CHAPTER 14

...***...

Pertarungan itu benar-benar sangat tidak seimbang?. Karena Ban telah menggunakan kekuatan dari seniornya?. Anggap saja seperti itu, Ban tidak akan membiarkan tiruannya itu berniat sesuka hatinya. Ban harus segera menghentikan orang itu, apapun caranya.

"Eakh!." Serangan itu membuat Deka Black merasakan kesakitan, tubuhnya melayang di udara. Ia tidak sempat menghindarinya, apa lagi saat ia melihat sosok lain telah menantinya berdiri tegak dengan senjata tongkat ditangannya?. "Apakah itu benar-benar akaza banban?." Dalam hatinya sangat gelisah karena Ban ternyata memiliki kekuatan yang sangat tidak ia ketahui sama sekali.

"Siapa kau sebenarnya?!. Kenapa kau malah berubah lagi?!." Deka Black tidak mengerti apa yang terjadi, ia melawan Deka Red bukan?. Lalu siapa sosok dua hitam ini?.

"Mega black!. Aku adalah mega black!." Teriaknya dengan suara lantang, kemudian tercipta ruangan dimensi aneh.

Flashback on.

"Ban bukan hanya fisik saja. Tapi kau harus memikirkan siasat untuk mengalahkan musuhmu. Maka ciptakan dimensi yang hanya ada kau dan musuhmu. Jangan berikan kesempatan dia untuk melumpuhkan seranganmu. Itu adalah ruanganmu, penyusup dilarang bertindak di rumah sendiri!." Kouichirou dengan tenang memberikan arahan pada Ban bagaimana caranya mengalahkan musuh tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga.

Ban dengan serius mengikuti arahan Kouichirou, lumayan juga Ban yang dengan cepat bisa mempelajari itu dari Kouichirou.

"Maaf senpai. Sebenarnya aku tidak bisa menggunakan kekuatanku sepenuhnya. Itu karena rantai ini masih berada di sini." Saat itu Ban memperlihatkan kepada mereka bagaimana rantai yang masih terpasang di kaki kanannya, dan juga dipergelangan tangan kirinya.

"Itu tidak masalah ban!. Karena itulah!. Gunakan kekuatan kami untuk mengalahkannya. Kami pasti akan membantumu!." Kouichirou terlihat sangat serius pada saat itu. Ia memang telah memberikan kekuatannya pada Ban melalui Lisensi Dekarenja milik Ban.

Flashback off.

Setelah itu, Ban benar-benar menggunakan kekuatan dari seniornya. Meskipun itu sebenarnya tidak akan bertahan lama, karena itulah Ban harus memanfaatkan kekuatan dari seniornya dengan semaksimal mungkin.

"Sudah kukatakan kalau malam ini aku tidak sendirian!. Aku datang atas nama keadilan, dan akan menghentikan kejahatan yang telah kau lakukan." Ucapnya lagi sambil menyerang Deka Black dengan tongkat senjatanya. "Bukan hanya menggunakan namaku saja, tapi nama black!. Kau telah mencemarkan nama black pada sentai yang menggunakan nama itu!." Ban tidak tanggung-tanggung menghajar Deka Black dengan kekuatannya saat itu.

Deka Black hanya pasrah saja ketika tubuhnya menerima semua serangan itu. "Jadi begitu?. Karena itulah dia jadi lebih kuat?." Dalam hati Deka Black, ia dapat merasakan api dendam dari Mega Black, ah tidak. Tepatnya Deka Red suara itu suara Deka Retto meski ia berganti armor sekalipun suara itu masih suara Deka Retto alias Akaza Banban.

Namun tiba-tiba Deka Black menangkap tongkat senjata Mega Burakku, membuatnya terkejut. Karena serangannya berhasil dihentikan oleh Deka Black. "Aku tidak akan semudah itu akan menyerah saja. Karena aku memiliki beban yang sangat berat yang akan aku salurkan pada." Dalam hatinya sangat kesal dengan semua yang terjadi. Tidak mungkin Akaza Banban bisa sekuat itu dalam waktu yang singkat.

"Apa?!. Ini tidak mungkin!." Mega Black shock karena serangannya dihentikan oleh Deka Black.

