...***...
Akaza Banban baru saja sampai di markas Fire Squad, ia langsung menuju ruangan Gyoku sang pemimpin F.S. Tentunya itu menjadi pertanyaan yang sangat luar biasa bagi Gyoku?.
"Oh!. Ban, silahkan duduk." Gyoku mempersilahkan Ban duduk di kursi tamu yang berada di depan meja kerjanya. "Dua hari kau tidak ada kabar ban, apa terjadi sesuatu?." Gyoku sedikit khawatir terjadi sesuatu pada Ban, apakah benar lubang hitam itu berbahaya?. Gyoku sedikit penasaran, mungkin selama dua hari ini Ban serius menyelidiki kasus ini, itulah yang disukai oleh Gyoku, yaitu semangat Akaza Banban dalam menyelesaikan kasus yang ia hadapi.
"Aku baik-baik saja gyoku san." Ban tersenyum kecil menatap Gyoku yang berjalan ke arahnya, duduk di sampingnya, jika mereka berdua maka mereka berbincang seperti seorang teman, tak ada jarak pemisah antara mereka, baik itu atasan ataupun bawahan.
"Syukurlah ban, aku ingin mendengar apa yang kau dapatkan dari hasil penyelidikan itu. Kenapa kau begitu lama?. Apa kau memiliki masalah di sana?." Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Gyoku, baginya kasus ini cukup rumit untuk diselesaikan sendirian, mungkin ia akan meminta bantuan pada Dekarenja bumi.
"Ada, tidak banyak yang aku dapatkan. Tapi ini sangat penting bagiku." Jawab Ban, ia mengepal tangannya seakan ingin meninju seseorang, raut wajahnya terlihat serius, dan?. Perkataannya sedikit aneh?. Bagiku?. Memangnya apa maksudnya bagiku?.
"Aku tidak mengerti maksudmu ban." Gyoku merasa aneh dengan Ban, bagiku? Hun Gyoku tidak mengerti.
"Ya. Saat aku terjebak di sana, aku mendapatkan pencerahan." Balasnya.
Lah?. Kenapa dengan Ban?. Raut wajahnya kali ini terlihat sedih?. Kau kenapa Ban?. Pencerahan apa?. Tanpa di sadari tiba-tiba Ban mencekik leher Gyoku dengan kuat hingga Gyoku tidak bisa menghindar karena serangan dadakan itu begitu cepat.
"Ukh!. Apa maksudnya ini ban?!." Gyoku berusaha menahan sakit, cekikan Ban sangat kuat, apakah Ban berniat mematahkan lehernya?.
"Bukankah kau tadi bertanya padaku gyoku-san?!. Inilah yang aku dapatkan." Mata Ban terlihat tajam dan tatapannya begitu menusuk.
"Apa yang kau bicarakan ban?. Aku!. Uakh!." Gyoku mencoba untuk melepaskan cekikan itu?. Akan tetapi cekikan dileher Gyoku semakin kuat, hingga ia tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Aku mendapatkan pencerahan. Kau ingin mengetahui apa itu?." Ban terlihat menyeringai ngeri, ia tidak peduli Gyoku meronta kesakitan.
"Lepaskan ban!. Ini tidak lucu sama sekali!. Pencerahan apa yang kau maksudkan?!." Gyoku berusaha melepaskan diri dari Ban, ia sudah meronta, tapi kekuatan tenaga Ban sungguh berbeda dari yang biasanya.
"Kau selama ini hanya memanfaatkan aku!. Menjadikanku alatmu!. Memperlakukan aku seperti budak yang bisa kau suruh sana sini menyelesaikan misi!. Sementara kau enakan duduk di kursimu!. Kau pikir aku ini bodoh tidak menyadari kelakuan busuk mu di belakangku?!. Hah?!. " Ban mengeluarkan semua uneg-uneg nya, tatapan matanya berubah menjadi redup seakan tanpa cahaya, seakan selama ini apa yang dikerjakannya ia seperti budak yang patuh pada perintah tuannya.
Sedangkan Gyoku?. ia tak percaya apa yang ia dengar, jadi selama ini Ban menganggap dirinya bonekanya? Atau lebih buruknya adalah sebagai budak? Tapi apakah ia benar-benar memperlakukan Ban seperti itu?
"Apa yang kau bicarakan ban?!. Aku tidak mungkin melakukan itu padamu!." Gyoku tidak terima jika dirinya dituduh seperti itu oleh Ban, apa maksudnya coba?. Atau Ban sudah bosan bekerja dibawah kepemimpinannya?.
