...***...
Yap!. Ternyata dia adalah istrinya Akaza Banban yang ia nikahi satu tahun yang lalu, dan sekarang sedang hamil. Dulunya Akaza Yuki ini bernama Hinohara Yuki, hanya saja setelah nikah sama Akaza Banban, namanya dah ganti dengan nama Akaza Yuki. Yang anehnya itu adalah, pernikahan mereka ini loh?. Tidak ada satupun yang mengetahui jika keduanya telah menikah, baik itu dari keluarga Yuki atau Ban, jika masih ada. Dan sekarang Yuki yang juga seorang Deka Red Wings dari Planet Wings, ia minta cuti sama atasan dengan alasan takut dijodohkan alias menghindari perjodohan dari keluarganya. Padahal sebenarnya ia hanya menyembunyikan kehamilannya, ia hanya tidak ingin dijodohkan seperti Siti Nurbaya. Ia hanya ingin menikah dengan lelaki pilihannya saja. Dan laki-laki pilihannya adalah Akaza Banban yang merupakan ketua squad fire yang sangat hebat. Dan si Ban juga aneh, ia setuju-setuju saja dengan syarat dari istrinya. Mereka benar-benar menyembunyikan pernikahan mereka dari semua orang. Mungkin itu mengenai Akaza Yuki yang kini sedang mencemaskan keadaan suaminya?.
Yuki begitu merasa khawatir, sebab suaminya Akaza Banban sudah dua hari ini belum pulang sejak dinasnya, ia juga khawatir dengan mimpinya. "Ban, tidak biasanya seperti ini." Ucap Yuki dengan suara pelan, tangan kirinya mengusap perutnya yang sudah membesar. Dulu pernah Ban tidak pulang dua hari, tapi Ban member kabar lewat pesan, tapi ini tidak sama sekali.
Ahahaha!. Sebagai istri yang baik ia tidak mungkin berfikir bahwa suaminya itu sedang mencari wanita yang lain ya we?. Mungkin suaminya lagi banyak tugas hingga tinggal sempat ngirim pesan?. Jadi berpikir positif lah. Lagi pula Ban tidak seperti itu orangnya. Siakan tipe suami yang setia, asalkan jangan suami takut istri saja lah.
"Semoga ayahmu baik-baik saja ya nak?." Ucapnya sambil tersenyum lembut, lagi tangannya mengelus perutnya, seakan-akan ia sangat menyukai apa yang ia lakukan. Ia hanya berharap Ban baik-baik saja, ia berusaha tenang dan menganggap mimpi buruk tentang Ban itu hanyalah sebuah bunga tidur, karena ia khawatir pada sang suami tercinta.
Flashback on.
Dua hari yang lalu, pagi hari jam 6.00 di kediaman Akaza Banban yang cukup sederhana.
"Ohayou yuki chan." Sapa Ban dengan nada bersahabat, ia tersenyum ramah menatap istrinya yang sedang menyiapkan sarapan pagi di dapur. Ia menghampiri istrinya, kemudian ia mencium lembut kening istrinya.
"Ohayou ban." Balas Yuki tersenyum lembut, ia terkadang tersipu malu jika Ban tiap pagi sebelum sarapan mencium keningnya. Ia merasa wanita spesial di mata suaminya, apalagi melihat betapa ganteng suaminya dengan seragam merah Fire Squad, membuatnya semakin mencintai suaminya setiap hari.
"Wah?!. Masakan baru lagi kah?." Tanya Ban melihat hidangan sarapannya pagi ini, istrinya ini memang pandai memasak. Ia sangat-sangat menyukai masakannya, bahkan ia sering membawa bekal lebih jika kerja extra di F.Su.
Yuki hanya tersenyum lebar mendengar ucapan Ban, setidaknya ia bersyukur selama ini ia memang suka memasak. Apalagi ketika ia remaja labil membayangkan dirinya sedang memasak masakan spesial tiap harinya, untuk suami yang ia cintai dan hari ini bayangannya menjadi kenyataan. Akaza Banban yang menjadi suaminya, dan ia selalu memasakkan masakan spesial hanya untuk suaminya Akaza Banban seorang?.
"Terima kasih untuk sarapannya." Ban memakannya dengan sangat lahap tanpa sisa sedikitpun.
"Ya." Balas Yuki dengan semangatnya.
Setelah sarapan selesai Ban bersiap-siap berangkat menuju markas Fire Squad, tak lupa ia pamitan dengan istrinya Akaza Yuki.
"Hati-hati di rumah ya?. Kabari aku jika ada sesuatu yang kau inginkan." Ucap Ban sambil memeluk Yuki, membuat wajah Yuki memerah. Ia malu diperlakukan seperti itu oleh Ban tiap pagi, apalagi semenjak kehamilannya ini.
"Umm." Yuki hanya mengangguk kecil, ia melihat wajah suaminya yang dihiasi dengan senyuman ramah, senyuman yang memberikan ketulusan kasih sayang.
"Ayah pergi dulu ya?. Jangan buat ibumu merasa lelah ya?. Ayah bekerja dulu." Ucapnya sambil mengelus perut Yuki yang membesar. Ban sangat suka mengelus perut istrinya sebelum berangkat bekerja, rasanya ia mendapatkan kekuatan saat menyentuh perut sang istri.
"Hati-hati saat bekerja ya, ayah?. Kami akan menunggu ayah pulang." Ucap Yuki seakan menyampaikan perasaan sang anak yang berada dalam kandungannya. Setelah itu Ban berangkat menuju Markas Fire Squad dengan menggunakan mobil patrolinya.
Flashback off.
Pada saat itu Yuki tidak merasakan apapun, ia hanya melepas kepergian Ban yang pergi bekerja seperti biasa menuju markas F.S. Ia tidak berpikir kemana-mana selain menunggu kepulangan Ban, namun dua hari tanpa kabar tentunya Yuki merasa khawatir. Hanya berdoa agar suaminya baik-baik saja.
"Aku harap kau baik-baik saja ban. Segera hubungi aku jika terjadi sesuatu padamu." Dalam hatinya sungguh sangat cemas dengan apa yang terjadi pada suami tercintanya.
...***...
Di Deka Base
Houji, Jamine, Sen Chan dan Umeko sedang berada di Dekat Room tempat biasa mereka membahas masalah pekerjaan. Tapi hari ini mereka hanya membahas kasus kecil saja, sebab di Dekaranger bumi belum ada laporan yang masuk mengenai lubang hitam,jadi suasana sedang santai lah.
"Yho!. Houji san. Kapan kau akan menikah?." Canda Umeko sambil memutar kursi Houji agar menghadap ke arahnya. Ia tertawa cekikikan bersama jasmine yang akhir-akhir ini mulai membantu Dekarenja kembali, meski ia pernah pensiun muda waktu itu karena menikah dengan Hikaru Shiwatori.
"Berhentilah bertanya begitu umeko, dia juga belum menikah." Balas Houji sedikit gerogi, jika ditanya kapan menikah?. Apakah tidak ada pertanyaan lain apa ya?. Sen-chan yang melihat itu hanya tertawa geli melihat tingkah Houji. Apa lagi istrinya si Umeko suka sekali jahil pada Houji.
"Ban kah?." Umeko mengerti siapa dia yang dimaksud oleh Houji, Umeko berjalan pelan sambil memikirkan sosok si Ban yang sekarang jadi kapten Fire Squad.
"Houji san?. Jangan-jangan kau menunggu ban ya?." Umeko pikirannya malah kemana coba?.
"He?. Benarkah itu houji?. kau?." Ekspresi si jasmine itu loh?. Bikin Houji makin kesal?.
"Ha?. Apa maksudnya itu?. Mana mungkin aku suka dia!. Lagi pula aku ini masih menyukai dada wanita!. Kalian berdua jangan asal ya?!. Aku ini masih normal!." Ingin rasanya Houji mengarahkan senapannya ke mulut Jasmine dan Umeko saking keselnya.
"Ho?. Jangan malu-malu houji san?. Mana tahu si ban punya rasa yang sama?. Dia kan juga belum nikah?. Tembak sana, biar dia gak gegana lagi. Iya kan?. Jasmine?." Ucap Umeko menyidipkan matanya ke arah Jasmine, dih si Umeko bercandanya kelewatan.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments