Episode 14 bertemu pertama kali

"Assalamualaikum!" sapa Asyifa mengucapkan salam.

" Walaikum salam," sahut Opa dan yang lainya yang duduk di ruang tamu yang kelihatan sibuk mengerjakan sesuatu.

" Asyifa baru sampai?" tanya Willo.

" Benar Tante," jawab Asyifa yang menyalam satu persatu orang yang ada di sana. Dari Opanya, tantenya dan Lulu sendiri yang juga ada di sana.

" Ibu sama ayah tidak ikut?" tanya Opa.

" Nanti menyusul Opa, menunggu Azka pulang sekolah," jawab Asyifa.

" Hmmm begitu rupanya," sahut Opa.

" Oh iya ini Asyifa bawakan kue favorite Opa, dan beberapa cemilan," ucap Asifa yang memberikan pada Opanya.

" Cucu Opa ini memang paling pengertian," sahut Opa dengan mengusap-usap kepala Asyifa. Willo dan Lulu hanya tersenyum dan Opa langsung membuka cake yang di berikan cucunya yang membuat Opa tersenyum lebar.

" Ini juga Opa. Tadi pas di depan ada yang memberikannya. Katanya dari Tante Shofia rekannya ayah," ucap Asyifa yang mengingat yang satunya lagi.

" Oh iya apa ini?" tanya Opa heran dan mengambilnya langsung meletakkan di atas meja dan bahkan langsung membukanya.

" Ternyata sama," ucap Opa yang heran dan Asyifa sebenarnya sudah menebak. Karena logo pembelian di tempat yang sama. Tetapi tidak tau kalau isinya juga sama.

" Hmmm, kebetulan sekali. Dia tau saja kesukaan Asyifa dan Opa itu seperti apa," sahut Lulu.

" Tetapi siapa Tante Shofia?" tanya Asyifa.

" Pasien ayah kamu Asyifa. Mungkin ini hadiah karena besok akan datang ke acara pernikahan Lulu," ucap Opa.

Karena memang biasanya tradisi pesta di rumah siapa yang di undang ke acara pernikahan sebelum acara ha. Akan banyak bingkisan datang berupa makanan ringan dan lainnya yang ringan-ringan saja. Tetapi bukan untuk hadiah untuk sang pengantin. Melainkan untuk keluarga. Jadi Shofia sudah jelas datang karena sudah mengirim bingkisan terlebih dahulu.

" Hmmm, begitu rupanya," sahut Asyifa yang tidak banyak tanya lagi.

" Ya sudah ini kamu makan," Willo langsung memotong sedikit dan memberikan pada Asyifa.

" Makasih Tante," sahut Asyifa mengambilnya dan langsung duduk di samping Lulu.

" Bagaimana perasaan kak Lulu. Apa dek-dekan?" tanya Asyifa.

" Huhhhh, tidak bisa di gambarkan Asyifa perasaan kakak seperti apa. Sangat dek-dekan," jawab Lulu.

" Memang kata orang-orang kalau mau menikah itu seperti itu. Pasti dek-dekan. Besok pasti lebih dek-dekan lagi," ucap Asyifa.

" Asyifa benar Lulu. Jadi Lulu harus tenang dan bismillah semuanya akan di lancarkan," sahut Willo.

" Amin," sahut Lulu yang hanya berusaha untuk tenang.

" Hmmm oh iya Tante kak Dedi di mana?" tanya Asyifa yang tidak melihat sepupunya yang satu lagi.

" Biasa Asyifa lagi main di luar," jawab Lulu.

" Balapan maksudnya?" tebak Asyifa.

" Apa lagi. Tante selalu saja takut dengan hobi anak itu sangat berbahaya," sahut Willo jika sudah membicarakan putra pertamanya pasti dia akan cemas.

" Insyaallah Tante kak Dedi akan di lindungi dan tidak akan terjadi apa-apa padanya. Kita berdoa saja yang terbaik dan semoga saja kak Dedi bisa menjadi pembalap kelas dunia," sahut Asyifa dengan bijaknya bicara.

" Aminkan aja lah," sahut Lulu yang tidak yakin.

" Sudah-sudah jangan membahas masalah itu lagi. Sekarang kita makan kuenya ini," sahut Opa.

" Asyifa sudah duluan tadi," sahut Asyifa dengan tersenyum yang lain juga tertawa dan mereka sambil mengobrol sambil bekerja dan sambil makan.

************

Hari pernikahan.

Akhirnya hari pernikahan Lulu dan Roni di adakan juga. Hari pernikahan yang di adakan di rumah Lulu yang acaranya tidak terlalu mewah dan hanya sederhana saja. Hanya mengundang rekan-rekan dan juga kerabat-kerabat yang terdekat saja.

Mobil sudah terparkir di tempatnya dengan rapi di depan rumah yang mana tamu-tamu sudah mulai berdatangan yang memasuki rumah.

Ternyata keluarga besar Xander Madison juga menghadiri acara tersebut yang mana mereka keluar dari 2 mobil. Di mobil pertama yang di setiri Rafa ada Zee, mama dan papanya dan di mobil ke-2 ada Shania suaminya dan anaknya Aqeela.

Mereka semua menunjukkan wajah yang penuh keceriaan dan hanya wajah Rafa saja yang dingin dan tidak ada senyum-senyumnya sama sekali wajah yang terlihat di tekuk dan pasti sangat terpaksa datang ke acara tersebut. Karena adanya itikat lain yang tak lain pertemuannya dengan wanita yang akan di jodohkan kepadanya.

" Ayo kita masuk!" ajak Sofia yang terlebih dahulu masuk.

Rendy dan Rania yang menyapa tamu sedari tadi melihat keluarga Bu Shofia.

" Sayang itu keluarga Bu Shofia!" tunjuk Rendy melihat ke arah pintu.

" Ya sudah mari kita sapa," sahut Rania.

Rendy mengangguk dan akhirnya menghampiri keluarga Shofia yang memasuki rumah yang sudah di hias dengan indah ya namanya juga acara pernikahan dan bahkan di suguhkan dengan suara lantunan bacaan Alquran yang begitu indah. Suara wanita yang sangat teduh dan menyejukkan hati.

" Assalamualaikum Bu Shofia!" sapa Rendy.

" Walaikum salam Dokter Rendy," sahut Shofia serentak dengan keluarganya. Mereka terlihat bersalaman sesuai dengan muhrim masing-masing dan Rafa pun dengan sopan menyalam Rendy dan juga Rania.

" Dokter Rendy ini putra saya. Namnya Rafa," ucap Sofia dengan semangatnya mengenalkan Rafa untuk pertama kalinya kepada Rendy.

" Om," Safa Rafa.

" Apa kabar Rafa?" tanya Rendy.

" Baik Om," sahut Rafa yang sebisanya bersikap ramah karena sejak tadi di mobil dari rumahnya sampai tiba di lokasi mamanya terus memberinya pesan untuk bersikap baik.

" Ya ampun ini Aqeela sudah besar sekali," ucap Rania yang gemes dengan anak dari Shania.

Aqeela hanya tertawa gemes saja,

" Iya Tante Alhamdulillah perkembangannya sangat cepat," ucap Shania.

" Alhamdulillah kalau begitu, Aqeela cantik sekali,"puji Rania.

" Makasih Tante," sahut Aqeela.

" Hmmm, putri Dokter di mana?" tanya Shofi tidak sabaran bertemu calon menantunya itu.

" Hmmm, lagi mengaji Bu Shofia," jawab Rania.

" Apa yang bersuara indah itu adalah dia?" tebak Xander.

" Jangan berlebihan pak Xander. Suara putri kami biasa saja," sahut Rendy yang selalu rendah hati.

" Jadi benar anak Tante Rania dan om Rendy itu sesempurna itu makanya mama sampai antusias sekali menjodohkan dengan kak Rafa. Aku jadi penasaran siapa wanita itu," batin Zee yang begitu penasaran. Dia juga baru takjub mendengar suara indah Asyifa membaca lantunan sura Al-Qur'an.

" Biar saya panggilkan sebentar ya," ucap Rania.

Shofia mengangguk dan Rafa wajahnya terlihat gusar yang pasti tidak nyaman berada di tempat itu. Ya menurutnya pertemuan itu sangat konyol. Perjodohan yang tidak penting sama sekali.

