Waktu terus berjalan hingga adzan subuh mulai berkumandang. Tareeq terbangun dari tidurnya dalam posisi duduk. Leher dan punggungnya terasa sedikit pegal, belum lagi kakinya yang sejak semalam sudah tidak nyaman karena kejadian kemarin.
Tok tok tok
"Zul, apa kalian sudah bangun, Nak." Bibi Anisa mengetuk pintu kamar, hingga membuat gadis itu terbangun. Tareeq hanya diam memandangi gadis di hadapannya dalam diam.
"Iya, Bibi," sahut Zulaikha lalu bangkit dari tidurnya.
Sejenak Zulaikha menoleh ke arah Tareeq, pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu tampak menatapnya dari kursi tanpa bersuara.
Perlahan ia beranjak dari tempat tidur lalu menuju ke arah pintu yang bersebelahan dengan kursi Tareeq.
"Kamu ingin minum apa setelah sholat subuh nanti? Air putih, teh, kopi atau susu?" tanya Zulaikha sedikit menoleh ke arah sang suami.
"Apa saja," jawab pria itu singkat.
Tanpa berusara lagi, Zulaikha langsung keluar dari kamar, setelah itu Tareeq segera mengganti pakaian tidurnya dengan gamis berwarna putih untuk ia pakai sholat subuh di masjid bersama Kakek Husein dan Paman Harun.
Matahari mulai terbit saat Tareeq memutuskan kembali ke rumah Paman Harun. Ia sedikit terkejut saat melihat rumah yang kini sudah mulai di dekorasi untuk acara resepsinya malam nanti.
Persiapan pernikahan ini tentu saja di urus oleh Bibi Anisa bekerja sama dengan Bu RT yang memang memiliki usaha Wedding Organizer, semuanya berjalan dengan cepat, apalagi semua biaya di tanggung oleh Tareeq, sehingga hanya dalam sekejap semua sudah berhasil dipesan, tinggal tunggu jadi saja.
Begitu pun dengan undangan pernikahan yang dilakukan melalui toa masjid selepas sholat subuh tadi. Hal itu sudah biasa dilakukan di desa apabila ingin mengundang seluruh penduduk desa tanpa terkecuali.
Tareeq memasuki kamar Zulaikha yang sudah rapi dan kosong, entah kemana pemilik kamar itu, tapi di atas meja sudah ada susu yang tersaji beserta kue kering khas desa itu.
Di minumnya susu hangat itu lalu mencicipi sedikit kue tersebut, kemudian dicicipnya lagi dan lagi. Tak ada suara apa pun yang keluar dari pria itu, hanya mata yang sesekali terpejam mengisyaratkan betapa nikmatnya susu dan kue itu di lidahnya.
Tak lama, pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Zulaikha yang mengenakan jubah mandi dan handuk yang menutupi rambut basahnya. Gadis itu menoleh sejenak ke arah Tareeq dan menunduk menyembunyikan wajahnya karena sedikit malu, malu karena baru kali ini ada pria lain yang melihatnya dalam keadaan seperti itu.
Dan begitu juga dengan Tareeq yang baru pertama kali melihat wanita dalam keadaan seperti Zulaikha saat ini, membuatnya langsung mengalihkan tatapannya kembali pada kue dan susu di atas meja.
Perlahan Zulaikha melangkahkan kakinya masuk menuju lemari pakaian tanpa ingin memandang ke arah sang suami, tujuannya hanya ingin mengambil baju lalu kembali ke kamar mandi untuk memakainya.
-
Malam kini telah tiba, Tareeq telah siap dengan setelan jas tuxedo berwarna hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna senada yang menempel indah di tempat seharusnya. Ia berdiri di hadapan cermin di kamar Zulaikha sembari menunggu kedatangan sang istri yang sejak beberapa jam lalu di rias di kamar Bibi Anisa.
"Tareeq, apa kamu sudah siap?" tanya Kakek Husein di ambang pintu dengan raut wajah bahagia, bahkan senyuman tak pernah lepas dari wajahnya yang sudah tidak kencang lagi.
"Sudah, Kakek," sahut pria itu.
"Oke kemarilah dan lihat betapa cantiknya istrimu," ujar Kakek Husein, membuat Tareeq yang ikut penasaran dan langsung melangkah mendekati sang Kakek yang sudah menunggu di luar kamar.
"Itu dia istrimu," tunjuk Kakek Husein ke arah sisi kanan kamar itu di mana Zulaikha telah keluar dari kamar Bibi Anisa dengan gaun putih yang begitu cantik dengan kerudung yang menutupi rambut, serta mahkota kecil yang bertengger di atas kepalanya, membuatnya benar-benar tampak seperti ratu yang sangat cantik.
"Masya Allah," gumam Tareeq tanpa sadar, matanya bahkan tak berkedip menatap sosok sang istri yang tak bisa ia pungkiri kecantikannya selama ini, dan semakin bertambah kecantikannya malam ini.
Kini kedua Raja dan Ratu itu telah duduk bersanding di atas pelaminan. Tak terlihat raut wajah bahagia di antara keduanya. Mereka hanya sesekali tersenyum saat para tamu datang menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada mereka.
Hingga tiba saatnya giliran Della dan suami yang akan naik ke atas pelaminan untuk memberi ucapan selamat. Zulaikha yang menyadari kehadiran mereka pun mulai sedikit khawatir, sejenak ia melirik ke arah Tareeq yang tampak diam memandangi suasana tamu yang begitu ramai.
"Boleh aku menggandeng tanganmu?" lmtanya Zulaikha lirih.
"Untuk apa?" Entah kenapa Tareeq justru menanyakan alasannya, padahal sudah sewajarnya seorang istri menggandeng tangan suaminya.
Zulaikha tak menjawab, ia sendiri bingung harus memberikan alasan apa yang cocok, tidak mungkin ia mengatakan kepada suaminya bahwa pria yang sebentar lagi akan datang itu adalah mantan calon suaminya.
"Untuk ...."
"Halo Zul, selamat yah atas pernikahan kalian," sapa Della begitu ramah sembari merangkul mesra tangan sang suami, tapi tatapannya mengarah kepada Tareeq. Ia bahkan hendak menyalami Tareeq, tapi pria itu justru menangkupkan kedua tangannya di depan dada, membuat Della kembali menarik tangannya sedikit malu.
"Kok kamu bisa dapat suami kayak dia sih, Zul? Sepertinya dia menikahi kamu karena terpaksa deh," tanya Della tanpa mengalihkan tatapannya dari pasangan pengantinnya.
"Dih, sempat-sempatnya dia natap suamiku sampai segitunya," batin Zulaikha menatap tajam Della tanpa niat menjawab pertanyaan wanita itu.
Tanpa di duga-duga, sebuah tangan kekar melingkar di pinggang ramping Zulaikha, membuat gadis itu sedikit terperanjat lalu menatap pria di sampingnya yang rupanya sedang menatap sang mantan.
-Bersambung-
Untuk yang sudah baca bab sebelumnya, dan menjumpai pengulangan kata di bab ini, Author mohon maaf, bukannya ingin menambah kata, hanya saja babnya hendak Author potong karena kepanjangan, tapi belum selesai di edit malah nggak sengaja terkirim.
Authornya oleng udah tengah malam soalnya :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
andi hastutty
di khianati dan dapat yg lebih baik yah Zulaikha heheheh mantap 😘🥰
2023-10-07
1
manda_
lanjut lagi thor up nya nah gitu dong agak mesra dikit lah tareeq sama istrinya
2023-02-09
1
Ria dardiri
Dela si endel😀😁
2023-02-09
1