Javas masuk ke mobil sesaat setelah berpisah dengan Kalea di taman. Dia meminta Kalea untuk datang ke hotel dimana di sana terdapat lowongan kerja.
"Reza! Atur orang yang bekerja di hotel agar menerima lamaran kerja perempuan bernama Kalea Annasya," perintah Javas tegas yang segera diangguki oleh Reza, sang asisten pribadi.
"Baik, Tuan."
"Jangan beritahu siapapun jika hari ini aku menemui dia lagi. Apalagi memberitahukan, Mama. Itu akan berakhir buruk apalagi saat Mama tahu status Kalea yang sebenarnya." Javas kembali berucap tegas dan penuh peringatan.
"Siap, Tuan."
"Bagus. Ku harap kamu bisa dipercaya."
Setelah mengucapkan itu, hanya keheningan yang mengisi mobil. Javas tentu tahu status Kalea yang sudah tidak lagi melajang. Namun, bukankah Javas masih punya harapan?
Entahlah. Javas harus menganggap jatuh cinta pada Kalea adalah sebuah berkah atau musibah. Dulu, Javas sudah berjanji untuk tidak menikah seumur hidupnya. Selain ribet, Javas juga malas berurusan dengan manusia bernama perempuan. Menurut kacamata penglihatan Javas, perempuan itu cenderung cerewet.
Tetapi, Javas seakan menerima karma. Di saat dia jatuh cinta, justru malah dengan perempuan yang sudah bersuami. Tentu saja Javas tahu. Mencari informasi tentang satu orang tidaklah sulit bagi seorang Javas Kanagara. Hanya menjentikkan jari, semua yang diinginkan langsung ada di depan mata.
Beberapa menit berlalu, mobil sampai di perusahaan Kanagara Investama. Perusahaan terbesar di Asia yang bergerak di bidang investasi.
Menjadi pewaris utama keluarga Kanagara nyatanya tidak membuat Javas mudah dalam melakukan banyak hal. Dia harus berusaha terlebih dahulu sebelum menduduki kursi sang Chief Executive Officer atau yang lebih dikenal sebagai CEO.
Dia harus berusaha dari titik nol yaitu mulai dari karyawan perusahaan. Hingga bisa di titik ini, tentu banyak perjuangan yang Javas lakukan.
"Selamat siang, Pak," sapa sang resepsionis tersenyum lalu membungkuk ramah.
Javas tidak menanggapi dan melewati beberapa karyawan yang menyapa. Tidak ada senyum maupun anggukan kepala sebagai jawaban. Di lingkungan kantor, Javas memang terkenal dingin. Sangat berbeda dengan yang ditunjukkan saat bersama Kalea.
Reza setia mengekor di belakang Javas dengan wajah yang kaku dan tanpa senyum. Tubuh kekar dan kacamata hitam semakin membuat aura Reza terlihat begitu seram.
Setelah menaiki lift, keduanya sampai di ruangan milik Javas. Hari ini ada rapat dengan klien dan Javas harus segera bersiap. Di depan ruangannya, sang sekretaris sudah menyambut dengan senyum manis yang sayangnya terlihat menjijikkan di mata Javas.
Belum lagi setelan jas yang dikenakan sekretarisnya itu seperti kurang bahan. Bukannya tergoda, Javas justru merasa risih.
"Reza! Bawa persentasi ke ruangan! Saya harus memeriksanya terlebih dahulu!" titah Javas tegas pada asisten pribadinya.
"Siap, Tuan!"
Setelah itu, Javas masuk ke ruangan meninggalkan Reza dan sekretarisnya. Tinggallah mereka berdua dan Amora baru bisa bertanya. "Tuan habis darimana? Kenapa siang begini baru sampai kantor?" tanya Amora dengan raut tak sukanya.
Wajah Reza tetap datar. "Bukan urusan kamu! Bekerjalah dengan baik dan jangan ikut campur urusan Tuan. Atau kamu akan tahu akibatnya." Reza berucap tegas dan penuh peringatan.
Amora hanya mencebikkan bibir lalu menyerahkan map persentasi yang sudah dibuatnya. Sayangnya, walau Amora yang membuat persentasi, Reza-lah yang akan ikut rapat bersama klien. Dengan begitu, Amora tidak bisa dekat-dekat dengan sang Tuan.
Waktu bergulir. Tidak terasa suasana sudah berubah malam. Javas telah berada di apartemen miliknya. Dia juga sudah membersihkan diri lalu duduk di balkon sambil menikmati secangkir kopi.
Suasana langit kali ini tampak indah dengan taburan bintang dan bulan yang muncul sempurna. Javas menggelengkan kepala saat senyum Kalea melintas di kepala. Tangannya bergerak mengambil gagang cangkir lalu mendekatkan pada bibirnya.
Javas menyesap kopi miliknya yang asapnya masih sedikit mengepul menciptakan suasana malam semakin syahdu.
"Aku tahu apa yang aku lakukan salah karena berniat merebut istri orang. Tetapi, aku juga tahu jika Kalea tidak bahagia selama beberapa bulan ini. Lebih baik aku menghubungi perempuan cantik itu. Aku yakin, sedikit demi sedikit Kalea akan luluh dan meninggalkan laki-laki tidak bertanggung jawab itu." Javas menggerutu tidak jelas. Merasa miris dengan nasib percintaannya sendiri.
"Lebih baik aku mengirimi Kalea pesan. Dengan begitu, aku berharap Kalea akan sedikit terhibur."
Setelah mengucapkannya, Javas meraih ponsel yang tergeletak di atas meja. Mereka memang sempat bertukar nomor telepon tadi pagi saat di taman. Beruntungnya juga, Kalea langsung mau saat Javas ajak untuk menjalin pertemanan.
Siapa tahu, dari teman hubungannya akan naik tingkat menjadi kekasih. Setelah itu Javas bisa memiliki Kalea dan membuat perempuan itu memilih dirinya.
Javas:
Kalea? Sedang apa?
Setelah mengirimkan pesan basa-basi yang sudah basi, Javas masih setia menatap layar ponsel yang sudah menggelap. Berharap ponselnya akan berdenting menandakan pesannya sudah dibalas.
Hingga menit ke sepuluh, tidak ada tanda-tanda pesan itu akan dibalas karena di bawah pesan yang Javas kirim, masih terdapat centang satu.
Javas menghembuskan napasnya kasar. "Apakah begini rasanya mencintai istri orang?" Setelah itu, Javas meletakkan ponselnya kembali ke atas meja.
Saat sedang merasa frustasi, ponselnya berdenting menandakan ada sebuah pesan. Mata Javas berbinar lalu meraih ponselnya dan melihat jendela pop up.
Dugaannya salah lagi. Hanya sebuah pesan SMS dari nomor tidak dikenal yang mengatakan bahwa Javas berhasil mendapatkan uang sebesar 200 juta.
Apa-apaan ini?
Kesal sekali rasanya menunggu balasan pesan dari Kalea yang tidak tahu apakah akan mendapat jawaban atau tidak.
Daripada pusing, Javas memilih masuk dan memutuskan untuk tidur. Di harus bangun pagi agar bisa melihat Kalea di hotel nanti. Javas tidak sabar menunggu hari esok tiba. Hari esok adalah hari yang sangat Javas harapkan untuk segera datang.
"Tunggu aku, Kalea."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Aisyah Nabila
wowww,,bru kli in aku bca novel pebinor😁 smoga sukak🌺
2023-08-21
1
reni
gpp pebinornya kaya raya bucin dingin sama cwe Laen ganteng q malah dukung 🤣🤣🤣
2023-05-20
0
Aas Azah
ooh... javas apakah tidak ada perempuan lain kah hingga dirimu mengharapkan istri orang😱😁
2023-03-02
0