Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu

Setelah makan malam selesai Rafa kembali ke Apartemennya. Rafa langsung memasuki kamar dengan melonggarkan kasar dasinya. Dan langsung membuangnya di sembarang tempat.

" Keterlaluan mama, apa yang mama bicarakan. Bisa-bisanya dia menjodohkanku. Apa dia pikir ini zaman Siti Nurbaya apa hah! main jodoh-jodoh saja. Mama benar-benar keterlaluan," umpat Rafa yang duduk di pinggir ranjang dengan mengusap kasar wajahnya sampai ke rambutnya dengan ke-2 tangannya.

" Argggghhh, Sial," umpatnya yang semakin lama semakin tidak bisa mengendalikan dirinya.

" Aku harus bicara dengan Miranda. Aku harus secepatnya membawa Miranda ke hadapan mama. Agar mama menghentikan perjodohan yang tidak masuk akal itu. Miranda kenapa sih kamu selalu mencari masalah? Apa susahnya tadi kamu ikut. Kamu ini benar-benar ya Miranda, masalah di mulai dari kamu semua," ucap Rafa ikut kesal dengan kekasihnya itu.

Mungkin jika tadi Miranda jadi ikut makan bersamanya hal ini pasti tidak akan terjadi. Mamanya pasti tidak akan membahas masalah yang Rafa yakin mamanya baru mendapat ide saat itu juga.

Kunci untuk menyelamatkan hubungannya dengan Miranda memang ada pada Miranda. Walau Rafa keras kepala dan membantah keputusan mamanya.

Namun pasti mau tidak mau dia akan mengikutinya. Karena jika mamanya sudah capek dan bertindak. Maka tidak akan ada yang bisa mengganggu gugat dan Rafa hanya mempunyai satu pilihan ya itu Miranda.

*********

Rafa kembali ke Apartemen. Sementara Shofia, Wira Argantara, Zee, Shania dan suaminya kembali ke penginapan mereka di salah satu Hotel ya. Mereka memang tidak menginap di Apertemen Rafa. Karena punya tempat sendiri.

Mereka memasuki kamar yang sangat besar itu dan langsung duduk yang kebetulan ada sofa lengkap dengan mejanya di sana.

" Mama yakin mau menjodohkan Rafa?" tanya Xander.

" Iya mama akan melakukan hal itu. Anak itu tidak bisa di biarkan terus seperti itu," sahut Sofia dengan yakin dengan pemikirannya yang tiba-tiba saja ada.

" Memang mau menjodohkan kak Rafa sama siapa?" sahut Zee bertanya. Semua mata tertuju pada Sofia yang menunggu jawaban Sofia.

" Ya pokoknya mama akan mencarikan wanita yang terbaik untuknya yang jelas tidak seperti Miranda," sahut Sofia dengan yakin.

" Berati belum ada calon jodohnya," sahut Xander menebak.

" Kalau itu masalah gampang," sahut Sofia.

" Mah, aku rasa mama terlalu berlebihan menjodohkan Rafa dengan wanita pilihan mama. Itu hanya membuat Rafa tidak nyaman dan iya ma zaman sekarang mana ada perjodohan dan itu hanya akan membuat Rafa merasa terpaksa dalam pernikahan itu. Apa yang di paksakan itu tidak baik," sahut Ardi menantunya yang memberi saran pada mertuanya.

" Papa setuju sama Ardi, jangan bertindak gegabah," sahut Xander.

" Tetapi mama tidak bisa melihat Rafa terus di kuasai wanita itu. Keluarga kita akan semakin malu dengan tingkah Rafa yang semakin lama semakin tidak terkontrol dan wanita itu. Lihatlah sampai detik ini tidak berani menunjukkan wajahnya," sahut Sofia kembali emosi.

" Ma, jangan menilai orang dari penampilan. Mungkin apa yang terlihat di layar kaca. Tidak sama dengan dunia nyata. Mungkin saja Miranda tidak seperti itu. Itu kan hanya pekerjaannya saja," sahut Shania yang masih berpikir positif pada wanita yang tidak di sukai mamanya itu walau dia sendiri belum pernah bicara langsung.

" Cukup! jangan menyebut namanya lagi. Pokoknya tetap keputusan ada di tangan mama. Mama melakukan semua ini untuk menjaga nama baik keluarga kita bukan untuk kepentingan mama," tegas Shofia yang tidak ingin mendengar pendapat. Suami, anak dan menantunya. Karena keputusannya akan menjadi keputusan yang sudah bulat.

Mereka diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ibu negara memang selalu benar dan mereka hanya menonton saja yang terjadi selanjutnya dan palingan nanti akan banyak keributan-keributan lagi.

***********

Setelah menemui keluarga calon suaminya. Lulu dan Asyifa kembali ke hotel. Yang mana Asyifa terlihat duduk di pinggir ranjang yang menyisir rambutnya yang sebahunya. Dan terlihat Lulu yang sedang menikmati makanan yang tadi mereka beli sebelum kembali ke hotel.

" Lalu apa kita akan pulang setelah ini?" tanya Asyifa sembari melanjutkan pekerjaannya.

" Belum Asyifa," jawab Lulu sambil mengunyah.

" Kita mau kemana lagi?" tanya Asyifa heran. Lulu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan terlihat berupa tiket.

" Tiket apa itu?" tanya Asyifa heran.

" Kapal pesiar," jawab Lulu dengan mengedipkan 1 matanya.

" Maksudnya!" tanya Asyifa heran.

" Banyak hal yang harus di bicarakan dengan keluarga mas Roni dan kita akan bertemu di kapal pesiar untuk beberapa hari yang kakak juga tidak tau tujuannya kemana," jawab Lulu.

" Harus di sana?" tanya Asyifa. Lulu mengangguk.

" Asyifa harus minta izin dulu sama ayah dan ibu," sahut Asyifa.

" Masalah izin sudah aman," sahut Lulu.

" Kok bisa?" tanya Asyifa heran.

" Karena Opa akan menyusul kita. Opa dan Tante Willo akan menyusul untuk membicarakan pernikahan kami. Karena tidak mungkin kita berdua yang menemui keluarga besar mereka," jawab Lulu.

" Kakak serius Opa dan Tante Willo mau kemari?" tanya Asyifa tidak percaya. Namun pasti dia begitu senang. Karena bertemu dengan keluarganya. Yang pasti di rindukannya.

" Benar, makanya besok kita langsung bertemu di kapal pesiar," sahut Lulu yang membenarkan informasi tersebut.

" Alhamdulillah kalau begitu, Asyifa senang bisa bertemu dengan Opa," sahut Asyifa dengan senangnya yang mengucap syukur bertemu dengan Opa Rudi dan Willo tantenya mama dari Lulu.

*******

Asyifa keluar hotel karena ada yang ingin di belinya. Sebelumnya tadi Asyifa menelpon opanya yang memastikan benar atau tidak opanya akan menyusul mereka dan ternyata benar. Opanya bahkan meminta sesuatu dari Asyifa. Di mana opanya yang meminta di belikan kue Favorite yang menjadi khas makanan Jerman.

Jadi Asyifa malam ini langsung membelinya. Karena besok pagi takut tidak sempat. Dengan memakai gamis pink yang di padu dengan mantel panjang selututnya berwarna coklat berbahan baldu dan pasti hijap penutup kepalanya. Cuaca di Jerman memang sangat dingin, makanya Asyifa harus memakai pakaian tebal saat keluar.

Untungnya toko kue yang di datangi Asyifa tidak jauh dari Hotel. Jadi Asyifa tidak perlu menaiki kendaraan. Karena toko kuenya ada di sebrang Hotel.

Ternyata hotel Asyifa sama dengan hotel keluarga Shofia. Dan Shofia juga yang keluar hotel yang sekarang berada di pinggir jalan yang ingin menyebrang jalan yang mana sangat kebetulan bersebelahan dengan Asyifa. Yang walaupun di sekitar Asyifa dan Shofia masih banyak beberapa orang yang ikut menyebrang.

Tiba-tiba Sofia, menoleh kearah Asyifa yang berdiri diam. Tidak tau kenapa Shofia begitu betah melihat wanita cantik berwajah manis dan teduh itu.

" Ya Allah gadis ini cantik sekali. Aku tidak percaya jika di negara Eropa seperti ini. Yang dominan orang bule dengan wanita-wanita seksi. Ternyata masih ada gadis seperti ini, sangat cantik dan masyallah pakainnya sungguh tertutup. Dia sangat pintar berpenampilan yang tidak perlu mengumbar aurat. Tetapi terlihat modis," batin Shofia yang mengagumi Asyifa. Wanita yang tidak di kenalnya. Tetapi sudah bisa menilai Asyifa.

Di detik berikutnya. Asyifa menoleh ke arah Shofia dan mata Shofia tidak hentinya menatap Asyifa yang menurutnya memiliki kecantikan yang luar biasa. Asyifa mengangguk dengan mengeluarkan senyum indahnya yang membuat Sofia bergetar. Pasti dia semakin mengagumi wanita yang tidak di kenalnya itu.

Lampu berjalan menyala. Membuat Asyifa langsung melangkah sama dengan yang lainnya yang akhirnya juga menyebrang. Shofia membuyarkan lamunannya dan ikut menyebrang yang mana dia hampir telat menyebrang.

" Huhhhhh, aku seperti melihat bidadari turun dari langit," batin Sofia.

Tujuan Shofia bukan ke toko kue. Namun melihat Asyifa yang kesana membuat kaki Shofia langsung melangkah ke sana. Ya tidak tau kenapa langkahnya harus kesana mengikuti Asyifa.

Asyifa yang sampai di toko kue. Memilih kue yang ingin di belinya untuk Opanya. Asyifa bahkan berbicara menggunakan bahasa Jerman dengan pelayan tokoh. Dan ternyata Shofia terus mengikutinya yang berada di sampingnya seolah pura-pura mencari-cari kue.

Asyifa sampai kembali menoleh ke arah Shofia dan Asyifa sedikit heran dengan tingkah Sofia yang sepertinya memperhatikan dirinya. Ya walau Asyifa merasa hanya kepedean saja. Tetapi memang apa adanya Shofia memperhatikannya.

Tetapi Asyifa tidak mempedulikannya dan melanjutkan melakukan pembayaran dan menerima kue yang sudah di belinya. Setelah itu Asyifa langsung ke luar dari toko tersebut dan Sofia masih terus melihat punggung Asyifa yang berjalan menyebrang jalan yang kembali ke Hotel.

" Ya ampun Gadis itu sungguh cantik. Andai saja keberuntungan berpihak padaku. Aku ingin sekali dia menjadi menantuku," batin Shofia dengan niatnya yang begitu besar untuk menjadikan Asyifa menantunya.

Baru bertemua Asyifa. Bahkan tidak mendengar suara Asyifa. Sofia sudah ingin menjadikannya sebagai menantu. Pertemuan pertama itu sangat berkesan untuk seorang Sofia yang memang seorang ibu yang ingin mencarikan jodoh untuk Refal putranya yang keras kepalanya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

mi nya menjalani hub jgn d liat dr cover nya aja, sudah tau klgmu taat sama agama

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tsamara Asyifa
2 Episode 2 Insiden.
3 Episode 3 Rencana perjodohan
4 Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5 Episode 5 Kapal Pesiar
6 Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7 Episode 7 Doa dan melihat.
8 Episode 8 Pulang.
9 Episode 9 Penegasan Shofia.
10 Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11 Episode 11
12 Episode 12 Debat
13 Episode 13 tidak sengaja.
14 Episode 14 bertemu pertama kali
15 Episode 15 Keputusan.
16 Episode 16 Keras kepala.
17 Episode 17 Lamaran
18 Episode 18 Sah
19 Episode 19
20 Episode 20 Apa ini pernikahan.
21 Episode 21 bertukar pikiran
22 Episode 22 Iblis.
23 Episode 24 Penekanan.
24 Episode 24
25 episode 25 tiket
26 Episode 27 Meminta maaf.
27 Episode 27 perjalanan.
28 Episode 28
29 Episode 29 Melihat dalam perasaan
30 Episode 30 Sangat terkejut.
31 Episode 31 Tidak percaya
32 Episode 32
33 Bab 32 tidak bisa berkutik.
34 Bab 34
35 Bab 35 Akhirnya.
36 Episode 36
37 Bab 37
38 Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39 Episode 39 Kata-kata pedas
40 Episode 40 Hal aneh.
41 Episode 41.
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Episode 48
49 Bab. 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episodenya 57
58 Bab 58.
59 Episode 59.
60 Bab 60
61 Episode 42
62 Episode 61.
63 Bab 63
64 Episode 67
65 Episode 68
66 Episode 66
67 Bab 67
68 Episode 68
69 Episode 69.
70 Episode 70
71 Episode 71.
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Bab 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Bab 78
79 Episode 79
80 Episode 79.
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Bab 83
84 Bab 84.
85 Episode 89
86 Episode 88
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 97
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Bab 106
108 Episode 108
109 Bab 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Bab 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Bab 118
120 Bab 120
121 Episode 121
122 Episode
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Bab 127
128 Bab 128.
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 234
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Bab 135
138 Episode 138
139 Bab 138
140 Episode.
141 Draft
142 Episode
143 Episode.
144 Episode.
145 Episode.
146 Episode.
147 Episode
148 Episode.
149 Episode.
150 Episode.
151 Episode
152 Episode.
153 Episode.
154 Episode
155 Bab
156 Episode.
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159.
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163.
164 Episode 164
165 Episode 165.
166 Episode 165
167 Episode 167
168 Episode 169
169 Episode 169
170 Episode 171
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174.
175 Episode 176
176 Episode 177
177 Episode 178
178 Episode 178.
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Bab 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 85
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189.
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 94
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 episode 198
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Bab 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210.
211 Episode 212
212 Episode 213
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217.
218 Bab 218
219 Episode 219
220 Episode 221.
221 Episode 221
222 Episode 222
223 Bab 223
224 Episode 223
225 Episode 225
226 Episode 226
227 Episode 227
228 Episode 228
229 Episode 229
230 Episode 230
231 Episode 231
232 Episode 232
233 Episode 233
234 Episode 234
235 Episode 235
236 Episode 235
237 Episode 237
238 Episode 238
239 Episode 239
240 Bab 240
241 Episode 241
242 Bab 242
243 Episode 243
244 Episode 244
245 Episode 245
246 Episode 246
247 Episode 247
248 Episode 248
249 Episode 249
250 Episode 250
251 Episode 251
252 Episode 252
253 Episode 253
254 Episode 254
255 Episode 255
256 Episode terakhir.
257 Episode terakhir.
258 Episode terakhir.
259 Pengumuman
Episodes

Updated 259 Episodes

1
Episode 1 Tsamara Asyifa
2
Episode 2 Insiden.
3
Episode 3 Rencana perjodohan
4
Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5
Episode 5 Kapal Pesiar
6
Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7
Episode 7 Doa dan melihat.
8
Episode 8 Pulang.
9
Episode 9 Penegasan Shofia.
10
Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11
Episode 11
12
Episode 12 Debat
13
Episode 13 tidak sengaja.
14
Episode 14 bertemu pertama kali
15
Episode 15 Keputusan.
16
Episode 16 Keras kepala.
17
Episode 17 Lamaran
18
Episode 18 Sah
19
Episode 19
20
Episode 20 Apa ini pernikahan.
21
Episode 21 bertukar pikiran
22
Episode 22 Iblis.
23
Episode 24 Penekanan.
24
Episode 24
25
episode 25 tiket
26
Episode 27 Meminta maaf.
27
Episode 27 perjalanan.
28
Episode 28
29
Episode 29 Melihat dalam perasaan
30
Episode 30 Sangat terkejut.
31
Episode 31 Tidak percaya
32
Episode 32
33
Bab 32 tidak bisa berkutik.
34
Bab 34
35
Bab 35 Akhirnya.
36
Episode 36
37
Bab 37
38
Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39
Episode 39 Kata-kata pedas
40
Episode 40 Hal aneh.
41
Episode 41.
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Episode 48
49
Bab. 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episodenya 57
58
Bab 58.
59
Episode 59.
60
Bab 60
61
Episode 42
62
Episode 61.
63
Bab 63
64
Episode 67
65
Episode 68
66
Episode 66
67
Bab 67
68
Episode 68
69
Episode 69.
70
Episode 70
71
Episode 71.
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Bab 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Bab 78
79
Episode 79
80
Episode 79.
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Bab 83
84
Bab 84.
85
Episode 89
86
Episode 88
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 97
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Bab 106
108
Episode 108
109
Bab 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Bab 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Bab 118
120
Bab 120
121
Episode 121
122
Episode
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Bab 127
128
Bab 128.
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 234
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Bab 135
138
Episode 138
139
Bab 138
140
Episode.
141
Draft
142
Episode
143
Episode.
144
Episode.
145
Episode.
146
Episode.
147
Episode
148
Episode.
149
Episode.
150
Episode.
151
Episode
152
Episode.
153
Episode.
154
Episode
155
Bab
156
Episode.
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159.
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163.
164
Episode 164
165
Episode 165.
166
Episode 165
167
Episode 167
168
Episode 169
169
Episode 169
170
Episode 171
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174.
175
Episode 176
176
Episode 177
177
Episode 178
178
Episode 178.
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Bab 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 85
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189.
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 94
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
episode 198
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Bab 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210.
211
Episode 212
212
Episode 213
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217.
218
Bab 218
219
Episode 219
220
Episode 221.
221
Episode 221
222
Episode 222
223
Bab 223
224
Episode 223
225
Episode 225
226
Episode 226
227
Episode 227
228
Episode 228
229
Episode 229
230
Episode 230
231
Episode 231
232
Episode 232
233
Episode 233
234
Episode 234
235
Episode 235
236
Episode 235
237
Episode 237
238
Episode 238
239
Episode 239
240
Bab 240
241
Episode 241
242
Bab 242
243
Episode 243
244
Episode 244
245
Episode 245
246
Episode 246
247
Episode 247
248
Episode 248
249
Episode 249
250
Episode 250
251
Episode 251
252
Episode 252
253
Episode 253
254
Episode 254
255
Episode 255
256
Episode terakhir.
257
Episode terakhir.
258
Episode terakhir.
259
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!