Rania pun memanggil putrinya dengan mengusap bahu putrinya yang sejak tadi mengaji dan Asyifa mengakhiri kajiannya.

Asyifa berdiri mengikuti sang mama. Asyifa sangat cantik menggunakan gamis biru muda dengan pasmina senada dengan pakaiannya yang menutup auratnya dan berjalan di belakang mamanya yang mengikuti mamanya kemana mengajaknya.

Setibanya di tempat orang-orang tersebut. Asyifa mendadak gugup dan menjaga pandangannya dari yang bukan mukhirmnya. Shofia sudah pangling melihat cantiknya Asyifa seperti bidadari dan Shania atau Zee yang seorang wanita saja harus mengagumi kecantikan Asyifa.

" Asyifa ayo nak salam pada Tante Shofia dan keluarganya," ucap Rania lembut.

" Iya ibu," jawab Asyifa.

" Salam kenal Tante saya Asyifa," ucap Asyifa dengan suara lembut mencium punggung tangan Shofia.

" Kamu cantik sekali nak," puji Sofia.

" Jangan berlebihan Tante," sahut Asyifa yang rendah hati.

" Salam kenal Om," Asyifa juga mencium punggung tangan Xander.

" Iya Asyifa om senang bisa bertemu dengan kamu. Ternyata istri Om tidak salah pilih," sahut Xander yang harus mengakui istrinya tidak salah pilih mengenai menantu.

Asyifa juga berkenalan dengan Zee dan juga Shania untuk Ardi dan Rafa calon suaminya dia hanya menyatukan ke-2 tangannya untuk berkenalan.

Rafa sejak tadi melihat Asyifa yang merasa wanita itu tidak asing baginya dan tidak tau juga apakah Rafa mengagumi kecantikan Asyifa juga.

" Rafa ini Asyifa yang mama katakan kepada kamu yang mama lamar untuk menjadi istri kamu," ucap Shofia memperjelas.

Asyifa baru mengetahui bahwa itu lah calon suaminya. Namanya terdengar indah yang membuat jantung Asyifa berdetak tidak biasanya saat pertama kali bertemu dengan calon suaminya.

Peerasaan yang tidak pernah ada tiba-tiba saja ada. Namun Asyifa menutupi perasaan gugupnya dengan tersenyum dan kembali mengalihkan pandangannya karena bukan muhrim menatap mata lawan jenisnya.

" Cantik bukan Rafa," goda Xander. Rafa hanya diam yang berekspresi datar saja.

" Ya memang sangat cantik pantesan mama begitu ngegas dengan menjodohkan kak Rafa kepadanya, sangat sempurna," batin Zee yang juga mengagumi Asyifa.

" Jelas wanita seperti ini bukan tipeku. Lagian mama apa-apaan sih bisa-bisanya menjodohkan ku dengan wanita yang 180 derajat berbeda denganku, sok manis dan sejak tadi menunduk saja. Apa dia pikir aku ada di bawah," batin Rafa.

" Hmmm, kalau begitu mari masuk, kita nikmati hidangan yang ada," sahut Rendy.

" Iya Dokter," jawab Bu Shofia.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

awas aku klo sampe dirimu bucin Rafa q getok kepalamu

2023-06-24

0

Hasanah Ana

Hasanah Ana

ntar kamu juga bucin rafa

2023-06-03

0

SakhaRafif

SakhaRafif

sok iyes km fa... bilang aja klw asyifa tu cantik. jgn jual mahal kena karma nanti alias bucin akut

2023-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Tsamara Asyifa
2 Episode 2 Insiden.
3 Episode 3 Rencana perjodohan
4 Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5 Episode 5 Kapal Pesiar
6 Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7 Episode 7 Doa dan melihat.
8 Episode 8 Pulang.
9 Episode 9 Penegasan Shofia.
10 Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11 Episode 11
12 Episode 12 Debat
13 Episode 13 tidak sengaja.
14 Episode 14 bertemu pertama kali
15 Episode 15 Keputusan.
16 Episode 16 Keras kepala.
17 Episode 17 Lamaran
18 Episode 18 Sah
19 Episode 19
20 Episode 20 Apa ini pernikahan.
21 Episode 21 bertukar pikiran
22 Episode 22 Iblis.
23 Episode 24 Penekanan.
24 Episode 24
25 episode 25 tiket
26 Episode 27 Meminta maaf.
27 Episode 27 perjalanan.
28 Episode 28
29 Episode 29 Melihat dalam perasaan
30 Episode 30 Sangat terkejut.
31 Episode 31 Tidak percaya
32 Episode 32
33 Bab 32 tidak bisa berkutik.
34 Bab 34
35 Bab 35 Akhirnya.
36 Episode 36
37 Bab 37
38 Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39 Episode 39 Kata-kata pedas
40 Episode 40 Hal aneh.
41 Episode 41.
42 Episode 43
43 Episode 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Episode 48
49 Bab. 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episodenya 57
58 Bab 58.
59 Episode 59.
60 Bab 60
61 Episode 42
62 Episode 61.
63 Bab 63
64 Episode 67
65 Episode 68
66 Episode 66
67 Bab 67
68 Episode 68
69 Episode 69.
70 Episode 70
71 Episode 71.
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Bab 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Bab 78
79 Episode 79
80 Episode 79.
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Bab 83
84 Bab 84.
85 Episode 89
86 Episode 88
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Bab 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 97
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Bab 106
108 Episode 108
109 Bab 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Bab 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Bab 118
120 Bab 120
121 Episode 121
122 Episode
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Bab 127
128 Bab 128.
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 234
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Bab 135
138 Episode 138
139 Bab 138
140 Episode.
141 Draft
142 Episode
143 Episode.
144 Episode.
145 Episode.
146 Episode.
147 Episode
148 Episode.
149 Episode.
150 Episode.
151 Episode
152 Episode.
153 Episode.
154 Episode
155 Bab
156 Episode.
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode 159.
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163.
164 Episode 164
165 Episode 165.
166 Episode 165
167 Episode 167
168 Episode 169
169 Episode 169
170 Episode 171
171 Episode 171
172 Episode 172
173 Episode 173
174 Episode 174.
175 Episode 176
176 Episode 177
177 Episode 178
178 Episode 178.
179 Episode 179
180 Episode 180
181 Episode 181
182 Bab 182
183 Episode 183
184 Episode 184
185 Episode 85
186 Episode 186
187 Episode 187
188 Episode 188
189 Episode 189.
190 Episode 190
191 Episode 191
192 Episode 192
193 Episode 193
194 Episode 94
195 Episode 195
196 Episode 196
197 Episode 197
198 Episode 198
199 episode 198
200 Episode 200
201 Episode 201
202 Episode 202
203 Episode 203
204 Episode 204
205 Bab 205
206 Episode 206
207 Episode 207
208 Episode 208
209 Episode 209
210 Episode 210.
211 Episode 212
212 Episode 213
213 Episode 213
214 Episode 214
215 Episode 215
216 Episode 216
217 Episode 217.
218 Bab 218
219 Episode 219
220 Episode 221.
221 Episode 221
222 Episode 222
223 Bab 223
224 Episode 223
225 Episode 225
226 Episode 226
227 Episode 227
228 Episode 228
229 Episode 229
230 Episode 230
231 Episode 231
232 Episode 232
233 Episode 233
234 Episode 234
235 Episode 235
236 Episode 235
237 Episode 237
238 Episode 238
239 Episode 239
240 Bab 240
241 Episode 241
242 Bab 242
243 Episode 243
244 Episode 244
245 Episode 245
246 Episode 246
247 Episode 247
248 Episode 248
249 Episode 249
250 Episode 250
251 Episode 251
252 Episode 252
253 Episode 253
254 Episode 254
255 Episode 255
256 Episode terakhir.
257 Episode terakhir.
258 Episode terakhir.
259 Pengumuman
Episodes

