana Dia?
29 Merindukannya
30 Memperlakukanmu Sebagai Istriku
31 Gombalan Pria Qatar
32 Angin Segar Untuk Nameera
33 Saat Harus Memilih
34 Misi Zulaikha dan Tareeq
35 Pertemuan dengan Billy
36 Liciknya Qifty
37 Saat Ujian Kembali Menghampiri
38 Kamu Licik Aku Lebih Licik
39 Hikmah dari Allah
40 Memafkan itu Menenangkan
41 SPA dan Setrika
42 Pertemuan Karena Ngidam
43 Rencana Buruk
44 Kadatangan Tiga Pria
45 Keberanian Zulaikha
46 Misi Penyelamatan
47 Curi Pandang
48 Cerita Tiga Pria
49 Permintaan Nameera
50 Jawaban Khalid dan Ali
51 Keputusan Nameera
52 Uhibbuka Fillah
53 Rasa Gelisah
54 Kembali Hancur
55 Terpuruk Lagi
56 Kembalilah ke Qatar
57 Menuju Pernikahan Nameera
58 Pesta Pernikahan di Qatar
59 Melepas Kerinduan
60 Hamidun?
61 Ujian Kesabaran
62 Pria Baik
63 Dijodohkan Lagi
64 Balapan Unta
65 Welcome Baby F
66 Kebahagiaan Zulaikha
67 Permintaan Maaf Qifty
68 Saran Untuk Khalid
69 Kejutan Untuk Zulaikha
70 Tasbih Cinta (TAMAT)
71 He's Not A Bad Boy
72 PROMO NOVEL BARU
73 MOZAIK KENANGAN
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Surya yang Meredup
2
Welcome to Qatar
3
Nameera si Gadis Qatar
4
Dua Pria Beda Generasi
5
Menyampaikan Amanah
6
Korban Broken Home
7
Bakso ala Zulaikha
8
Dia yang Tidak Sempurna
9
Kakak Ipar
10
Gadis dengan Abayha
11
Dia Calon Istriku
12
Aku Pamit
13
Pengakuan Sang Mantan
14
Hubungan Tanpa Cinta
15
Jangan Berharap Lebih
16
Boleh Aku Menggandeng Tanganmu?
17
Ancaman Bibi Afra
18
Bekerja dalam Senyap
19
Kebiasaan Makan
20
Membuatnya Terbiasa
21
Kamu Sangat Tampan Saat Tersenyum
22
Nameera Drop
23
Memiliki Dua Istri?
24
Mulai Terbiasa
25
Rindu yang Tak Sampai
26
Ternyata Kamu Cantik juga.
27
Kemarahan Tareeq
28
Di mana Dia?
29
Merindukannya
30
Memperlakukanmu Sebagai Istriku
31
Gombalan Pria Qatar
32
Angin Segar Untuk Nameera
33
Saat Harus Memilih
34
Misi Zulaikha dan Tareeq
35
Pertemuan dengan Billy
36
Liciknya Qifty
37
Saat Ujian Kembali Menghampiri
38
Kamu Licik Aku Lebih Licik
39
Hikmah dari Allah
40
Memafkan itu Menenangkan
41
SPA dan Setrika
42
Pertemuan Karena Ngidam
43
Rencana Buruk
44
Kadatangan Tiga Pria
45
Keberanian Zulaikha
46
Misi Penyelamatan
47
Curi Pandang
48
Cerita Tiga Pria
49
Permintaan Nameera
50
Jawaban Khalid dan Ali
51
Keputusan Nameera
52
Uhibbuka Fillah
53
Rasa Gelisah
54
Kembali Hancur
55
Terpuruk Lagi
56
Kembalilah ke Qatar
57
Menuju Pernikahan Nameera
58
Pesta Pernikahan di Qatar
59
Melepas Kerinduan
60
Hamidun?
61
Ujian Kesabaran
62
Pria Baik
63
Dijodohkan Lagi
64
Balapan Unta
65
Welcome Baby F
66
Kebahagiaan Zulaikha
67
Permintaan Maaf Qifty
68
Saran Untuk Khalid
69
Kejutan Untuk Zulaikha
70
Tasbih Cinta (TAMAT)
71
He's Not A Bad Boy
72
PROMO NOVEL BARU
73
MOZAIK KENANGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!