“Jadi apa yang membawa Tuan datang ke rumah kami, Tuan?” tanya Pater dengan begitu sopannya pada Fred. Fred menatap pada sepasang suami istri juga anak gadis di depannya itu sebelum menjawab menjawab pertanyaan yang diajukan Pater.
“Maksud saya datang hari ini adalah untuk melamar putri Anda, Tuan Pater,” ucap Fred yang kini mampu membuat Pater juga istri dan anaknya itu terkejut mendengar ucapan Fred. Senyuman canggung Pater terbit di wajah nya menatap Pater dengan tatapan tak enak nya.
“Maaf Tuan Fred, hanya saja putri saya sudah bertunangan baru-baru ini,” ucap Pater menjelaskan pada Fred. Berbeda dengan itu ekspresi kedua perempuan di samping Pater menunjukkan tatapan kesalnya pada Fred mendengar jawaban tersebut.
“Ah, Anda salah paham Tuan. Bukan putri Anda yang ini yang sama maksud tapi Deborah,” ucap Fred dengan kekehannya yang membuat Pater juga kedua perempuan tersebut terkejut mendengar ucapan Fred. Bahkan saat ini mereka saja tidak mengetahui dimana keberadaan Debby.
“Tuan Anda tidak salah ingin menjadikan gadis itu sebagai menantu Anda? Dia adalah anak durhaka, bahkan kini kami saja tidak mengetahui keberadaannya, mungkin saja dia sudah pergi bersama seorang pria,” ucap Linda dengan sinisnya. Pater melihat tak suka ke arah istrinya itu yang kini berkata begitu buruk tentang anaknya. Padahal semua ini jelas karena ulah nya juga putri wanita itu.
“Apa yang kau katakan Nyonya, kau mengatai anak mu sendiri tanpa tahu kebenarannya? Kini anakmu tinggal bersama dengan anak ku, mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Oleh karena itu aku datang membawakan mahar untuk nya,” ucap Fred dengan senyuman sinsianya yang sontak membuat Linda juga anaknya dan Pater tak kalah terkejut mendengar ucapan dari Fred.
“Tuan kau bercanda? Bagaimana bisa Debby berada di rumahmu?” tanya Pater dengan senyuman canggung nya pada Fred yang kini malah tertawa mendengarnya.
“Apa aku terlihat sedang bercanda dengan semua mahar ini Tuan? Satu minggu lagi aku akan kembali bersama dengan Eric dan purti mu untuk menentukan pernikahan,” ucap Fred yang kini sudah berdiri dan membenarkan jas nya.
“Kalau begitu saya pergi dulu Tuan. Bukankah kalian akan pergi ke pesta?!” ucap Fred yang di balas dengan anggukan oleh Pater yang setelahnya langsung menyalami tangan Fred dan mengantar Fred keluar dari rumah nya.
“Jadi Debby selama ini tinggal di rumah Tuan Eric?” tanya Pater yang kini sudah terduduk di sofa menatap ke sekitar tak percaya.
Pantas saja selama ini ia mencari keberadaan anaknya itu tak pernah membuahkan hasil, ternyata gadis itu berada di tempat yang tak pernah Pater duga sebelumnya. Bahkan kedua wanita itu juga kini di buat tak kalah terkejut nya.
Mereka tak pernah menyangka jika Debby bisa mengenal Eric. Setelah Laura mengambil kekasih nya, bahkan kini Debby bisa mendapatkan yang jauh lebih segalanya dari Luis. Entah dari segi kekayaan juga segi fisik.
***
Mobil mewah kini berbaris rapi menuju satu tempat acara. Debby melihat ke sekeliling, melihat banyak nya wartawan yang kini hadir untuk mencari bahan berita yang mampu membuat eksistensi dari portal berita yang mereka naungi semakin terkenal.
“Apa semua akan baik-baik saja?” tanya Debby sambil melihat ke arah Eric. Ia jelas tahu bagaimana populer nya pengusaha muda kaya raya satu itu. Bisa Debby tebak akan menjadi berita heboh saat sang idola yang tak pernah menggandeng seorang perempuan kini malah datang membawa perempuan ke acara pesta seperti ini.