"Hooo ummm aku jawab pertanyaanmu tadi tentang apa yang aku dapatkan?." Bukannya menyanggah atau menjawab pertanyaan Gyoku, Ban malah mengoceh tentang pertanyaan Gyoku sebelumnya, yaitu apa yang ia dapatkan.
Ban mendorong kuat tubuh Gyoku, oh tidak, lebih tepatnya melempar tubuh Gyoku hingga pria itu membentur tembok di belakangnya.
"Akh!." Gyoku hanya mengerang sakit, punggungnya membentur tembok dengan keras.
Ban mengeluarkan Lisensi Dekarenja Fire Squad, ia melakukan henshin. Namun ada yang berbeda?. Apa yang berbeda?.
"Inilah yang aku dapatkan gyoku bodoh, aku dulu memang deka retto!. Tapi itu hanyalah masalalu yang menjijikkan!. Tapi aku sekarang adalah deka black!. Pembawa perubahan untuk yang dipimpin!." Ucapannya begitu dingin dan menusuk, tidak seperti Ban yang biasanya.
"Kau bukan akaza banban deka Red!." Bentaknya dalam kesakitan. "Siapa kau sebenarnya?!." Gyoku memasang kuda-kuda pertahanan, ia waspada Deka red?. Tidak lebih tepatnya Deka Black. Apa yang terjadi sebenarnya?. Kenapa Ban berubah menjadi Deka Balck?.
Apakah Ban benar-benar berubah?. Pasti ada yang salah?. Sehingga ia mengalami perubahan yang sangat berbeda dari apa yang terjadi sebenarnya.
"Ban, sebaiknya kau jangan bertindak yang tidak-tidak!. Kau tahu dimana kau sekarang berdiri, kan?." Gyoku berusaha memperingatkan Ban agar tidak berbuat diluar dugaan buruk. Tapi apa reaksi Ban?. Dia malah tertawa terbahak-bahak seakan ia mengejek Gyoku.
"Kau pikir kau siapa?!. Berani sekali kau berkata seperti itu padaku!." Teriak Ban penuh dengan emosi, dan yang terjadi adalah,, Ban menyerang Gyoku tanpa ampun, hingga Gyoku tak sadarkan diri. Setelah melumpuhkan Gyoku Ban pergi meninggalkan Markas Fire Squad dengan senyuman mengerikan.
"Berikutnya." Ucapnya, kemudian menuju lokasi uang dimaksud oleh Ban. "Berikutnya adalah dekarenja." Saat itu ia terlihat sangat berbeda?. Tentu saja ia terlihat sangat berbeda karena ia bukanlah Akaza Banban yang asli.
Di sebuah taman bermain
Marika Reimon atau lebih tepatnya Jasmine, hari ini minta cuti sehari, ia ingin santai sejenak sambil bermain bersama Hikaru dan anaknya yang baru saja bisa berjalan, mereka merayakan masa pertumbuhan anak pertama mereka dengan jalan-jalan, Jasmine atau dipanggil Maririn oleh suaminya tercinta Hikaru sedang mengamati anaknya yang sedang berlari mengejar ayahnya.
"Bahagianya punya keluarga seperti itu ya?." Ucap seseorang dari arah belakangnya, membuat Jasmine terkejut. "Kau terlihat sangat bahagia sekali jasmine." Lanjutnya dengan senyuman ramah.
"Ban?. Kapan kau ke sini?." Jasmine tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, ia melihat Akaza Banban dengan seragam fire Squad berada di taman bermain?. Apa ada kasus yang sedang ditanganinya?. Tapi jika ada pasti Dekarenja tau, atau ini hanya kasus kecil yang hanya bisa ditangani oleh ban?. Entahlah, ia tidak tahu.
"Aku kebetulan mampir, aku ingin membicarakan kasus ringan denganmu." Ban kembali memperlihatkan senyumannya.
Tuh kan?. Apa yang ditebak Jasmine ternyata benar, tapi kok ekspresi Ban berubah serius, Jasmine tahu kalau Ban memang mengalami perubahan sejak masuk Fire Squad. Entah kenapa ia lebih serius menangani kasus, dan itu berbeda dengan dirinya yang dulu.
"Hikarunrun, aku pergi sebentar ya?." Jasmine memanggil suaminya, ia hendak jalan-jalan bersama Ban sambil membicarakan kasus ringan yang dimaksud oleh Ban.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments