...***...
Pada hari itu Ban benar-benar diadili oleh senpainya, namun bukan hanya karena ia tidak kenal dengan mereka. Akan tetapi ada hal lain yang membuat mereka marah pada saat itu. Sebagai penyandang nama black, mereka sepertinya sangat tidak senang dengan apa yang telah dilakukan oleh Deka black yang telah berbuat kejahatan.
"Hontou gomen nasai senpai tachi. Aku tidak bermaksud seperti itu." Ban terlihat sangat memohon pada mereka semua. "Aku tadi hanya pikun sesaat saja." Sungguh, terlihat sangat lucu sekali ia meminta maaf pada seniornya itu.
"Ah!. Sudahlah ban, tadi kau pasti masih mengalami pusing, jadi santai saja." Asuka berusaha memahami keadaan Ban saat ini, jadi itu tidak masalah baginya.
"Asuka, kau tidak boleh memanjakan ban!. Lihat?. Sekarang dia malah lemah seperti itu!." Kouichirou menatap tajam ke arah Ban dan Asuka, membuat keduanya bergidik ngeri. "Dan kau ban!. Kau ini leader!. Jangan mudah cengeng seperti itu!." Kali ini ia menatap ke arah Ban yang masih duduk bersimpuh.
"Haik!. Gomen!." Ucap keduanya bersamaan, sungguh keduanya sangat takut oi!. Ditatap oleh Kouichirou yang terlihat seperti iblis yang sedang memburu mangsanya.
"Lupakan, yang sangat penting sekarang adalah!. Aku sudah muak dengan berita jelek itu ban!. kau tau artinya kan?!. Aku tidak ingin nama black tercemar hanya gara- tiruanmu itu ban!." Kouichirou terlihat emosian mengingat bagaimana berita-berita yang muncul di Tv.
Ban terkejut mendengar ucapan senpainya itu, ia tidak menduganya sama sekali. "Jadi senpai tahu kalau orang itu adalah tiruanku?." Tanya Ban dengan hati-hati, ia takut kena marah lagi.
"Ne ban chan, kami ini seniormu. Tentu saja kami mengetahuinya." Ushigome menepuk kedua pundak Ban dari belakang hingga Ban menatap ke arahnya.
Yaaa, Ban tau itu. Mereka adalah seniornya, tentunya mereka lebih tau dan sangat berpengalaman darinya, kan?. Kenapa Ban sampai melupakan itu.
"Ini tidak boleh berlanjut, gao retto dan sentai merah lainnya udah panas mendengar kabar ini. Gao retto sangat marah, hariken retto juga, abaretto hampir ngamuk. Karena mendengar kouhainya berbuat kejahatan yang tidak bisa dimaafkan." Lanjutnya lagi membuat Ban merinding membayangkan bagaimana kemarahan seniornya yang sangat mengerikan. Gao Red?. Bisa kena seribu cakaran harimau dia nantinya. Hariken Red?. Ninja?. Jurus ninpou yang sangat mematikan, bisa kena rajang dia nantinya. Apalagi AbaRed yang memiliki kekuatan super. Bisa hancur tubuhnya dihajar seniornya itu. "Rasanya aku tidak memiliki harapan lagi untuk hidup, jika diulti oleh mereka semua." Ban benar-benar merinding membayangkan itu terjadi padanya.
"Kau tenang saja ban chan. Kami berempat meyakinkan mereka bahwa itu bukanlah dirimu ban chan. Jarena dia menggunakan deka balck, itu membuatku marah ban chan." Ushigome mencengkram kuat kedua pundak Ban, sebagai pelampiasan amarahnya.
"Kegh!. Sakit!. Senpai!." Ban melihat aura marah dari tatapan mata Ushigome. Pundaknya sangat sakit karena cengkeramannya. Ushigome sangat marah hanya karena tiruannya itu menggunakan nama Black?.
"Aku lebih tidak terima ban chan!. Karena itulah kami berempat mencarimu!. Kami akan memberi pelajaran pada hitam jelek itu melalui tanganmu ban chan!." Ucapnya lagi sambil mengepal kedua tangannya, ia sangat geram saat ini.
"Apa maksudnya itu senpai?." Ban tidak yakin apa yang ada dipikirannya saat ini, itu artinya senpainya akan membantunya menyelesaikan masalah ini?. Apakah seperti itu yang terjadi?.
"Kami berempat sudah mendapat izin dari sentai merah untuk melatihmu ban!. Kau harus menjadi kuat untuk mengalahkan tiruanmu itu. Jangan sampai biarkan dia melakukan hal yang jauh lebih mengerikan lagi." Ucap Jiraiya tersenyum ramah, ia yang meyakinkan pada Sentai merah bahwa Ban bukanlah pelaku yang sebenarnya.
"Kau harus persiapkan dirimu ban. Kami tidak bermurah hati melatihmu dengan pelan. Jadi siapkan mentalmu untuk kami latih segera mungkin. Aku tidak peduli bagaimana kondisi tubuhmu pada saat ini." tambah Kouichirou tersenyum kecil, ia juga begitu tidak suka nama Black buruk dihadapan Sentai lainnya. Karena itu ia minta izin pada Kenta untuk melatih juniornya ini Akaza Banban si Deka Retto. "Namun yang aku ketahui adalah, aku harus segera melatihmu." Sorot matanya pada saat itu dipenuhi oleh ambisi yang sangat luar biasa. Sehingga membuat mereka merinding melihat itu, termasuk Akaza Banban yang akan dilatih olehnya.
"Senpai tachi. Kalian sih baik. Tapi jangan terlalu keras padaku." Ban tidak bisa membayangkan latihan seperti apa yang akan ia lalui dengan seniornya itu. Bulu kuduknya merinding membayangkan latihan yang sangat berat yang akan ia terima dari mereka semua.
"Kau harus dosukoi!." Ushigome malah membuat suasana jadi melucu dengan gaya sumonya.
"Ahaha!. Aku tidak yakin untuk itu. Apalagi dilatih dalam waktu yang sangat singkat seperti itu." Dalam hati Ban masih ragu pada dirinya apakah ia sanggup menerima latihan itu atau tidak. "Masih ada harapan, ya setidaknya masih ada harapan. Meskipun tubuhku akan hancur saat berlatih dengan mereka nantinya." Dalam hati Ban mencoba untuk menguatkan dirinya.
Saat itu ia melihat bagaimana senyuman yang sangat sumringah dari seniornya itu. Tentunya itu membuatnya semakin sangat ketakutan karena senyuman mereka yang sangat mencurigakan.
"Bersiap-siaplah ban!. Kau tidak perlu sungkan." Kouichirou pastinya akan berkata seperti itu.
"Kau akan kami latih dengan lebih keras ban!." Jiraiya mungkin akan berkata seperti itu?.
"Kau akan aku latih supaya jadi dosukoi!." Ushigome pastilah akan berkata seperti itu.
"Kau pasti bisa ban. Aku yakin kau bisa melewati semua ujian ini." Setidaknya Asuka akan berkata lebih lembut lagi dari ketiga seniornya yang lainnya.
"Yuki chan, mate te ne?. Juga anakku yang akan lahir." Dalam hati Ban semakin berusaha untuk tabah. Ia akan latihan dengan serius bersama senior black,,, ia tidak akan mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
Itulah janji Ban.
Sementara itu Deka Black yang selama ini telah berbuat banyak kejahatan yang sangat mengerikan. Saat itu ia sedang bersantai di sebuah tempat. Matanya menangkap semua orang yang berada di depannya saat itu. Mereka yang telah bergelempangan karena dibunuh olehnya.
"Heh!. Aku sangat yakin saat ini dia masih belum bisa bebas. Aku tidak menyangka dia akan selama itu." Ia teringat dengan sosok Akaza Banban yang merupakan tiruan darinya. Ia benar-benar telah menggunakan nama Akaza Banban untuk melakukan kejahatan. Semua ingatan tentang Akaza Banban yang pada saat itu menemui siapa saja yang berbaik hati padanya. "Ini sangat menyenangkan sekali. Balas dendam rasa sakit hati yang aku terima selama ini, semuanya terbayarkan oleh tubuh ini."
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Next halaman.
...*** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments