Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas

Hari berganti dan matahari mulai menampakkan diri. Malam tadi Kalea cukup mendapatkan tidur nyenyak. Secara otomatis, mata Kalea akan terbuka tepat pukul empat pagi. Tentu banyak hal yang harus Kalea siapkan untuk sang Suami.

Sudah bekerja bukan berarti membuat bakti Kalea luntur. Apalagi diperlakukan tidak baik nyatanya tidak menyurutkan rasa tanggungjawab Kalea sebagai seorang istri.

Tepat pukul lima, semua pekerjaan Kalea telah selesai. Untuk baju kotor, sudah Kalea masukkan ke mesin cuci agar sepulang bekerja nanti, Kalea bisa langsung menjemurnya. Beruntung, mesin yang dibeli Kalea dulu merupakan mesin cuci otomatis. Jadi, sekali masuk, keluar sudah bersih.

Hanya ada nasi goreng sebagai hidangan sarapan untuk Zoni. Tidak ada banyak bahan makanan yang tersisa karena uang yang diberi Zoni tidak mencukupi.

Kalea memilih ke kamar untuk membersihkan diri. Setengah jam lagi Kalea harus sudah di jalan agar tidak terlambat membangunkan Javas. Ya, sudah hampir satu Minggu Kalea bekerja bersama Javas. Sehingga, Kalea sudah mengerti hal apa saja yang harus dikerjakan.

Satu hal yang Kalea tahu dari seorang Javas. Ternyata, Javas adalah tipe orang yang jika sudah tidur akan sulit dibangunkan. Dia bercerita bahwa sebelum ada Kalea, Reza-lah yang bertugas membangun sang Tuan setiap hari.

Mengingat itu, Kalea hanya bisa geleng-geleng kepala. "Javas ... Javas. Memang ya, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini," gumam Kalea sesaat setelah selesai bersiap.

Kalea bergegas menyambar tas Selempangnya dan mengambil kunci motor yang telah Javas berikan padanya sebagai alat transportasi menuju kediaman laki-laki itu.

Ya, Javas memberikan kendaraan inventaris pada Kalea. Tidak hanya Kalea, Reza juga diberi kendaraan inventaris oleh Javas berupa mobil.

Kaki Kalea mengayun menapaki lantai keramik rumahnya. Saat langkahnya tepat berada di depan kamar Zoni, Kalea berhenti dan menatap pintu coklat tua di hadapannya.

"Apa aku perlu membangunkan mas Zoni ya? Tetapi bagaimana jika dia marah seperti kemarin?" gumam Kalea bimbang.

Setelah berpikir cukup lama, Kalea memilih mengetuk pintu kamar sang Suami agar Zoni tidak terlambat bekerja.

Tok. Tok. Tok.

"Sudah jam setengah enam, Mas! Bangun!" Setelah berteriak dan mengetuk pintu cukup keras, Kalea mendengar ada suara pekikan frustasi dari Zoni.

"Argh! Berisik sekali sih kamu!" pekik Zoni yang masih bisa Kalea dengar dengan baik.

Kalea tidak peduli dan berucap lagi. "Aku berangkat! Sarapannya sudah aku siapkan di meja!"

Kalea bergegas turun menuruni tangga menuju garasi. Dia harus segera berangkat agar Javas bisa bangun tepat waktu.

Membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit, Kalea akhirnya tiba di sebuah hotel mewah dimana Javas tinggal. Entahlah. Jika Javas benar-benar hanya tamu di hotel tersebut, Kalea tidak tahu berapa uang yang harus dikeluarkan pria itu. Tentu saja untuk membayar tagihan hotel.

Setelah motor berada di tempat yang semestinya, Kalea memasuki lobi dan langsung masuk lift. Cukup lama Kalea menunggu agar sampai di lantai paling atas. Hingga lift berdenting menandakan Kalea telah sampai.

Senyum tipis terulas manis saat mata Kalea menemukan pemandangan yang indah di pagi hari. Taman bunga yang berada di rooftop hotel ini begitu memanjakan mata.

Tidak perlu mengetuk pintu atau membunyikan bel, Kalea hanya perlu menekan kata sandi yang sudah hapal di luar kepala. Javas mempercayakan kata sandi itu padanya.

Ting.

Pintu terbuka dan Kalea melenggang masuk setelah menutup pintu kembali. Hal pertama yang harus Kalea lakukan adalah membangunkan bayi besar Javas Kanagara.

Beruntung, pintu kamar Javas tidak terkunci sehingga Kalea bisa langsung masuk. Begitulah yang diperintahkan Javas padanya. "Jangan membangunkan ku hanya dari pintu kamar ku. Bangunkan aku dengan cara yang halus dan suara yang enak didengar."

Begitulah kira-kira ucapan Javas waktu itu saat untuk pertama kalinya Kalea membangun Javas hanya lewat mengetuk pintu.

Kalea berdecak kala melihat keadaan kamar yang masih gelap. "Tuan Muda! Bangunlah, Tuan!" ucap Kalea setengah melempar candaan.

Tangannya lincah bergerak membuka gorden tinggi dan tebal di kamar Javas. Javas hanya menggeliat lalu mengganti posisi tidur menjadi miring ke kiri tepat menghadap Kalea.

Merasa percuma, Kalea mendekat dan duduk berjongkok di depan ranjang. Tangannya bergerak mengguncang tubuh Javas pelan.

"Javas, bangun! Ini sudah pukul enam dan kamu harus segera bersiap," ucap Kalea terdengar lembut.

Javas menggeliat lagi sampai Kalea harus mundur agar tangan besar Javas tidak mengenai tubuhnya. Namun, walau Kalea sudah berusaha menghindar, nyatanya Javas justru manarik tubuh Kalea untuk mendekat dan berakhirlah Javas memeluk leher Kalea.

"Javas!" peringat Kalea dengan mata melotot dan hampir keluar dari tempatnya.

Javas terkekeh dengan suara seraknya, suara khas bangun tidur. Kemudian, Javas membuka mata dan yang dilihat untuk pertama kali saat bangun tidur adalah sosok Kalea Annasya. Seorang perempuan bersuami yang telah menempati tahta tertinggi di relung hati.

"Wangi sekali pagi ini. Kamu sengaja ingin menggoda ku ya?" ucap Javas sengaja ingin menggoda Kalea.

Perempuan itu jelas tidak terima dan satu pukulan kencang berhasil mendarat di lengan Javas.

Plak!

"Bangun, Javas. Ini sudah siang. Katanya mau bangun pagi," kesal Kalea dengan bibir yang mengerucut. Dia langsung berdiri agar ucapan Javas tidak semakin melantur kemana-mana.

Namun, baru saja kaki Kalea berdiri, tangannya tiba-tiba ditarik hingga membuat tubuhnya limbung dan berakhir ambruk ke kasur dengan menindih tubuh Javas yang berkali-kali lipat lebih besar dari tubuhnya.

Kalea memekik kaget dengan jantung yang terasa marathon. Gerakan tadi begitu membuat jantung Kalea terasa mencelos. Sedangkan sang pelaku, justru terbahak renyah seakan tidak melakukan kesalahan apapun.

Hahahaha.

"Javas! Berhenti bercanda!" pekik Kalea kesal dan mencoba melepaskan diri dari belitan tangan Javas di pinggangnya.

Javas benar-benar berhenti tertawa. Matanya menatap Kalea lekat dengan jarak pandang yang begitu dekat. Kalea ada di depan matanya.

"Kenapa selalu marah-marah? Kamu lupa kalau aku ini Bosnya?" tanya Javas bercanda.

Kalea mengerjapkan mata beberapa kali. "Oh iya ya. Kamu kan Bosnya. Tetapi bukan berarti kamu harus kurang ajar padaku," ucap Kalea dengan tatapan kesalnya.

"Kurang ajar seperti apa yang kamu maksud?" tanya Javas dengan satu alis yang terangkat.

Kalea tidak langsung menjawab karena saat ini matanya sedang menelisik lekuk wajah Javas yang tidak pernah bosan Kalea tatap.

"Hei! Kamu malah terpesona padaku," gumam Javas sombong lengkap dengan senyum miringnya.

Dan itu semakin membuat Kalea terpana. Tampan dan licik secara bersamaan. "Siapa yang terpesona? Aku? Sepertinya kamu salah menduga," ucap Kalea meremehkan.

Javas menatap tak suka pada Kalea tak berani jujur. "Mau aku buktikan jika kamu terpesona padaku?" tanya Javas yang sudah merubah raut wajahnya menjadi serius.

Kalea tertawa mengejek. "Coba saja kalau bisa," ucap Kalea lalu segera melepaskan diri dari belitan Javas dan itu berhasil. Dia tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah geram yang Javas tunjukkan.

Hanya menjulurkan lidah, Kalea berlalu dari sana sesegera mungkin. Sedangkan Javas, dia menggelengkan kepala tidak percaya. Pagi harinya begitu indah saat ada Kalea. Senyum lebar pun terkembang menghias bibir tebalnya.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

se akan" javaslh swaminy kalea. bgt manis romantis. brbndng trbalik dg zoni yg cuek, kadar n tnp mns"nya 😱😫😰

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal yang pilu
2 Bab 2. Javas Kanagara
3 Bab 3. Belajar berani
4 Bab 4. Mencari pekerjaan
5 Bab 5. Kanagara Investama
6 Bab 6. Nomor seratus
7 Bab 7. Berubah dalam sekejap
8 Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9 Bab 9. Lagi
10 Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11 Bab 11. Nyaman
12 Bab 12. Diabetes
13 Bab 13. Remuk
14 Bab 14. Membara
15 Bab 15. menjalin hubungan.
16 Bab 16. Kenaikan jabatan
17 Bab 17. Seorang perusak
18 Bab 18. Merepotkan
19 Bab 19. Memulai kembali
20 Bab 20. Kepingan hati
21 Bab 21. Tidak laku
22 Bab 22. Berubah
23 Bab 23. Ikatan batin
24 Bab 24. Identitas Javas
25 Bab 25. Skenario Tuhan
26 Bab 26. Rindu Zoni
27 Bab 27. Lamaran?
28 Bab 28. Terbongkar
29 Bab 29. Memulai semuanya
30 Bab 30. Berantakan
31 Bab 31. Dunia itu indah
32 Bab 32. Tentang hati
33 Bab 33. Menyesal!
34 Bab 34. Tujuh keliling
35 Bab 35. Sayang
36 Bab 36. Mawar merah
37 Bab 37. Pertengkaran
38 Bab 38. Remuk redam
39 Bab 39. Bangkit
40 Bab 40. Berniat pamit
41 Bab 41. Meleyot
42 Bab 42. Merajut asa
43 Bab 43. Janda vs gadis
44 Bab 44. Masakan Kalea
45 Bab 45. Melepas rindu
46 Bab 46. Jewelry Desain
47 Bab 47. Kembali berpisah
48 Bab 48. Pulang
49 Bab 49. Diam kamu!
50 Bab 50. Mengangsur
51 Bab 51. Dia siapa?
52 Bab 52. Tidak malu
53 Bab 53. Ibu sempurna
54 Bab 54. Acara doa
55 Bab 55. Marry Me
56 Bab 56. Nyelekit
57 Bab 57. Rindu Papa
58 Bab 58. KUA tutup
59 Bab 59. Cucu lucu
60 Bab 60. Jangan berpaling
61 Bab 61. Aku bersedia
62 Bab 62. Dipingit
63 Bab 63. The wedding
64 Bab 64. Belum siap
65 Bab 65. Malam yang Indah
66 Bab 66. Orang yang tepat
67 Bab 67. Orang mencurigakan
68 Bab 68. Sementara×selamanya
69 Bab 69. Cemburu?
70 Bab 70. Kedatangan Zoni
71 Bab 71. Terkuak
72 Bab 72. Benih premium
73 Bab 73. Keadaan berbalik
74 Bab 74. Kepingan puzzle
75 Bab 75. Kencan
76 Bab 76. Kabar buruk
77 Bab 77. Bernapas lega
78 Bab 78. Komentar buruk
79 Bab 79. Orang yang tepat
80 Bab 80. Bersyukur
81 Bab 81. Extra chapter. Jealous
82 Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83 Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84 Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85 Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86 Bab 86. Selesai
87 Berbagi Suami by Ika Oktafiana
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Awal yang pilu
2
Bab 2. Javas Kanagara
3
Bab 3. Belajar berani
4
Bab 4. Mencari pekerjaan
5
Bab 5. Kanagara Investama
6
Bab 6. Nomor seratus
7
Bab 7. Berubah dalam sekejap
8
Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9
Bab 9. Lagi
10
Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11
Bab 11. Nyaman
12
Bab 12. Diabetes
13
Bab 13. Remuk
14
Bab 14. Membara
15
Bab 15. menjalin hubungan.
16
Bab 16. Kenaikan jabatan
17
Bab 17. Seorang perusak
18
Bab 18. Merepotkan
19
Bab 19. Memulai kembali
20
Bab 20. Kepingan hati
21
Bab 21. Tidak laku
22
Bab 22. Berubah
23
Bab 23. Ikatan batin
24
Bab 24. Identitas Javas
25
Bab 25. Skenario Tuhan
26
Bab 26. Rindu Zoni
27
Bab 27. Lamaran?
28
Bab 28. Terbongkar
29
Bab 29. Memulai semuanya
30
Bab 30. Berantakan
31
Bab 31. Dunia itu indah
32
Bab 32. Tentang hati
33
Bab 33. Menyesal!
34
Bab 34. Tujuh keliling
35
Bab 35. Sayang
36
Bab 36. Mawar merah
37
Bab 37. Pertengkaran
38
Bab 38. Remuk redam
39
Bab 39. Bangkit
40
Bab 40. Berniat pamit
41
Bab 41. Meleyot
42
Bab 42. Merajut asa
43
Bab 43. Janda vs gadis
44
Bab 44. Masakan Kalea
45
Bab 45. Melepas rindu
46
Bab 46. Jewelry Desain
47
Bab 47. Kembali berpisah
48
Bab 48. Pulang
49
Bab 49. Diam kamu!
50
Bab 50. Mengangsur
51
Bab 51. Dia siapa?
52
Bab 52. Tidak malu
53
Bab 53. Ibu sempurna
54
Bab 54. Acara doa
55
Bab 55. Marry Me
56
Bab 56. Nyelekit
57
Bab 57. Rindu Papa
58
Bab 58. KUA tutup
59
Bab 59. Cucu lucu
60
Bab 60. Jangan berpaling
61
Bab 61. Aku bersedia
62
Bab 62. Dipingit
63
Bab 63. The wedding
64
Bab 64. Belum siap
65
Bab 65. Malam yang Indah
66
Bab 66. Orang yang tepat
67
Bab 67. Orang mencurigakan
68
Bab 68. Sementara×selamanya
69
Bab 69. Cemburu?
70
Bab 70. Kedatangan Zoni
71
Bab 71. Terkuak
72
Bab 72. Benih premium
73
Bab 73. Keadaan berbalik
74
Bab 74. Kepingan puzzle
75
Bab 75. Kencan
76
Bab 76. Kabar buruk
77
Bab 77. Bernapas lega
78
Bab 78. Komentar buruk
79
Bab 79. Orang yang tepat
80
Bab 80. Bersyukur
81
Bab 81. Extra chapter. Jealous
82
Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83
Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84
Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85
Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86
Bab 86. Selesai
87
Berbagi Suami by Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!