Sementara Asyifa yang sedang di kagumi Shofia sedang melaksanakan sholat duha di atas kapal pesiar. Asyifa tidak sholat di kamar melainkan di salah satu tempat yang berada di daerah luar.
Karena kamranya sedang berantakan dan Asyifa tidak sempat membersihkannya. Karena takut jadwal sholatnya ketinggalan. Asyifa memilih untuk sholat dulu sebelum waktunya habis dan Lulu, kakek dan Tante Willo sudah menemui keluarga Roni yang mana mereka sedang membahas pernikahan Lulu.
Asyifa sholat dengan khusuk yang mana tempat dia sholat memang jauh dari keramaian dan ruangan itu juga terbatas dingding kaca tembus pandang yang tidak jauh dari Restaurant yang banyak orang makan di sana.
Di Restaurant itu juga di dekat pilar yang berdiri kokoh terlihat Rafa yang sedang menelpon dengan wajahnya yang serius.
📞" Iya ma, aku akan pulang!" jawab Rafa yang ternyata mendapat telpon dari mamanya.
📞" Jangan hanya akan-akan. Kamu cepat pulang. Jangan membuat mama marah. Baru aja kemarin kita membahas hubungan kamu dengan wanita itu dan sekarang kamu semakin menunjukkan kelakuan buruk kamu dengan wanita itu," ucap Shofia yang marah-marah kepada Rafam
Rafa memang akhirnya menyusul Miranda ke kapal pesiar untuk menemani Miranda ke ulang tahun produser Miranda.
Namnaya model papan atas tidak akan lepas dari sorotan media yang mana acara itu terekam dan terlihat Miranda dan yang lainnya minum-minuman. Yang pasti minuman itu minuman keras.
Shofia harus menyaksikan hal itu dan yang paling membuat Shofia emosi ternyata Rafa ada di sana. Ya walau tidak melihat Rafa minum. Namun Shofia bisa menebak putranya itu pasti ikut-ikutan dalam pesta haram itu. Yang paling di kesalkannya. Rafa menolak pulang karena urusan pekerjaan dan lihatlah pekerjaannya hanya mengurusi wanita yang tidak di restuinya itu.
Kolesterolnya yang adanya semakin naik dengan perbuatan Rafa yang semakin lama semakin tidak bisa di kasih tau. Shofia yang penuh kemarahan pun membuatnya langsung menelon Rafa dan untung Rafa jujur. Jika dia memang berada di kapal pesiar. Jika sampai bohong Shofia akan semakin marah dengan putranya itu.
📞" Maafkan Rafa mah, Rafa memang menyelesaikan pekerjaan. Makanya tidak bisa ikut pulang sama mama dan untuk Miranda itu juga karena Rafa ada waktu. Sungguh mah, Refa tidak bermaksud membuat mama marah," ucap Rafa yang merasa bersalah.
📞" Iya untuk dia saja kamu itu banyak waktu untuk mama nihil sama sekali," ucap Shofia dengan kesal.
📞" Iya mah maafkan Rafa. Rafa tidak mau ribut dengan mama terus menerus," ucap Rafa dengan penuh emosi.
" Jika ingin mendapatkan maaf dari mama. Maka pulang cepat dan kita bicarakan pernikahan kamu," ucap Shofia menegaskan yang membuat Rafa kaget. Tadinya dia tidak mau ribut dan berusaha berbicara lembut. Namun kata-kata mamanya sudah menaikkan emosinya.
📞" Mah," ucap Rafa dengan suara rendah yang sedikit menekan.
📞" Dengarkan apa kata mama," tegas Shofia.
📞" Mama ingin menjodohkan Rafa dengan siapa?" tanya Refal yang ingin tahu
📞" Kamu pulang itu yang paling penting dan masalah jodoh itu ada di sekitar kamu. Tetapi yang pasti bukan wanita itu," tegas Shofia.
📞" Tapi ma---"
Tut-tut-tut-tut-tut.
Belum sempat komplen telpon sudah di matikan begitu saja dengan sepihak.
" Ck. Kenapa sih mama selalu saja punya keputusan sendiri. Tanpa peduli kehidupanku dan juga perasaan ku. Apa dia pikir bisa menikah begitu saja dengan wanita yang tidak kita kenal," umpat Rafa berdecak kesal dengan mamanya.
" Katanya jodoh di sekitarku. Memang siapa jodoh di sekitarku, Ya pasti Miranda lah. Tetapi mama tetap tidak mau terima kenyataan itu. Aku tidak tau bagaimana lagi cara mengatasi mama," ucapnya yang masih belum bisa menetralkan kondisinya.
Rafa mengatur napasnya yang naik turun yang mana sejak tadi menahan emosi yang hampir bertengkar dengan mamanya. Karena membahas masalah perjodohan.
Rafa mengusap wajahnya dengan kasar dan saat tangan itu pergi dari wajahnya. Pandangan mata Rafa tiba-tiba jatuh pada wanita yang sekitar 10 meter dari tempatnya berdiri.
Di mana Asyifa yang selesai sholat yang sekarang sedang mengadahkan ke-2 tangannya ke lagit yang biru di sana yang tidak lupa selalu berdoa pada penciptanya.
Rafa tidak jelas melihat wajah Asyifa. Karena hanya melihat bagian samping Asyifa. Tetapi Asyifa itu cantik dari mana saja. Depan, belakang, kiri, kanan,atas, ya dia cantik di lihat dari manapun. Wajahnya yang teduh yang mampu membuat hati siapapun ikut teduh dan nyaman.
Dan tidak tau kenapa. Asyifa malah menjadi perhatian Rafa. Wanita yang memakai mukenah biru muda itu membuat matanya harus melihat terus pada arah wanita itu yang masih tetap berdoa.
" Ya Allah, Asyifa meminta kepadamu, berikan keselamatan kepada keluarga Asyifa. Ya Allah jika akhirnya Asyifa jatuh cinta. Semoga Asyifa jatuh cinta dengan cara yang baik dan halal. Jika jodoh Asyifa ada di sekitar Asyifa. Maka pertemukan kami dengan cara yang indah dan baik. Semoga Asyifa dan jodoh Asyifa bertemu dan bisa menjalin hubungan yang baik dengan tujuan yang baik sampai ke Jannah nanti. Asyifa hanya meminta kepada engkau semoga jika Asyifa menikah nanti bisa menjadi istri yang baik untuk suami Asyifa, Asyifa hanya inginendapatkan Rido darimu ya Allah," ucap Asyifa yang berdoa pada penciptanya dengan sungguh-sungguh!
" Rafa !" tegur Miranda yang memegang lengan Rafa ketika melihat kekasihnya itu melamun.
" Miranda," sahut Rafa tersentak kaget dan membuyarkan lamunannya.
" Kamu ngapain di sini. Ayo kita jalan-jalan," ajak Miranda.
" Aku sedang menelpon mama dan mama marah-marah. Miranda seharusnya tidak perlu ada media. Jika semakin hari seperti ini terus. Mama terus melihat kelakuan kamu di media. Mama tidak akan pernah menyukai kamu," tegas Rafa yang marah pada Miranda.
" Rafa, aku itu publik figur. Mana mungkin aku bisa lepas dari sorotan media dan aku juga tidak bisa menjaga keluarga kamu untuk tidak melihatku. Aku mana bisa mengontrol mereka untuk tidak melihatku. Itu juga bukan urusanku Rafa " tegas Miranda yang lama-lama kesal. Karena selalu di salahkan terus oleh Rafa perkara keluarganya.
" Tapi kamu tau keluargaku seperti apa," sahut Rafa
" Dan kamu juga tau profesi ku seperti apa," tegas Miranda. Rafa terdiam.
" Aku malas berdebat denganmu. Ayo pergi. Yang lain menunggu!" ucap Miranda yang pergi terlebih dahulu.
" Aku harus pulang ke Indonesia," ucap Rafa membuat langkah Miranda terhenti.
" Terserah kamu," sahut Miranda yang langsung pergi tanpa membalikkan badannya. Dia juga kelihatan begitu lelah dengan Rafa yang mana mereka pasti akan selalu berdebat karena permasalahan kecil dan sengaja di besar-besarkan.
Rafa membuang napasnya perlahan kedepan dengan mengusap wajahnya dengan tangannya dan meneloh ke arah di mana Asyifa tadi. Ternyata tempat itu sudah kosong. Tidak terlihat lagi Asyifa di sana yang juga tidak tau di mana Asyifa berada.
" Bagaimana mungkin matamu kembali ingin melihatnya," batin Rafa geleng-geleng. Dia merasa tidak fokus. Makanya ada-ada saja yang di lakukannya sampai ingin melihat lagi Asyifa. Namun Rafa yang twrlihat frustasi akhirnya meninggalkan tempat itu juga.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments