Shofia berada di dalam kamar yang terbaring lemah pertengkarannya dengan Rafa membuat tekanan darahnya naik dan membuatnya sekarang lemas di dalam kamar.
Rafa memasuki kamar dan melihat mamanya yang begitu lemas. Shofia melihat Rafa masih dengan kesal.
" Jika ingin membicarakan wanita pilihanmu. Sebaiknya jangan pernah lihat mama. Tidak ada gunanya melahirkan, membesarkan, mendidik, tetapi akhirnya hanya bisa melawan orang tua," ucap Shofia dengan dingin menunjukkan rasa kekecewaannya pada Rafa.
" Sana kamu pergi. Biarkan saja semua seperti ini. Mama sudah tidak bersemangat untuk hidup, mama lebih baik mati," ucap Shofia dengan lemas
" Aku akan menikahinya," sahut Rafa dengan suara dinginnya membuat Shofia melihat serius ke arah Rafa.
" Siapa maksud kamu?" tanya Shofia.
" Wanita yang mama inginkan. Aku akan menikahinya sesuai dengan keinginan mama. Tapi jangan menyesal karena sudah memaksaku melakukan semua ini. Aku tidak mencintainya dan dia harus mendapatkan semua resiko itu. Karena sampai kapanpun aku tidak mungkin menyukainya," tegas Rafa dengan wajahnya yang serius.
" Rafa!"
" Mama yang menginginkan pernikahan ini dan mama yang mengatakan bagaimana dia dan kebahagiaannya. Namun dia sudah menghancurkan hidupku dengan menerima perjodohan ini dan maka dari itu aku juga akan menghancurkannya hidupnya di dalam pernikahan yang mama dan dia inginkan. Jadi jangan menyesal karena sudah menikahkannya dengan ku," ucap Rafa dengan tegas yang bicara dengan ancaman yang tidak ada remnya.
" Apa yang kamu katakan. Kamu ingin menyakiti anak orang. Kamu tau dia itu di didik keluarganya, di sayangi keluarganya dan kamu ingin...."
" Semua pilihan ada pada mama. Bukan padaku. Mama menginginkannya dan aku tidak. Jadi lakukan jika mama masih ingin melakukannya," tegas Rafa yang langsung pergi dari hadapan mamanya.
" Mama akan tetap menikahkan kamu," ucap Shofia menghentikan langkah Rafa di mana Rafa mengepal ke-2 tangannya.
" Mama tau kamu orang seperti apa. Mama juga mendidikmu dan mama tau kamu pelan-pelan akan menerima Asyifa di dalam kehidupanmu. Karena ini yang terbaik untuk kamu," ucap Shofia dengan tenang.
" Terserah!" sahut Rafa dengan kesal. Lalu pergi dari kamar mamanya. Shofia tersenyum merasa lega yang akhirnya Rafa mau menikah dengan Asyifa menantu yang di idam-idamkannya.
Sementara Rafa sengaja memberikan ancaman yang untuk mama dan papanya agar mengurungkan niat mereka. Namu apa yang terjadi pada nyatanya Shofia tidak akan mengubah keputusannya untuk membatalkan perjodohan itu.
************
Karena keluarga dari pihak wanita sudah menyetujui perjodohan itu dan menerima lamaran keluarga Rafa dan berkat bujukan dan kerja keras Shofia untuk membuat Rafa menikahi Asyifa. akhirnya hari ini di pagi yang cerah ini adalah proses khitaba untuk Asyifa dan Rendy menuju pernikahan yang dalam hitungan hari lagi.
Mereka melalui proses pernikahan memang begitu cepat. Bahkan pertemuan pun hanya sekali saat hari pernikahan Lulu kemarin dan setelah itu hanya ada pertemuan Rania dan Rendy dengan keluarga besar Rafa. Tanpa hadirnya Asyifa dan Rafa.
Di mana para orang tua itu membahas beberapa proses pernikahan untuk Asyifa dan Rafa. Sampai akhirnya tepat hari ini di mana proses Khitbah serta pengajian akan di laksanakan di kediaman Asyifa.
Untuk acara khitbah tersendiri di adakan di taman rumah orang tua Asyifa yang sudah di sulap seindah mungkin yang bertemakan ala-ala outdoor.
Bangku-bangku untuk para undangan atau keluarga sudah disusun dengan rapi berjejer dan dekorasi untuk acara lamaran Asyifa dan Rafa juga sudah di hias dengan cantik yang di bagian background yang berwarna putih lengkap dengan bunga-bunga yang di hias sedemikian rupa. Juga terdapat dana Rafa dan Asyifa.
