Episode 16 Keras kepala.

Kediaman Xander Madison.

Keluarga itu sedang melakukan sarapan bersama. Shofia, Xander, Rafa, Shania, Ardi, Zee.

" Mama kenapa sih kelihatan begitu gelisah. Kayak ada yang di pikirin," ucap Zee yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik mamanya.

" Ini sudah satu Minggu lebih. Keluarga Dokter Rendy belum juga memberikan jawaban apa-apa," jawab Shofia dengan cemasnya.

Mendengar hal itu membuat Rafa langsung kehilangan mood untuk makannya yang mamanya harus membahas masalah perjodohan lagi.

" Mungkin saja mereka menolak," sahut Shania.

Rafa mendengus tersenyum miring mendengar hal itu. Itu akan menjadi kabar bahagia untuknya penolakan yang di tunggu-tunggunya.

" Tidak mungkin. Kalau pun menolak. Dokter Rendy seharusnya mengatakannya," sahut Shofia.

" Ya mungkin saja mereka masih berpikir matang-matang. Pernikahan bukan hal yang mudah. Mama sabar saja. Mereka juga ingin yang terbaik untuk putri mereka," sahut Xander.

Shofia menghela napasnya dengan tidak bersemangat. Bahkan sarapan itu sudah tidak selera untuk di masukkannya kedalam mulutnya.

" Nyonya!" tegur bibi tiba-tiba menghampiri meja makan.

" Ada apa?" tanya Shofia.

" Ada telpon," jawab bibi memberikan Shofi telpon dan Shofi langsung mengambilnya. Bibi pun langsung pergi.

" Hallo!" Sapa Shofia dengan tidak semangat.

" Oh, Dokter Rendy, Walaikum salam Dokter," sahut Shofia yang tiba-tiba semangat dan bahkan menegakkan duduknya yang sebelumnya lemas.

Zee, Shania dan Ardi saling melihat yang penasaran dengan apa tujuan Rendy menelpon. Sementara Rafa juga menghentikan sarapannya. Entah mengapa perasaannya mulai tidak tenang.

" Apa Dokter katakan," pekik Shofi yang terlihat terkejut membuat orang-orang yang ada di meja makan begitu penasaran dan jantung Rafa sudah seperti rolerr coaster.

" Baiklah Dokter, terima kasih Dokter," sahut Shofia yang menutup telpon itu dan Shofia terlihat begitu gembira membuat semua orang semakin penasaran.

" Ada apa mah?" tanya Zee penasaran.

Shofia tersenyum melihat Rafa. Di mana Rafa menatap sang mama datar dengan perasaannya tidak menentu.

" Keluarga Dokter Rendy menerima lamaran Rafa," jawab Shofia dengan semangatnya yang membuat Rafa terkejut dengan matanya terbuka lebar yang bola matanya hampir ingin keluar. Tangannya terlihat mengepal saat memegang sendok yang tidak percaya jika apa yang di inginkan mamanya akan terwujud.

Shofia begitu bahagia dengan keceriaannya. Namun Shania, Zee, Ardi dan Xander hanya biasa-biasa saja dan melihat ke arah Rafa yang tampak tidak suka. Mereka juga tau itu sangat tidak di sukai Rafa dan mereka sebenarnya juga tidak tau harus bahagia atau tidak.

" Aku tidak akan menikah dengannya," ucap Rafa dengan suara dinginnya membuat senyum Shofia memudar dengan cepat.

Shania dan yang lainnya sudah pasrah pasti ada keributan lagi setelah ini.

" Kamu jangan mencari gara-gara Rafa. Keluarga mereka sudah menyetujuinya, menerima lamaran kita. Jadi kamu jangan melakukan hal yang tidak perlu kamu lakukan. Apa lagi harus protes," tegas Shofia

" Tubuhku yang menikah. Jadi tetap aku tidak akan menerima pernikahan itu. Aku tidak akan menikah dengannya titik!" tegas Rafa yang langsung berdiri dari tempatnya dan meninggalkan meja makan.

" Rafa!" Panggil Shofia dengan suara menggelegar. Rafa menghentikan langkahnya dan kembali menghadap Shofia.

" Aku punya calon istri dan akan membawanya ke rumah ini. Aku hanya akan menikah dengan Miranda bukan dengan wanita pilihan mama!" tegas Rafa.

" Mama sudah mengatakan kepada kamu jangan menyebut nama wanita itu. Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah setuju dengan dia yang menjadi istrimu. Dia bukan wanita baik-baik," tegas Shofia.

" Cukup mah!" bentak Rafa.

" Berani sekali kau membentak mama!" teriak Shofia yang berdiri dari duduknya dan menghampiri Rafa.

