...***...
Ban sangat marah dengan apa yang telah dikatakan oleh Deka Black, sungguh amarahnya benar-benar sangat memuncak saat itu.
"Kaulah yang sampah!." Deka Red Wings merasa terbakar dengan ucapan Deka Black, ia merasa kesal.
Kemudian mereka saling menyerang satu sama lain, mengadu tinju, sesekali tendangan, namun mereka masih bisa menghindar, menangkis, dan bertahan?.
"Kau memang memuakkan!." Deka Black merasa kesal juga, ia berubah bentuk dan menyerang Deka Red dengan serangan bertubi-tubi, membuat Deka Red sedikit kewalahan.
Tanpa di sadari Deka Red telah tersudut dan terkena serangan Deka Black yang menggunakan pedang?. Tubuh Deka Red terkena sabetan pedang, membuatnya kesakitan.
"Eakh!." Teriakan kesakitan keluar dari mulut Deka Red.
"Ban!." Secara serentak mereka menyebut nama Ban, ditengah pertarungan mereka masih memperhatikan Deka Red. Hingga mereka lengah, juga terkena serangan.
"Ekhakh!."
Seakan tenaga mereka melemah karena serangan kuat itu, mereka tidak menyangka akan mendapat serangan balasan dari monster-monster itu.
"Heh!. Dasar lemah!. Kalian semua akan mati di sini." Deka Black merasa bangga melihat ketidakberdayaan Deka Red dan
"Ban san!." Yuki yang melihat itu menjadi harap-harap cemas, ia ingin membantu Ban, tapi kondisinya tidak memungkinkan pasca melahirkan.
"Apa yang harus kita lakukan?!. Apakah kita harus ikut campur dalam masalah ini?!." Deka Master yang melihat itu sangat cemas.
"Tenangkan dirimu, ini adalah masalah mereka. Terutama ban!. Jadi biarkan dia yang menghadapi masalah ini dengan benar!." Gyoku sebenarnya sudah gatal ingin membantu Ban, akan tetapi ini demi mengembalikan nama baik Akaza Banban.
"Terimalah kematianmu!. Deka red akaza banban!." Deka Black berjalan santai menghampiri Deka Retto yang tak berdaya di jalan itu, ia merasa tidak berdaya karena serangan Deka Black yang begitu kuat.
Namun ketika hendak mengayunkan pedangnya Deka Black dikejutkan oleh Deka Red yang mengikis serangannya dengan menggunakan pedang juga?. Sejak kapan Deka Red punya pedang seperti itu?.
Yap!. Tidak!. Itu sosok lain yang sedang memasuki tubuh Deka Red sama seperti sebelumnya. Deka Red kini telah berubah menjadi Abare Black yang mencoba membalas serangan itu, sayangnya Deka black dapat menghindarinya.
"Ban berubah jadi sosok lain?." Deka Blue yang sedang menahan kesakitan tidak percaya melihat keajaiban aneh itu, ia mencoba untuk berdiri, membantu Jasmine berdiri. "Sejak kapan dia memiliki kekuatan seperti itu?." Deka Blue memperhatikan itu.
"Itu terlihat seperti-" Deka yellow mencoba mengingat sosok itu, tapi siapa?.
Sen Chan membantu Umeko berdiri, ia sedikit tertatih menghampiri Deka blue dan Deka yellow.
"Bukankah itu mirip dengan abare black?." Deka Break yang sedang terluka juga mencoba menebak siapa sosok yang menjelma Deka Red saat ini.
"Ha!. Benar juga!. Abare black!." Deka Blue dan yang lainnya baru ingat. Ya tidak salah lagi, itu adalah Abare Black, tapi kok bisa?.
Kembali ke pertarungan Deka Retto vs Deka Black.
"Heh!. Menyedihkan sekali!. Ternyata kau meminta bantuan dari orang lain, meminjam kekuatan orang lain untuk pertarungan ini!?!. Kau sangat lemah sekali akaza banban!." Deka Black meremehkan Deka Red, jadi begitu ya?. Deka Red dibantu oleh Sentai lain untuk melawannya?.
"Aku anggap itu benar. Tapi kami bukanlah selemah itu!." Abare Black terus menyerang Deka Black, ia tidak ingin mengecewakan senpai yang telah melatih dirinya.