Sangat simple namun terlihat begitu indah. Karena Asyifa sendiri adalah wanita yang sederhana.
Para-para kerabat yang di undang untuk proses Khitabah sudah mulai berdatangan begitu juga dengan keluarga Rafa. Di mana keluarga Rafa datang dengan pakaian seragam berwarna pink dan Rafa sendiri yang berbeda yang berwarna hijau toska lengan panjang yang mungkin couple dengan calon istrinya.
Dokter Rendy menyambut dengan suka cita para tamu dari keluarga besarnya. Mereka di perlakukan dengan baik dan jangan tanya wajah Rafa seperti apa. Wajahnya begitu kesal dan sangat pelit untuk senyum dalam acara lamarannya sendiri.
Sementara Asyifa yang begitu cantik masih di hias di dalam kamar. Asyifa memakai gamis berwarna hijau toska dengan sedikit payet-payet mutiara yang indah berwarna toska dengan balutan hijab yang membuatnya begitu anggun dan sangat cantik.
" Cantik sekali calon istri orang," ucap Lulu yang memasuki kamar dan melihat Asyifa yang masih di make-up.
" Kakak bisa aja," sahut Asyifa yang malu-malu.
" Siapa yang biasa aja. Memang kenyataan. Kamu itu sangat cantik. Kamu adalah bidadari yang turun dari langit," ucap Lulu.
" Huhhhh, kuping Asyifa benar-benar akan melebar. Jika kakak terus saja berbicara seperti itu," sahut Asyifa dengan senyum-senyum yang malu-malu.
" Itu kenyataan Asyifa," sahut Lulu.
" Iya-iya terserah kakak deh," sahut Asyifa.
" Tidak menyangka Asyifa akan menikah secepatnya. Padahal baru bulan lalu kakak menikah dan sekarang Asyifa sudah menyusul aja," sahut Lulu.
" Namanya juga jodohnya sudah ada. Jadi mau bagaimana lagi kak," sahut Asyifa.
" Kakak berdoa semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu sendiri, semoga bisa menjadi keluarga yang bahagia, sakinah mawadah warahmah," ucap Lulu memberikan doanya untuk adik sepupunya itu.
" Amin," sahut Asyifa. Lulu tersenyum dengan mengusap-usap punggung Asyifa yang mana mereka hanya saling melihat melalui cermin saja.
********
Semua tamu dan kerabat sudah menduduki tempat yang di sediakan. Keluarga lengkap Rafa dan keluarga Asyifa pasti sudah ada di sana. Di mana Willo, Rudi opanya, Ratih Eyangnya, Azka adiknya, Roni suami Lulu juga hadir dalam acara khitbah untuk Asyifa.
Tidak lama akhirnya Asyifa pun tiba yang di tuntunan oleh Lulu. Semua mata tertuju pada Asyifa yang cantiknya minta ampun. Termasuk Shofia yang tersenyum lebar melihat kecantikan calon menantunya yang sudah di impi-impikannya itu.
Rafa sendiri sudah berdiri di tempat acara proses Khitabah di panggung yang berdiri memegang boucket bunga yang di pastikan untuk di berikan pada Asyifa.
Ada MC yang menuntun acara lamaran itu, yang mengarahkan peroses agar berjalan dengan lancar. Lulu telah sampai mengantarkan Asyifa ke hadapan calon suami Asyifa dan terlihat kegugupan di wajah Asyifa yang mungkin baru ini Asyifa dekat dengan lawan jenisnya. Asyifa sendiri bahkan menjaga pandangannya dari Rafa. Untuk tidak melihat Rafa lama-lama.
Rafa mendapat arahan dari MC untuk menyerahkan Boucket bunga tersebut dan Rafa melakukannya yang memberikan pada Asyifa dengan wajah datarnya. Namun Asyifa mengambilnya dengan mengeluarkan senyumnya.
" Kenapa aku harus menikahi wanita seperti ini," batin Rafa yang tidak nyaman berlama-lama dekat-dekat dengan Asyifa.
" Ada apa dengannya. Kenapa wajahnya datar sekali. Apa dia tidak menyukai acara ini?" batin Asyifa bertanya kebingungan melihat ekspresi wajah Rafa yang terlihat dingin dan ketus.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Ethie Nurhayati
up nya langsung byk dong thor
2023-02-13
0