Bab 19. Memulai kembali

Kalea menjambak rambutnya frustasi. Hampir saja jantungnya copot karena Javas turun dari mobil dan justru memperkenalkan diri. Beruntung saat Zoni keluar, Javas telah pergi bersama mobil mewahnya.

Namun, Kalea masih teringat dengan ucapan ibu mertuanya saat tadi menghadangnya pulang.

"Lagi-lagi pulang terlalu malam? Bagaimana sih. Zoni sejak tadi kelaparan makanya kita ada disini," ucap bu Rosi lengkap dengan gaya angkuhnya.

Kalea hanya bisa menunduk. "Maaf, Bu. Pekerjaan ku sangat banyak hari ini," ucap Kalea mengalah.

"Halah. Alasan saja. Mbak Kalea paling juga habis keluyuran." Anabel ikut menanggapi.

"Kalea!"

Baru saja Anabel menutup mulut, suara berat itu membuat dua wanita di depannya memandang kagum pada sosok yang memanggil nama Kalea.

Huh. Kalea hanya bisa menghela napas kasar mengingat kejadian tadi. Tidak ingin membebani diri, Kalea bergegas masuk ke kamar mandi. Setengah jam kemudian, Kalea telah kembali dengan hanya mengenakan bathrobe.

Saat baru saja pintu terbuka, Kalea begitu terkejut ketika mendapati Anabella ternyata sedang memegangi krim siang malamnya. "Sedang apa kamu disini?" tanya Kalea tak suka.

Anabel menoleh dan tersenyum miring. "Darimana Mbak dapat uang untuk membeli krim mahal ini? Aku jelas tahu jika krim yang Mbak Kalea pakai bukanlah krim murahan," tanya Anabel yang kini sudah mengambil semua krim perawatan wajah Kalea dan memasukkannya ke paperbag kecil.

"Itu bukan urusan kamu! Taruh lagi! Semua itu milikku!" sentak Kalea lalu berusaha merebut paperbag tadi.

Karena tubuh Anabel lebih tinggi, Kalea sulit menggapainya. "Eits. Enak saja. Mbak tuh nggak cocok pakai skincare mahal. Jadi, ini semua untukku saja," ucap Anabel tertawa meremehkan.

Kalea menggeram kesal. Seenaknya saja Anabel mengambil semuanya. "Kembalikan! Semua ini milikku!" teriak Kalea menggema di seluruh ruangan. Sampai Zoni dan bu Rosi yang sedang berada di lantai bawah mendengar dan bergegas menuju sumber suara.

Anabel tampak terkejut dengan sikap Kalea yang tidak biasanya melawan. Kakinya mundur beberapa langkah kala mendapati Kalea menatapnya nyalang.

"Ke–kenapa harus ma–marah? Uang untuk membelinya bukan dari hasil jual diri bukan?" tanya Anabel masih saja merendahkan.

Merasa tidak tahan karena berulangkali direndahkan, Kalea mengayunkan tangannya dan menampar pipi Anabel cukup keras.

Plak.

"Aw! Mama!" pekik Anabel kesakitan sambil memegangi pipinya yang sudah memerah akibat tamparan keras tadi.

"Kalea! Apa yang kamu lakukan!" pekik suara dari arah pintu yang ternyata masih terbuka. Zoni dan bu Rosi muncul dari sana. Tanpa aba-aba, Zoni membalaskan tamparan sang Adik untuk Kalea.

Plak.

"Beraninya kamu menampar adikku!"

Kalea terpaku dengan posisi yang masih memiringkan kepala akibat tamparan keras suaminya. Rasanya perih tetapi tidak seperih hatinya saat ini.

"Kamu menamparku?" tanya Kalea lirih. Nada suaranya terdengar parau walau matanya belum mengeluarkan cairan bening.

"Itu pantas untukmu. Beraninya kamu menampar putriku!" Kini giliran bu Rosi yang bersuara.

Kalea mengepalkan kedua telapak tangannya dan menatap nyalang pada Anabel. "Dia sudah mengambil semua barang ku tanpa izin! Lalu, apakah salah jika aku marah?" tanya Kalea berteriak di depan wajah Anabel.

Anabel pura-pura menangis. "Mama, aku hanya meminta semua perlengkapan kecantikannya. Masa tidak boleh," ucapnya merengek.