"Heh, kau ini memang bodoh sekali akaza banban. Ucapnya dengan nada meremehkan. Ada perasaan sesuatu yang menggelitik hatinya saat itu.

Kemudian ia tatap dalam-dalam mata Mega Black hingga ia tak dapat bergerak?. Pikirannya kosong, gelap dan sesak?. Tiba-tiba muncul gambaran-gambaran aneh yang membuat kepala Mega Black merasa sakit hebat.

"Eakh!. Hentikan!. Sakit!." Sungguh kepalanya sangat sakit, gambaran itu membuat kepalanya seperti hampir pecah. Perutnya terasa mau muntah karena energi kebencian yang ia terima dari Deka Black begitu kuat.

Itu adalah energi jahat yang diperlihatkan oleh Deka Black padanya. Energi jahat yang berisikan kebencian yang sangat mendalam pada Akaza Banban, dari monster yang pernah ia kalahkan. Mereka semua yang seakan-akan hendak memakan tubuh Ban?.

"Matilah kau akaza banban!. Aku sangat mengutuk apa yang telah kau lakukan padaku!."

"Kau akan aku bunuh!. Aku akan balas dendam atas apa yang kau lakukan padaku!."

"Matilah kau akaza banban!. Kau akan menerima kutukan kematian dariku!."

"Kau tidak akan tenang sebelum kau mati!."

Teriakan-teriakan itu semakin memenuhi kepalanya saat itu, sungguh rasanya Ban tidak sanggup untuk menerima itu begitu saja. Hingga ia merasakan betapa sesaknya karena tuntutan mereka yang seakan-akan hendak menyeretnya ke neraka.

DUAKH!.

Mega black tidak mau kalah, ia tendang kuat Deka Black hingga sosok itu terpental jauh?. Ia mencoba mengabaikan apa yang terjadi padanya saat itu. Nafasnya terasa sangat sesak setelah menerima itu semua. Kebencian mereka yang sangat dalam padanya, sehingga ia hampir saja lupa caranya bernafas.

"Ukh!. Kepalaku sakit sekali." Ia kembali menjadi Deka Red?. Apakah kekuatannya hilang?. Itu karena ia hampir kehilangan kesadarannya,jika ia tidak mampu mengendalikan tubuhnya. Deka Red baru menyadari jika ia telah berada di bawah?. Apakah ia terlalu fokus pada pertarungan itu?. Sehingga ia tidak menyadari posisinya berpijak saat itu.

Dan ia menyadari ia harus segera menyelesaikan masalah ini dengan Deka Black, ia tidak akan membiarkan Deka Black melarikan diri. Dengan sekuat tenaga Deka Retto mencoba berjalan karena kepalanya yang masih sakit. Kejadian tak terduga berikutnya adalah?. "Uakh!." Deka Red berteriak kesakitan.

Sangat sakit. Kau tahu kenapa itu bisa terjadi?. Karena kedua tangannya tiba-tiba dibelit oleh rantai aneh hingga kedua tangannya terentang lebar, Kedua bahunya terasa mau copot saking kuatnya tarikan rantai itu. Deka Red kembali ke mode Ban?. Bagaimana mungkin Deka Black bisa melakukan itu?. Apakah Deka Black sebenarnya memiliki kekuatan yang tidak diketahui sama sekali oleh Ban.

Raut wajah Ban terlihat kontras menahan sakit?. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tiba-tiba saja ada rantai aneh yang mengikat kuat kedua tangannya?. Namun setelah itu apa yang terjadi?.

"Akhirnya kau tertangkap juga, penghianat!." Ucap Sen Chan dengan geramnya, wajah ekspresi benci begitu kental.

Deg!.

Ban sangat terkejut, ia pikir tadi itu adalah ulah dari Deka Black?. Namun siapa yang menduga, jika saat itu ada sebuah jebakan yang diciptakan untuk menangkap dirinya?.

"Kau akan kami adili dengan tingkat kejahatan yang tidak bisa diampuni." Ada kebencian yang dirasakan Enari Senichi pada saat itu.

"Souka?." Ban hanya pasrah saja saat itu, ketika matanya menangkap siapa saja yang berada di sana. Sungguh ia tidak menduga akan melihat mereka semua di sana.

Apa yang terjadi sebenarnya?. Next.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!