" Apa kamu sudah tidak menganggap mama ada lagi Rafa. Kenapa kamu keras kepala seperti ini. Lihat diri kamu yang semakin lama semakin durhaka karena hanya wanita itu," ucap Shofia yang merasa kecewa dengan Rafa.

" Mah aku tidak keras kepala. Justru mama yang terlalu memaksaku. Aku tidak mungkin mah menikah dengan wanita yang tidak aku cintai dan aku juga tidak mengenal siapa dia. Hanya sekali bertemu apa menurut mama semua itu sangat wajar di bawa dalam pernikaha. Sementara aku mempunyai wanita lain dan mama tidak merestuinya," ucap Rafa menguatkan Volume suaranya.

" Mama tau apa yang terbaik untuk kamu Rafa. Mama seorang ibu pasti lebih tau mana yang baik untuk putranya," tegas Shofia menekan suaranya.

" Tetapi aku yang menjalani semuanya dan aku tidak bisa menuruti kemauan mama. Aku tidak akan menikah dengan dia!" tegas Rafa yang pergi dari hadapan mamanya.

" Agh!" tiba-tiba Shofia memegang lututnya.

" Mama!" teriak Zee panik membuat Rafa menghentikan langkahnya dan melihat mamanya yang hampir jatuh dan untung saja Xander langsung menahan tubuhnya.

" Shofia apa yang terjadi?" tanya Xander panik.

" Ayo kita angkat mama kekamar," sahut Ardi yang membantu memopong mertuanya itu dan Rafa juga begitu panik dengan apa yang di lihatnya.

************

Dokter sedang memeriksa kondisi Shofia di dalam kamar. Sementara, Zee, Xander, Shania, Ardi dan Rafa menunggu di depan kamar dengan wajah mereka yang begitu panik.

Dratt dratt dratt dratt dratt dratt.

Ponsel Rafa berdering dan Rafa langsung melihat panggilan masuk yang tak lain dari Miranda. Rafa melihat keluarganya yang menunggu dengan cemas.

" Aku angkat telpon sebentar," ucap Rafa meninggalkan tempat itu yang langsung buru-buru mengangkat telpon dari Miranda.

📞" Ada apa Miranda?" tanya Rafa.

📞" Rafa aku minta maaf. Apa yang kamu bicarakan kemarin. Aku tidak bisa mengikutinya. Rafa aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa menikah secepat itu bahkan kamu harus tau Minggu depan aku harus berangkat ke Paris untuk menghadiri acara Paris fashion week. Aku juga harus memperpanjang kontrak dan ini kesempatan yang aku tunggu. Jadi dalam tahun ini aku tidak bisa menikah denganmu dan mungkin kita membicarakan ini tahun depan. Aku mencintaimu dan pasti aku hanya ingin kau menjadi Pria satu-satunya di hidupku," jelas Miranda menyampaikan apa yang harus di bicarakannya.

Jelas hal itu membuat Rafa kecewa. Saat dia membutuhkan Miranda dan Miranda sama sekali tidak bisa membantunya untuk keluar dari perjodohan itu.

📞" Maafkan aku Rafa. Kita bicara nanti lagi ya. Aku akan menelponmu lagi," ucap Miranda yang langsung menutup telponnya tanpa mendengarkan sepatah katapun dari Rafa.

" Argggghhh Sial!" umpat Rafa membuang ponselnya. Rafa mengusap kasar wajahnya sampai kepalanya yang benar-benar steres dalam menghadapi kondisinya.

" Kenapa semuanya jadi seperti ini!" umpat Rafa dengan penuh kemarahan.

" Rafa!" tegur Xander membuat Rafa membalikkan tubuhnya dan melihat Xander berdiri di belakangnya. Napas Rafa terlihat sesak yang naik turun.

" Ada apa pah?" tanya Rafa dengan suara beratnya.

" Papa ingin bicara dengan kamu," ucap Xander. Rafa mengangguk dan mengikuti Xander yang terlebih dahulu sudah pergi.

**********

Xander dan Rafa bicara di ruang keluarga. Bicara dengan tenang. Walau Rafa tidak bisa tenang sama sekali. Karena banyaknya masalah yang di hadapinya. Masalah dengan mamanya dan harapannya yang bisa membantunya hanya kekasihnya. Namun sial kekasihnya pun tidak bisa membantunya.

" Ada apa pah?" tanya Rafa.

" Papa tau ini tidak mudah bagi kamu. Tetapi tidak ada salahnya Rafa harus mengalah demi mama kamu. Dia tau apa yang terbaik untuk kamu dan takut jika anak yang di lahirkannya menjadi anak yang tidak berbakti. Mama kamu melakukan semua ini hanya demi kebaikan kamu. Jadi mengalahlah," ucap Xander memberikan masukan pada Rafa.

" Aku sudah mengalah banyak pah. Tetapi hal ini aku tidak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin aku menikahi wanita yang tidak aku sukai," sahut Rafa tetap pada pendiriannya.

" Masalah suka itu hal belakangan Rafa. Kamu jalani semuanya dan percayalah pada papa. Suatu saat nanti kamu dan Asyifa pasti saling menyukai. Papa yakin Asyifa pasti belum menyukai kamu," ucap Xander.

" Jika itu benar. Seharusnya dia menolak perjodohan ini," sahut Rafa.

" Asyifa adalah wanita pilihan. Dia anak yang baik dan punya alasan untuk menerimanya tanpa ada ikatan cinta," sahut Xander yang juga mengagumi Asyifa

" Alasannya hanya untuk membuatku menderita," sahut Rafa.

" Jangan bicara seperti itu Rafa," sahut Xander.

" Baiklah. Jika wanita itu menerimanya perjodohan yang menghancurkan hidupku. Maka aku akan meladeni keinginannya. Aku akan menghancurkan hidupnya dengan pernikahan yang dia inginkan," ucap Rafa dengan penuh kebencian dalam dirinya.

" Astagfirullah Rafa apa yang kamu bicaraka ," sahut Xander.

" Kalian sangat ingin aku menikah dengannya. Tidak masalah hanya menikah. Laksanakan pernikahannya dengan secepatnya. Aku akan menemui mama dan akan menyuruhnya secepatnya membawa wanita kerumah ini untuk menjadi menantunya dan supaya mama juga melihat dengan jelas-jelas apa yang di inginkannya akan seperti apa," ucap Rafa dengan kesal dan langsung pergi dari hadapan papanya.

" Rafa!" panggil Xander. Rafa tidak mendengar lagi. Dia sudah lelah berdebat. Mau seperti apapun dia tidak akan menang. Semuanya sudah sia-sia begitu saja.

Bersambung

Terpopuler

Comments

SakhaRafif

SakhaRafif

jangan begitu fa... ntar termakan omongnmu sendiri lhooo.....

2023-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tsamara Asyifa
2 Episode 2 Insiden.
3 Episode 3 Rencana perjodohan
4 Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5 Episode 5 Kapal Pesiar
6 Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7 Episode 7 Doa dan melihat.
8 Episode 8 Pulang.
9 Episode 9 Penegasan Shofia.
10 Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11 Episode 11
12 Episode 12 Debat
13 Episode 13 tidak sengaja.
14 Episode 14 bertemu pertama kali
15 Episode 15 Keputusan.
16 Episode 16 Keras kepala.
17 Episode 17 Lamaran
18 Episode 18 Sah
19 Episode 19
20 Episode 20 Apa ini pernikahan.
21 Episode 21 bertukar pikiran
22 Episode 22 Iblis.
23 Episode 24 Penekanan.
24 Episode 24
25 episode 25 tiket
26 Episode 27 Meminta maaf.
27 Episode 27 perjalanan.
28 Episode 28
29 Episode 29 Melihat dalam perasaan
30 Episode 30 Sangat terkejut.
31 Episode 31 Tidak percaya
32 Episode 32
33 Bab 32 tidak bisa berkutik.
34 Bab 34
35 Bab 35 Akhirnya.
36 Episode 36
37 Bab 37
38 Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39 Episode 39 Kata-kata pedas
40 Episode 40 Hal aneh.
41 Episode 41.
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Episode 48
49 Bab. 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episodenya 57
58 Bab 58.
59 Episode 59.
60 Bab 60
61 Episode 42
62 Episode 61.
63 Bab 63
64 Episode 67
65 Episode 68
66 Episode 66
67 Bab 67
68 Episode 68
69 Episode 69.
70 Episode 70
71 Episode 71.
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Bab 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Bab 78
79 Episode 79
80 Episode 79.
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Bab 83
84 Bab 84.
85 Episode 89
86 Episode 88
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 97
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Bab 106
108 Episode 108
109 Bab 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Bab 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Bab 118
120 Bab 120
121 Episode 121
122 Episode
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Bab 127
128 Bab 128.
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 234
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Bab 135
138 Episode 138
139 Bab 138
140 Episode.
141 Draft
142 Episode
143 Episode.
144 Episode.
145 Episode.
146 Episode.
147 Episode
148 Episode.
149 Episode.
150 Episode.
151 Episode
152 Episode.
153 Episode.
154 Episode
155 Bab
156 Episode.
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159.
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163.
164 Episode 164
165 Episode 165.
166 Episode 165
167 Episode 167
168 Episode 169
169 Episode 169
170 Episode 171
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174.
175 Episode 176
176 Episode 177
177 Episode 178
178 Episode 178.
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Bab 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 85
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189.
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 94
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 episode 198
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Bab 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210.
211 Episode 212
212 Episode 213
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217.
218 Bab 218
219 Episode 219
220 Episode 221.
221 Episode 221
222 Episode 222
223 Bab 223
224 Episode 223
225 Episode 225
226 Episode 226
227 Episode 227
228 Episode 228
229 Episode 229
230 Episode 230
231 Episode 231
232 Episode 232
233 Episode 233
234 Episode 234
235 Episode 235
236 Episode 235
237 Episode 237
238 Episode 238
239 Episode 239
240 Bab 240
241 Episode 241
242 Bab 242
243 Episode 243
244 Episode 244
245 Episode 245
246 Episode 246
247 Episode 247
248 Episode 248
249 Episode 249
250 Episode 250
251 Episode 251
252 Episode 252
253 Episode 253
254 Episode 254
255 Episode 255
256 Episode terakhir.
257 Episode terakhir.
258 Episode terakhir.
259 Pengumuman
Episodes

Updated 259 Episodes

1
Episode 1 Tsamara Asyifa
2
Episode 2 Insiden.
3
Episode 3 Rencana perjodohan
4
Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5
Episode 5 Kapal Pesiar
6
Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7
Episode 7 Doa dan melihat.
8
Episode 8 Pulang.
9
Episode 9 Penegasan Shofia.
10
Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11
Episode 11
12
Episode 12 Debat
13
Episode 13 tidak sengaja.
14
Episode 14 bertemu pertama kali
15
Episode 15 Keputusan.
16
Episode 16 Keras kepala.
17
Episode 17 Lamaran
18
Episode 18 Sah
19
Episode 19
20
Episode 20 Apa ini pernikahan.
21
Episode 21 bertukar pikiran
22
Episode 22 Iblis.
23
Episode 24 Penekanan.
24
Episode 24
25
episode 25 tiket
26
Episode 27 Meminta maaf.
27
Episode 27 perjalanan.
28
Episode 28
29
Episode 29 Melihat dalam perasaan
30
Episode 30 Sangat terkejut.
31
Episode 31 Tidak percaya
32
Episode 32
33
Bab 32 tidak bisa berkutik.
34
Bab 34
35
Bab 35 Akhirnya.
36
Episode 36
37
Bab 37
38
Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39
Episode 39 Kata-kata pedas
40
Episode 40 Hal aneh.
41
Episode 41.
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Episode 48
49
Bab. 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episodenya 57
58
Bab 58.
59
Episode 59.
60
Bab 60
61
Episode 42
62
Episode 61.
63
Bab 63
64
Episode 67
65
Episode 68
66
Episode 66
67
Bab 67
68
Episode 68
69
Episode 69.
70
Episode 70
71
Episode 71.
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Bab 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Bab 78
79
Episode 79
80
Episode 79.
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Bab 83
84
Bab 84.
85
Episode 89
86
Episode 88
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 97
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Bab 106
108
Episode 108
109
Bab 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Bab 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Bab 118
120
Bab 120
121
Episode 121
122
Episode
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Bab 127
128
Bab 128.
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 234
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Bab 135
138
Episode 138
139
Bab 138
140
Episode.
141
Draft
142
Episode
143
Episode.
144
Episode.
145
Episode.
146
Episode.
147
Episode
148
Episode.
149
Episode.
150
Episode.
151
Episode
152
Episode.
153
Episode.
154
Episode
155
Bab
156
Episode.
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159.
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163.
164
Episode 164
165
Episode 165.
166
Episode 165
167
Episode 167
168
Episode 169
169
Episode 169
170
Episode 171
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174.
175
Episode 176
176
Episode 177
177
Episode 178
178
Episode 178.
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Bab 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 85
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189.
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 94
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
episode 198
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Bab 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210.
211
Episode 212
212
Episode 213
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217.
218
Bab 218
219
Episode 219
220
Episode 221.
221
Episode 221
222
Episode 222
223
Bab 223
224
Episode 223
225
Episode 225
226
Episode 226
227
Episode 227
228
Episode 228
229
Episode 229
230
Episode 230
231
Episode 231
232
Episode 232
233
Episode 233
234
Episode 234
235
Episode 235
236
Episode 235
237
Episode 237
238
Episode 238
239
Episode 239
240
Bab 240
241
Episode 241
242
Bab 242
243
Episode 243
244
Episode 244
245
Episode 245
246
Episode 246
247
Episode 247
248
Episode 248
249
Episode 249
250
Episode 250
251
Episode 251
252
Episode 252
253
Episode 253
254
Episode 254
255
Episode 255
256
Episode terakhir.
257
Episode terakhir.
258
Episode terakhir.
259
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!