CHAPTER 5

"Cepat kembali ya?." Hikaru hanya tersenyum maklum, ia tidak mungkin mencegah Jasmine berdiskusi sesuatu dengan rekan kerjanya Akaza Banban.

Kemudian mereka jalan santai menjauh dari Hikaru. "Kasus apa yang ingin kau bicarakan ban?." Tanya Ban langsung ke point pembicaraan.

"Kau sangat serius sekali jasmine." Ban berusaha tersenyum kecil, meski berbeda dalam hatinya, padahal tadi dia yang terlihat serius. Aneh ya?. Hum?.

"Ahaha benarkah?. Ah!. Maaf kalau begitu." Tiba-tiba Jasmine merasa canggung, ia merasakan perbedaan sikap Ban, tapi apa?. "Oh iya?. Houji dan lainnya pasti kaget melihatmu di sini ban. Mereka kemarin membahas masalah pernikahan houji, meski belum tau kapan ia akan menikahi pacarnya itu." Jasmine berusaha mengalihkan pembicaraan agar suasana canggung itu hilang.

"Benarkah?. Humm ternyata aku kalah dengan aibouku itu." Mendadak eksprsi wajah Ban berubah lagi, entah kenapa suasana hati Ban cepat berubah, membuat Jasmine merasa bingung dengan sikap Ban hari ini.

"Ahaha ia, lalu bagaimana denganmu ban?. Kapan kau mau menikah?. Jangan terlalu lama menyendiri itu tidak baik." Ucap Jasmine dengan nada bercanda, ia menyikut lengan Ban dengan pelan.

Tanpa Jasmsine sadari Ban telah menyeringai kejam, ia merencanakan sesuatu yang buruk?. Dan benar saja, tanpa diduga Ban mencekik kuat leher Jasmine, hingga Jasmine sulit untuk bernapas.

"Apa maksudnya ini ban?." Suara Jasmine terdengar serak karena menahan sakit, kenapa Ban bertindak kasar padanya?. Apa yang terjadi pada Ban sebenarnya?.

"Aku akan menikah, setelah membunuhmu marika reimon." Ucap Ban dengan suara berat, kemudian tanpa bekas kasihan Ban malah membanting tubuh Jasmine hingga wanita itu terpental ke tembok yang keras. Dan Ban tertawa keras?.

"Akh!." Tubuh Jasmine terasa sakit semua, ia tidak bisa berdiri, rasanya tubuhnya remuk, sungguh kekuatan yang tidak biasa.

"Berbahagia lah kau di alam sama marika reimon!. Sambil menyaksikan pernikahanku!." Ban berjalan mendekati Jasmine yang tergeletak sambil menggunakan Lisensi Dekarenja, ia berubah menjadi Deka black?. Ia cengkram kuat leher Jasmine, seakan ia hendak mematahkan leher Jasmine.

"Siapa kau sebenarnya?" Rasanya Jasmine hampir pingsan, kepalanya terasa sakit, namun ia paksakan agar tetap sadar, karena ia melihat Deka Black? Bukannya Deka Red?.

"Dulu aku memang deka red!. Tapi itu hanyalah masa lalu yang menjijikkan, aku yang sekarang adalah Deka Black si pembawa perubahan bagi yang dipimpin!." Deka Black semakin mencekik kuat Jasmine, apalagi Jasmine tidak meronta karena tenaganya.

Dalam keadaan setengah sadar Jasmine berusaha membaca apa yang ada dipikiran Ban saat ini. Dan?!.

Dor!. Dor!.

Dua buah tembakan mengenai punggung Deka Balck, namun itu tidak berpengaruh padanya, ia membalikkan tubuhnya melihat siapa yang telah berani mengganggunya?.

"Yoooh aibou?!. Shashiburi dana?." Sapanya sok ramah, kemudian ia lempar tubuh Jasmine tanpa perasaan, ia maju beberapa langkah.

Ya yang datang itu adalah Deka Blue, si Houji. Ia yang telah menembak Deka Balck karena ia terlihat ingin membunuh Jasmine.

"Siapa kau?!. Beraninya kau memanggilku aibou?!. Kau pikir kau siapa?!. Hah?!." Deka Blue nampak marah, yang ia tau tau hanya Ban yang memanggilnya aibou, dan ia akan menjawab aibou te iu na dengan nada kesal.

Tapi tu orang kok malah manggil dia aibou?. Dia kira dia Ban?. Tapi?!.

"Apa kah kau tidak mengenaliku lagi?. Aibou?." Deka black melepaskan Lisensi nya hingga ia menjadi mode biasa.

"Kau?!." Deka Blue tidak percaya kalau itu adalah Ban?. "Sejak kapan dia memakai deka black?. Sejak kapan ada deka black?." Setahunya tidak ada, jika dia Ban?. Kenapa dia menyerang Jasmine?. Begitu banyak pertanyaan di kepala Houji alias Deka Blue.

"Apa maksudnya ini ban?!." Teriak Deka Blue penuh emosi, apa yang terjadi pada Ban? Kenapa ia berubah menjadi jahat?.

Ban malah tertawa keras mendengar ucapan Deka Blue, ia suka mendengar suara frustasi Deka Blue

"Ne, aibou?. Aku beritahu padamu satu hal." Ban menghentikan tawanya, dan ia menatap tajam ke arah Deka Blue. "Dulu aku memang seka retto, tapi itu hanya masa lalu yang menyedihkan, aku yang sekarang deka black!. Si pembawa perubahan bagi yang dipimpin." Sudah dua kali ia mengatakan seperti itu?. Apa yang diinginkan oleh Ban sebenarnya?.

Deka Blue sangat marah mendengar penjelasan Ban, baginya itu tidak masuk akal, dari mana Ban mendapatkan lisensi Deka Black?. Apa terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui?.

Karena ia masih emosi ia berlari menyerang Ban, Ban yang mendapatkan serangang itu langsung mengambil lisensinya berubah menjadi Deka Balck kembali, hingga terjadi pertarungan antara Deka Blue dan Deka Black

"Ho?. Kau semakin berkembang saja houji?. Tapi aku tidak punya waktu untuk melayanimu." Setelah berkata demikian ia pergi meninggalkan Deka Blue.

Deka Blue hanya melihat kepergian Deka Black yang entah kemana. "Jasmine!." Houji baru sadar jika Jasmine sedang terluka parah dan membutuhkan pertolongan, sepertinya Jasmine sudah tidak sadarkan diri lagi.

Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa Ban menyerang Jasmine?. Apa maksudnya semua ini? Apakah Ban mulai berbelok dari kebaikan?. Entahlah, siapa yang tahu?.

Di sisi lain

Dengan wajah polos dan tenang Akaza Banban melangkah masuk ke dalam Deka Base bumi, kebetulan Umeko melihatnya.

"Yho!. Ban?." Sapa Umeko dengan semangatnya, ia sangat senang melihat kedatangan Ban.

"Oh?!. Umeko?!. Kau terlihat baik-baik saja?." Balas Ban dengan senyuman bersahabat, ia tidak menyangka akan disambut oleh Umeko.

"Aku selalu baik-baik saja." Ucapannya. "Kau sendiri bagaimana ban?." Tanya Umeko sambil berjalan berdampingan dengan Ban, mereka menuju Deka Room, dimana di sana ada Deka Master yang biasanya menunggu mereka untuk diskusi tentang kasus yang mereka pecahkan.

"Seperti yang terlihat." Balas Ban dengan santainya, tak ada masalah sedikitpun yang tergambar dari raut wajahnya.

"Tapi kenapa kau masih betah sendiri ban?." Bercandanya Umeko sangat kelewatan, sampai-sampai nyikut perut kanan Ban, hingga Ban meringis kesakitan?.

"Berisik!. Aku hanya belum ada waku saja untuk ke sana!." Ban berusaha menahan sakit akibat perbuatan Umeko.

Ekhem!.

Mereka sampai di Deka Room?.

"Oh?. Ban?. Tumben kau ke sini?. Apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?." Deka Master tidak percaya akana melihat Ban di sini, ia kira Ban akan sibuk di Fire Squad.

"Hummm apakah aku tidak boleh ke sini bos?." Ban terlihat manyun, ia sedikit jengkel dengan ucapan Deka Master, apakah ia tidak boleh datang ke sini?.

"Tu kan?. Makanya kalau kesini kasih kabar kek" Umeko tertawa cekikikan melihat ekspresi wajah Ban, keknya belum berubah deh si Ban?.

Masih mau lanjut?. Simak terus bagaimana lanjutan kisah ini.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!