"Bawa pulang saja, Bel. Sebaiknya kalian pulang saja. Aku akan urus istriku terlebih dahulu," ucap Zoni yang seketika membuat Kalea menatap tak percaya pada suaminya.

Hah? Apakah ini sebuah bentuk pembelaan terhadap ibu dan adiknya? Persetan dengan skincare yang saat ini sudah dibawa oleh Anabella. Kalea sudah tidak peduli karena saat ini, hatinya begitu sakit dan kecewa.

Sepeninggalan bu Rosi dan Anabella, Kalea menatap penuh luka pada sosok pria di hadapannya. Sudah terlalu banyak kesakitan yang Kalea alami karena suaminya.

"Darimana kamu mendapatkan semua itu?" tanya Zoni menatap Kalea serius.

"Aku bekerja! Wajar saja aku membelinya untuk merawat wajahku yang buruk rupa, banyak jerawat, dan kusam. Kamu harusnya sadar jika ucapanmu yang selalu merendahkan ku, membuatku tidak percaya diri. Maka dari itu aku melakukan perawatan agar tidak seorang pun bisa menghina bentuk wajahku. Namun, semua sudah berakhir. Lagi-lagi kamu yang menyebabkan aku—"

"Aaargh!" Kalea tidak ingin melanjutkan kalimatnya. Dia sangat kesal pada laki-laki di hadapannya.

"Puas kamu sudah membuat ku hidup menderita?" tanya Kalea berteriak.

Zoni merasa tersentil dengan ucapan Kalea. Ada sesal yang mengisi relung hatinya. "Maafkan aku," ucap Zoni hanya dua kata seperti yang sudah-sudah.

Kalea tertawa sinis. "Kamu pikir, dengan meminta maaf bisa mengembalikan semuanya? Mengembalikan hati yang setiap hari kamu lukai? Mengembalikan masa mudaku yang aku habiskan hanya untuk berbakti padamu? Mengembalikan skincare yang aku beli kredit dari hasil jerih payahku? Kamu tidak bisa mengembalikan semuanya!" ucap Kalea menggebu-gebu. Dadanya sudah naik turun menahan amarah yang siap akan meluap.

Kalea menghembuskan napasnya kasar. Kesal sekali rasanya. Namun, saat Kalea bisa meluapkan kekesalan pada sang Suami, perasaannya sedikit membaik.

Zoni hanya diam menatap nanar Kalea yang hari ini tampil berani. Tidak seperti Kalea yang dulu selalu menunduk lalu menurut dengan apa yang dikatakan dirinya.

"Kamu pikir enak jadi aku? Kamu pikir aku bahagia selalu direndahkan oleh ibu dan adikmu, sedangkan kamu tidak pernah sekalipun membelaku. Atau, kamu sudah lupa jika aku istrimu? Kenapa kita tidak berpisah saja. Bukankah kamu jijik padaku?" tanya Kalea bertubi-tubi.

Mendengar kalimat terakhir yang Kalea ucapkan, Zoni mendadak tak suka. Memang benar jika selama ini mulutnya selalu mengatakan jijik ketika melihat Kalea. Namun, hatinya tetap tertuju pada Kalea.

"Jawab! Kenapa hanya diam!" sentak Kalea sambil mengguncang tubuh Zoni.

Air mata Kalea luruh seketika. "Aku juga ingin tampil cantik seperti dulu sebelum hidup denganmu. Aku ingin dihargai keberadaannya. Aku ingin dicintai seperti dulu," racau Kalea yang suaranya tak lagi menggebu-gebu.

Kalea sesenggukan. Mengapa susah sekali ingin hidup bahagia. Zoni yang merasa tidak tega, langsung membawa tubuh Kalea dalam pelukan. Melihat Kalea barusan membuat Zoni tersadar jika apa yang selama ini dilakukan telah melukai istrinya.

Kalea tidak memberontak saat Zoni membawa tubuhnya dalam pelukan. Dia juga tidak membalas pelukan itu. Pelukan yang rasanya sudah tak sehangat dan senyaman dulu.

Entah. Mungkin karena saat ini sudah pelukan yang lebih nyaman, yaitu pelukan Javas.

"Apa aku sudah banyak melukai mu?" tanya Zoni sambil merenggangkan jarak. Kalea membuang muka. Enggan menatap mata yang saat ini sedang tertuju ke arahnya.