Flashback on.
"Yang paling penting dalam menggunakan pedang itu adalah kekutan hati. Jangan pernah ragu saat mengayunkan pedangmu. Sebab keraguan hanya akan menjadi senjata makan tuan bagimu nantinya." Asuka mengarahkan Ban kekuatan hati saat menggunakan pedang, Asuka juga mengajari teknik berpedang yang baik. "Aku yakin kau bisa melakukan itu ban!." Asuka memberikan semangat pada Ban.
"Haik!." Tak lupa Ban mengasah teknik pedang yang ia miliki, teknik pedang turun temurun dari keluarga Akaza.
Flashback off.
Deka Red mengingat semua bagaimana Asuka mengajarinya saat itu. Tentunya ia akan menggunakan kekuatan itu untuk mengalahkan Deka Black. Sedangkan Deka Blue tachi merasa semangat melihat itu.
"Semuanya, ayo kita selesaikan kasus ini dengan cepat." Deka Blue tidak ingin kalah dari Abare Black. Mereka menggunakan Dekarenja Swat Modo.
"Huoh!. Rasanya sudah lama tidak memakai ini ya?." Deka yellow merasa rindu saat seperti ini, semangat bertarungnya kembali membara.
"Jasmine benar, rasanya aku ingin kembali sama seperti saat itu." Deka pink malah setuju dengan ucapan Deka Yellow.
"Hadeh!. Mana mungkin seperti itu. Jangan meminta hal yang aneh-aneh dalam keadaan seperti ini." Deka Break merasa aneh dengan ucapan mereka berdua, sedangkan Deka Blue dan Deka Green hanya tertawa geli mendengar canda mereka.
Dan mereka kembali fokus pada monster-monster yang sempat dilupakan. Kali ini mereka tidak akan kalah, pasti mereka akan mengalahkan monster yang telah mengganggu manusia dan berbuat kejahatan.
Kembali ke Abare Black.
Serangan mereka masih berlanjut, mereka saling menyerang satu sama lain. Abare Black menyerang Deka Black dengan kuat dan bertenaga, begitu juga dengan Deka Black. Tak mau mengalah,, itu adalah tekat mereka saat ini. Dan saat kesempatan itu datang Abare Black mengeluarkan serangan andalannya.
"Dino thruster circle moon." Dengan menggunakan jurus itu Abare Black berhasil mengenai dan melukai Deka Black.
"Eqkakh!." Deka Black tidak menyangka akan mendapatkan serangan cepat.
Serangan akhir, berhasil membunuh Deka Black, ia berhasil mengalahkan Deka Black?.
Namun tiba-tiba Monster-monster yang dilawan oleh Deka blue tachi memasuki tubuh Deka Black yang telah kaku, hingga Deka Black menjadi raksasa?.
"Huoh!." Deka Blue tachi terkejut melihat itu, meskipun terbiasa melihat monster mode raksasa tapi tidak seseram ini juga.
"Ban!. Apa yang harus kita lakukan?!." Deka Blue berlari menghampiri Deka Retto yang kembali ke mode-nya.
"Ban, apa yang harus kita lakukan?. Deka Red tak bisa dipanggil." Deka yellow panik. Ya mereka tidak bisa melakukan gattai karena lisensi Deka Retto hancur?!. Bukankah itu adalah masalah besar bagi mereka saat itu?.
"Jika ban tidak bisa memanggil mesin miliknya, kita tidak bisa melakukan gattai, kecuali tetsu." Enari Senichi atau Deka Green tentunya menyadari itu.
"Kita dalam masalah besar." Deka Pink sangat khawatir.
"Aku ingin bertindak, tapi entah kenapa rasanya ini bukan waktu yang tepat." Dalam hati Tetsu merasakan ada yang berbeda kali ini, meskipun dulunya ia selalu mendahului seniornya itu.
Apalagi saat itu monster mengerikan itu sedang mengamuk di atas sana. Mereka sedang memikirkan cara untuk mengalahkan monster itu. Apakah mereka hanya akan diam sambil menonton monster itu menghancurkan kota?. Apakah mereka tidak bisa bergerak saat itu juga?. Simak terus ceritanya.
Next.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments