Episode 19

Hari pernikahan.

Akhirnya hari pernikahan yang di nantikan telah tiba. Asyifa sendiri juga hanya menginginkan menikah di rumahnya. Dia memang sangat sederhana dan tidak perlu menikah mewah-mewah. Yang penting keluarga menghadiri acara tersebut.

Keluarga besar Rafa juga turut hadir dalam pernikahan Asyifa dan Rafa. Rafa pasti selalu memasang wajah kesalnya. Wajah yang tidak bersemangat sama sekali dan kalau bisa dia kabur saat itu juga. Namun apa bisa sepertinya tidak akan.

"Rafa mama tau kamu terpaksa mengikuti permintaan mama. Tetapi ini yang terbaik. Jadi jangan mengacaukan apa-apa. Jaga sikap kamu hari ini. Kamu akan menikah hari ini," ucap Shofia berdiri di samping Rafa yang memperhatikan mimik wajah Rafa yang tidak bersemangat.

"Mama jangan khawatir aku tidak akan melakukan apa-apa untuk membatalkan pernikahan ini. Karena aku hanya ingin melihat bagaimana mama akan menyesal karena minikahkan ku dengan dia," jawab Rafa dengan sinis.

"Kau ini!" Geram Shofia dengan kesal. Rafa memang tidak peduli apa-apa lagi. Kalau pun harus menikah. Dia pasrah. Karena sudah tidak ada lagi yang bisa di lakukannya.

Rafa duduk di depan penghulu dan di samping penghulu ada Rendy yang pasti yang akan menikahkan putrinya.

Tamu-tamu sudah berdudukan di jejeran belakang Rafa yang mana sekarang mereka hanya tinggal menunggu Asyifa. Tidak lama akhirnya pengantin wanita yang di tunggu-tunggu itu akhirnya datang Asyifa yang di gandeng oleh Lulu dan juga Rania menuruni anak tangga.

Semua mata tertuju pada wanita cantik itu. Bidadari yang sesungguhnya. Dengan balutan baju pengantin berwarna putih yang sarii Asyifa terlihat sangat cantik, manis dan membuat hati begitu teduh. Yang pasti orang-orang di sana juga ingin menjadikan Asyifa sebagai menantu mereka.

Tetapi sayang hanya Shofia yang beruntung mendapatkan Asyifa. Shofia sejak tadi hanya tersenyum melihat Asyifa yang semakin lama semakin dekat. Rafa hanya gengsi saja untuk tidak mengakui kecantikan calon istrinya yang natural.

Rania dan Lulu mendudukkan Asyifa di samping Rafa. Jangan tanya jantung Asyifa berdetak kencang saat duduk di samping pria yang akan menjadi suaminya itu.

Rania memakaikan selendang untuk penutup kepala mereka. Wajah Rania masih di pastikan begitu sedih karena putrinya akan segera berumah tangga. Rania duduk di samping Shofia dan Shofia memegang tangan Rania dengan Shofia tersenyum yang tau apa yang di rasakan Rania.

"Baiklah sudah bisa kita mulai," sahut penghulu.

"Mari di mulai pak," sahut Xander.

Rendy berjabat tangan dengan Rafa untuk memulai proses ijab kabul.

"Saya nikahkan anak kandung saya Tsamara Asyifa sutono binti Rendy Aris Sutono dengan Rafa Ardiansyah Madison dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 24 gram di bayar tunai...."

" Saya terima nikahnya Asyifa binti Rendy Aris Sutono dengan maskara tersebut di bayar tunai," sahut Rendy satu kali tarikan napas.

" Bagaimana saksi sah,"

" Sah,"

" Alhamdulillah,"

Mereka pun berdoa dan Rafa menghela napas kasar yang sudah berakhir segalanya. Namun Asyifa merasa lega dengan proses ijab kabul yang berjalan dengan lancar.

"Asyifa ayo cium tangan suamimu!" pinta penghulu setelah setelah selesai berdoa.

Asyifa terlihat sangat gugup yang memang ini yang pertama kali baginya harus bersentuhan dengan seorang Pria.

"Sayang ayo!" ucap Rania pelan. Asyifa mengangguk dengan gugup dan tidak berani menatap mata Rafa yang tidak tau berekspresi apa.

"Apa dia tidak sudi memegang tanganku!" desis Rafa di dalam hatinya.

Akhirnya Asyifa mencium punggung tangan Rendy. Perasaan Asyifa begitu gugup. Namun dia sudah sah menjadi istri Rafa. Setelah itu Rafa dengan terpaksa mencium kening Asyifa. Mata Asyifa berkaca-kaca yang pasti tidak percaya. Jika dia sudah menjadi seorang istri sekarang.

"Ya Allah semoga aku bisa menjadi istri yang baik untuk suamiku, semoga dia bisa menerima kekuranganku," batin Asyifa yang melihat wajah Rafa. Namun Rafa selalu mengalihkan tatapannya untuk tidak melihat Asyifa.

Asyifa dan Rafa sah menjadi suami istri dan sekarang mereka sedang sungkeman pada keluarga. Pasti terjadi keharuan dalam acara sungkeman itu mengingat Asyifa yang begitu dengan keluarganya dan pasti berat hati untuk kehilangan Asyifa. Apa lagi Rania yang begitu meweknya.

Banyak pesan, penitipan yang disampaikan untuk Rafa. Untuk menjaga putri mereka dan tidak tidak tau apakah Rafa mendengarkan pesan-pesan itu atau tidak. Tetapi baginya jelas hal itu sangat tidak penting untuknya.

***********

Acara sudah berlanjut dengan cepat, karena memang tidak banyak tamu yang di undang. Hanya kerabat-kerabat dan kekuarga dekat saja. Untuk acara resepsi pun tidak ada dan acara pesta resepsi akan di adakan pihak keluarga Rafa. Itu permintaan Shofia dan keluarga Rendy yang memang orangnya legowo menerima apapun itu. Ya Shofia seberuntung itu mendapatkan besan yang tidak banyak tingkah.

Namun untuk malam ini Rafa dan Asyifa akan menginap di rumah Asyifa. Karena besok baru akan pulang. Para kerabat masih ada di rumah itu yang belum berpulangan. Namun untuk keluarga Rafa sudah pulang semuanya.

Kamar Asyifa sudah di sulap menjadi kamar pengantin pada umumnya yang begitu indah dengan mawar-mawar ala pengantin. Rafa yang sejak tadi di kamar duduk di pinggir ranjang dengan ke-2 kakinya yang terbuka denga tangannya memijat-mijat kepalanya yang terasa berat. Seharian dia hanya diam tanpa banyak bicara sama sekali. Tetapi hatinya pasti mengumpat di dalam sana.

Krekkk.

Pintu kamar itu terbuka di mana Asyifa yang memasuki kamar yang sudah berganti pakaian dengan gamis polos berwarna biru dongker. Asyifa membawa nampan yang terlihat berisi makanan. Rania menyuruh Asyifa membawakan Rafa makanan dan tadi Asyifa juga harus ada sedikit dengan ibunya yang mana Asyifa merasa tidak boleh hanya berduan dengan Pria.

Asyifa tidak sadar jika sudah menikah. Sebagai seorang ibu. Rania juga membagikan arahan menjadi istri dan bagaimana sikap istri dan pasti malam pengantin yang membuat jantung berdebar. Tidak tau Rania tadi sampai tidak membahas ke arah sana. Yang jelas intinya Asyifa sudah berada di dalam kamar itu setelah mengumpulkan semua keberaniannya.

"Assalamualaikum," sapa Asyifa dengan sedikit gugup. Namun Rafa tidak menjawab sama sekali dan mengambil handphonenya yang terlihat begitu cuek.

"Aku membawakan mu makannya. Kamu pasti belum makan," ucap Asyifa yang sudah berdiri di depan Rafa.

"Kau bawa saja kembali aku tidak mau makan," jawab Rafa dengan ketus.

"Kenapa? Bukannya dari tadi kamu belum makan?" tanya Asyifa.

"Apa aku harus memberikan alasannya ke padamu. Aku tidak ingin makan. Apa kau tidak mendengar," ucap Rafa mulai meninggikan suaranya.

"Baiklah! tidak perlu marah. Aku letakkan di meja. Makanlah jika ingin makan," sahut Asyifa dengan lembut dan berjalan menuju nakas meletakkan nampan itu. Lalu berjalan melewati Rafa. Namun Rafa menahan Asyifa dengan memegang lengan Asyifa yang tangannya di cengkram kuat.

Rafa berdiri dengan menatap tajam Asyifa yang mana Asyifa terlihat takut dengan Rafa.

"Kenapa? Apa tidak boleh menyentuhnya. Apa kau begitu suci sampai begitu terkejutnya. Jika laki-laki menyentuh tanganmu," ucap Rafa menekan suaranya yang bicara tepat di wajah Asyifa.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Asyifa dengan gugup dan rada takut dengan tatapan Rafa yang terlihat dingin sampai menusuknya.

"Kau dengarkan aku. Mau kau wanita yang paling suci di dunia ini. Aku tidak akan sudi menyentuh dirimu. Apa yang kau pikirkan dengan pernikahan ini hah! Hidup bahagia. Ya kau memikirkan kebahagiaan mu dan membuat penderitaan untukku. Itu menurut kebahagiaan mu," ucap Rafa dengan menekan suaranya membuat Asyifa begitu terkejut.

"Aku tidak mengerti maksudmu. Apa yang kamu katakan?" tanya Asyifa dengan suara seraknya yang tertahan.

"Jangan sok polos di hadapan ku!" bantak Rafa membuat Asyifa tersentak sampai matanya tertutup saking terkejutnya. Saat mata itu terbuka terlihat air mata menetes di pipinya. Melihat hal itu membuat Rafa melepas kasar cengkraman itu hampir membuat Asyifa terjatuh.

"Jangan menggangguku!" tegas Rafa dengan suara dinginnya yang langsung beralih pada Sofa dan merebahkan dirinya di sana dengan satu lengannya berada di matanya.

Sementara Asyifa hanya diam dengan napasnya yang naik turun dan air matanya yang keluar. Asyifa begitu schok dengan apa yang terjadi barusan. Ini malam pernikahannya dan inilah yang terjadi. Mendengar bentakan suaminya.

"Apa aku salah bicara," batin Asyifa yang berusaha untuk tenang. Asyifa mengusap air mata di pipinya.

"Asyifa mungkin dia lelah. Seharusnya kau tidak mengganggunya. Kau tidak saling mengenal dengannya. Jadi kau tidak tau bagaimana dirinya. Mungkin moodnya sedang tidak baik. Jadi Asyifa jangan mengganggunya. Biarkan dia beristirahat dulu," batin Asyifa yang berusaha untuk berpikiran positif.

Asyifa melihat ke arah Rafa yang sudah tertidur dan sama sekali tidak mempedulikan dirinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Rita Mahyuni

Rita Mahyuni

xi rafa macam org goblok ya...kan bisa bicara baik2...kurang bersyukur...buat sebucin2nya ya thor..hmm

2023-03-18

0

SakhaRafif

SakhaRafif

q doakan Rafa cepet bucin sama sifa... biar tahu rasa

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tsamara Asyifa
2 Episode 2 Insiden.
3 Episode 3 Rencana perjodohan
4 Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5 Episode 5 Kapal Pesiar
6 Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7 Episode 7 Doa dan melihat.
8 Episode 8 Pulang.
9 Episode 9 Penegasan Shofia.
10 Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11 Episode 11
12 Episode 12 Debat
13 Episode 13 tidak sengaja.
14 Episode 14 bertemu pertama kali
15 Episode 15 Keputusan.
16 Episode 16 Keras kepala.
17 Episode 17 Lamaran
18 Episode 18 Sah
19 Episode 19
20 Episode 20 Apa ini pernikahan.
21 Episode 21 bertukar pikiran
22 Episode 22 Iblis.
23 Episode 24 Penekanan.
24 Episode 24
25 episode 25 tiket
26 Episode 27 Meminta maaf.
27 Episode 27 perjalanan.
28 Episode 28
29 Episode 29 Melihat dalam perasaan
30 Episode 30 Sangat terkejut.
31 Episode 31 Tidak percaya
32 Episode 32
33 Bab 32 tidak bisa berkutik.
34 Bab 34
35 Bab 35 Akhirnya.
36 Episode 36
37 Bab 37
38 Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39 Episode 39 Kata-kata pedas
40 Episode 40 Hal aneh.
41 Episode 41.
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Episode 48
49 Bab. 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episodenya 57
58 Bab 58.
59 Episode 59.
60 Bab 60
61 Episode 42
62 Episode 61.
63 Bab 63
64 Episode 67
65 Episode 68
66 Episode 66
67 Bab 67
68 Episode 68
69 Episode 69.
70 Episode 70
71 Episode 71.
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Bab 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Bab 78
79 Episode 79
80 Episode 79.
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Bab 83
84 Bab 84.
85 Episode 89
86 Episode 88
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 97
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Bab 106
108 Episode 108
109 Bab 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Bab 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Bab 118
120 Bab 120
121 Episode 121
122 Episode
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Bab 127
128 Bab 128.
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 234
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Bab 135
138 Episode 138
139 Bab 138
140 Episode.
141 Draft
142 Episode
143 Episode.
144 Episode.
145 Episode.
146 Episode.
147 Episode
148 Episode.
149 Episode.
150 Episode.
151 Episode
152 Episode.
153 Episode.
154 Episode
155 Bab
156 Episode.
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159.
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163.
164 Episode 164
165 Episode 165.
166 Episode 165
167 Episode 167
168 Episode 169
169 Episode 169
170 Episode 171
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174.
175 Episode 176
176 Episode 177
177 Episode 178
178 Episode 178.
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Bab 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 85
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189.
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 94
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 episode 198
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Bab 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210.
211 Episode 212
212 Episode 213
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217.
218 Bab 218
219 Episode 219
220 Episode 221.
221 Episode 221
222 Episode 222
223 Bab 223
224 Episode 223
225 Episode 225
226 Episode 226
227 Episode 227
228 Episode 228
229 Episode 229
230 Episode 230
231 Episode 231
232 Episode 232
233 Episode 233
234 Episode 234
235 Episode 235
236 Episode 235
237 Episode 237
238 Episode 238
239 Episode 239
240 Bab 240
241 Episode 241
242 Bab 242
243 Episode 243
244 Episode 244
245 Episode 245
246 Episode 246
247 Episode 247
248 Episode 248
249 Episode 249
250 Episode 250
251 Episode 251
252 Episode 252
253 Episode 253
254 Episode 254
255 Episode 255
256 Episode terakhir.
257 Episode terakhir.
258 Episode terakhir.
259 Pengumuman
Episodes

Updated 259 Episodes

1
Episode 1 Tsamara Asyifa
2
Episode 2 Insiden.
3
Episode 3 Rencana perjodohan
4
Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5
Episode 5 Kapal Pesiar
6
Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7
Episode 7 Doa dan melihat.
8
Episode 8 Pulang.
9
Episode 9 Penegasan Shofia.
10
Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11
Episode 11
12
Episode 12 Debat
13
Episode 13 tidak sengaja.
14
Episode 14 bertemu pertama kali
15
Episode 15 Keputusan.
16
Episode 16 Keras kepala.
17
Episode 17 Lamaran
18
Episode 18 Sah
19
Episode 19
20
Episode 20 Apa ini pernikahan.
21
Episode 21 bertukar pikiran
22
Episode 22 Iblis.
23
Episode 24 Penekanan.
24
Episode 24
25
episode 25 tiket
26
Episode 27 Meminta maaf.
27
Episode 27 perjalanan.
28
Episode 28
29
Episode 29 Melihat dalam perasaan
30
Episode 30 Sangat terkejut.
31
Episode 31 Tidak percaya
32
Episode 32
33
Bab 32 tidak bisa berkutik.
34
Bab 34
35
Bab 35 Akhirnya.
36
Episode 36
37
Bab 37
38
Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39
Episode 39 Kata-kata pedas
40
Episode 40 Hal aneh.
41
Episode 41.
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Episode 48
49
Bab. 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episodenya 57
58
Bab 58.
59
Episode 59.
60
Bab 60
61
Episode 42
62
Episode 61.
63
Bab 63
64
Episode 67
65
Episode 68
66
Episode 66
67
Bab 67
68
Episode 68
69
Episode 69.
70
Episode 70
71
Episode 71.
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Bab 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Bab 78
79
Episode 79
80
Episode 79.
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Bab 83
84
Bab 84.
85
Episode 89
86
Episode 88
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 97
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Bab 106
108
Episode 108
109
Bab 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Bab 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Bab 118
120
Bab 120
121
Episode 121
122
Episode
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Bab 127
128
Bab 128.
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 234
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Bab 135
138
Episode 138
139
Bab 138
140
Episode.
141
Draft
142
Episode
143
Episode.
144
Episode.
145
Episode.
146
Episode.
147
Episode
148
Episode.
149
Episode.
150
Episode.
151
Episode
152
Episode.
153
Episode.
154
Episode
155
Bab
156
Episode.
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159.
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163.
164
Episode 164
165
Episode 165.
166
Episode 165
167
Episode 167
168
Episode 169
169
Episode 169
170
Episode 171
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174.
175
Episode 176
176
Episode 177
177
Episode 178
178
Episode 178.
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Bab 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 85
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189.
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 94
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
episode 198
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Bab 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210.
211
Episode 212
212
Episode 213
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217.
218
Bab 218
219
Episode 219
220
Episode 221.
221
Episode 221
222
Episode 222
223
Bab 223
224
Episode 223
225
Episode 225
226
Episode 226
227
Episode 227
228
Episode 228
229
Episode 229
230
Episode 230
231
Episode 231
232
Episode 232
233
Episode 233
234
Episode 234
235
Episode 235
236
Episode 235
237
Episode 237
238
Episode 238
239
Episode 239
240
Bab 240
241
Episode 241
242
Bab 242
243
Episode 243
244
Episode 244
245
Episode 245
246
Episode 246
247
Episode 247
248
Episode 248
249
Episode 249
250
Episode 250
251
Episode 251
252
Episode 252
253
Episode 253
254
Episode 254
255
Episode 255
256
Episode terakhir.
257
Episode terakhir.
258
Episode terakhir.
259
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!