CHAPTER 13

***

Dua hari telah berlalu.

Daerah Pertikaian, lokasi 671.

Gelap malam begitu tenang dan sejuk, angin sepoi-sepoi berhembus dengan ramah,, ia ingin menikmati keindahan malam tanpa bintang di atas gedung lantai paling atas.

"Begitu damai, tapi memiliki sifat gelap yang membuat sesak. Aku sangat benci dengan ini." Itulah ungkapan isi hatinya saat itu sangat gelisah. Tiba-tiba seseorang menyapa dirinya dengan sangat ramah?.

"Ho?. Kau berhasil lolos ya?. Sangat luar biasa sekali. Aku kira kau menunggu kematianmu di sana, akaza banban." Ucapnya sambil tersenyum mengejek pada Akaza Banban.

"Aku rasa tidak ada alasan untuk menyerah begitu saja. Apa lagi menyerah pada orang seperti kau yang merupakan gumpalan monster kebencian." Balas Ban tersenyum kecil, ia melihat orang yang mirip dengannya itu bersikap sombong dan angkuh, ingin ia habisi segera orang itu.

"He?. Aku sangat terkejut kau telah mengetahui aku ini siapa?." Ban tiruan itu sangat terkejut, dan tidak menduga sama sekali.

"Orang yang telah membuatnya menjadi buronan kelas atas, aku tidak akan mengampuni dirimu!. Juga dosa-dosa yang telah kau buat!." Ban benar-benar terbawa amarah pada saat itu.

"Heh!. Kau memang sangat berani!. Tapi sayangnya rantai itu masih melekat di kakimu!. Juga di tanganmu!." Ban kw tertawa mengejek melihat rantai itu masih ada di kaki kanan dan pergelangan tangan kirinya.

"Aku bisa melepaskannya." Ban tersenyum kecil. "Tapi setelah aku pikir, rantai ini akan berguna untuk menghabisi mu nantinya." Lanjut Ban, ia tidak akan kalah begitu saja.

"Kalau begitu ayo perlihatkan padaku, seberapa kuatnya dirimu dalam kondisi lemahmu itu." Ucapnya sambil mengeluarkan Lisensi Dekarenja dan ia melakukan henshin.

"Kalau itu tidak usah kau beritahu aku. Tentunya aku mengetahui apa yang harus aku lakukan padamu." Ban juga ikut melakukan henshin sebagai Deka Retto. "Emajenshi!. Dekarenja!. Ha!."

Keduanya telah berada di dalam switch masing-masing, tentunya sebagai pahlawan yang berbeda tujuan?. Apakah yang mereka inginkan sebenarnya dengan melakukan itu?. Deka Red vs Deka Black?. Siapakah yang akan menang?. Mari kita simak bersama.

"Aku melihat kekalahan mu malam ini. Akaza banban, kau akan mati di tanganku malam ini." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu.

"Benarkah?. Tapi malam ini aku tidak sendirian, ada beberapa kekuatan yang mendukungku. Jadi bersiaplah untuk menerima hukuman dariku." Balas Deka Retto sambil menyiapkan senjatanya yaitu D Magnun 1 dan 2 miliknya.

"Benarkah?. Kalau begitu perlihatkan lah padaku, ban." Ia seakan menerima tantangan Ban, ia tau Ban hanya menggertak dirinya saja.

Kemudian pertarungan di mulai ketika Deka Retto dan Deka Black saling menembak satu sama lain. Deka Retto mencoba menyerang Deka Black dengan memberikan tendangan kuat, namun Deka Black mampu menahan tendangan Deka Retto, dan berbalik menyerangnya, Deka Retto berhasil menghindar sambil melepaskan beberapa tembakan.

"Iyoshho!." Deka Black berhasil menghindari tembakan Deka Retto, ia berlari ke arah Deka Retto dengan sebuah pukulan. Namun Deka Retto berhasil menghindar dengan menunduk ke bawah, kesempatan. Deka Retto berhasil memukul mundur tepat di perut Deka Black, hingga Deka Black terjajar beberapa langkah?. Saat itu ia gunakan kesempatan untuk memberikan tembakan dengan menggunakan senapan yang ada di tangannya. Sayangnya Deka Black berhasil menghindarinya dengan sangat baik.

Berikutnya dengan cepat Deka Black mengarahkan bertubi-tubi tembakan hingga membuat Deka Retto tidak bisa menghindar dan terkena serangan.

"Eakh!." Deka Red terpental karena tak dapat menghindari serangan, senjatanya terlempar, dan ia terjebak?.

Dengan cepat Deka Black mengambil kesempatan untuk memojokkan Deka Red, hingga ia tidak dapat bergerak,. Deka Red yang setengah duduk dikejutkan dengan Deka Black yang sudah mengarahkan pistol nya tepat ke kepalanya?. "Kau memang lemah deka red, sangat menyedihkan sekali. Aku sangat kecewa padamu." Ucapnya dengan nada merendahkan Deka Retto, ia merasa menang, jadi hanya sampai di sini?. "Sangat membosankan, tidak seperti yang diharapkan." Lanjutnya lagi.

"He?. Maaf ya?. Jika aku membosankan?. Tapi-." Ucap Deka Retto seakan ia menyesali sesuatu. "Dosukoi!." Namun tiba-tiba Deka Black mendapatkan serangan dadakan, ia seperti di seruduk oleh banteng hitam yang sedang mengamuk?.

"Egkhakh!." Deka Black terpental setelah menerima pukulan itu?.

Ternyata Deka Red menerjang dadanya dengan kuat seperti seorang pesumo?.

"Kau?!." Deka Black tidak percaya dengan apa yang dilakukan Deka Red padanya, dadanya sangat sakit setelah mendapatkan pukulan yang sangat keras?. Walaupun dengan dorongan telapak tangan saja?.

Namun saat itu, bukan terkejut hanya karena pukulan saja, akan tetapi pada saat itu ia sangat terkejut?. Karena melihat sosok yang sangat berbeda dari yang sebelumnya?.

"Siapa kau sebenarnya?!. Kau bukanlah deka red!." Deka Black tidak melihat sosok Deka Red?. Melainkan sosok lain dengan dua tanduk di kepalanya?. "Apakah kau mencoba mempermainkan aku?!. Kemana perginya deka red?!." Teriaknya dengan penuh emosi, karena ia merasa dipermainkan oleh Akaza Banban.

"Heh!. Apakah kau terkejut?!." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu. "Akan aku kenalkan diriku padamu!." Ucapnya. "Hagane mougyou, gao burakku!. (Gao black!)." Dengan lantangnya Deka Red yang berubah jadi Gao Black berkata seperti itu, membuat Deka Black kebingungan?.

"Hah?!. Jangan bercanda kau!." Suara Deka Black terdengar keras dan marah. Sangat marah?. Apakah hanya dia saja yang bisa marah?. Akaza Banban juga bisa marah.

"Sudah aku katakan, bukan?." Dengan cepat Gao Black menyerang Deka Black. Serangan fisik bertubi-tubi dilakukan oleh Gao Black, membuat Deka Black tidak bisa menghindari serangan itu, dadanya dihantam dengan pukulan keras oleh Gao Black.

"Kegh!." Deka Black sangat kesal, karena ia tidak bisa menghindari sama sekali serangan itu?!. Dan ia hanya pasrah menerima pukulan bertubi-tubi itu?. Apa yang terjadi sebenarnya?.

"Hora!. Hora!. Hora!. Apa yang terjadi padamu, hah?!." Gao Black dengan satu pukulan keras membuat tubuh Deka Black terpental jauh hampir meninggalkan gedung itu.

Flashback on.

Ban mengingat dengan jelas bagaimana Ushigome melatihnya, pertahan kuda-kuda sangat perlu, kemudian kekuatan tangan.

"Hora!. Hora!. Hora!. Ban!. Jangan lembek seperti itu!. Kuatkan lagi posisi kakimu!. Dosukoi!." Dengan semangatnya Ushigome melatih kouhainya ini?. Keras, tegas, dan menguras banyak tenaga. Ban dilatih oleh ke empat seniornya secara bergantian. Latihan fisik, pedang, ketenangan, dan pikiran serta siasat saat bertarung.

Flash back off.

"Arigatou black senpai, ini sangat berguna sekali." Dalam hati Akaza Banban merasakan kekuatan besar sedang mengalir di dalam tubuhnya berkat latihannya bersama Gao Black. Kekuatan yang sangat besar seakan-akan sedang mengalir di dalam tubuhnya, serta hatinya saat itu.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!