“Tentu,” ucap Eric acuh. Debby menghembuskan dan menghela nafasnya beberapa kali. Berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri dan mengatakan pada dirinya jika semua akan baik-baik saja.
Eric yang melihat kegelisahan Debby di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan kembali fokus dengan tatapannya yang melihat ke arah depan.
Hingga saat sampai di depan red carpet. Seorang penjaga langsung membukakan pintu untuk mereka. Eric keluar lebih dulu lalu setelahnya barulah Debby ikut keluar dari dalam mobil. Gadis tersebut merangkul lengan Eric. Hingga mereka berjalan bersama memasuki tempat acara di gelar.
Kamera yang terus membidik mereka juga banyak pertanyaan dari para wartawan tentang Debby selama mereka melewati red carpet sama sekali tidak Eric hiraukan. Saat mereka sampai di depan pintu barulah Eric membalikan tubuhnya untuk melihat para wartawan.
“Dia adalah tunangan ku, kita juga akan segera menikah, jadi kalian tunggu saja info selanjut,” tegas Eric tanpa kata pembuka apapun dan langsung pada intinya.
Debby yang mendengar ucapan Eric bahkan memelototkan matanya. Ia sebagai pihak perempuan bahkan tak mengetahui apapun tentang ini. Tapi Eric bahkan mengatakannya dengan begitu enteng.
“Tersenyumlah. Atau aku akan melakukan hal yang tak pernah kau pikirkan,” sinis Eric sambil berbisik pada Debby yang akhirnya mau tak mau mengembangkan senyuman cerah nya. Walau ia melakukannya karena terpaksa.
Setelahnya mereka segera masuk ke dalam ruangan acara tersebut. Tak berbeda jauh dari keadaan di luar. Saat penjaga pintu acara menyebutkan kehadiran Eric bersama dengan tunangannya yang tak lain adalah Debby yang ia akui secara sepihak. Banyak tatapan mata yang langsung melihat ke arah mereka dengan tatapan penasarannya.
“Bukankah itu putri bungsu Tuan Pater? Ia begitu cantik saat bersama Tuan Eric. Tuan Eric sepertinya merawat nya dengan begitu baik”
“Tuan Pater benar-benar beruntung, setelah putri tertua mereka menjadi menantu keluarga Gregory sekarang putri bungsu mereka menjadi menantu keluarga lawfence”
“Keluarga kaya yang menjadi semakin kaya”
Banyak bisik-bisik dari para tamu terdengar membicarakan keluarga Debby yang mereka pikir adalah keluarga yang beruntung. Mereka hanya tak mengetahui saja sisi gelap dari keluarga tersebut.
“Kau ingin minum?” tanya Eric sambil menyodorkan jus pada Debby. Karena jelas ia tahu jika Debby tidak bisa untuk meminum alkohol.
“Terima kasih,” ucap Debby yang di balas dengan anggukan oleh Eric.
Wajah angkuh dan tatapan tajam laki-laki itu banyak yang merasa sungkan pada nya. Laki-laki itu bahkan sama sekali tidak menghampiri tamu ataupun tuan rumah acara tersebut. Yang ada ia lah yang banyak di hampiri oleh para tamu yang ingin menjalin kerja sama dengannya.
“Kau bosan?” tanya Eric melihat ke arah Debbya yang sedari tadi hanya diam. Debby melihat ke arah Eric lalu setelahnya langsung mengalihkan tatapannya karena tak ingin untuk menjawab pertanyaan Eric. Ia masih kesal dengan Eric yang dengan seenaknya saja mengatakan jika ia adalah tunangan laki-laki itu dan mereka akan segera menikah.
“Lihat lah siapa yang datang,” ucap Eric dengan senyuman sinisnya saat melihat tiga orang yang kini menghampiri mereka dengan senyuman yang menurut Eric sangat memalukan begitupun dengan Debby yang kini mengepalkan tangannya melihat siapa yang menghampiri mereka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments