Sementara Rafa harus berdebat dengan Shofia masalah keputusan Shofia. Di ruang tamu yang juga ada Shania, Xander, Zee yang menyaksikan perdebatan mama dan anak itu.
" Aku sudah mengatakan tidak akan mengikuti kemauan mama titik," tegas Rafa yang menolak perjodohan itu.
" Kamu tidak punya pilihan lain kamu akan menikah dengan wanita pilihan mama titik," tegas Shofia yang tidak mau kalah.
" Aku yang menjalaninya ma, bukan mama, bukan papa dan bukan semuanya. Bagaimana mungkin aku menikahi wanita yang tidak aku kenal. Wanita yang tidak aku cintai. Aku sudah punya kekasih mah dan wanita itu dia yang aku cintai," tegas Rafa dengan wajah seriusnya menekankan berkali-kali.
" Cinta yang kamu katakan pada dia hanyalah Busitttt Rafa. Kedekatan kamu dengan dia sangat tidak bermoral. Membuat pengaruh buruk pada kamu dan juga keluarga kita. Kamu semakin lama semakin melakukan perbuatan di luar batas, melakukan hal- hal yang haram. Itu yang kamu katakan cinta. Cinta apa itu. Cinta pada setan iya," sahut Shofia menguatkan volume suaranya.
" Aku sudah mengatakan. Mama tidak mengenal siapa Miranda. Jadi makanya mama bisa berpikir seperti ini," tegas Rafa yang masih membela kekasihnya.
" Mama sudah memberi kamu banyak kesempatan membawa wanita itu kerumah kita menemui keluarga ini. Tetapi apa. Apa yang di lakukannya. Dia sama sekali tidak mau datang, karena memang dia tidak mengerti tata Krama," sahut Shofia semakin marah.
" Sudahlah kenapa kalian jika bertemu selalu saja bertengkar. Seperti bukan anak dan ibu," sahut Xander yang lama-kelamaan pusing dengan anak dan juga istrinya itu.
" Mama yang memulainya. Mama begitu egois dengan keputusannya yang menyangkut hidupku," sahut Rafa dengan menekan suaranya.
" Kamu bilang mama egois. Rafa mama hanya menyelamatkan kamu dengan menikah dengan wanita baik, wanita mengerti Agama, Asyifa anak yang sempurna di bandingkan dengan wanita itu," sahut Shofia yang membanggakan Asyifa.
" Mama jangan membandingkan orang asing dengan wanita yang ada bersamaku selama ini. Aku sudah mengatakan mama tidak mengenal Miranda," tegas Rafa.
" Mama tidak peduli. Pada intinya. Mama sudah melamar gadis itu pada Dokter Rendy orang tuanya dan kamu mungkin mengenal Dokter Rendy pasti kamu juga bisa membandingkan wanitamu dengan wanita pilihan mama," sahut Shofia menegaskan sekali lagi.
" Jika itu wanita pilihan mama. Mama saja yang menikah dengannya," sahut Rafa dengan lantang membuat darah tinggi Shofia naik dan bahkan berdiri ingin mengangkat tangan pada anaknya itu.
" Mah, sudah!" cegah Shania yang menghentikan mamanya.
" Kamu itu benar-benar kurang ajar kepada ibu kamu. Kamu bisa bicara seperti itu kepada ibumu," ucap Shofia semakin emosi yang berdiri di depan Refal.
Rafa diam saja dan tidak berani bicara lagi yang mungkin menyadari dia juga kelwatan bicara.
" Mama tegaskan sama kamu sekali lagi. Jangan membantah perintah mama!" tegas Shofia. Rafa diam dan tidak menjawab lagi dan langsung berdiri dan pergi dari ruangan itu.
" Rafa!" panggil Shofi.
" Mah, sudahlah kasih kak Rafa waktu. Ini tidak mudah untuk kak Rafa. Ini menyangkut kehidupannya," sahut Zee dengan bijak.
" Benar kata Zee. Biarkan Rafa berpikir dulu. Lagian Dokter Rendy juga belum mengabari apa-apa. Jadi kalau Rafa tiba-tiba setuju dan Dokter Rendy tidak. Jadi sama saja. Jadi bersabarlah beri waktu dan ketengan untuk Rafa," ucap Xander yang memberi masukan pada istrinya.
Shofia mencoba untuk menenangkan dirinya, mengatur napasnya. Walau dia begitu marah kepada Rafa dengan kelancangan Rafa barusan kepadanya.
**********
Sementara Rafa yang sudah di kamarnya mengusap mulutnya kasar.
" Argggg, sial. Kenapa mama tetap ngotot mau menjodohkan ku dan dengan anak Dokter mama," umpatnya dengan penuh emosi.
Wajah tampan itu terlihat memerah dengan matanya yang memerah menunjukkan betapa murkanya dia sampai rahang kokohnya mengeras denga urat-urat lehernya yang mengeras.
" Aku tidak bisa menuruti kemauan mama. Aku mana mungkin menikah dengan wanita yang tidak aku cintai. Bahkan tidak aku kenal sama sekali. Aku harus bertindak sesuatu. Agar mama tidak menjodohkan ku. Miranda aku harus benar-benar bicara serius padanya. Hubungan kami harus benar-benar di tunjukkan pada mama. Agar mama bisa mengubah keputusannya," batin Rafa yang terlihat berpikir keras dan lagi-lagi semua keputusan ada pada Miranda.
*********
" What menikah!" pekik Miranda yang terlihat kaget saat mendengar pernyataan Rafa yang duduk di depannya di salah satu Restaurant.
Rafa langsung mengajaknya bertemu untuk membicarakan apa yang terjadi dan mereka bicara serius yang mengejutkan Miranda ketika mengajak Miranda untuk menikah.
" Iya kita harus menikah," tegas Rafa.
" Mana mungkin Rafa, itu sangat cepat," sahut Miranda yang masih terlihat begitu shock.
" Apa yang tidak mungkin. Lalu untuk apa kita pacaran. Jika tidak untuk menikah," sahut Rafa menegaskan.
" Iya. Tetapi masalahnya. Aku mana mungkin secepat itu menikah. Kan kamu tau sendiri. Karir aku sedang naik. Jika menikah yang ada karir aku akan stop. Its my dream. You know," ucap Miranda yang menolak keras.
" Apa menurut kamu. Karir lebih penting dari pada hubungan kita?" tanya Rafa dengan serius.
" No, bukan seperti itu. Kamu tau bagaimana aku bekerja keras untuk hal ini dan tidak mungkin kan Rafa aku membiarkan semuanya seperti ini. Kamu lihat aku semua aku jalani. Impian aku dari kecil dan semua bukan dengan instans yang aku dapatkan. Aku mendapatkan segalanya tidak mudah dan aku lagi di puncak karir menikah hanya membuat karir ku redup sementara aku belum mendapatkan apa-apa," ucap Miranda menjelaskan alasan penolakannya.
" Jika kita tidak menikah. Maka mama menikahkanku dengan wanita lain," sahut Rafa dengan suara rendahnya yang terliaht serak.
" What. Your mam crazy," pekik Miranda keceplosan mengatakan mama Rafal gila.
" Sorry,sorry bukan itu maksud aku," sahut Miranda sebelum Rafa marah padanya karena mengatai mamanya gila.
" Rafa ini bukan zaman Siti Nurbaya yang main jodoh- jodohan. Came on ini jaman modern," sahut Miranda.
" Tapi mama tidak peduli hal itu dan aku sudah tidak tau lagi harus melakukan apa. Karena jalan satu-satunya hanya kita menikah untuk menghentikan mama,"'sahut Rafa dengan suara rendahnya bicara.
" Tetapi itu tidak mungkin," sahut Miranda.
" Dan aku juga tidak bisa pastikan tidak bisa membantah mama," sahut Rafa yang terlihat pasrah.
Miranda pun hanya menyibak rambutnya kebelakang yang terasa gelisa ketika mendengar pernyataan dari Rafa. Ya karena mana mungkin dia menikah dengan Rafa di tengah-tengah karirnya yang naik dan dia juga tidak mau jika harus putus dengan Rafa. Semuanya serba salah dan Rafa hanya menyerahkan semua pada Miranda. Karena otaknya sudah buntu yang tidak tau harus berpikir apa lagi.
" Miranda kamu bisa memikirkan semua ini dulu. Pikiranku juga buntu. Aku berharap ada jalan darimu," ucap Rafa yang menyerahkan semua pada Miranda dan Miranda hanya diam yang tidak tau harus menanggapi seperti apa lagi.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
SakhaRafif
pasti miranda tetep pd pendiriannya yaitu karier...
wes pasrah saja fa dg perjodohan... hihihi
2023-02-08
0