Updated 259 Episodes

1
Episode 1 Tsamara Asyifa
2
Episode 2 Insiden.
3
Episode 3 Rencana perjodohan
4
Episode 4 Pertemuan dengan calon mennatu
5
Episode 5 Kapal Pesiar
6
Episode 6 Rencana untuk jadi menantu.
7
Episode 7 Doa dan melihat.
8
Episode 8 Pulang.
9
Episode 9 Penegasan Shofia.
10
Episode 10 Sudah melamar Asyifa
11
Episode 11
12
Episode 12 Debat
13
Episode 13 tidak sengaja.
14
Episode 14 bertemu pertama kali
15
Episode 15 Keputusan.
16
Episode 16 Keras kepala.
17
Episode 17 Lamaran
18
Episode 18 Sah
19
Episode 19
20
Episode 20 Apa ini pernikahan.
21
Episode 21 bertukar pikiran
22
Episode 22 Iblis.
23
Episode 24 Penekanan.
24
Episode 24
25
episode 25 tiket
26
Episode 27 Meminta maaf.
27
Episode 27 perjalanan.
28
Episode 28
29
Episode 29 Melihat dalam perasaan
30
Episode 30 Sangat terkejut.
31
Episode 31 Tidak percaya
32
Episode 32
33
Bab 32 tidak bisa berkutik.
34
Bab 34
35
Bab 35 Akhirnya.
36
Episode 36
37
Bab 37
38
Episode 38 Makan malam yang tidak terduga.
39
Episode 39 Kata-kata pedas
40
Episode 40 Hal aneh.
41
Episode 41.
42
Episode 43
43
Episode 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Episode 48
49
Bab. 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episodenya 57
58
Bab 58.
59
Episode 59.
60
Bab 60
61
Episode 42
62
Episode 61.
63
Bab 63
64
Episode 67
65
Episode 68
66
Episode 66
67
Bab 67
68
Episode 68
69
Episode 69.
70
Episode 70
71
Episode 71.
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Bab 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Bab 78
79
Episode 79
80
Episode 79.
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Bab 83
84
Bab 84.
85
Episode 89
86
Episode 88
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Bab 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 97
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Bab 106
108
Episode 108
109
Bab 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Bab 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Bab 118
120
Bab 120
121
Episode 121
122
Episode
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Bab 127
128
Bab 128.
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 234
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Bab 135
138
Episode 138
139
Bab 138
140
Episode.
141
Draft
142
Episode
143
Episode.
144
Episode.
145
Episode.
146
Episode.
147
Episode
148
Episode.
149
Episode.
150
Episode.
151
Episode
152
Episode.
153
Episode.
154
Episode
155
Bab
156
Episode.
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode 159.
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163.
164
Episode 164
165
Episode 165.
166
Episode 165
167
Episode 167
168
Episode 169
169
Episode 169
170
Episode 171
171
Episode 171
172
Episode 172
173
Episode 173
174
Episode 174.
175
Episode 176
176
Episode 177
177
Episode 178
178
Episode 178.
179
Episode 179
180
Episode 180
181
Episode 181
182
Bab 182
183
Episode 183
184
Episode 184
185
Episode 85
186
Episode 186
187
Episode 187
188
Episode 188
189
Episode 189.
190
Episode 190
191
Episode 191
192
Episode 192
193
Episode 193
194
Episode 94
195
Episode 195
196
Episode 196
197
Episode 197
198
Episode 198
199
episode 198
200
Episode 200
201
Episode 201
202
Episode 202
203
Episode 203
204
Episode 204
205
Bab 205
206
Episode 206
207
Episode 207
208
Episode 208
209
Episode 209
210
Episode 210.
211
Episode 212
212
Episode 213
213
Episode 213
214
Episode 214
215
Episode 215
216
Episode 216
217
Episode 217.
218
Bab 218
219
Episode 219
220
Episode 221.
221
Episode 221
222
Episode 222
223
Bab 223
224
Episode 223
225
Episode 225
226
Episode 226
227
Episode 227
228
Episode 228
229
Episode 229
230
Episode 230
231
Episode 231
232
Episode 232
233
Episode 233
234
Episode 234
235
Episode 235
236
Episode 235
237
Episode 237
238
Episode 238
239
Episode 239
240
Bab 240
241
Episode 241
242
Bab 242
243
Episode 243
244
Episode 244
245
Episode 245
246
Episode 246
247
Episode 247
248
Episode 248
249
Episode 249
250
Episode 250
251
Episode 251
252
Episode 252
253
Episode 253
254
Episode 254
255
Episode 255
256
Episode terakhir.
257
Episode terakhir.
258
Episode terakhir.
259
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!