"Sudahlah, Mas. Aku lelah sekali hari ini. Sebaiknya kamu tidur," ucap Kalea lalu melepaskan diri dari pelukan Zoni.

Namun, Kalea tidak berhasil saat Zoni justru menariknya menjadi semakin dekat dan membuatnya kurang nyaman.

Zoni membelai pipi Kalea yang lebih mulus dari biasanya. Dia baru menyadari jika Kalea kini berubah cantik tidak seperti biasanya. Mungkinkah karena memakai krim yang direbut oleh Anabel?

"Maafkan aku. Aku menyesal telah melakukan hal itu. Bisakah kita memulai kembali semuanya?" tanya Zoni yang seketika membuat perasaan Kalea menjadi bimbang.

Memulai kembali tentunya akan membuat Kalea hidup lebih lama dengan Zoni. Dan Kalea tidak terlalu percaya jika Zoni benar-benar ingin berubah.

Zoni mendekatkan wajah demi memupus jarak. Tangannya masih memegang pipi Kalea sambil memberikan elusan lembut disana. Di saat seperti ini, Kalea justru mengingat wajah Javas.

Kalea paham apa yang akan dilakukan Zoni padanya. Sehingga, Kalea memilih menjauh dan melepaskan diri. "Jangan sentuh aku dulu, Mas. Aku masih trauma dengan sentuhan kasar mu."

Zoni tampak kecewa lalu mengusap wajahnya kasar. "Maaf. Tidurlah. Aku akan pergi tidur juga," ucap Zoni bersikap lembut.

Tidak ada kemarahan yang ditunjukkan Zoni seperti biasanya. Dan hal itu justru membuat Kalea tidak suka.

Terpopuler

Comments

Modish Line

Modish Line

good answer Kalea👍👍👍👍

2023-05-10

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Kalea jgn mudah terpedaya ma Zoni mending pisah aja,biar hidupmu lbh berwarna. Thor klo bisa ya crazy update ya biar aq gk penasaran

2023-02-18

2

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

jangan lemah Kalea dg setuhan suami lucnutmu itu...segeralah ambil keputusan sblm jiwamu benar2 sakit dan susah sembuh...

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal yang pilu
2 Bab 2. Javas Kanagara
3 Bab 3. Belajar berani
4 Bab 4. Mencari pekerjaan
5 Bab 5. Kanagara Investama
6 Bab 6. Nomor seratus
7 Bab 7. Berubah dalam sekejap
8 Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9 Bab 9. Lagi
10 Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11 Bab 11. Nyaman
12 Bab 12. Diabetes
13 Bab 13. Remuk
14 Bab 14. Membara
15 Bab 15. menjalin hubungan.
16 Bab 16. Kenaikan jabatan
17 Bab 17. Seorang perusak
18 Bab 18. Merepotkan
19 Bab 19. Memulai kembali
20 Bab 20. Kepingan hati
21 Bab 21. Tidak laku
22 Bab 22. Berubah
23 Bab 23. Ikatan batin
24 Bab 24. Identitas Javas
25 Bab 25. Skenario Tuhan
26 Bab 26. Rindu Zoni
27 Bab 27. Lamaran?
28 Bab 28. Terbongkar
29 Bab 29. Memulai semuanya
30 Bab 30. Berantakan
31 Bab 31. Dunia itu indah
32 Bab 32. Tentang hati
33 Bab 33. Menyesal!
34 Bab 34. Tujuh keliling
35 Bab 35. Sayang
36 Bab 36. Mawar merah
37 Bab 37. Pertengkaran
38 Bab 38. Remuk redam
39 Bab 39. Bangkit
40 Bab 40. Berniat pamit
41 Bab 41. Meleyot
42 Bab 42. Merajut asa
43 Bab 43. Janda vs gadis
44 Bab 44. Masakan Kalea
45 Bab 45. Melepas rindu
46 Bab 46. Jewelry Desain
47 Bab 47. Kembali berpisah
48 Bab 48. Pulang
49 Bab 49. Diam kamu!
50 Bab 50. Mengangsur
51 Bab 51. Dia siapa?
52 Bab 52. Tidak malu
53 Bab 53. Ibu sempurna
54 Bab 54. Acara doa
55 Bab 55. Marry Me
56 Bab 56. Nyelekit
57 Bab 57. Rindu Papa
58 Bab 58. KUA tutup
59 Bab 59. Cucu lucu
60 Bab 60. Jangan berpaling
61 Bab 61. Aku bersedia
62 Bab 62. Dipingit
63 Bab 63. The wedding
64 Bab 64. Belum siap
65 Bab 65. Malam yang Indah
66 Bab 66. Orang yang tepat
67 Bab 67. Orang mencurigakan
68 Bab 68. Sementara×selamanya
69 Bab 69. Cemburu?
70 Bab 70. Kedatangan Zoni
71 Bab 71. Terkuak
72 Bab 72. Benih premium
73 Bab 73. Keadaan berbalik
74 Bab 74. Kepingan puzzle
75 Bab 75. Kencan
76 Bab 76. Kabar buruk
77 Bab 77. Bernapas lega
78 Bab 78. Komentar buruk
79 Bab 79. Orang yang tepat
80 Bab 80. Bersyukur
81 Bab 81. Extra chapter. Jealous
82 Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83 Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84 Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85 Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86 Bab 86. Selesai
87 Berbagi Suami by Ika Oktafiana
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Awal yang pilu
2
Bab 2. Javas Kanagara
3
Bab 3. Belajar berani
4
Bab 4. Mencari pekerjaan
5
Bab 5. Kanagara Investama
6
Bab 6. Nomor seratus
7
Bab 7. Berubah dalam sekejap
8
Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9
Bab 9. Lagi
10
Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11
Bab 11. Nyaman
12
Bab 12. Diabetes
13
Bab 13. Remuk
14
Bab 14. Membara
15
Bab 15. menjalin hubungan.
16
Bab 16. Kenaikan jabatan
17
Bab 17. Seorang perusak
18
Bab 18. Merepotkan
19
Bab 19. Memulai kembali
20
Bab 20. Kepingan hati
21
Bab 21. Tidak laku
22
Bab 22. Berubah
23
Bab 23. Ikatan batin
24
Bab 24. Identitas Javas
25
Bab 25. Skenario Tuhan
26
Bab 26. Rindu Zoni
27
Bab 27. Lamaran?
28
Bab 28. Terbongkar
29
Bab 29. Memulai semuanya
30
Bab 30. Berantakan
31
Bab 31. Dunia itu indah
32
Bab 32. Tentang hati
33
Bab 33. Menyesal!
34
Bab 34. Tujuh keliling
35
Bab 35. Sayang
36
Bab 36. Mawar merah
37
Bab 37. Pertengkaran
38
Bab 38. Remuk redam
39
Bab 39. Bangkit
40
Bab 40. Berniat pamit
41
Bab 41. Meleyot
42
Bab 42. Merajut asa
43
Bab 43. Janda vs gadis
44
Bab 44. Masakan Kalea
45
Bab 45. Melepas rindu
46
Bab 46. Jewelry Desain
47
Bab 47. Kembali berpisah
48
Bab 48. Pulang
49
Bab 49. Diam kamu!
50
Bab 50. Mengangsur
51
Bab 51. Dia siapa?
52
Bab 52. Tidak malu
53
Bab 53. Ibu sempurna
54
Bab 54. Acara doa
55
Bab 55. Marry Me
56
Bab 56. Nyelekit
57
Bab 57. Rindu Papa
58
Bab 58. KUA tutup
59
Bab 59. Cucu lucu
60
Bab 60. Jangan berpaling
61
Bab 61. Aku bersedia
62
Bab 62. Dipingit
63
Bab 63. The wedding
64
Bab 64. Belum siap
65
Bab 65. Malam yang Indah
66
Bab 66. Orang yang tepat
67
Bab 67. Orang mencurigakan
68
Bab 68. Sementara×selamanya
69
Bab 69. Cemburu?
70
Bab 70. Kedatangan Zoni
71
Bab 71. Terkuak
72
Bab 72. Benih premium
73
Bab 73. Keadaan berbalik
74
Bab 74. Kepingan puzzle
75
Bab 75. Kencan
76
Bab 76. Kabar buruk
77
Bab 77. Bernapas lega
78
Bab 78. Komentar buruk
79
Bab 79. Orang yang tepat
80
Bab 80. Bersyukur
81
Bab 81. Extra chapter. Jealous
82
Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83
Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84
Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85
Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86
Bab 86. Selesai
87
Berbagi Suami by Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!